Sie sind auf Seite 1von 5

Trikomonas

Definisi :
Infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trikomonas Vaginalis, yang biasanya ditularkan
melalui hubungan seksual dan menyerang traktus urogenitalis bagian bawah pada wanita
maupun pria.
Etiologi :

Gambar 1: Tropozoit Trikomonas Vaginalis (dikutip dari


http://www.cdc.gov/dpdx/trichomoniasis/index.html)

Trikomonas Vaginalis merupakan satu satunya spesies Trikomonas yang patogen pada
manusia. Berbentuk ovoid dan berukuran 10-20 mm. Pada sediaan basah mudah terlihat oleh
karena gerakan yang terhentak hentak.
Trikomonas cepat mati bila mengering, terpapar sinar matahari, dan terpapar air 35-40 menit.
Pada higiene yang kurang memadai dapat terjadi penularan melalui handuk / pakaian yang
terkontaminasi.
Dua spesies lainnya yang ditemukan di manusia yaitu Trikomonas Tenax(dalam rongga
mulut), Pentatrikomonas hominis (hidup di kolon) dan pada umumnya tidak menimbulkan
penyakit.

Gambar 2: Dikutip dari http://www.cdc.gov/dpdx/trichomoniasis/index.html.


Pada wanita, trikomonas berada pada traktus genitalia bawah, dan pada pria terdapat di uretra
dan prostat, dimana trikomonas bereplikasi dengan pembelahan biner. Parasit tidak memiliki
bentuk kista ,dan tidak dapat bertahan hidup dengan baik di lingkungan luar. Trikomonas
vaginalis ditularkan antar manusia, inangnya hanya dikenal, terutama melalui hubungan
seksual.
Gejala klinis :
Pada wanita
Keluhan :
1. Tidak ada
2. Duh tubuh(discharge)
Berbau
Iritasi/gatal
3. Dispareunia
4. Disuria
5. Perasaan tidak enak pada perut
bawah
Gejala :
1. Tidak ada
2. Eritem vulva yang difus
3. Duh tubuh berlebihan
Kuning, hijau
Berbusa
4. Strawberry servik

Prevalensi (%)
9-56%
50-75%
10-67%
23-82%
10-50%
30-50%
5-12%

Prevalensi (%)
-15%
10-37%
5-42%
8-50%

Pengamatan langsung
1-2%
Pengamatan dengan kolposkop
-45%
Tabel 1 : keluhan dan gejala Trikomonas (dikutip dari buku Infeksi Menular Seksual Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, edisi 4)
Keluhan lain yang muncul terjadi adalah perdarahan pasca coitus dan perdarahan
intermenstrual
Gambaran klinis pada pria :
Spektrum klinik trikomonas pada pria sangat luas mulai dari tanpa gejala sampai uretritis yang
hebat dengan komplikasi prostatitis.
Gambaran klinis dibagi menjadi:
1. Pembawa kuman asimptomatik
Meskipun Trikomonas Vaginalis dapat ditemukan pada uretra , urin dan cairan prostat pria
yang berkontak seksual dengan wanita yang menderita trikomoniasis, namun hanya 1050% penderita yang menunjukan adanya kelainan dan gejala infeksi
2. Simptomatik
Gambaran klinis akut : keadaan yang jarang terjadi. Uretritis ,prostatitis, dan epididimitis
dapat merupakan manifestasi trikomonas pada pria.
Gambaran klinis ringan : sebagian besar menunjukan gejala uretritis ringan. Hanya 50-60%
kasus didapatkan duh tubuh uretra, sepertiga kasus menujukan duh tubuh purulen, sisanya
mukopurulen dan mukoid. Uretritis oleh Trikomonas umumnya bersifat selt limited.
Pemeriksaan penunjang :
Wanita :
Bahan duh tubuh dari forniks posterior dilakukan pemeriksaan sediaan basah dengan larutan
NaCl fisiologis : didapati parasit Trikomonas vaginalis dengan pergerakan flagelnya yang
khas.
Pria :
Bahan sedimen urin sewaktu : dapat ditemukan Trikomonas vaginalis.
Prevalensi hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita Trikomoniasis:
Jenis pemeriksaan :
Prevalensi
(%)
1. PH >4,5
66-91%
2. Sniff test positif
75%
3. Sediaan basah
Leukosit meningkat
75%
Trikomonas dengan pergerakan khas
40-80%
Tabel 2: hasil pemeriksaan laboratorium (dikutip dari buku Infeksi Menular Seksual Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, edisi 4)

Diagnosis :
Diagnosis ditegakan setelah ditemukan langsung Trikomonas Vaginalis pada sediaan basah
atau biakan duh tubuh penderita. Respon pengobatan dapat menunjang diagnosis. UNG yang
gagal diobati dengan regimen yang efektif terhadap C.Trachomatis dan U.Urealyticum,
namun responsif terhadap pengobatan metronidasol, menunjang diagnosis Trikomoniasis.
Selain dilakukan pemeriksaan basah untuk menunjang diagnosis Trikomonas vaginalis, dapat
juga dilakukan pemeriksaan :
1. Pewarnaan
Dapat diwarnai dengan pewarnaan Giemsa , Papanicolaou, Leishman, gram.
Pemeriksaan ini kurang sensitif dibandingkan dengan sediaan basah.
2. Tes imunofluorecents
Teknik elisa, imunofluorecent antibody, latek aglutination merupakan teknik yang
peka dengan sensitivitas lebih dari 90%, namun teknik tersebut masih dalam
penelitian.

Diagnosis banding :
Infeksi genital non spesifik, uretritis gonore, kandidosis vulvovaginalis, vaginosis bakterial.
Penatalaksanaan :
Nonmedikamentosa :
1. Abstinensia sampai dinyatakan sembuh
2. Konseling mengenai cara penularan, pentingnya mematuhi pengobatan, dan
pentingnya penanganan pasangan.
3. Kunjungan ulang hari ke 8
4. Bila mungkin periksa dan obati pasangan.
Medikamentosa :
Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal atau
Metronidazol 2x 500 mg/ hari per oral selama 7 hari.
(pasien tidak dianjurkan untuk minum alkohol selama pengobatan sampai 48 jam sesudahnya
untuk menghindari disulfiram like reaction) mual, muntah, pusiing, muka merah, nafas
pendek ,sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, juga bisa pingsan.

DAFTAR PUSTAKA
17 Daili S.F., Makes W.I.B, Zubier F. Trikomoniasis. Dalam : Infeksi Menular
Seksual. Edisi keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2009. Hal 183-192
18 PERDOSKI : Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.
2011. Hal : 243-244.
19 http://www.cdc.gov/dpdx/trichomoniasis/index.html.

Das könnte Ihnen auch gefallen