Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh :
KURNIA NINGSIH
207.112.066/FE/AK
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2011
SKRIPSI BERJUDUL
FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG
KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
KURNIA NINGSIH
207.112.066/FE/AK
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 21 April 2011
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Alhamdulllahi robbil alamin. Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT,
penulis panjatkan atas rahmat, berkah dan karunia-Nya bagi kita semua. Shalawat
serta salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga, kerabat, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga yaumul qiamah.
Setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL YANG
MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI
BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).
Dalam penulisan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari semua pihak, penelitian ini tidak mungkin terwujud sebagaimana
mestinya. Oleh kerena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta.
2. Dr. Hj. Erna Hernawati, MM, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Veteran Jakarta.
3. Satria Yudhia Wijaya, SE. M.S Ak., selaku Ketua Program S-1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
4. Chandra Budhi Karyana, SE, MM, M.Si, selaku Pembimbing Akademik S-1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta.
i
11. Untuk teman - teman (Asri, Ela, dan Nita) terima kasih telah memberikan
dukungan dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.
12. Untuk pihak - pihak lainnya yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan penelitian selanjutnya.
Jakarta,
April 2011
(Kurnia Ningsih)
ii
DAFTAR ISI
iv
viii
ix
ABSTRAK ...........................................................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................
14
14
14
15
20
20
iii
21
27
27
30
33
37
38
39
41
42
42
43
44
46
47
iv
48
3.1.1
48
3.1.2
49
51
51
51
52
52
52
52
53
53
56
58
61
62
62
63
65
67
BAB V
70
70
75
78
81
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................
86
87
88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1
12
Tabel 2
55
Tabel 3
61
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
64
Tabel 7
62
66
68
Tabel 8
71
Tabel 9
72
75
76
78
79
80
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
46
Gambar 2
70
Gambar 3
74
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Daftar Tabel t
Lampiran 8
Daftar Tabel F
Lampiran 9
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
menimbulkan
kebanggaan
karena mampu
menarik
perusahaan
tersebut akan tetap eksis dan bertahan, disebabkan oleh produk yang
dihasilkannya. Karena permintaan akan produk yang dihasilkan perusahaan
manufaktur akan tetap stabil walaupun ada suatu penurunan tidak berpengaruh
terhadap aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba yang optimal.
Menurut Akhmad Nurcahyadi dalam (www.vivanews.com, 28 Januari
2009), mengatakan prospek industri barang - barang konsumsi (consumer
goods) yang masih menjanjikan dapat berdampak positif bagi pergerakan saham
di sektornya, termasuk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang memiliki sudut
pandangan positif terhadap industri consumer goods di Indonesia karena
Mayora mampu membuktikan kinerja yang cukup baik di tengah kondisi
kekhawatiran pelemahan daya beli masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa
perusahaan manufaktur (industri barang konsumsi) mampu memberikan
dampak yang positif terhadap pergerakan saham terbukti dengan semakin
banyaknya perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dan Indonesia merupakan salah satu target investasi dunia yang
diperlihatkan dengan semakin besarnya aliran dana asing yang masuk. Bahkan
sampai penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor
terbaru menembus level psikologis hingga di level 3.013 dan menurut General
Manager Avrist Assurance Chris Bendl, animo di portofolio memperlihatkan
kepercayaan investor pada iklim investasi Indonesia (Media Indonesia, 22 Juli
2010).
ekonomi yang berada diluar kendali perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini
dibatasi hanya menganalisis faktor - faktor fundamental suatu perusahaan, yaitu
meliputi rasio pertumbuhan penjualan (Growth Sales), rasio penjualan / aktiva
lancar (SALCA) dan saldo laba / total aktiva (RETA). Karena dengan
menganalisis rasio keuangan perusahaan akan dapat diketahui kinerja dan
prospek perusahaan di masa yang akan datang (Syahrir, 1995: 233) dalam
Ismiati (2003).
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penambahan pada
proksi faktor fundamental yang tidak hanya terpaku pada profitabilitas tapi juga
pertumbuhan perusahaan, tingkat efisiensi perusahaan dan penambahan periode
penelitian. Dari uraian tersebut tampak bahwa terdapat perbedaan hasil
penelitian antara beberapa peneliti mengenai pengaruh faktor - faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham. Hal tersebut terjadi karena
perbedaan waktu dan objek penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Berdasarkan kajian teori di atas, jurnal ekonomi dan review penelitian
terdahulu mengenai harga saham maka penelitian ini mengambil judul
FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI
HARGA
SAHAM
PADA
PERUSAHAAN
INDUSTRI
BARANG
1.2
Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan, terdapat permasalahan yang
timbul adalah sebagai berikut :
a.
b.
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, disusun tujuan penelitian ini
sebagai berikut adalah :
a.
b.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
teoritis dan manfaat praktis adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumbangan pemikiran untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam menganalisis laporan keuangan khususnya analisis rasio keuangan.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para
investor atas informasi keuangan dalam melakukan pengambilan
keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, dengan tujuan dapat
memperkecil risiko investor yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat
dalam pembelian saham di pasar modal.
2) Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi apabila perusahaan
mengalami kesulitan keuangan dan menjadi alternatif bagi perusahaan
dalam mengambil suatu keputusan.
3) Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak pihak lain yang berkepentingan baik digunakan sebagai referensi
maupun sebagai bahan teori bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
10
terhadap harga saham dan rasio yang lainnya tidak berpangaruh signifikan
terhadap harga saham.
Penelitian Azis (2005), yang berjudul Pengaruh Earning Per Share
(EPS) dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Alat uji
yang digunakan adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan Earnings Per Share (EPS) dan
pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ dan secara parsial Earning Per
Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ.
Penelitian Fakhrurozie (2007), dengan judul Analisis Pengaruh
Kebangkrutan Bank dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta. Metode analisis datanya adalah
analisis rasio Altman Z-Score dan menggunakan uji regresi sederhana. Variabel
terikat (Y) dalam penelitian ini adalah harga saham, sedangkan variabel bebas
(X) dalam penelitian ini adalah nilai Z-Score yang terdiri dari: Working Capital
/ Total Assets (WC/TA), Retained Earnings / Total Assets (RE/TA), Earnings
Before Interest and Taxes / Total Assets (EBIT/TA), Book Value of Equity /
Book Value of Liabilities (BVE/TL), Sales / Total Assets (S/TA) . Dari analisis
regresi sederhana, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Z-Score Altman
11
12
rasio hutang berpengaruh secara signifikan terhadap stuktur modal dan rasio
profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan rasio
profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan
pertumbuhan penjualan (growth of sales), struktur aktiva, dan struktur modal
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Tabel 1
Matriks Hasil Penelitian Terdahulu
No.
