Sie sind auf Seite 1von 21

Disusun oleh

Clara Shinta Febrianti 201266012


Resma Yulianda
201266102

Adalah suatu cedera diskontinuitas jaringan badan (shaft)


tulang lengan atas (humeri), biasa disebut patah tulang
humerus. Kasus fraktur corpus humeri yang sering terjadi 60%
kasus adalah fraktur sepertiga tengah diafisis, 30% fraktur
sepertiga proximal diafisis dan 10% sepertiga distal diafisis.

1.
2.
3.
4.

Trauma, trauma dibagi menjadi 2 yaitu


trauma langsung dan tidak langsung
Adanya tekanan membengkok
Adanya tekanan memutar
Adanya tarikan

Nyeri hebat tiba-tiba pada tulang lengan atas, lengan bawah


akan terasa lemas.
Rasa sakit area fracture ketika bergerak
Area fracture akan membengkak, nyeri tekan, perdarahan
Kemungkinan ada deformitas
Jika terjadi cidera saraf penderita akan mati rasa pada area
yang dipersarafi

Fraktur 1/3 bagian atas (proximal)


Sekitar 85% jenis fracture ini adalah nondisplacement. Fracture
terjadi umumnya karena terjatuh pada bahu, dapat juga
disertai dislokasi. Area fracture berada dibagian distal collum
chirugicum humeri.

Fraktur 1/3 bagian bawah (supracondylar)


Fraktur ini sering terjadi pada anak-anak akibat trauma langsung
yaitu terjatuh dengan mendarat di elbow / benturan benda keras
seperti bat baseball, dashboard mobil. Kasus ini pada orang
dewasa hanya 2% kejadian.

Fraktur 1/3 bagian tengah


Kasus ini terjadi oleh karena trauma langsung dan
tidak langsung. Bentuk fraktur antara lain; transversal,
spiral dan oblique. Lokasi perpatahan disekitar (atas
dan bawah) insertion otot deltoideus

Malunion
Nonunion
Cedera saraf
Cedera pembuluh darah
Kompartement Syndrom
Fat Embolism Syndrom
Infeksi
Avaskuler Nekrosis
Shock
Delayed Union

1. Mal union
penyambungan tulang yang tidak sempurna.
2. Non union
tidak terjadi penyambungan tulang.

Entrapment n. Radialis (C5-C8) :


Insiden cedera neurologis (n. radialis) yang
berhubungan dengan fracture midshaft humerus
tinggi (59% untuk fracture nondisplacement, dan 82%
jika fracture adalah displacement_ Visser et al)
Hal ini terjadi ketika perpatahan tulang merobek /
merusak n. radialis, selama operasi saraf ini juga
rentan terhadap cidera.
Jika saraf tidak sepenuhnya terputus (axonotmesis),
namun hanya teregang / memar maka hanya timbul
masalah sementara.
Gejala :

Paresthesia
Nyeri dorsal wrist sampai lengan
Drops hand
Lemah dorsal flexi dan extensi jari

Pada fraktur 1/3 bagian atas terapi yang dilakukan jika


tidak terjadi displasemen yang nyata dilakukan tindakan
konservativ dengan diberikan fiksasi aksilar pada mittella
dalam elbow fleksi 90 derajat.
Latihan isometrik selama fiksasi pada otot-otot shoulder
Latihan aktif sendi wrist and hand diberikan
Latihan dinamik dan aktif shoulder, bila callus telah
terbentuk (setelah mitella dilepas).
Contoh mittela

Pada fraktur 1/3 bagian tengah terapi yang dilakukan tindakan


konservativ dengan diberikan plaster gips
Latihan yang diberikan
a. Latihan isometrik shoulder selama fiksasi
b. Latihan pasif perlahan pada elbow
c. Latihan aktif wrist and hand

Contoh pasif elbow

Contoh aktif wrist

Terapi fraktur 1/3 corpus humeri bagian tengah pada


saat kondisi operatif

Setelah diberikan internal fiksasi kemudian dibalut dengan


elastic bandage dan diberi sling / mitella selama1-2 minggu.
Latihan isometrik shoulder diberikan selama fiksasi
Latihan aktif pada wrist and hand
Latihan aktif shoulder diberikan bertahap dan hati-hati ketika
fractur telah stabil dan setelah aktif elbow dapat dilakukan
Latihan progresif pada shoulder ketika fiksasi telah dilepas

Terapi yang dilakukan pada fraktur 1/3 bagian bawah


Pada Conservative
Diberikan external fiksasi dengan plaster gips, selama 4-6
minggu
Latihan isometrik elbow selama fiksasi
Latihan pasif perlahan pada elbow
Latihan aktif wrist and hand (flexi + supinasi dan extensi +
pronasi)

Terapi yang diberikan pada saat operatif

Terjadi displacement maka dilakukan reposisi dan internal


fiksasi.
Kemudian diberi plaster gips dari axila sampai wrist joint
pada posisi flexi elbow 90 dan mid posisi lengan bawah,
diberi sling / mitella selama 3-4 minggu.
Colar and cuff selama 3-4 minggu dan posterior splint
bandage selama 3-4 minggu
Latihan isometrik pada otot-otot lengan bawah,
Latihan aktif dinamis untuk wrist dan jari-jari tangan.
Latihan aktif flexi+supinasi dan extensi+pronasi secara
bertahap dengan pertimbangan pertumbuhan callus

Operatif
Ada tiga jenis operasi yang digunakan :
1.

Internal fixation with a plate and screws


terdiri dari plat dan beberapa srew yang
dimasukkan kedalam tulang. Mis. Fracture oblique,
Fracture spiral

ii.

Internal fixation with an intramedullary rod


yaitu suatu batang logam dimasukkan kedalam
tulang humerus, sehingga fragmen tulang aman. Mis.
Fracture greenstick

iii. External fixation


Yaitu logam pin kuat dimasukkan kedalam tulang
pada fragmen atas dan bawah fracture,
Digunakan pada kasus fracture yang rumit, sehingga
memungkinkan fragmen terimobilisasi. Mis. Fracture
Communited

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen