Sie sind auf Seite 1von 23

Macam-macam Alat berat dan Fungsinya

BAGIAN I
Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek
manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan
infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara.
Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat
cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau
target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena
itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami
terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
Berikut Kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami dalam
penggunaannya.
1. Pengertian Alat-alat berat
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.
Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun
pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
- Dozer,
Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;
Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.
2.

Klasifikasi alat-alat berat

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah
klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.

2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat


Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan
fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini
(Rostiyanti 2009)
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan
sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka
pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan
tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya

rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.


Gambar.1.1
Dozer
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor
Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya
Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor
tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk
menggusur tanah.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping,
tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus
yang disebut Swamp Bulldozer.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk
menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe,
dragline, dan clamshell.

Gambar.1.2
Backhoe
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut
material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau
yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang
relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan
alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Gambar1.3
Truk
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

d. Alat Pemindahan Material


Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.
Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Gambar1.4
Loader
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan
pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal
mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan
cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu
waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna
diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas
(Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik
traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada
yang terbuat dari karet (pneumatic).

Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain),
bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.

Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua
(Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).

Gambar.1.5

Tandem Roller
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen,
beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck.
Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat
pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.

Gambar. 1.6.

Concrete Mixer Truck


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
g. Alat Penempatan Akhir Material

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara
merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di
dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat.

Gambar. 1.7
Asphalt Paver

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat


Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya
dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban
karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar. 1.8
Crawlercrane

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar. 1.9

Tower Crane
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom
putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa
jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan
dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah
dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan
mobilitas alat yang relatif tinggi
3. Fungsi alat berat
Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader,
Harvester/Processor, dan Road Builder.

Gambar. 1.10

Alat Berat Kehutanan


Sumber: Wedhanto (2009)
Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan
dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi
dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada excavator

Gambar. 1.11
BACKHOE LOADER

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:
(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator) dan
(2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).

Gambar. 1.12
HIDRAULIC EXCAVATOR
Sumber: catalogue Komatsu

Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :


Excavating (menggali)
Loading (memuat material)
Lifting (mengangkat beban)
Hammering (menghancurkan batuan)
Drilling (mengebor), dan lain sebagainya
Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement
yang digunakan.
Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis;
dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran
tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan
sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian
tanah hasilnya kurang memuaskan.

Gambar. 1.13
MOTOR GRADER
Sumber: Wedhanto (2009)
Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:

Perataan tanah (Spreading).


Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada pekerjaan tanah.

Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).

Pembuatan parit (Crowning Ditching)

Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan
pemeliharaan jalan, diantaranya :
Grading, Spreading, Ditching
Scarifying
Side Sloping
Dozing
Ripping
Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :
Loading, Dozing,
Digging,
Clamping,
Grading, Leveling, dan sebagainya.

Gambar. 1.14
Skid Steer Loader
Sumber: Wedhanto (2009)

Gambar. 1.15
Skidder
Sumber: Wedhanto (2009)
Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :
Wheel Skidder
Track Skidder
Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).

Gambar. 1.16
Wheel Tractor Scrapper
Sumber: Wedhanto (2009)
Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan,
menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan
untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian
muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah
sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.

Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali
tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang.
Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi
mesin, dan (3) operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik oleh
Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser
sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self
Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan.
Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi
SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5
km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun
kecepatannya.

Gambar 1.17
Articulated Dump Truck
Sumber: Wedhanto (2009)
Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang
material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18
Off Highway Truck
Sumber: Wedhanto (2009)
Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truckjuga digunakan untuk memindahkan material
dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.

Gambar.1-19.
Wheel Dozer
Sumber: Wedhanto (2009)
Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir
sama dengan dozer.

Gambar.1.20
Track Type Loader
Sumber: Wedhanto (2009)
Track Type Loaderdigunakan untuk memuat material, sama halnya dengan wheel loader, hanya

saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.


Gambar 1.21.
Wheel Loader
Loaderadalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader
dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material
dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan
sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur
tonggaktonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.
Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat
pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan
Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu :
(1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan
(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban
harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab
ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan Wheel Loader.
Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau OHT. Pada
wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari
attachment yang digunakan) seperti : WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated

Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.

Gambar. 1.22

Track Type Tractor


Sumber: Wedhanto (2009)
Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong
material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan
lainnya yang sesuai.
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari
attachment yang dipasangkan, yaitu :
Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper
Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar.1- 23
Telehandler

Sumber: Wedhanto (2009)


Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesintersebut.
Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau yang lebih jauh.
Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan
sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat
timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di
lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat
kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel
(cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Gambar : Front shovel

Cara kerja Power Shovel


Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali,
dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk tebing
sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket. Jika bucket
sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur
gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian
atas tebing.
Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang
harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel
digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya
gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,
2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),
5. Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6. Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

BAGIAN II
ALAT BERAT PADA MACAM-MACAM PROYEK KONSTRUKSI
Peralatan dalam pekerjaan konstruksi diartikan sebagai alat lapangan (alat berat). Dengan
menggunakan peralatan yang sesuai sasaran, pekerjaan dapat dicapai dengan ketepatan waktu
yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan. Namun, pada
setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu dipakai di proyek tersebut.

Berikut Jenis-jenis proyek yang pada umumnya yang menggunakan alat berat adalah :

1. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat - alat berat seperti berikut :

- Alat gali : dozer, truck, grader


Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan.
- Alat pemadat : loader, scrapper, stone crusher.

Fungsi Alat - alat berat :


- Bulldozer : berfungsi untuk mengupas tanah
- Grader

: untuk membentuk permukaan tanah.

- Ripper : merupakan traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak yang memiliki
batang baja berujung lancip (blade) yang dipasang di bagian belakang bulldozer (traktor) untuk
memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material yang keras.
- Loader

: digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck.

- Asphalt mixing plant : yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang
kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan
asphalt finisher (Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan ).
- Concrete batching plant : untuk perkerasa kaku beton yang kemudian dipindahkan
dengan menggunakan truck mixer.
- Compactor ; digunakan untuk memadatkan tanah. Kalau dijalan raya, alat ini digunakan
untuk memadatkan batu dan aspal. Alat sejenis antara lain tandem roller, tamping roller,
pneumatic-tired roll.

Tetapi tipe alat berat yang paling cocok digunakan dalam proyek ini adalah :
1. Bulldozer tipe D40A,
2. Excavator tipe PC 300-7
3. PC 100 F6
4. Dump Truck 23 ton
5. Motor Grader tipe GD-200-A1,
6. Compactor tipe JV 100 A1

7. Water Tank Truck kapasitas 5000 liter


8. Asphalt Emultion Patcher : digunakan untuk membuat campuran aspal dingin dengan
kapasitas 150 kg/ batch
9. Asphalt Sprayer Model ( BAS) : merupakan salah satu mesin perawatan jalan, dan
10. Asphalt Patch Mix ( BAPM-3) adalah alat pencampur Agregat-Aspal secara panas (
Hot Mix) dengan kapasitas nominal produk 3 TPH ( 100 liter per proses).

2. Proyek Gedung
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah :
1. alat pemancang tiang fondasi (pile driving)
2. crane untuk pemindahan vertical,
3. truck untuk pengangkutan horizontal,
4. Concrete mixer,
Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck
sebagai pengangkut campuran beton.
5. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan tanah pada lokasi bangunan, perlu adanya pembersihan/land
clearing/clearing and grubbing. Peralatan untuk pembersihan ini paling baik adalah dengan
menggunakan buldozer. Untuk pohon besar buldozer dapat menggali tanah di sekeliling pohon,
dengan memotong sebagian akarnya, kemudian ditumbangkan. Penggalian tanah untuk pondasi
bangunan gedung, yaitu pondasi langsung telapak menerus, biasanya berbentuk trapesium, cukup
dengan cangkul dan tenaga manusia, karena volumenya sedikit, dengan menggunakan alat berat
tidak ekonomis. Tetapi untuk pondasi bangunan gedung yang besar dan luas dengan volume
galian yang besar, walaupun merupakan pondasi dangkal misalnya pondasi pelat/voet plat , perlu
dipertimbangkan dengan menggunakan alat berat dalam hal ini yang cocok adalah dengan
menggunakan backhoe, ada beberapa nama yang sering digunakan antara lain,
yaitu :hoe,excavator,shovel,back shovel,pull shovel. Ada beberapa lagi alat berat yang di
gunakan,yaitu :

Batching Plant adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton jadi (Ready mix
Concrete).

Compressor merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pemampat udara yang
digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu maupun sampah ringan lainnya,
sebelum dilakukan pengecoran atau kegiatan yang membutuhkan kebersihan area.

Stone Crusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan menjadi
ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya digunakan sebagai material bahan
bangunan.

Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil
sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.

Concrete pump adalah sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer cairan beton
dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung bertingkat tinggi dan pada area yang sulit
untuk dilakukan pengecoran.

Dozer ini digunakan untuk pengolaha lahan. Jadi lahan yang akan dijadikan sebuah
gedung, akan diratakan dengan alat berat ini.

Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil
batuan pecah beton.

Drop hammer merupakan palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu di atas
tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang.

Pile Drive Hammer untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi dalam.
biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat (high rise
building),jembatan,atau penahan tanah (khusus sheet pile).

Scrapper digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali
tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya.

Jackhammer adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras untuk kemudian
diledakan sepert crawling drill.