1.
2.
Nama
Peneliti
(Tahun)
Handojo
(2001)
Azis (2005)
Judul
Penelitian
Variabel
Independen
(X)
- WC/TA
- RE/TA
- EBIT/TA
- BVE/TL
- S/TA
Analisis
pengaruh rasiorasio keuangan
Altman
terhadap harga
saham studi
empiris pada
perusahaan
pengolahan
makanan dan
minuman yang
terdaftar di
BEJ
Pengaruh
- EPS
Earning Per
- Pertumbuhan
Share (EPS)
penjualan
dan
pertumbuhan
penjualan
terhadap harga
saham pada
perusahaan
Alat Uji
Regresi
linear
berganda
Regresi
linear
berganda
Hasil Penelitian
Secara simultan
semua variabel
independen
berpengaruh
signifikan dan
secara parsial
WC/TA, RE/TA,
EBIT/TA
berpengaruh
signifikan dan
variabel lainnya
tidak
berpengaruh.
Secara simultan
EPS dan
pertumbuhan
penjualan
berpengaruh
signifikan dan
secara parsial
EPS
berpengaruh
13
makanan dan
minuman yang
terdaftar di
BEJ
3.
Fakhrurozie
(2007)
4.
Pasaribu
(2008)
5.
Kesuma
(2009)
Analisis
pengaruh
kebangkrutan
bank dengan
metode Altman
Z-Score
terhadap harga
saham
perusahaan
perbankan di
BEJ
Pengaruh
variabel
fundamental
terhadap harga
saham
perusahaan go
public di Bursa
Efek Indonesia
(BEI)
Analisis faktor
yang
mempengaruhi
struktur modal
serta
pengaruhnya
terhadap harga
saham
perusahaan
real estate
yang go public
di Bursa Efek
Indonesia
sedangkan
pertumbuhan
penjualan tidak
berpengaruh
secara signifikan
terhadap harga
saham
Seluruh variabel
independen
berpengaruh
terhadap harga
saham sebesar
21,50 %
sedangkan 78,50
% dipengaruhi
faktor lain.
WC/TA
RE/TA
EBIT/TA
BVE/TL
S/TA
Analisis
regresi
sederhana
- Rasio
profitabilitas
- Rasio
leverage
- Rasio
pertumbuhan
- Rasio
likuiditas
- Rasio
efisiensi
- Pertumbuhan
penjualan
- Profitabilitas
- Rasio hutang
- Struktur
aktiva
Regresi
linear
berganda
Seluruh faktor
fundamental
berpengaruh
secara simultan
maupun parsial
terhadap harga
saham untuk 8
sektor industri.
Path
analysis
Pertumbuhan
penjualan
(growth of
sales), struktur
aktiva, dan
struktur modal
tidak
berpengaruh
secara signifikan
terhadap harga
saham.
14
2.2
Landasan Teori
2.2.1
2.2.1.1
Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu negara dan perkembangan pasar modal memberikan
sumber investasi bagi investor (para pemodal) sekaligus memungkinkan
upaya diversifikasi dan membuka kesempatan lebih mengoptimalkan
perolehan penghasilan dari dana yang dimilikinya. Apabila para pemodal
relatif terbatas menanamkan dananya di bank seperti deposito dan instrumen
simpanan lainnya yang terdapat di bank, maka dengan perkembangan pasar
modal investor dapat melakukan investasi dalam bentuk saham atau
instrumen - instrumen keuangan lain yang dapat menambah sumber
investasinya dalam bentuk saham.
Pasar modal merupakan representasi yang tepat untuk menilai
kondisi perusahaan - perusahaan disuatu negara karena hampir semua
industri terwakili didalamnya. Oleh karena itu, perkembangan perkonomian
suatu negara terkadang diukur dari perkembangan pasar modal di negara
tersebut. Pasar modal dapat dikatakan sebagai pintu pertama untuk melihat
industri - industri yang ada dalam suatu negara.
Menurut Undang - undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 dikutip
dari (www.bapepam.go.id) :Pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang ditebitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek tersebut. Pasar modal bertindak sebagai
15
2.2.1.2
16
(return)
yang
diharapkan.
Keadaan
tersebut
akan
dalam
perkembangan
perekonomian.
Masyarakat
17
18
19
20
2.2.2
2.2.2.1
Saham
Pengertian Saham
Saham (stock) merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat
menghasilkan keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain. Apabila
seorang investor membeli saham, maka menjadi pemilik dan disebut sebagai
pemegang saham (shareholders) perusahaan yang menerbitkan saham
tersebut.
Menurut BAPEPAM (2003: 9) dikutip dari (www.bapepam.go.id),
saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan
aktiva perusahaan.
21
2.2.2.2
22
23
24
25
26
27
Dari beberapa jenis saham di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis jenis saham yang sudah digolongkan tersebut, didasarkan dari sudut
pandang seorang investor dalam menentukan saham mana yang menurutnya
baik dalam menentukan investasi di masa mendatang yang dapat
menghasilkan keuntungan sesuai dengan harapan investor tersebut.
2.2.2.3
2.2.2.3.1
Harga Saham
Pengertian Harga Saham
Seorang investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar
modal yang berupa saham, investor tersebut harus terlebih dahulu
mengetahui harga saham dalam menentukan pembelian pada suatu
perusahaan.
Selembar saham mempunyai nilai atau harga dimana suatu harga
saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oieh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya
28
29
Menurut Halim (2005: 20), harga pasar saham adalah harga yang
terbentuk di pasar jual beli saham.
30
2.2.2.3.2
31
1) Pendekatan Fundamental
Pendekatan ini didasarkan pada informasi - informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
Karena kinerja emiten dipengaruhi oleh kondisi sektor industri
dimana perusahaan tersebut berada dan perekonomian secara makro,
maka untuk memperkirakan prospek harga sahamnya di masa
mendatang harus dikaitkan dengan faktor - faktor fundamental yang
mempengaruhinya. Jadi, analisis ini dimulai dari siklus usaha
perusahaan secara umum, selanjutnya ke sektor industri dan
akhirnya dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan saham yang
diterbitkan.
2) Pendekatan Teknikal
Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham masa
lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa
mendatang. Dalam pendekatan ini harga saham tergantung pada
permintaan dan penawaran saham itu sendiri.
32
33
seseorang
akan
terjebak
dalam
kegiatan
spekulasi
2.2.2.3.3
34
perusahaan
melakukan
kegiatan
operasi
perusahaan.
Laporan
35
yang akan
berdampak
pada harga
saham
secara
keseluruhan.
4) Indeks Harga Saham
Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang
waktu tentunya menandakan kondisi investasi dan perekonomian
negara dalam keadaan baik. Sebaliknya, jika turun berarti iklim
36
37
2.2.3
38
Dalam sub bab selanjutnya, penelitian ini akan menjelaskan faktor faktor fundamental perusahaan yang hanya mencakup ruang lingkup laporan
keuangan saja yang digunakan untuk menganalisis harga saham, yaitu
diwakili oleh : pertumbuhan penjualan (growth sales), penjualan / aktiva
lancar (sales to current assets), saldo laba / total aktiva (retained earnings to
total assets), sebagai berikut :
2.2.3.1
dalam
mengukur
pertumbuhan
dilakukan
dengan
Namun
dalam
mengukur
pertumbuhan
perusahaan
yang
39
2.2.3.2
40
moneter tahun 1998, sedangkan untuk periode setelah krisis tahun 1998
tidak ada pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal tersebut
membuktikan bahwa dengan menggunakan sales to current assets dapat
mendeteksi resiko akan mengalami suatu penurunan atau bahkan
kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan.
41
2.2.3.3
42
2.2.4
2.2.4.1
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales) Terhadap Harga
Saham
Pertumbuhan penjualan mencerminkan prospek perusahaan dan
profitabilitas perusahaan di masa depan. Apabila profitabilitas perusahaan
meningkat, maka pertumbuhan penjualan pun ikut meningkat dan kinerja
perusahaan
semakin
baik.
Karena
dengan
semakin
meningkatnya
43
2.2.4.2
44
2.2.4.3
45
di perusahaan tersebut
46
2.3
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori yang dijelaskan di atas, maka dibuat
kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL
Pertumbuhan
Penjualan
(Growth Sales)
(X1)
Penjualan / Aktiva
Lancar
(Sales to Current Assets)
(X2)
Harga Saham
(Y)
47
2.4
Hipotesis
Berdasarkan hubungan antara landasan teori terhadap rumusan masalah
maka hipotesis atau dugaan sementara dari permasalahan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H1 :
H2 :
H3 :
H4 :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.1.1
Definisi Operasional
a. Variabel Independen (X)
1) Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales) (X1)
Pertumbuhan penjualan (Growth Sales) adalah perubahan penjualan
akibat terjadinya stabilitas peningkatan penjualan dari tahun ke tahun.
2) Penjualan / Aktiva Lancar (SALCA) (X2)
Penjualan / aktiva lancar (Sales to Current Assets) adalah mengukur
seberapa efisien suatu perusahaan memanfaatkan aktiva lancarnya
dalam menghasilkan penjualan.
3) Saldo Laba / Total Aktiva (RETA) (X3)
Saldo laba / total aktiva (Retained Earnings to Total Assets) adalah
mengukur pertumbuhan yang telah dibiayai melalui keuntungan
sehingga hutang perusahaan tidak meningkat dan menunjukkan sejauh
mana aktiva telah dibayar oleh keuntungan perusahaan.
.
48
49
3.1.2
Pengukuran Variabel
a. Variabel Independen (X)
1) Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales) (X1)
Pertumbuhan
penjualan
(Growth
Sales)
diukur
dengan
tn
tn 1
X 100 %
tn 1
50
X 100%
! "
!
X 100%
"
51
3.2
3.2.1
3.2.2
Sampel
Sampel yang digunakan adalah perusahaan industri barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2006 - 2009 (4
tahun). Dengan teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive
judgement sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian
adalah yang memenuhi kriteria - kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang
diinginkan peneliti dan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu disesuaikan
dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Adapun sampel yang diambil
harus memenuhi kriteria - kriteria sebagai berikut :
a. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
b. Perusahaan yang melaporkan secara publik laporan keuangan tahunan
dalam tahun fiskal yang berakhir 31 Desember yang telah diaudit untuk
masa tahun 2006 - 2009 (4 tahun).
c. Perusahaan industri barang konsumsi yang menggunakan saldo laba
(retained earnings) yang belum ditentukan penggunaannya dan memiliki
saldo laba (retained earnings) yang positif.
52
3.3
3.3.1
3.3.2
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan dan harga penutupan saham pada perusahaan industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006 sampai
dengan tahun 2009 melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu situs
www.idx.co.id, www.yahoofinance.com, dan Pusat Referensi Pasar Modal
(PRPM).
3.3.3
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini
dengan memperoleh data yang jelas dan akurat adalah dengan 3 (tiga) cara,
yaitu :
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Cara penelitian ini ditempuh untuk menentukan teori - teori sebagai
landasan penelitian yang didapat dari buku - buku bacaan, jurnal - jurnal
53
3.4
3.4.1
yang
meliputi
asumsi
terjadi
normalitas,
tidak
terjadi
54
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan salah satu alat uji asumsi regresi
yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi
maka terdapat masalah multikolinearitas. Uji multikolinearitas dilakukan
dengan dengan menghitung nilai Variance Inflation Factor (VIF) tiap tiap variabel independen dan melalui kolom Collinearity Statistics pada
tabel Coefficients, jika nilai VIF ada di sekitar angka 1 dan nilai Tolerance
mendekati angka 1, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)
melebihi 10, dan jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10
menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen masih bisa
55
ditolerir. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2006: 95).
Dasar pengambilan keputusan :
1) VIF 10 : Antar variabel independen terjadi multikolinieritas.
