Sie sind auf Seite 1von 6

Imam Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dalam tafsirnya dengan mengemukakan beberapa

hadits tentang ancaman neraka.



- -

Dari Abi Malik Al-Asyjai dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda: Ghulul
(pengkhianatan/ korupsi) yang paling besar di sisi Allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian
temukan dua lelaki bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah seorang dari keduanya
mengambil sehasta tanah dari bagian pemiliknya. Jika ia mengambilnya maka akan dikalungkan
kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari Qiyamat. (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani dalam Shahihut Targhiib wt Tarhiib II/ 380 nomor 1869)
Hadits-hadits lain yang berhubungan dengan korupsi sangat jelas:


049

:


Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu anhu, ia berkata: Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Barangsiapa mengambil sejengkal tanah
secara dhalim, maka Allah akan mengalungkan di lehernya pada Hari Kiamat nanti dengan setebal
tujuh lapis bumi. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw pernah bersabda:

((
))


Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia
menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul (korupsi)
harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat. (HR. Muslim)


- -

- -
.
.

- -




Abdullah bin Abbas berkata, Umar bin Al-Khatthab menceritakan kepadaku, ia berkata: Bahwa
pada perang Khaibar beberapa sahabat menghadap Rasulullah seraya mengatakan: Fulan mati
syahid dan Fulan mati syahid sehingga mereka datang atas seorang lelaki maka mereka berkata:
Fulan mati syahid. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Tidak, sesungguhnya
saya melihatnya ada di neraka, karena ia menyembunyikan sehelai burdah (baju) atau abaah.
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: Wahai Ibnul Khatthab, pergilah maka
serukan kepada orang-orang bahwa tidak masuk surga kecuali orang-orang mumin. Ia (Umar)
berkata: Maka aku keluar lalu aku serukan: Ingatlah sesungguhnya tidak masuk surga kecuali
orang-orang mumin. (HR. Muslim)


6901
:

Diriwayatkan dari Abu Humaid as-Saaidi radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam telah memberi tugas kepada seorang lelaki dari Kaum al-Asad yang dikenali
sebagai Ibnu Lutbiyah. Ia ikut Amru dan Ibnu Abu Umar untuk urusan sedekah. Setelah kembali dari
menjalankan tugasnya, lelaki tersebut berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Ini

untuk Anda dan ini untukku karena memang dihadiahkan kepadaku. Setelah mendengar kata-kata
tersebut, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdiri di atas mimbar. Setelah mengucapkan
puji-pujian ke hadirat Allah, beliau bersabda: Adakah patut seorang petugas yang aku kirim untuk
mengurus suatu tugas berani berkata: Ini untuk Anda dan ini untukku karena memang dihadiahkan
kepdaku? Kenapa dia tidak duduk di rumah bapak atau ibunya (tanpa memegang jabatan apa-apa)
sehingga ia menunggu, apakah dia akan dihadiahi sesuatu atau tidak? Demi Dzat Muhammad yang
berada di tangan-Nya, tidaklah salah seorang dari kalian mengambil sesuatu darinya kecuali pada
Hari Kiamat kelak dia akan datang dengan memikul di atas lehernya (jika yang diambil itu seekor
unta maka) seekor unta itu akan mengeluarkan suaranya, atau seekor lembu yang melenguh atau
seekor kambing yang mengembek. Kemudian beliau mengangkat kedua-dua tangannya tinggitinggi sehingga nampak kedua ketiaknya yang putih, dan beliau bersabda: Ya Allah! Bukankah aku
telah menyampaikannya, sebanyak dua kali * (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


6901







:


6901 *

*



Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam berada bersama kami, beliau menceritakan dengan begitu serius
tentang orang yang suka menipu dan khianat. Kemudian beliau bersabda: Pada Hari Kiamat nanti,
aku akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan memikul seekor unta yang sedang
melenguh di atas tengkuknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan
kepadanya: Aku sudah tidak berwewenang apa-apa lagi untuk (menolong)mu, semuanya telah aku
sampaikan (larangan itu) kepadamu. Pada Hari Kiamat nanti, aku juga akan bertemu dengan salah
seorang dari kamu datang dengan memikul seekor kuda yang sedang meringkik di atas tengkuknya.
Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak
mempunyai wewenang apa-apa lagi untuk (menolong)mu, semuanya sudah aku sampaikan
kepadamu. Seterusnya pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah seorang dari kamu
datang dengan memikul seekor kambing yang sedang mengembek di atas tengkuknya. Dia berkata:
Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai
wewenang apa-apa untuk (menolong)mu, semuanya sudah aku sampaikan kepadamu. Begitu juga
pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan memikul
seorang manusia yang sedang menjerit di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah!
Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai wewenang apa-apa
untuk(menolong)mu, semuanya sudah aku sampaikan kepadamu. Pada Hari Kiamat nanti, aku juga
akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan membawa selembar pakaian yang
compang-camping di atas tengkuknya dan dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka aku
katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai wewenang apa-apa untuk(menolong)mu, semuanya
sudah aku sampaikan kepadamu. Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan
salah seorang dari kamu datang dengan memikul sejumlah harta terdiri dari emas dan perak di atas
tengkuknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka aku katakan kepadanya: Aku
sudah tidak mempunyai wewenang apa-apa untuk (menolong)mu, semuanya telah aku sampaikan
kepadamu *(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


16
:



Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Kami keluar bersama
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menuju ke Khaibar. Allah memberikan kemenangan kepada
kami, tetapi kami tidak mendapatkan harta rampasan perang berupa emas atau perak. Kami hanya
memperoleh barang-barang, makanan dan pakaian. Kemudian kami berangkat menuju ke sebuah
lembah dan terdapat seorang hamba bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam milik beliau
yang diberikan oleh seorang lelaki dari Judzam. Hamba itu bernama Rifaah bin Zaid dari Bani AdDhubaib. Ketika kami menuruni lembah, hamba Rasulullah itu berdiri untuk melepaskan pelananya,
tetapi dia terkena anak panah dan ternyata itulah saat kematiannya. Kami berkata: Ketenanganlah
baginya dengan Syahid wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidak
mungkin! Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya sehelai baju yang
diambilnya dari harta rampasan perang Khaibar, yang tidak dimasukkan dalam pembahagian akan
menyalakan api Neraka ke atasnya. Abu Hurairah berkata: Maka terkejutlah orang-orang Islam.
Lalu datanglah seorang lelaki dengan membawa seutas atau dua utas tali pelana, lalu berkata:
Wahai Rasulullah, aku mendapatkannya semasa perang Khaibar. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda:
Seutas atau dua utas tali pelana itu dari Neraka. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari itu semua di sini akan mencoba untuk menjelaskan satu hadits yang sering di gunakan untuk
melarang korupsi, bahkan mengharamkan korupsi
- -




.



Artinya;
Dari abi malik al-asyai dari nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau barsabda: ghulul (penghianatan/
korupsi) yang paling besar di sisi allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian temukan dua lelaki
bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah satu dari keduanya mengambil sehasta tanah dari
bagian pemiliknya, jika ia maka akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari kamat.
(HR Ahmad, disahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam shahihut Targhiib wt Tarhiib II/ 380 nomor 1869)
Hadits:

- -




.



Artinya;
Dari abi malik al-asyai dari nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau barsabda: ghulul (penghianatan/
korupsi) yang paling besar di sisi allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian temukan dua lelaki
bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah satu dari keduanya mengambil sehasta tanah dari
bagian pemiliknya, jika ia maka akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari kamat.
Hadits:
- -




.



Artinya;
Dari abi malik al-asyai dari nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau barsabda: ghulul (penghianatan/
korupsi) yang paling besar di sisi allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian temukan dua lelaki
bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah satu dari keduanya mengambil sehasta tanah dari
bagian pemiliknya, jika ia maka akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari kamat.

Das könnte Ihnen auch gefallen