Sie sind auf Seite 1von 37

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KNOWLEDGE SHARING MENGGUNAKAN


MEDIA KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM : STUDI
KASUS PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

MINI PROPOSAL

MOHAMMAD NUR ALIMAN KARIM


1306500920

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2014

DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 5
1.4. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 5
1.5. Lingkup Penelitian ......................................................................... 6
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................... 6
BAB 2 ................................................................................................................ 7
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 7
2.1. Knowledge ....................................................................................... 7
2.1.1. Tipe Knowledge................................................................... 7
2.2. Management .................................................................................... 8
2.3. Knowledge Management ............................................................... 8
2.4. Knowledge Management System .................................................... 9
2.5. Knowledge Sharing ......................................................................... 9
2.6. Tingkat Penerimaan Pengguna .................................................. 10
2.6.1. Social Cognitive Theory .................................................... 10
2.6.2. Theory of Planned Behavior............................................. 11
2.8. Penelitian Terdahulu ................................................................... 14
2.8.1. To Give or to Receive Factors Influencing Members
Knowledge Sharing and Community Promotion in
Professional Virtual Communities (Chen & Hung, 2010)
............................................................................................ 14
2.8.2. Factors Affecting Attitudes and Intention Towards
Knowledge Sharing in the Dubai Police Force (Seba,
Rowley, & Lambert, 2012) .............................................. 16
2.8.3. The Development and Application of Knowledge Sharing
Behavior Model for Taiwanese Junior High School
English Teachers (Shih & Lou, 2011) ............................. 17
2.8.4. Perbandingan Penelitian Terdahulu .............................. 19
2.9. Theoritical Framework ............................................................... 23
BAB 3 .............................................................................................................. 27
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 27
3.1. Metodologi Penelitian .................................................................. 27
3.2. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 27
3.3. Tahapan Penelitian ...................................................................... 27
3.4. Jadwal Penelitian ......................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32
LAMPIRAN .................................................................................................... 33

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pencapaian KPI Knowledge Utilization ............................................. 3


Gambar 1.2 Pencapaian KPI Knowledge Utilization ............................................. 3
Gambar 1.3 Pencapaian KPI Knowledge Management System Usage .................. 4
Gambar 2.1 Knowledge Spiral ............................................................................. 10
Gambar 2.2 Skema SCT ....................................................................................... 11
Gambar 2.3 Model skema Theory of Planned Behavior ...................................... 13
Gambar 2.4 Model Penelitian Chen dan Hung (2010) ......................................... 15
Gambar 2.5 Model Penelitian Seba et al. ............................................................. 16
Gambar 2.6 Model theory of planned behavior.................................................... 18
Gambar 2.7 Model Kerangka Penelitian .............................................................. 23
Gambar 3.1 Alur Penelitian .................................................................................. 28

ii

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hipotesis Penelitian Shih dan Lou (2011) ............................................ 18


Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................. 20
Tabel 2.3 Variabel penelitian ............................................................................... 23
Tabel 2.4 Hipotesis penelitian .............................................................................. 25
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 31

iii

Universitas Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN
1. pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Sistem informasi dan Teknologi informasi (SI/TI) pada beberapa
tahun terakhir ini mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini menyebabkan
banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia turut memanfaatkan SI/TI untuk
mendukung bisnis perusahaan. Pemanfaatan SI/TI tersebut tentu saja diharapkan
dapat memberikan peningkatan kinerja dan daya saing bagi perusahaan. Salah
satu pemanfaatan SI/TI yang
adalah

penggunaan

SI/TI

menjadi trend dalam beberapa tahun terakhir


untuk

mengelola

pengetahuan

(knowledge

management).
PT Federal International Finance (FIF) sebagai salah satu perusahaan pembiayaan
terdepan di Indonesia, FIF senantiasa memegang teguh komitmen untuk terus
meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggannya. Untuk saat ini, FIF
memiliki jaringan 164 kantor cabang, 364 Point Of Services serta 15.363, dengan
porsi 8.799 karyawan backoffice dan 6.564 karyawan lapangan. Dengan luasnya
jaringan bisnis FIF dan jumlah karyawan sebesar itu, FIF memiliki dua tantangan
utama. Yaitu penyebaran pengetahuan (knowledge) dan juga masalah hilangnya
pengetahuan (knowledge) karena keluarnya (resign) karyawan. Untuk itu, perlu
diterapkan sebuah sistem informasi berbasis pengetahuan untuk menjaga agar
knowledge (pengetahuan) yang dimiliki organisasi dapat merata pembagiannya
dan tidak hilang begitu saja.
Dalam rangka mengembangkan dan mengelola Knowledge Management, FIF
memiliki suatu departemen tersendiri yang bernama Training and Learning
Development Departemen (TLD) yang bertanggung jawab atas program pelatihan
dan pengembangan karyawan. Visi utama dari TLD Dept adalah untuk
menjadikan FIF sebagai organisasi pembelajar (Learning Organization)
(Lampiran 1). Salah satu indikator suatu organisasi disebut sebagai learning
organization

adalah banyaknya aktivitas-aktivitas berbagi pengetahuan

(knowledge sharing). Bentuk aktivitas berbagi pengetahuan dapat berupa metode


tatap muka dan metode virtual yang memanfaatkan teknologi SI/TI.
1

Universitas Indonesia

Dengan tantangan yang dihadapi FIF yaitu bagaimana membuat sebaran dari
knowledge merata dan juga bagaimana agar menjaga knowledge supaya tidak
hilang, maka FIF membangun Knowledge Management Sistem. Knowledge
management sistem dinilai cocok diterapkan di FIF yang memiliki jaringan yang
luas dan jumlah karyawan yang banyak untuk menghadapi kedua tantangan itu.
Knowledge management sistem merupakan bentuk media berbagi pengetahuan
secara virtual yang dimiliki FIF. Saat ini, FIF sudah memiliki beberapa media
knowledge management, antara lain:

FIFForum

FIFPedia

FIFPedia adalah sebuah wadah penampungan explicit knowledge tentang segala


sesuatu yang berhubungan dengan internal perusahaan. Termasuk didalamnya
adalah proses kerja, pengetahuan tentang istilah-istilah dalam kerja, struktur
organisasi, dan lain-lain. Fungsi utama dari FIFPedia adalah sebagai media untuk
menampung knowledge creation. Sedangkan FIForum adalah sebuah forum
diskusi secara online dengan memanfaatkan portal internal FIF. Fungsi utama
dari FIForum adalah sebagai media untuk melakukan utilisasi terhadap
knowledge yang ada.
Tujuan utama dari dikembangkannya Knowledge Management System adalah
sebagai sarana berbagi pengetahuan bagi para karyawan. Untuk mengukur tingkat
keberhasilan penggunaan knowledge management system, TLD Department
diberikan KPI oleh top level management yang bernama knowledge utilization,
knowledge creation, dan knowledge management system usage. KPI knowledge
utilization diukur berdasarkan banyaknya jumlah thread forum diskusi yang
terbentuk setiap tahunnya. Target dari KPI knowledge utilization adalah 10
thread baru di forum diskusi setiap bulannya. KPI knowledge creation diukur
berdasarkan banyaknya artikel yang FIFPedia terbentuk setiap tahunnya. Target
dari KPI knowledge creation adalah 30 artikel baru di FIFPedia baru terbentuk
setiap bulannya. Sedangkan KPI knowledge management system usage memiliki
target sebanyak 70% dari total karyawan backoffice atau sejumlah 6.160
karyawan harus melakukan akses ke knowledge management system FIF.
Universitas Indonesia

1.2. Perumusan Masalah


Menurut data pencapaian KPI departemen TLD pada tahun 2014 sampai bulan
September, pencapaian KPI departemen TLD atas KPI knowledge creation dan
knowledge utilization masih jauh dibawah target yang ditetapkan. Untuk
achievement KPI knowledge utilization cenderung menurun dan target hanya
tercapai pada 3 bulan pertama tahun 2014 (Gambar 1.1). Untuk achievement KPI
knowledge creation juga cenderung menurun dan target hanya tercapai pada 2
bulan pertama tahun 2014 (Gambar 1.2).

Gambar 1.1 Pencapaian KPI Knowledge Utilization

Gambar 1.2 Pencapaian KPI Knowledge Utilization

Universitas Indonesia

Gambar 1.3 Pencapaian KPI Knowledge Management System Usage

Jika diukur secara akumulasi setiap bulannya, maka pencapaian KPI knowledge
utilization hanya mencapai 49 thread dari target sebanyak 90 thread atau hanya
mencapai 60%. Dan untuk KPI knowledge creation hanya mencapai 146 artikel
dari akumulasi target sebesar 270 artikel atau hanya mencapai 54%. Demikian
juga untuk KPI knowledge management system usage. Seperti yang tergambarkan
pada

Gambar 1.3, dari ekspektasi sebesar 70% karyawan backoffice atau

sebanyak 6.160 karyawan backoffice hanya sebanyak 371 karyawan backoffice


yang melakukan akses ke knowledge management system pada bulan September.
Besaran ini hanya sekitar 6% dari target yang diharapkan.
Dari hasil perbandingan antara target KPI dan achievement KPI, terdapat gap
kekurangan antara target KPI dan Achievement KPI. Disamping itu juga tren tiap
bulannya juga cenderung menurun.
Jika penelitian ini tidak dilakukan, maka akan sulit menemukan faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan karyawan FIF tidak atau belum mau melakukan
knowledge sharing menggunakan media knowledge management system. Tidak
diketahuinya faktor-faktor ini dapat berdampak pada kurangnya peningkatan
mutu sebuah sistem karena tidak adanya peningkatan mutu kedepannya. Bahkan
jika dilihat lebih jauh lagi, jika hal ini terus dibiarkan, maka budaya knowledge
sharing melalui media knowledge management system berkurang bahkan pada
Universitas Indonesia

keadaan terburuk bisa hilang yang dapat juga berdampak pada hilangnya
pengelolaan pengetahuan yang ada di perusahaan.

1.3. Pertanyaan Penelitian


Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku karyawan di FIF untuk
melakukan kegiatan knowledge sharing di media knowledge management
system?

1.4.Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku karyawan


untuk

melakukan

knowledge

sharing

di

media

knowledge

management system

Membuat rekomendasi atas temuan tersebut agar permasalahan tidak


tercapainya target aktifitas knowledge sharing dengan media
knowledge management system tidak terjadi lagi

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

Manfaat Akademis:
Sebagai referensi yang dapat membantu kalangan akademis untuk
melakukan penelitian yang memiliki kesamaan ataupun penelitian
selanjutnya
Memperkaya keilmuan, terutama bidang knowledge management

Manfaat Praktisi:
Sebagai pembelajaran mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
penerapan knowledge management tidak berjalan secara maksimal
Sebagai pembelajaran mengenai cara pengukuran keberhasilan
suatu organisasi dalam menerapkan knowledge management
sistem

Universitas Indonesia

1.5. Lingkup Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, batasan dan ruang lingkup yang dibahas adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aktivitas knowledge sharing karyawan
PT FIF melalui media knowledge management system.

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan mini proposal tesis ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Menguraikan latar perlunya knowledge management berbasi SI/TI di FIF,
hasil implementasi knowledge management sistem di FIF, rumusan masalah,
ruang lingkup, pertanyaan penelitian, tujuan, manfaat, dan sistematika
penulisan

BAB 2 LANDASAN TEORI


Membahas mengenai dasar teori yang digunakan sebagai acuan dalam
melakukan penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN


Menjelaskan tahapan-tahapan dari penelitian, beserta metode dan teknik yang
digunakan dalam penelitian.

BAB 4 PROFIL ORGANISASI


Menjelaskan tentang profil organisasi yang menjadi lingkup penelitian

BAB 5 ANALISA HASIL PENELITIAN


Menjelasikan dan melakukan analisa terhadap faktor-faktor yang menjadi
penyebab tidak maksimalnya penerapan knowledge management serta
merumuskan metode pengukuran untuk menentukan tingkat keberhasilan
knowledge management di FIF

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran agar penerapan knowledge
management sistem menjadi lebih efektif

Universitas Indonesia

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Knowledge
Ada beberapa pengertian mengenai definisi knowledge, antara lain adalah sebagai
berikut. Knowledge adalah pemahaman yang diperoleh melalui pengalaman atau
pembelajaran (Awad & Gaziri, 2003). Selain itu, menurut Tiwana (1999),
knowledge adalah gabungan dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual,
wawasan para ahli dan yang didasarkan intuisi yang menyediakan sebuah
lingkungan dan kerangka kerja yang mengevaluasi dan menggabungkan
pengalaman baru dan informasi. Menurut Becerra-Fernandez & Sabherwal
(2010) knowledge adalah sesuatu yang berbeda dari data dan informasi meskipun
ketiganya kadang-kadang sebagai pengganti satu sama lain. Dari ketiga definisi
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah intuisi,
gagasan, dan wawasan yang berasal dari pembelajaran dan pengalaman yang
dibutuhkan untuk mengolah dan memanfaatkan data dan informasi, sehingga
dapat menentukan tindakan selanjutnya.

2.1.1. Tipe Knowledge


Knowledge berdasarkan bentuknya dapat dikelompokan menjadi 2 tipe (BecerraFernandez & Sabherwal, 2010):
1. Tacit Knowledge
Tacit Knowledge berupa wawasan, intuisi, ataupun firasat. Tacit
knowledge sulit untuk diformulasikan, diekspresikan ataupun dibagikan.
Tacit knowledge lebih kepada pengetahuan personal yang berdasarkan
pada pengalaman dan aktifitas pribadi.
2. Explicit Knowledge
Explicit knowledge merupakan kebalikan dari tacit knowledge. Explicit
knowledge adalah knowledge yang sudah diformulasikan, diekspresikan
dan dapat dengan mudah dibagikan

Universitas Indonesia

2.2. Management
Management adalah seni mengelola sumber daya yang tersedia, misalnya orang,
barang, uang, pikiran, ide, data, informasi, infrastrukutr, dan sumber daya lain
yang ada di dalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara maksimal guna
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Yusuf, 2012). Henri Fayol
(1917) mengusulkan lima unsur pokok dalam kegiatan organisasi dan manajerial,
yaitu forecasting dan planning, organizing, commanding, dan controlling. Dari
konsep dasar inilah lahir beberapa konsep tentang manajemen lainnya. Antara
lain menurut George R. Terry (1960) manajemen adalah suatu proses yang khas
dan terdiri dari planning, organizing, actuating, controlling (POAC).

2.3. Knowledge Management


Menurut Seubert, Balaji, dan Makhija (2001), knowledge management adalah
suatu disiplin yang memperkenalkan suatu pendekatan terintegrasi dalam
mengidentifikasi, menangkap, mengevaluasi, memberikan, dan membagi
informasi untuk kepentingan sebuah organisasi. Dari definisi tentang knowledge
dan management yang telah dibahas pada bagian sebelumnya dan juga dari
definisi knowledge management yang disebutkan oleh Seubert, Balaji, dan
Makhija (2001), maka dapat disimpukan bahwa pengertian dari knowledge
management adalah proses perencanaan, pengelompokan, dan pengaturan dari
informasi-informasi yang berasal dari wawasan, pengalaman, dan pembelajaran
sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk melakukan tindakan yang
dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Ada empat proses pada knowledge management yang umumnya diterapkan di
organisasi, antara lain discovering, capturing, sharing, dan implementing
(Becerra-Fernandez & Sabherwal, 2010). Discovering knowledge adalah sebuah
proses pengembangan dari sebuah tacit knowledge atau explicit knowledge baru
dari data atau informasi maupun dari knowledge yang sudah ada sebelumnya
(Becerra-Fernandez & Sabherwal, 2010). Capturing knowledge adalah sebuah
proses pengambilan tacit knowledge atau explicit knowledge yang berada di
dalam pemikiran orang ataupun yang tertulis dalam dokumen (Becerra-Fernandez
& Sabherwal, 2010). Sharing knowledge adalah sebuah proses pembagian tacit
Universitas Indonesia

knowledge atau explicit knowledge kepada individu ataupun organisasi (BecerraFernandez & Sabherwal, 2010). Implementing knowledge adalah sebuah proses
penggunaan tacit knowledge atau explicit knowledge oleh individu ataupun
organisasi (Becerra-Fernandez & Sabherwal, 2010).

2.4. Knowledge Management System


Knowledge Management System adalah suatu aplikasi yang dibuat berdasakan
penggabungan antara teknologi dengan mekanisme terkini dengan mekanisme
pengumpulan knowledge untuk mendukung keempat proses knowledge
management (Becerra-Fernandez & Sabherwal, 2010). Fungsi utama dari
knowledge management system adalah untuk memfasilitasi knowledge sharing
dan menyimpan explicit knowledge yang sudah dalam format digital ke dalam
knowledge repository organsasi.