2) VIF < 10 : Antar variabel independen tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (error term) pada
suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya yang biasanya
terjadi karena menggunakan data time series. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006: 99).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Tabel 2
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokolerasi
Hipotesis nol (H0)
Keputusan
Tidak ada autokolerasi positif
Tolak
Tidak ada autokolerasi positif
No decision
Tidak ada autokolerasi negatif
Tolak
Tidak ada autokolerasi negatif
No decision
Tidak ada autokolerasi positif
Tidak ditolak
atau negatif
Keterangan : du = batas atas dan dl = batas bawah
Sumber : Ghozali (2006: 100)
Jika
0 < d <dl
dl d du
4 dl < d < 4
4 du d 4 dl
du < d < 4 - du
56
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas, dan
sebaliknya jika varians berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi
yang
baik
adalah
yang
Homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
3.4.2
: Terkena heteroskedastisitas.
57
: Konstanta
1,2 4
X1
X2
X3
58
3.4.3
Uji Hipotesis
Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode
analisis sebagai berikut :
a. Pengujian Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial (individu) dengan menggunakan
uji t yaitu dengan mencari t hitung dan membandingkan dengan t tabel.
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah pengaruh dari
variabel independen secara parsial (individu) memiliki pengaruh
signifikan atau tidak dengan variabel dependen (Ghozali, 2006: 88).
Dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ho1 =
Ha1 =
Ho2 =
Ha2 =
Ho3 =
Ha3 =
59
hitung
< t
tabel
signifikan)
Berdasarkan dasar signifikasi dengan kriteria sebagai berikut :
2)
hipotesis
secara
simultan
(menyeluruh)
dengan
tabel.
60
hitung
< F
tabel
signifikan)
Berdasarkan dasar signifikasi dengan kriteria sebagai berikut :
2)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Tahun
Berdiri
DLTA
1970
HMSP
1963
INDF
1990
KLBF
1966
KAEF
1971
TCID
1969
MYOR
1977
MERK
1970
MLBI
1929
TSPC
1970
ULTJ
1971
UNVR
1933
Nama Perusahaan
61
Bidang Usaha
Makanan dan
minuman
Rokok
Makanan dan
minuman
Farmasi
Makanan dan
minuman
Kosmetik dan
barang
keperluan
rumah tangga
Makanan dan
minuman
Farmasi
Makanan dan
minuman
Farmasi
Makanan dan
minuman
Kosmetik dan
62
barang
keperluan
rumah tangga
Sumber : www.idx.co.id
4.2
4.2.1
2006
30175
8254
1094
1289
150
5544
1083
2009
40217
10100
2104
1017
131
6042
2199
63
MERK
MLBI
TSPC
ULTJ
UNVR
29892
51717
4572
319
4688
50763
53142
845
535
6417
45875
57992
549
641
7125
57408
108004
605
645
9446
suatu
pertumbuhan
penjualan
diukur
dengan
64
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales)
Perusahaan Industri Barang Konsumsi
Tahun 2006 2009
Kode
Perusahaan
DLTA
HMSP
INDF
KLBF
KAEF
TCID
MYOR
MERK
MLBI
TSPC
ULTJ
UNVR
2009
0.10
0.11
-0.04
0.15
0.06
0.12
0.22
0.18
0.22
0.24
0.18
0.17
65
Terbukti bahwa pada tahun 2006 sampai 2009 tidak terlalu banyak
perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang negatif. Hal itu disebabkan
bahwa tingkat penjualan pada perusahaan industri barang konsumsi hampir
tidak terpengaruh oleh fluktuasi perekonomian yang buruk, melainkan
perusahaan tersebut akan tetap eksis dan bertahan, hal itu disebabkan oleh
produk yang dihasilkannya. Karena permintaan akan produk yang dihasilkan
perusahaan manufaktur akan tetap stabil walaupun ada suatu penurunan tetapi
tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan dalam menghasilkan
laba yang optimal.
Walaupun pada tahun 2006 PT. Delta Djakarta Tbk mengalami
pertumbuhan penjualan yang negatif -8% tetapi pada tahun - tahun berikutnya
menunjukkan tingkat pertumbuhan penjualan yang positif. Hal itu, disebabkan
faktor tingkat penjualan yang lebih kecil dari tahun sebelumnya. Dan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan pertumbuhan penjualan
pada tahun 2009 sebesar -4% karena disebabkan buruknya perekonomian di
tahun 2008, sehingga berdampak pada tahun 2009.
4.2.3
66
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Penjualan / Aktiva Lancar (Sales to Current Assets)
Perusahaan Industri Barang Konsumsi
Tahun 2006 2009
Kode
Perusahaan
DLTA
HMSP
INDF
KLBF
KAEF
TCID
MYOR
MERK
MLBI
TSPC
ULTJ
UNVR
2006
0.96
3.13
2.94
1.83
2.92
2.68
2.48
2.23
4.49
1.71
1.98
18.75
2009
1.21
3.02
2.87
1.93
2.80
2.47
2.73
2.19
2.88
1.91
1.98
5.07
67
4.2.4
68
Tabel 7
Saldo Laba / Total Aktiva (Retained Earnings to Total Assets)
Perusahaan Industri Barang Konsumsi
Tahun 2006 2009
Kode
Perusahaan
DLTA
HMSP
INDF
KLBF
KAEF
TCID
MYOR
MERK
MLBI
TSPC
ULTJ
UNVR
2006
0.69
0.36
0.26
0.54
0.03
0.56
0.32
0.67
0.29
0.59
0.12
0.41
2009
0.73
0.53
0.17
0.69
0.04
0.57
0.34
0.71
0.08
0.60
0.32
0.47
69
70
4.3
4.3.1
71
Tolerance
VIF
(Constant)
GROWTH_SAL
.971
1.030
SALCA
.972
1.029
RETA
.954
1.048
72
Model
1
Durbin-Watson
.501a
1.794
73
74
Gambar 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
75
4.3.2
penelitian
ini
menggunakan
untuk
statistic deskriptif
variabel
Minimum Maximum
Mean
HRG_SAHAM
48
131
108004
14383.35
GROWTH_SAL
48
-.08
.53
.1698
SALCA
48
.96
18.75
2.8654
RETA
48
.03
.75
.4231
Valid N (listwise)
48
76
perusahaan industri barang konsumsi terdapat nilai minimum sebesar Rp. 131,
nilai maksimum harga saham sebesar Rp. 108004, dan rata - rata dari harga
saham sebesar Rp. 14383,3.