Shovel dapat juga digunakan untuk membuat timbunan bahan-bahan persediaan seperti
kerikil, pasir, semen PC, dan sebagainya. Umumnya Shovel dipasang di Truck Crawler.

3. Proyek Terowongan
Pada proyek terowongan, alat berat yang sering di gunakan adalah Tunnel boring machine
(TBM) yaitu alat penggali terowongan. Karena bentuk mesin yang menyerupai silinder,
permukaan terowongan yang terbentuk jadi seperti lingkaran.
1. Tunnel Boring Machine: Mesin Penggali Terowongan
TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras yang dilengkapi dengan mata
bor yang tersebar di permukaan kepala bor. Kepala bor yang berbentuk silinder ini kemudian
berputar dan menggerus batuan.

2. Scraper
Scraper adalah alat gali tanah yang mampu melakukan tiga tugas sekaligus : memuat,
mengangkut, dan membongkar muatan. Bentuk scraper mirip dengan truk biasa. Yang
membedakan, bak bawah scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah.
Saat scraper bergerak maju, bilah akan menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan
ini langsung ditampung dalam bak.

3. Bucket Wheel Excavator (BWE)


adalah alat super berat yang digunakan.BWE paling efektif digunakan di tanah lembek yang
tidak banyak mengandung batuan keras. Komponen utama BWE adalah roda berputar besar yang
dipasang pada sebuah lengan raksasa. Ujung roda ini kemudian dipasangi semacam ember besi
(bucket) dengan gigi-gigi logam dipinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah.
Bucket ini terus berputar seiring putaran roda (wheel) yang kemudian dirancang untuk
menumpahkan muatannya pada sabuk berjalan (belt conveyor) yang terdapat di badan BWE.
4. Bor Jackleg (Jackleg Drill)
adalah mesin bor pneumatic yang dilengkapi kaki hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan
dengan arah pemboran. Mesin ini umumnya digunakan untuk mengebor batuan keras (hard
rock). Kaki hidraulik memungkinkan operator melakukan pemboran dalam berbagai sudut.
4. Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembatan antara lain adalah :
1. alat pemancang tiang fondasi,
2. alat penggali,
3. crane,
4. truck,
5. concrete mixer atau concrete mixer truck,
6. alat pemadat,
7. backhoe,
8. loader, dan beko.
Masing-masing alat tersebut mempunyai fungsi dan penggunaan yang sama pada proyek lain
nya.

5. Proyek Pelabuhan
Pada proyek di pelabuhan, diperlukan suatu alat berat seperti pada proyek lain nya yaitu :
1. Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,
menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau
lapangan terbang.
2. Alat Penggali Tanah (Excavator) digunakan untuk menggali. Excavator ini bisa juga
disebut dengan Backhoe. Biasanya kalau di dalam proyek alat ini digunakan untuk
menggali tanah, mengeruk tanah ataupun mengeruk batu.
3. Crane (alat pengangkat)
4. Dozer ini digunakan untuk pengolahan lahan.
5. Truck digunakan untuk mengangkut bahan bangunan kedalam area proyek dengan jarak
yang relatif jauh.
6. Shovel dapat juga digunakan untuk membuat timbunan bahan-bahan persediaan seperti
kerikil, pasir, semen PC, dan sebagainya. Umumnya shovel dipasang di truck crawler.
7. Compressor merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pemampat udara yang
digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu maupun sampah ringan lainnya,
sebelum dilakukan pengecoran atau kegiatan yang membutuhkan kebersihan area.
8. Pile Drive Hammer untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi dalam,
biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat (high rise building)
,jembatan,pelabuhan atau penahan tanah (khusus sheet pile).
9. Jackhammer adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras untuk kemudian
diledakan seperti crawling drill.
10. Batching Plant adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton jadi (Ready mix
Concrete)
11. Concrete pump adalah sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer cairan beton
dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung bertingkat tinggi dan pada area yang sulit
untuk dilakukan pengecoran.
12. Drop hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian tertentu di atas tiang
palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang.
13. Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil
sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
14. Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil
batuan pecah beton.
15. Truck digunakan untuk mengangkat bahan bangunan kedalam area proyek dengan jarak
yang relatif jauh.

6. Proyek Dam
Alat Proyek dam pada umumnya menggunakan alat :
1. Penggali tanah,
2. crane,
3. truck,
4. concrete mixer atau concrete mixer truck,
5. alat pemadat tanah,
6. loader,
7. bulldozer, dan
8. grader.
9. Alat penggali tanah yang umumnya dipakai untuk proyek dam berupa backhoe atau front
shovel.
10. Concrete mixer digunakan untuk mencampurkan bahan pembuaan beton yang dipakai untuk
pembuatan dinding penahan tanah.

Das könnte Ihnen auch gefallen