2.5. Knowledge Sharing


Knowledge sharing adalah salah satu bagian utama dari aktivitas yang berada di
knowledge management dan juga merupakan inti dari keberhasilan penerapan
knowledge management di sebuah organisasi. Knowledge sharing adalah sebuah
proses pemindahan sebuah explicit knowledge atau tacit knowledge dari suatu
individu ke individu lainnya (Becerra-Fernandez & Sabherwal, 2010). Tanpa
sharing maka skala utilisasi knowledge akan terbatas karena knowledge hanya
dimanfaatkan oleh orang atau unit secara terbatas (Tobing, 2007). Selain itu,
manfaat dari knowledge sharing ini adalah sebagai sarana belajar bagi individu
ataupun kelompok. Sebab tanpa belajar, tidak akan ada inovasi, tanpa adanya
inovasi, maka organisasi tersebut akan tertinggal oleh organisasi lain yang
melakukan inovasi.
Proses multiplikasi dan utilisasi nilai knowledge disebut sebagai proses
knowledge spiral seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1. Gambar 2.1 diatas
menjelaskan bagaimana proses multiplikasi dan utilisasi knowledge dari tacit
menjadi explicit ataupun sebaliknya.

Universitas Indonesia

10

Gambar 2.1 Knowledge Spiral


Sumber: (Nonaka, 2004)

Proses multiplikasi dan utilisasi nilai knowledge disebut sebagai proses


knowledge spiral seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 diatas
menjelaskan bagaimana proses multiplikasi dan utilisasi knowledge dari tacit
menjadi explicit ataupun sebaliknya.

2.6. Tingkat Penerimaan Pengguna

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai beberapa teori yang berkaitan dengan
tingkat penerimaan pengguna

2.6.1. Social Cognitive Theory


Social cognitive theory (SCT) merupakan sebuah model yang biasanya digunakan
untuk melakukan validasi terhadap perilaku individu. Ada tiga bagian yang
digunakan dalam SCT. Ketiga bagian itu adalah kognitif dan faktor personal
lainnya, pengaruh lingkungan eksternal, dan perilaku (behavior). Ketiga bagian
tersebut bertindak sebagai bagian yang mempengaruhi satu sama lain secara
bolak balik (Wood & Bandura, 1989) seperti yang digambarkan dalam skema
pada Gambar 2.2.

Universitas Indonesia

11

Kognitif dan
Faktor Personal
Lainya (P)

Behavior (B)

Lingkungan
Eksternal (E)

Gambar 2.2 Skema SCT


Sumber: Wood dan Bandura (1989)

Interaksi antara ketiga bagian tersebut adalah sebagai berikut (Haron, Jaafar, &
Baba, 2010):

Interaksi antara individu dan perilaku melibatkan pengaruh dari pikiran


dan tindakan seseorang.

Interaksi antara individu dan lingkungan melibatkan kepercayaan dan


kemampuan kognitif yang dibangun dan diubah oleh pengaruh sosial dan
struktur di dalam lingkungan.

Interaksi antara lingkungan dan perilaku melibatkan perilaku seseorang


yang menentukan aspek-aspek dari lingkungan mereka dan sebagai
gantinya perilaku mereka diubah oleh lingkungan tersebut.

2.6.2. Theory of Planned Behavior


Theory of Planned Behavior (TPD) adalah sebuah teori perluasan dari the theory
of reason action (TRA). Menurut theory of planned behavior, perilaku seseorang
dipengaruhi oleh niat melakukan perilaku tersebut (Ajzen, 1991). Niat tersebut
juga akan menentukan seberapa besar kesediaan orang untuk melakukan suatu
perilaku.

Universitas Indonesia

12

Menurut Ajzen (1991) ada 3 hal utama yang mempengaruhi niat, yaitu:
1. Attitude toward the behavior
Attitude toward the behavior adalah sikap terhadap perilaku yang
mengacu kepada tingkat dimana seseorang memiliki penilaian
terhadap perilaku yang dimaksud

2. Subjective norm
Subjective norm mengacu kepada tekanan social yang dirasakan untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku

3. Perceived behavioral control


Perceived behavioral control adalah control perilaku yang dirasakan
mengacu kepada kemudahan atau kesulitan yang dirasakan dalam
melakukan perilaku, yang diasumsijan sebagai cerminan dari
pengalaman masa lalu

Universitas Indonesia

13

Gambar 2.3 Model skema Theory of Planned Behavior


Sumber: Ajzen (2001)

Theory of planed behavior dapat digambarkan melalui Gambar 2.3. Dari gambar
tersebut menjelaskan bahwa gabungan dari

attitude toward the behavior,

subjective norm, dan perceived behavioral control akan mempengaruhi niat


seseorang. Niat tersenut akan secara langsung menentukan perilaku yang akan
dilakukan orang tersebut.

2.7. Partial Least Square


Partial least Square (PLS) adalah sebuah metode statistik yang termasuk dalam
Structural Equation Modelling (SEM) yang berbasis variansi. PLS merupakan
sebuah metode pemodelan prediktif untuk melakukan estimasi terhadap variansi
dari konstruk dependen dan indikatornya masing-masing (Chin, 2010). PLS
secara khusus juga berguna untuk melakukan prediksi terhadap variabel
dependen dengan melibatkan sejumlah besar variabel independen. Karena
fungsinya hanya sebagai prediktor, maka PLS dapat digunakan untuk mengolah
Universitas Indonesia

14

data dengan dasar teori yang lemah. PLS juga tidak mensyaratkan bahwa data
harus terdistribusi normal seperti halnya SEM yang berbasis kovarian.
Pemodelan jalur pada PLS digambarkan dalam 2 model (Tenenhaus, Vinzi,
Chatelin, & Lauro, 2005):
1. Inner model adalah model struktural yang menghubungkan antar variabel
laten.
2. Outer model adalah model pengukuran yang menghubungkan indikator
dengan variabel latennya.
Kemudian akan dilakukan evaluasi terhadap kedua model tersebut. Evaluasi
outer model digunakan sejauh mana hubungan antara indikator dengan
variabelnya. Sedangkan evaluasi inner model dilakukan untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara indikator dengan variabel latennya, yaitu antara
variabel dependen dengan variabel independennya serta untuk mengukur
kekuatan prediksi model struktural.

2.8. Penelitian Terdahulu


Pada bagian ini akan dibahas beberapa penelitian terdahulu yang menjadi
referensi penulis dalam menentukan model kerangka kerja teoritis.

2.8.1. To Give or to Receive Factors Influencing Members Knowledge


Sharing

and

Community

Promotion

in

Professional

Virtual

Communities (Chen & Hung, 2010)


Penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Hung (2010) adalah sebuah penelitian
yang bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari knowledge utilization
terhadap sebuah komunitas.

Universitas Indonesia

15

Gambar 2.4 Model Penelitian Chen dan Hung (2010)


Sumber: Chen dan Hung (2010)

Model penelitian yang disusun oleh Chen dan Hung (2010) seperti yang
digambarkan pada Gambar 2.4. Model tersebut terdiri dari faktor kontekstual dan
faktor individu. Faktor kontekstual sendiri terdiri dari dua variabel, yaitu norm of
reciprocity dan interpersonal trust. Sedangkan faktor individu terdiri dari 3
variabel, yaitu knowledge sharing self-efficacy, perceived relative advantage,
perveived compatibility.
Proses pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan metode penyebaran
kuesioner. Kuesioner disebarkan ke dua buah komunitas virtual professional yang
berorientasi TI di Taiwan. Jumlah responden yang digunakan pada penelitian ini
sebanyak 323 responden. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Dari hasil penelitian ini didapat bahwa norm of reciprocity, knowledge sharing
self-efficacy, dan perceived relative advantage mempengaruhi perilaku
Universitas Indonesia

16

knowledge sharing dari para anggota komunitas secara signifikan. Hasil dari
penelitian ini juga menunjukan bahwa knowledge contributing behavior dan
knowledge collecting behavior juga berpengaruh positif terhadap knowledge
utilization. Selain itu, knowledge collecting behavior dan knowledge utilization
juga berpengaruh secara signifikan terhadap community promotion.

2.8.2. Factors Affecting Attitudes and Intention Towards Knowledge Sharing


in the Dubai Police Force (Seba, Rowley, & Lambert, 2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Seba et al. (2012) adalah sebuah penelitian yang
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi knowledge sharing
di organisasi sektor public, khususnya di kepolisian Dubai. Penelitian ini
menggunakan model dengan 2 buah variabel dependen dan 6 buah variabel
independen. Yang menjadi variabel dependen adalah attitude towards knowledge
sharing dan intention to share knowledge. Sedangkan yang menjadi variabel
independen adalah leadership, organization structure, trust, reward, time, dan
information technology. Model penelitian ini seperti yang digambarkan pada
Gambar 2.5

Gambar 2.5 Model Penelitian Seba et al.


Sumber: Seba, Rowley, dan Lambert (2012)

Penelitian ini menggunakan metode survei untuk proses pengambilan datanya.


Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner. Jumlah kuesioner yang
berhasil dikumpulkan dan digunakan untuk analisis adalah sebanyak 319
Universitas Indonesia

17

kuesioner. Data kuesioner tersebut kemudian dianalisa menggunakan Structural


Equation Modeling (SEM).
Hasil analisa pada penelitian ini menunjukan bahwa leadership, organization
structure, trust, time, dan information technology berpengaruh terhadap attitude
towards knowledge sharing. Attitude towards knowledge sharing juga
berpengaruh terhadap intention to share knowledge. Hipotesis yang menyebutkan
bahwa reward berpengaruh terhadap attitude towards knowledge sharing adalah
satu-satunya hipotesis yang ditolak dalam penelitian ini.

2.8.3. The Development and Application of Knowledge Sharing Behavior


Model for Taiwanese Junior High School English Teachers (Shih &
Lou, 2011)
Tujuan dari penelitian The Development and Application of Knowledge Sharing
Behavior Model for Taiwanese Junior High School English Teachers (Shih &
Lou, 2011) adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku knowledge sharing para guru bahasa inggris sekolah menengah pertama
di Taiwan selatan.
Untuk analisa data, Shih & Lou menggunakan teknik statistik analisa deskriptif,
seperti uji one-way analysis of variance dan partial least square. Shih & Lou
(2011) menggunakan media kuesioner dengan sampel sebanyak 210 responden
untuk metode pengambilan datanya.

Universitas Indonesia

18

Gambar 2.6 Model theory of planned behavior


Sumber: Shih dan Lou (2011)

Penelitian ini menggunakan theory of planned behavior, tetapi Shih dan Lou
(2011) memberikan beberapa variabel tambahan (Gambar 2.6). Shih dan Lou
menambahkan variable expected contribution, epected relationship, dan alturism
sebagai pengaruh terhadap attitude of knowledge sharing. Shih dan Lou juga
menambahkan variabel cognitive-based trust dan affect-based trust sebagai
pengaruh dari subjective norm dan Shih dan Lou menambahkan variabel resource
coordination sebagai pengaruh dari variabel perceived behavior control.
Pada Tabel 2.1 adalah hipotesa yang dipergunakan oleh Shih dan Lou (2011),
dalam melakukan penelitian:
Tabel 2.1 Hipotesis Penelitian Shih dan Lou (2011)

H1

Intention of knowledge sharing berpengaruh secara signifikan


terhadap behavior knowledge sharing

H 2-1

Attitude of knowkedge sharing berpengaruh secara signifikan terhadap


intention of knowledge sharing

H 2-2

Subjective norm of knowledge sharing berpengaruh secara signifikan

Universitas Indonesia

19

terhadap intention of knowledge sharing


H 2-3

Perceived behavior control of knowledge sharing berpengaruh secara


signifikan terhadap intention of knowledge sharing

H 3-1

Expected contribution berpengaruh secara signifikan terhadap attitude


of knowkedge sharing

H 3-2

Expected relationship berpengaruh secara signifikan terhadap attitude


of knowkedge sharing

H 3-3

Altruism berpengaruh secara signifikan terhadap attitude of


knowkedge sharing

H 4-1

Cognitive-based trust berpengaruh secara signifikan terhadap


subjective of knowkedge sharing

H 4-2

Affected-based

trust

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

subjective of knowkedge sharing


H5

Resources cooperativeness berpengaruh secara signifikan terhadap


subjective of knowkedge sharing

Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk hipotesis H 1, H 2-1, H 2-2, H 2-3, H
3-2, H 4-1, H 4-2, dan H 5 secara statistik terbukti bahwa hipotesis tersebut
berpengaruh signifikan. Sedangkan hipotesis H 3-1 dan H 3-3 tidak berpengaruh
signifikan.

2.8.4. Perbandingan Penelitian Terdahulu


Setelah melakukan studi literature ketiga penelitian terdahulu, pada bagian ini
akan dibahas mengenai perbandingan dari ketiga penelitian terdahulu.
Perbandingan penelitian tersebut dapat dilihat pada

Universitas Indonesia

20

Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu

Kriteria

Penelitian Chen
dan Hung (2010)

Judul

To

Give

Penelitian

Receive

or

Penelitian Seba,
Rowley, dan
Lambert (2012)

Penelitian Shih
dan Lou (2011)

to Factors Affecting The Development

Factors Attitudes

and and Application of

Influencing

Intention Towards Knowledge

Members

Knowledge

Knowledge

Sharing

Sharing

in

and Dubai

Community

the Model

for

Police Taiwanese Junior

Force

Promotion

Sharing Behavior

High

in

School

English Teachers

Professional
Virtual
Communities
Metode

Survei

Survei

Survei

Pengumpulan
Data
Jumlah

323

Responden

responden

Variabel

norm

yang

reciprocity,

knowledge

digunakan

interpersonal

sharing, intention sharing,

trust,

Orang 319

Orang 210

responden
of attitude

responden
towards Intention

knowledge to

sharing

Orang

of

knowledge

share of

Attitude

knowkedge

self- knowledge,

sharing, Subjective

efficacy, perceived leadership,

norm of knowledge

relative

organization

sharing, Perceived

advantage,

structure,

trust, behavior

perveived

reward,

time, of

control

knowledge

Universitas Indonesia

21

compatibility,

information

sharing, Expected

knowledge

technology

contribution,

contributing

Expected

behavior,

relationshi,

knowledge

Altruism,

collecting

Cognitive-based

behavior,

trust,

Affected-

knowledge

based

trust,

utilization,

Resources

knowledge

cooperativeness

community
promotion
Aspek

yang Sosial

dan Sosial, organisasi, Sosial

digunakan

individu

Metode

SEM dengan tool SEM dengan tool SEM dengan tool

analisis
tools

dan teknologi

dan

dan LISREL

AMOS

individu

AMOS

yang

digunakan
Kesimpulan

Norm

of Leadership,

reciprocity,

organization

knowledge sharing structure,


self-efficacy,

Intention

of

knowledge sharing
trust, mempengaruhi

dan time,

dan behavior

perceived relative information

knowledge

advantage

technology

sharing.

mempengaruhi

berpengaruh

of

perilaku

terhadap

attitude sharing, Subjective

knowledge sharing towards

norm of knowledge

dari para anggota knowledge

sharing,

komunitas

secara sharing.

signifikan.

towards

Attitude

knowkedge

dan

Attitude Perceived
behavior

control

Universitas Indonesia

22

Knowledge

knowledge sharing of

contributing

juga berpengaruh sharing

behavior

knowledge

dan terhadap intention berpengaruh

knowledge

to

collecting

knowledge.

behavior

share terhadap Intention


of

juga Reward

berpengaruh
positif

sharing. Expected

berpengaruh

terhadap terhadap

relationship

attitude berpengaruh

knowledge

towards

utilization.

knowledge sharing of

Knowledge

adalah

collecting

satunya

behavior

knowledge

terhadap

knowkedge

satu- sharing.
hipotesis Cognitive-based

dan yang ditolak dalam trust,

knowledge
utilization

penelitian ini
juga

Attitude

Affected-

based trust, dan


Resources

berpengaruh

cooperativeness

secara

berpengaruh

signifikan

terhadap

terhadap

community

Subjective

promotion.

knowkedge

of

sharing.
Sedangkan hanya
Expected
contribution
Altruism

dan
yang

tidak berpengaruh
terhadap
of

Attitude

knowkedge

sharing

Universitas Indonesia

23

Pada Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa ketiga penelitian terdahulu tersebut samasama menggunakan metode survey dalam proses pengumpulan data. Berdasarkan
persamaan tersebut, diputuskan untuk menggunakan metode survei untuk
penelitian ini. Selain itu, diputuskan juga akan dipilih variabel-variabel yang ada
di dalam ketiga penelitian yang dibandingkan pada Tabel 2.2.

2.9. Theoritical Framework


Berdasarkan studi literatur pada bagian sebelumnya, maka akan digunakan theory
of planned behavior sebagai model dasar untuk melakukan penelitian. Namun
ada beberapa penambahan variabel-variabel independen yang mengadopsi dari
penelitian terdahulu. Sehingga bentuk dari kerangka kerja teoritis menjadi seperti
pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Model Kerangka Penelitian

Untuk penjelasan mengenai variabel-variabel pada model tersebut, maka bisa


dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Variabel penelitian

Variabel

Definisi

Expected

Keyakinan

individu

contribution

kontribusi

dalam

Sumber
bahwa Shih dan Lou (2010)
berbagi

Universitas Indonesia

24

pengetahuan

dapat

meningkatkan

kinerja

para

pekerja lainnya
Knowledge
sharing

Tingkat

kepercayaan

self- seseorang

efficacy

yang

akan

dia

diri Chen dan Hung (2010)

kemampuan

miliki

untuk

memberikan pengetahuannya
Norm

of Norma sosial mengenai adanya Chen dan Hung (2010)

reciprocity

hubungan timbal balik yang


bermanfaat

ketika

mereka

melakukan kegiatan knowledge


sharing
Interpersonal trust

Tingkat kepercayaan seseorang Shih dan Lou (2010)


akan

niat

baik,

kebijakan,

kompetensi, dan keandalan dari


rekan

kerja

yang

membagi

pengetahuan mereka
Information

Tingkat ketersediaan teknologi Seba et al (2012) / Shih

Technology

untuk memfasilitasi kegiatan dan Lou (2010)


berbagi pengetahuan

Resource

Tingkat ketersediaan sumber Shih dan Lou (2010)

availability

daya dan kemampuan untuk


berbagi pengetahuan

Attitude

of Tingkat

knowledge sharing dapat

keyakinan
atau

individu Shih dan Lou (2010)

tidaknya

ia

memperoleh keuntungan atas


kegiatan berbagi pengetahuan
Subjective norm

Faktor

sosial

yang Shih dan Lou (2010)

Universitas Indonesia

25

mempengaruhi

berjalan

atau

tidaknya kegiatan knowledge


sharing
Preceived

Presepsi individu akan tingkat Shih dan Lou (2010)

behavioral control

kemudahan

dalam

perilaku

knowledge sharing
Intention to share Tingkat
knowledge

niat individu untuk Shih dan Lou (2010)

membagi

pengetahuan

yang

dimilikinya
Knowledge

Tingkat perilaku individu untuk Shih dan Lou (2010)

sharing behaviour

berbagi

pengetahuan

yang

dimilikinya
Setelah dibentuk kerangka kerja teoritis, selanjutnya akan dibentuk hipotesishipotesis atas penelitian ini. Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah
yang diteliti. Untuk hipotesis-hipotesis pada penelitian ini, ada pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Hipotesis penelitian

Code

Hipotesis
Intention to share knowledge berpengaruh secara signifikan

H1

terhadap Knowledge sharing behaviour


Attitude of knowledge sharing berpengaruh secara signifikan

H2

terhadap Intention to share knowledge


Subjective norm of knowledge sharing berpengaruh secara

H3

signifikan terhadap Intention to share knowledge


Preceived behavioral control berpengaruh secara signifikan

H4
H5

terhadap Intention to share knowledge

Expected contribution berpengaruh secara signifikan terhadap


Universitas Indonesia

26

Attitude of knowledge sharing


Knowledge sharing self-efficacy berpengaruh secara signifikan
H6

terhadap Attitude of knowledge sharing


Norm of reciprocity berpengaruh secara signifikan terhadap

H7

Subjective norm of knowledge sharing


Interpersonal trust berpengaruh secara signifikan terhadap

H8

Subjective norm of knowledge sharing


Resource availability berpengaruh secara signifikan terhadap

H9

Preceived behavioral control


Information Technology berpengaruh secara signifikan terhadap

H10

Preceived behavioral control

Universitas Indonesia

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3. Metodologi
Pada bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan metodologi yang digunakan
dalam membahas masalah penelitian, metode-metode, input serta output setiap
tahapan yang dilalui.
3.1. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang berfokus pada
pengumpulan data numerik dan digeneralisasi dalam sebuah kelompok.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah survey research. Hasil akhir dari
penelitian ini adalah berupa faktor-faktor yang mempengaruhi knowledge sharing
melalui media knowledge management system di FIF serta rekomendasi untuk
meningkatkan

kegiatan

knowledge

sharing

melalui

media

knowledge

management system di FIF.

3.2. Metode Pengumpulan Data


Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data adalah:
1) Observasi lapangan untuk mendapatkan kodisi awal permasalahan dengan
mencatat kondisi lokasi penelitian.
2) Studi literature untuk mendapatkan teori dan metode yang sesuai dengan
penelitian ini
3) Melakukan survey untuk mengumpulkan data terkait perilaku knowledge
sharing karyawan PT FIF. Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kuesioner

3.3. Tahapan Penelitian


Alur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat
padaGambar 3.1.

27

Universitas Indonesia

28

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Universitas Indonesia

29

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing tahapan penelitian yang telah


digambarkan pada diagram alur Gambar 3.1:
1. Mengidentifikasi permasalahan
Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data dan ekspektasi yang
terkait dengan kegiatan knowledge sharing melalui media knowledge
management system di FIF. Data diperoleh dari data pencapaian KPI dari
departemen TLD dan juga wawancara dengan manajemen terkait. Dari
data-data tersebut kemudian dirumuskan permasalahan yang terjadi akibat
adanya kesenjangan antara ekspektasi dan fakta. Setelah mendapatkan
permasalahan, kemudian barulah disusun pertanyaan penelitian (research
question) yang akan dijawab melalui penelitian ini

2. Melakukan studi literatur


Pada tahap ini, dicari beberapa literatur sebagai teori pendukung dan
penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik penelitian ini, yaitu
mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan knowledge
sharing. Pencarian tersebut dapat melalui buku teks, jurnal, dan sumbersumber lainnya. Beberapa teori yang dibahas adalah:
a. Teori

terkait

dengan

knowledge,

management,

knowledge

management, knowledge management system, dan knowledge sharing;


b. Penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas tentang faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi seseorang melakukan knowledge
sharing; dan
c. Teori-teori statistik yang digunakan untuk melakukan analisa
hubungan sebab akibat antara variabel.
Hasil dari studi literatur adalah kerangka teori (theoretical framework),
mencakup variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap perilaku
knowledge sharing karyawan di FIF menggunakan media knowledge
management system.

Universitas Indonesia

30

3. Merumuskan hipotesis dan membuat model penelitian


Dari hasil studi literatur, penulis kemudian merancang kerangka kerja
teoritis. Kerangka kerja teoritis inilah yang berfungsi sebagai model
penelitian yang menjadi landasan bagi penelitian ini. Penulis kemudian
merumuskan

hipotesis-hipotesis

penelitian

yang

akan

diuji

pembuktiannya dalam penelitian ini.

4. Pengumpulan data
Model pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun berdasarkan variabel
dan indikator pada studi literatur. Setelah kuesioner selesai disusun,
kemudian dilakukan pilot studi guna menguji apakah kuesioner tersebut
sudah benar dan sudah tidak ambigu.
Setelah selesai dilakukan pilot studi dan sudah tidak ada lagi revisi atas
kuesioner

tersebut,

penulis

akan

menyebarkan

kuesioner

untuk

mengumpulkan data. Sampel yang diambil untuk mengumpulkan data ini


adalah karyawan FIF yang mempunyai akses terhadap knowledge
management system FIF.
Penelitian ini dilakukan di lingkungan PT Federal International Finance
dengan responden adalah karyawan back office FIF. Jumlah karyawan
back office adalah sebanyak 8.799 orang, sedangkan target dari jumlah
akses knowledge management system adalah 6.160 karyawan. Penentuan
jumlah sample menurut Krejcie dan Morgan dengan jumlah populasi 70%
dari 8.799 orang atau sekitar 6.160 adalah sebanyak 361 orang. Metode
pengambilan sampel menggunakan metode random sampling.

5. Menganalisis data
Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan, kemudian dilakukan analisa
data terhadap kuesioner tersebut. Analisa data tersebut menggunakan
teknik PLS dengan bantuan tool SmartPLS 2.0 versi M3. Hasil dari
analisis ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku
knowledge sharing dengan media knowledge management system di FIF.
Universitas Indonesia

31

6. Menarik kesimpulan
Tahapan terakhir adalah menarik kesimpulan dari hasil analisis data.
Kesimpulan ini nantinya dapat memberikan rekomendasi dan langkahlangkah apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan
knowledge sharing melalui knowledge management system di FIF.

3.4. Jadwal Penelitian


Penelitian dilakukan selama 1 bulan dengan gambaran sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Perumusan Hipotesis

Pengumpulan Data

Analisis Data

Penarikan Kesimpulan

Minggu
1

Tabel 3.1 diatas menggambarkan kediatan yang dilakukan dalam penelitian.


Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan identifikasi masalah. Setelah itu,
dirumuskan masalah yang terjadi terkait dengan knowledge sharing di FIF,
kemudian dilakukan studi literature dan perumusan hipotesis. Selanjutnya
dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner. Kuesioner yang terkumpul
kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dan rekomendasi.

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour
and Human Decision Processes, Vol. 50, 179-211.
Awad, E. M., & Gaziri, H. M. (2003). Knowledge Management. United States:
Prentice Hall.
Becerra-Fernandez, I., & Sabherwal, R. (2010). Knowledge Management: System
and Processes. New York: M. E. Sharpe, Inc.
Chen, C., & Hung, S. (2010). To Give or to Receive Factors Influencing
Members Knowledge Sharing and Community Promotion in Professional
Virtual Communities. 47(4), pp. 226-236.
Chin, W. (2010). How to Write Up and Report PLS Analysis. Spinger, 655-690.
Fayol, H. (1917). Administration industrielle et gnrale; prvoyance,
organisation, commandement, coordination, controle (in French). Paris:
H. Dunod et E. Pinat.
Haron, S., Jaafar, W. W., & Baba, M. (2010). The influence of school climate
towards counselor's self-efficacy. Procedia Social and Behavioral
Sciences.
Nonaka, I. (2004). The Konwledge-Creating Company. John Wiley & Sons.
Papadopoulos, T., Stamati, T., & Nopparuch, P. (2013). Exploring the
Determinants of Knowledge Sharing via Employee Weblogs.
International Journal of Information Management, 33, 133-146.
Seba, I., Rowley, J., & Lambert, S. (2012). Factors affecting attitudes and
intentions towards knowledge sharing in the Dubai Police Office.
International Journal of Information Management, 32(4), 372-380.
Seubert, E., Balaji, Y., & Makhija, M. (2001). The Knowledge Imperative. CIO
Special Advertising Supplement.
Shih, R.-C., & Lou, S.-J. (2011). The Development and Application of a
Knowledge Sharing Behaviour Model for Taiwanese Junior High School
English Teachers. African Journal of Business Management vol. 5(30),
12066-12075.
Tenenhaus, M., Vinzi, V., Chatelin, Y., & Lauro, C. (2005). PLS Path Modeling.
Computational Statistics & Data Analysis, 48, 159-205.
Terry, G. R. (1968). Principles of Management. Illinois: Ricard D. Irwin.
Tiwana, A. (1999). The Knowledge Management Toolkit: Orchestrating IT,
Strategy, and Knowledge Platform. Prentice Hall.
Tobing, P. (2007). Knowledge Management, Konsep, Arsitektur, dan
Implementasi. Graha Ilmu.
Wood, R., & Bandura, A. (1989). Social Cognitive Theory of Organizational
Management (Vol. 14). Academy of Management Review.
Yusuf, P. (2012). Prespektif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi,
Pendidikan dan Perpustakaan. Rajawali Pers.

32

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran-1 Visi Misi TLD Departemen


Visi dan Misi Training and Learning Development Department:
Visi TLD:
Menciptakan karyawan yang kompeten, menjadikan FIF sebagai Learning
Organization dimana proses update dan sharing knowledge terjadi setiap
saat sehingga FIF mampu menjaga eksistensinya sebagai leading
company di industri pembiayaan.
Misi TLD:
Menciptakan pelatihan konvensional dan virtual (e-Learning) berkualitas
dan sistematis yang meliputi aspek Technical & Soft Competency
Knowledge Management yang baik melalui pengembangan yang intensif
terhadap

media-media

pembelajaran

yang

disesuaikan

dengan

perkembangan teknologi sehingga senantiasa mendukung proses belajar


dan proses pertukaran informasi di dalam organisasi FIF
Menciptakan Trainer Internal yang handal dan proses regenerasi yang
baik sehingga dipastikan proses belajar mengajar di dalam organisasi FIF
terus berlangsung

33

Universitas Indonesia

Das könnte Ihnen auch gefallen