Pada pertumbuhan penjualan (Growth_SAL) bahwa terdapat nilai
minimum sebesar -0,08 atau 8 %, nilai maksimum sebesar 0,53 atau 53%,
serta nilai rata - rata pertumbuhan penjualan sebesar 0,1698 atau 16,98%.
Penjualan / aktiva lancar (SALCA) bahwa terdapat nilai minimum
sebesar 0,96 atau 96%, nilai maksimum sebesar 18,75 atau 187,5%, serta nilai
rata - rata sebesar 2.8654 atau 286,54 %.
Saldo laba / total aktiva (RETA) bahwa terdapat nilai minimum 0,03
atau 3%, nilai maksimum sebesar 0,75 atau 75%, serta nilai rata - rata sebesar
0,4231 atau 42,31%.
Tabel 11
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
Std. Error
2.650
.332
GROWTH_SAL
.213
.899
SALCA
.044
.042
1.815
.479
RETA
77
78
4.3.3
Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Parsial (uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara parsial (individu) memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak
dengan variabel dependen.
Berikut ini hasil uji t dengan menggunakan pengujian statistik
SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
Tabel 12
Hasil Uji t
Model
1
(Constant)
Sig.
7.991
.000
.237
.814
SALCA
1.054
.297
RETA
3.786
.000
GROWTH_SAL
tabel
hitung
lebih dari 0,05 yaitu 0,814. Maka Ho1 diterima, jadi variabel
pertumbuhan penjualan (growth sales) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
79
tabel
hitung
lebih dari 0,05 yaitu 0,297. Maka Ho2 diterima, jadi variabel penjualan
/ aktiva lancar (Sales to Current Assets) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
3. Untuk saldo laba / total aktiva (Retained Earnings to Total Assets)
nilai t
hitung
tabel
signifikasi kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Maka Ho3 ditolak, jadi
variabel saldo laba / total aktiva (Retained Earnings to Total Assets)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
b. Pengujian Simultan (uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara simultan (bersama - sama) memiliki pengaruh yang signifikan atau
tidak dengan variabel dependen.
Berikut ini hasil uji F dengan menggunakan pengujian statistik
SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
Tabel 13
Hasil Uji F
F
Sig.
4.906
.005a
80
hitung
tabel
kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,005. Maka Ho ditolak, Jadi pertumbuhan
penjualan (Growth Sales), penjualan / aktiva lancar (Sales to Current
Assets), dan saldo laba / total aktiva (Retained Earnings to Total Assets)
mempunyai pengaruh signifikan secara simultan (bersama - sama)
terhadap harga saham.
c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa
besar peranan variabel independen secara bersama - sama menjelaskan
perubahan yang terjadi pada variabel dependen yaitu harga saham.
Tabel 14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model
1
R
.501a
R Square
Adjusted R
Square
.251
.200
81
4.4
Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka hasil pembahasan
penelitian ini dari faktor - faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham
pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dari tahun 2006 - 2009 dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Hipotesis 1 (H1) : Pertumbuhan penjualan
signifikan
secara
parsial
terhadap
harga
saham
hitung
sebesar 1,677 dengan tingkat signifikasi lebih dari 0,05 yaitu 0,814.
82
tabel
83
tabel
hitung
dari 0,05 yaitu 0,000. Maka H3 (hipotesis 3) diterima, jadi variabel saldo
laba / total aktiva (Retained Earnings to Total Assets) berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap harga saham.
84
laba
yang dimilikinya,
sehingga
perusahaan
tersebut
akan
secara
simultan
terhadap
harga
saham
hitung
sebesar
4,906 > F tabel sebesar 2,60 dengan tingkat signifikasi kurang dari 0,05 yaitu
85
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis mengenai faktor faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan industri
barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2006 2009. Hasil
dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan
dengan analisis regresi linear berganda, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Secara parsial (individu) dari faktor - faktor fundamental yang terdiri dari
pertumbuhan penjualan (Growth SAL) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham dengan hasil nilai t
hitung
tabel
1,677
hitung
tabel
0,000.
b. Secara simultan (bersama - sama) dari faktor - faktor fundamental yang
terdiri dari pertumbuhan penjualan (Growth SAL), penjualan / aktiva lancar
(SALCA), dan saldo laba / total aktiva (RETA) berpengaruh signifikan
86
87
hitung
tabel
sebesar
5.2
Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan dari hasil penelitian, penelitian ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Penelitian
ini
hanya
menggunakan
variabel
independen,
yaitu
88
5.3
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan di atas, maka saran yang
dapat diberikan untuk perbaikan penelitian selanjutnya, diharapkan data harga
saham yang digunakan adalah data harga saham 5 hari atau 7 hari setelah
laporan keuangan diterbitkan (Publikasi) dan mencakup seluruh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jangka waktu observasi
yang lebih panjang. Sebaiknya, lebih memperhatikan faktor - faktor eksternal
perusahaan (tingkat inflasi, pergerakan nilai tukar mata uang, tingkat suku
bunga, kondisi politik, kondisi keamanan negara) dan ekspektasi (kondisi
ekonomi regional) serta variabel - variabel independen lain yang lebih memiliki
pengaruh terhadap harga saham, karena setiap perusahaan memiliki suatu
kepentingan perusahaan masing - masing dalam menentukan rasio yang paling
cocok atau mendukung perusahaan tersebut dalam menganalisis laporan
keuangannya.
89
DAFTAR PUSTAKA
90
Hermansyah, Iwan dan Ariesanti, Eva. 2008. Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga
Saham (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Ketiga. AMP YKPN. Yogyakarta.
Ismiati, Yuli. 2003. Harga Saham-Analisis Faktor Fundamental Yang
Mempengaruhi Saham Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Research from
JIPTUMM. Dept. of Economic and Development Studies.
Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 11,
No. 1, Hal.38 - 45.
Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi pertama, cetakan
keenam. EKONISIA. Yogyakarta.
Natarsyah, Syahib. 2000. Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan
Risiko Sistematik terhadap Harga Saham (Kasus Industri Barang Konsumsi
yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia). Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, volume 15/3.
Navas, Javier F. 2007. Voluntary Liquidations: An Empirical Study. Revista
Europea de Direcciny Economia de la Empresa, Vol. 16, Num. 2, pp.53 60.
Orniati, Yuli. 2009. Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja
Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. No. 3, Hal. 206 213.
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental
Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public Di BEI. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Vol. 2, No. 2, Hal 101-103.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.
Sasongko, Noer dan Wulandari, Nila. 2006. Pengaruh Eva dan Rasio - Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika, Vol. 19, No.1, Hal 64 - 80.
Sawir, Agnes. 2005. Kinerja Keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan.
Cetakan kelima. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
91
Seno, Prasono Dwi Wenjo. 2009. Analisis Pengaruh Earnings Per Share (EPS) dan
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil dan
Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi FE S-1 Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta.
Subiyantoro, Edi dan Fransisca Andreani. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang
Terdaftar di Pasar Modal Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Vol. 5, No. 2, hal. 171 180.
Sunariyah. 2004. Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP YKPN, Jakarta.
Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management),
Cetakan pertama, Ghalia Indonesia. Bogor.
Tarigan, Sony Abimanyu dan Hasan Sakti Siregar. 2009. Analisia Faktor - Faktor
yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) pada tahun 2005 - 2007. Jurnal
Akuntansi USU.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
pertama. Kanisius (anggota IKAPI). Yogyakarta.
Toha, Asep. 2010. Bereskan Infrastruktur Selagi Pasar Bergairah. Media Indonesia,
22 Juli, Hal. 13.
Van Horne, James. C dan Wachowicz, John M. 2005. Dasar - Dasar Manajemen
Keuangan. (Buku 2, Terjemahan). Salemba Empat, Jakarta.
Zeitun, Rami, et al., 2007. Default Probability for the Jordanian Companies: A Test
of Cash Flow Theory. Journal of Finance and Economics. Issue 8.
Jakarta Stock Exchange, 2010. http:// www.idx.co.id , Laporan Keuangan Tahunan,
diunduh 22 September 2010, pukul 20:05 wib.
Jakarta Stock Exchange, 2010. http:// www.bapepam.go.id , Bursa Efek Indonesia,
diunduh 10 Oktober 2010, 21 Desember, Pukul 15:22 wib.
Yahoo! Indonesia, 2009. http:// www.vivanews.com, Valuasi Saham Mayora Masih
Murah, diunduh 2 Desember 2010, pukul 20:15 wib.
92
Lampiran 1
DLTA
Harga Saham
Perusahaan Industri Barang Konsumsi
Tahun 2006 2009
Harga Saham (Rp)
2006
2007
2008
2009
31 Januari
36000
27300
16000
20000
28 Februari / 29 Februari
33000
27300
16000
20000
31 Maret
33000
27300
16000
25000
30 April
32000
27300
18000
35000
31 Mei
31600
24300
20000
44000
30 Juni
31600
25000
22000
40500
31 Juli
31600
20000
25000
42000
31 Agustus
31500
18200
20000
43100
30 September
30000
18200
20500
52000
30 Oktober / 31 Oktober
24000
20000
19500
50000
30 Nopember
25000
16000
20000
49000
31 Desember
22800
16000
20000
62000
362100
30175
266900
22242
233000
19417
482600
40217
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
HMSP
2007
2008
2009
31 Januari
8450
11950
14000
10200
28 Februari / 29 Februari
8500
12000
13900
10200
31 Maret
8300
13100
13000
10800
30 April
8300
14900
12600
10500
31 Mei
8100
12750
12000
10400
30 Juni
7800
13800
11000
9300
31 Juli
7900
13700
11000
8850
31 Agustus
7700
13350
10900
10250
30 September
8100
13850
10200
10200
30 Oktober / 31 Oktober
7800
14200
8000
10000
30 Nopember
8400
13900
9000
10100
31 Desember
9700
14300
8100
10400
99050
8254
161800
13483
133700
11142
121200
10100
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
93
INDF
2006
2007
2008
2009
31 Januari
880
1690
2825
980
28 Februari / 29 Februari
840
1560
2925
880
31 Maret
890
1520
2325
940
30 April
1130
1640
2275
1280
31 Mei
940
1730
2800
1780
30 Juni
880
2025
2400
1890
31 Juli
1050
2000
2275
2275
31 Agustus
1190
1860
2250
2500
30 September
1250
1930
1960
3025
30 Oktober / 31 Oktober
1330
2200
1090
3075
30 Nopember
1400
2525
970
3075
31 Desember
1350
2575
930
3550
13130
1094
23255
1938
25025
2085
25250
2104
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
KLBF
2006
2007
2008
2009
31 Januari
1300
1300
1200
465
28 Februari / 29 Februari
1360
1220
1050
650
31 Maret
1360
1210
980
620
30 April
1520
1260
910
900
31 Mei
1310
1240
880
880
30 Juni
1250
1390
850
1010
31 Juli
1200
1490
800
1310
31 Agustus
1120
1360
750
1270
30 September
1320
1330
650
1330
30 Oktober / 31 Oktober
1360
1360
365
1220
30 Nopember
1180
1220
410
1250
31 Desember
1190
1260
400
1300
15470
1289
15640
1303
9245
770
12205
1017
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
94
KAEF
2006
2007
2008
2009
31 Januari
150
160
305
74
28 Februari / 29 Februari
155
161
255
76
31 Maret
165
165
179
122
30 April
160
172
153
155
31 Mei
155
197
166
148
30 Juni
150
355
150
154
31 Juli
135
375
146
152
31 Agustus
140
330
140
148
30 September
140
330
117
150
30 Oktober / 31 Oktober
140
325
80
136
30 Nopember
150
305
72
129
31 Desember
165
305
76
127
1805
150
3180
265
1839
153
1571
131
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
TCID
2006
2007
2008
2009
31 Januari
9100
7100
7800
5000
28 Februari / 29 Februari
3825
7600
7900
4700
31 Maret
4200
7800
7800
3950
30 April
4700
7350
7650
5350
31 Mei
4900
7000
7000
5800
30 Juni
5000
7400
6500
6450
31 Juli
5050
7800
5700
6350
31 Agustus
5150
7350
5400
6500
30 September
5250
7400
5400
6850
30 Oktober / 31 Oktober
5600
7350
5400
6700
30 Nopember
6800
8100
5600
6750
31 Desember
6950
8400
5500
8100
66525
5544
90650
7554
77650
6471
72500
6042
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
95
MYOR
2006
2007
2008
2009
31 Januari
840
1420
1650
1000
28 Februari / 29 Februari
730
1480
1490
990
31 Maret
780
1390
1150
1030
30 April
1030
1410
1140
1280
31 Mei
1020
1650
1370
1490
30 Juni
970
1940
1340
1600
31 Juli
980
1910
1470
2150
31 Agustus
990
1770
1440
2375
30 September
1170
1790
1440
3000
30 Oktober / 31 Oktober
1270
1740
1190
2975
30 Nopember
1590
1740
1180
4000
31 Desember
1620
1750
1140
4500
12990
1083
19990
1666
16000
1333
26390
2199
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
MERK
2006
2007
2008
2009
31 Januari
23000
42400
47000
33000
28 Februari / 29 Februari
21600
43950
53000
33000
31 Maret
23200
48800
53000
38000
30 April
28000
54000
53000
46500
31 Mei
27300
53000
52000
52000
30 Juni
26600
53000
49000
52500
31 Juli
30000
55100
49000
60000
31 Agustus
34000
50000
50000
60000
30 September
32500
51000
38000
76000
30 Oktober / 31 Oktober
32500
52400
35500
79000
30 Nopember
40000
53000
35500
78900
31 Desember
40000
52500
35500
80000
358700
29892
609150
50763
550500
45875
688900
57408
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
96
MLBI
2006
2007
2008
2009
31 Januari
51000
55000
55000
50000
28 Februari / 29 Februari
51000
54000
50000
57500
31 Maret
52500
57500
50000
66000
30 April
53000
55000
49500
75000
31 Mei
53000
53000
56000
110000
30 Juni
49500
51000
67000
110000
31 Juli
48800
51100
67000
110000
31 Agustus
50700
48100
64900
114500
30 September
50600
48000
63000
126000
30 Oktober / 31 Oktober
51500
55000
62000
130000
30 Nopember
54000
55000
62000
170050
31 Desember
55000
55000
49500
177000
620600
51717
637700
53142
695900
57992
1296050
108004
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
TSPC
2006
2007
2008
2009
31 Januari
5700
940
680
395
28 Februari / 29 Februari
6800
880
640
445
31 Maret
6700
840
600
455
30 April
7150
850
520
560
31 Mei
5700
860
650
620
30 Juni
6650
990
680
650
31 Juli
6150
880
600
670
31 Agustus
6800
790
540
680
30 September
740
810
475
680
30 Oktober / 31 Oktober
790
790
435
690
30 Nopember
780
760
370
690
31 Desember
900
750
400
730
54860
4572
10140
845
6590
549
7265
605
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
97
ULTJ
2006
2007
2008
2009
31 Januari
270
425
475
710
28 Februari / 29 Februari
255
425
470
750
31 Maret
275
425
640
750
30 April
300
375
620
680
31 Mei
230
495
700
620
30 Juni
300
570
750
600
31 Juli
295
560
670
630
31 Agustus
270
485
610
610
30 September
335
780
690
630
30 Oktober / 31 Oktober
440
600
620
570
30 Nopember
420
630
650
610
31 Desember
435
650
800
580
3825
319
6420
535
7695
641
7740
645
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
UNVR
2006
2007
2008
2009
31 Januari
4300
5850
6900
7900
28 Februari / 29 Februari
4275
5600
6800
8050
31 Maret
4250
5700
6900
7950
30 April
4575
5650
6800
7750
31 Mei
4025
6300
6750
7850
30 Juni
4125
6700
6750
9250
31 Juli
4225
7550
6900
11600
31 Agustus
4475
6800
7250
10100
30 September
4600
6800
7500
10700
30 Oktober / 31 Oktober
4800
6650
7450
10100
30 Nopember
6000
6650
7700
11050
31 Desember
6600
6750
7800
11050
56250
4688
77000
6417
85500
7125
113350
9446
Jumlah
Rata - rata Harga Saham
Lampiran 2
Kode
Perusahaan
2005
432,728,579,000
2006
396,732,902,000
Rp
439,822,766,000
2008
Rp
673,769,675,000
2009
DLTA
Rp
HMSP
Rp 24,660,038,000,000 Rp 29,545,083,000,000
Rp 29,787,725,000,000
Rp 34,680,445,000,000
Rp 38,372,186,000,000
INDF
Rp18,764,650,000,000
Rp 21,941,558,000,000
Rp 27,858,304,000,000
Rp 38,799,279,000,000
Rp 37,140,830,000,000
KLBF
Rp 5,870,938,590,836
Rp 6,071,550,437,967
Rp
7,004,909,851,908 Rp 7,877,366,385,633
Rp 9,087,347,669,804
KAEF
Rp 1,816,433,228,793
Rp 2,189,714,886,927
Rp 2,365,635,901,845
Rp 2,704,728,409,703
Rp 2,854,057,690,479
TCID
Rp
Rp
951,630,228,944
Rp 1,018,333,575,287
Rp 1,239,775,396,779
Rp 1,388,724,644,234
904,764,220,250
Rp
2007
Rp
740,680,667,000
MYOR
Rp 1,706,184,294,294
Rp 1,971,513,231,132
Rp 2,828,440,024,641
Rp 3,907,674,046,231
Rp 4,777,175,386,540
MERK
Rp
386,345,803,000
Rp
487,601,198,000
Rp
547,237,994,000
Rp
Rp
MLBI
Rp
852,613,000,000
Rp
891,001,000,000
Rp
978,600,000,000
Rp 1,325,661,000,000
Rp 1,616,264,000,000
TSPC
Rp 2,497,974,268,976
Rp 2,729,223,518,328
Rp 3,124,072,589,811
Rp 3,633,789,178,647
Rp 4,497,931,021,113
ULTJ
Rp
Rp
Rp 1,126,799,918,436
Rp 1,362,606,580,492
Rp 1,613,927,991,404
Rp 12,544,901,000,000
Rp 15,577,811,000,000
Rp 18,246,872,000,000
711,731,974,424
Rp 9,992,135,000,000
UNVR
Sumber : www.idx.co.id
835,229,966,049
Rp 11,335,241,000,000
98
637,134,080,000
751,403,033,000
99
Lampiran 3
Kode
Perusahaan
2006
413,035,574,000
2007
Rp
432,546,745,000
2008
Rp
544,236,903,000
2009
DLTA
Rp
Rp
612,986,583,000
HMSP
Rp 9,432,332,000,000
Rp 11,056,457,000,000
Rp 11,037,287,000,000
Rp 12,688,643,000,000
INDF
Rp 7,457,559,000,000
Rp 11,809,129,000,000
Rp 14,323,261,000,000
Rp 12,954,813,000,000
KLBF
Rp 3,321,278,260,845
Rp
3,760,007,626,324
Rp
4,168,054,836,528
Rp
4,701,892,518,076
KAEF
Rp
750,931,689,622
Rp
893,446,818,652
Rp
950,617,883,670
Rp
1,020,884,466,060
TCID
Rp
354,585,826,847
Rp
396,330,123,272
Rp
497,211,760,484
Rp
562,970,640,352
MYOR
Rp
796,222,894,072
Rp
1,043,842,500,869
Rp
1,684,852,654,975
Rp
1,750,424,018,336
MERK
Rp
219,019,711,000
Rp
263,506,940,000
Rp
298,668,054,000
Rp
343,148,415,000
MLBI
Rp
198,646,000,000
Rp
228,688,000,000
Rp
524,813,000,000
Rp
561,482,000,000
TSPC
Rp 1,596,124,752,780
Rp
1,863,931,039,383
Rp
2,055,154,829,880
Rp
2,354,076,614,325
ULTJ
Rp
421,543,148,031
Rp
551,946,694,997
Rp
804,960,763,556
Rp
813,389,917,761
Rp 604,552,000,000
UNVR
Sumber : www.idx.co.id
Rp
2,694,667,000,000
Rp
3,103,295,000,000
Rp
3,598,793,000,000
100
Lampiran 4
Kode
Perusahaan
2006
396,889,986,000
2007
Rp
HMSP
Rp 4,567,517,000,000
Rp 6,898,550,000,000
Rp 6,849,146,000,000
Rp 9,306,685,000,000
INDF
Rp 4,233,280,000,000
Rp 4,944,251,000,000
Rp 5,268,387,000,000
Rp 6,926,568,000,000
KLBF
Rp 2,478,068,978,374
Rp 3,075,956,684,267
Rp 3,684,440,514,806
Rp 4,489,141,978,407
KAEF
Rp
43,989,948,288
Rp
52,189,435,346
Rp
55,393,774,869
Rp
62,506,876,510
TCID
Rp
378,827,582,233
Rp
444,819,870,050
Rp
509,005,105,171
Rp
571,286,217,037
MYOR
Rp
502,927,882,673
Rp
615,686,580,376
Rp
779,253,270,069
Rp 1,111,081,982,403
MERK
Rp
189,794,957,000
Rp
234,479,485,000
Rp
282,882,290,000
Rp
309,742,468,000
MLBI
Rp
175,586,000,000
Rp
174,847,000,000
Rp
321,301,000,000
Rp
82,333,000,000
TSPC
Rp 1,470,812,954,399
Rp 1,634,420,677,799
Rp 1,786,764,804,428
Rp 1,964,479,180,766
ULTJ
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp 1,892,786,000,000
UNVR
Sumber : www.idx.co.id
423,403,563,000
169,340,297,811
Rp 2,216,988,000,000
Rp
484,738,468,000
2009
DLTA
145,978,473,720
Rp
2008
507,165,394,359
Rp 2,912,752,000,000
Rp
555,195,396,000
550,876,336,549
Rp 3,515,259,000,000
101
Lampiran 5
Kode
Perusahaan
2006
571,243,239,000
2007
Rp
592,359,226,000
2008
Rp
698,296,738,000
2009
DLTA
Rp
Rp
760,425,630,000
HMSP
Rp 12,659,804,000,000
Rp 15,680,542,000,000
Rp 16,133,819,000,000
Rp 17,716,447,000,000
INDF
Rp 16,112,493,000,000
Rp 29,706,895,000,000
Rp 39,591,309,000,000
Rp 40,382,953,000,000
KLBF
Rp
4,624,619,204,478
Rp
5,138,212,506,980
Rp
5,703,832,411,898
Rp
6,482,446,670,172
KAEF
Rp
1,261,583,767,835
Rp
1,386,739,149,721
Rp
1,445,669,799,639
Rp
1,562,624,630,137
TCID
Rp
672,196,585,121
Rp
725,197,057,770
Rp
910,789,677,565
Rp
994,620,225,969
MYOR
Rp
1,553,376,827,333
Rp
1,893,175,019,860
Rp
2,922,998,415,036
Rp
3,246,498,515,952
MERK
Rp
282,698,909,000
Rp
331,062,225,000
Rp
375,064,492,000
Rp
433,970,635,000
MLBI
Rp
610,437,000,000
Rp
621,835,000,000
Rp
941,389,000,000
Rp
993,465,000,000
TSPC
Rp
2,479,250,656,231
Rp
2,773,134,866,559
Rp
2,967,057,055,450
Rp
3,263,102,915,008
ULTJ
Rp
1,249,080,371,256
Rp
1,362,829,538,011
Rp
1,718,997,392,028
Rp
1,732,701,994,634
Rp 4,626,000,000,000
UNVR
Sumber : www.idx.co.id
Rp
5,333,406,000,000
Rp
6,504,736,000,000
Rp
7,484,990,000,000
Lampiran 6
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
HRG_SAHAM
48
131
108004
14383.35
22486.381
GROWTH_SAL
48
-.08
.53
.1698
.11706
SALCA
48
.96
18.75
2.8654
2.51832
RETA
48
.03
.75
.4231
.22158
Valid N (listwise)
48
b
Model Summary
Change Statistics
Model
1
R
Adjusted R Std. Error of
Square
Square
the Estimate
R
.501
.251
.200
R Square
Change
.71110
F Change df1
.251
4.906
df2
Sig. F
Change
44
DurbinWatson
.005
1.794
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
7.442
2.481
Residual
22.249
44
.506
Total
29.691
47
Sig.
4.906
.005
(Constant)
GROWTH_SAL
SALCA
RETA
Std. Error
2.650
.332
.213
.899
.044
1.815
Standardized
Coefficients
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
7.991
.000
.031
.237
.814
.971
1.030
.042
.140
1.054
.297
.972
1.029
.479
.506
3.786
.000
.954
1.048
102
103