Sie sind auf Seite 1von 26

SEKOLAH TINGGI ILMU

KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma


gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus
(CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang
terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta
kemungkinan oleh virus lain yang dampak
klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles,
Varicella, Echovirus, Mumps, virus
Vaccinia, virus Polio, dan virus CoxsackieB).

Toksoplasmosis

pada kehamilan dapat


menyebabkan infeksi janin kongenital.
Janin yang terinfeksi kongenital tersebut
mengalami kerusakan organ/struktur
hidrosefalus, korioretinitis dan kalsifikasi
serebralis.

Sakit Kepala
Lemah
Sulit berpikir jernih
Demam
Mati rasa
Koma
Serangan jantung
Perubahan pada penglihatan

(seperti
penglihatan ganda, lebih sensitif terhadap
cahaya terang, atau kehilangan penglihatan)
Kejang otot, dan sakit kepala parah

Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat


menyebabkan keguguran atau bayi lahir
mati. Bisa pula menyebabkan kelainan
pada bayi saat dewasa.

Obat-obat yang dipakai sampai saat ini hanya


membunuh bentuk takizoid T. gondii dan tidak
membasmi bentuk kistanya. Pirimetamin dan
sulfonamide, Spiramisin adalah antibiotic makrolid,
Klindamisin, azitromisin.

Definisi suatu infeksi yang utama


menyerang anak-anak dan dewasa yang
khas dengan adanya rasti demam dan
lymphadenopaly.

Selama

kehamilan, virus ini menjadi


penyebab langsung kematian janin dan
bahkan yang paling penting malformasi
kongenital berat.

Dianjurkan

untuk melakukan vaksinasi,


terutama pada wanita berusia subur.

Rubella

virus merupakan suatu toga virus


yang dalam penyababnya tidak
membutuhkan vector.

Kematian

pada post natal rubella biasanya


disebabkan oleh enchepalitis. Pada infeksi
awal, virus akan masuk melalui traktus
respiratorius yang kemudian akan
menyebar ke kelenjar limfe sekitar dan
mengalami multiplikasi serta mengawali
terjadinya viremia dalam waktu 7 hari.

Demam ringan
Merasa mengantuk
Sakit tenggorok
Kemerahan sampai
merah terang /pucat,
menyebar secara cepat
dari wajah keseluruh
tubuh, kemudian
menghilang secara
cepat.
Kelenjar leher
membengkak.
durasi 3 5 hari

Virus sesudah masuk melalui saluran pernafasan akan


menyebabkan peradangan pada mukosa saluran pernafasan
untuk kemudian menyebar keseluruh tubuh. dari saluran
pernafasan inilah virus akan menyebrang ke sekelilingnya.
Pada infeksi rubella yang diperoleh post natal virus rubella
akan dieksresikan dari faring selama. pada rubella yang
kongenal saluran pernafasan dan urin akan tetap
mengeksresikan virus sampai usia 2 tahun.

Penanggulangan infeksi rubella adalah


dengan pencegahan infeksi salah satunya
dengan cara pemberian vaksinasi. Vaksin
rubella dapat diberikan bagi orang dewasa
terutama wanita yang tidak hamil. Vaksin
rubella tidak boleh diberikan pada wanita
hamil atau akan hamil dalam 3 bulan setelah
pemberian vaksin. hal ini karena vaksin
berupa virus rubella hidup yang dilemahkan
dapat beresiko menyebabkan kecacatan
meskipun sangat jarang.

CMV adalah virus yang diklasifikasikan dalam keluarga


virus herpes.

CMV adalah infeksi oportunistik yang menyerang saat


system kekebalan tubuh lemah.

Virus ini menyebabkan pembengkakan sel


yang karakteristik sehingga terlihat sel
membesar (sitomegali) dan tampak
sebagai gambaran mata burung hantu.

CMV dapat mengenai hampir semua organ


dan menyebabkan hamper semua jenis
infeksi. Organ yang terkena adalah:
CMV nefritis (ginjal)
CMV hepatitis(hati)
CMV myocarditis (jantung)
CMV pneumonitis (paru-paru)
CMV retinitis (mata)
CMV gastritis (lambung)
CMV colitis (usus)
CMV encephalitis (otak )

citomegalo virus

Petekia

dan ekimosis.
Hepatosplenomegali
Ikterus neonatorum, hiperbilirubinemia
langsung.
Retardasi pertumbuhan intrauterine.
Prematuritas.
Ukuran kecil menurut usia kehamilan.

Sitomegalovirus (CMV) adalah penyebab utama infeksi virus


congenital di amerika utara. CMV agaknya ditularkan dari
orang ke orang melalui kontak langsung dengan cairan atau
jaringan tubuh, termasuk urin, darah, liur, secret servikal,
semen dan ASI. Masa inkubasi tidak diketahui; berikut ini
adalah perkiraan masa inkubasi: setelah lahir-3 sampai 12
minggu; setelah tranfusi-3 sampai 12 minggu; dan setelah
transplantasi-4 minggu sampai 4 bulan. Urin sering
mengandung CMV dari beberapa bulan sampai beberapa
tahun setelah infeksi. Virus tersebut dapat tetap tidak aktif
dalam tubuh seseorang tetapi masih dapat diaktifkan
kembali. Hingga kini belum ada imunisasi untuk mencegah
penyakit ini.

Sampai

saat ini hanya terdapat


penatalaksanaan mengatasi gejala
(misalnya: penatalaksanaan demam,
tranfusi untuk anemia, dukungan
pernapasan)

Terdapat 2 tipe serologis yang berbeda pada


HSV, yaitu :
HSV 1
HSV 2

Manisfetasi klinik
Timbul erupsi bintik kemerahan disertai
rasa panas dan gatal pada kulit region
genitalis.
Kadang-kadang disertai demam seperti
influenza dan setelah2 3 hari bintik
kemerahan tersebut berubah menjadi
vesikel disertai rasa nyeri.

Identitas klien:
Keluhan utama
Riwayat kesehatan:
Suhu tubuh meningkat
Malaise
Sakit tenggorokan
Mual dan muntah
Nyeri otot
Riwayat kesehatan dahulu:
Klien sering berkontak langsung dengan binatang
Klien sering mengkonsumsi daging setengah matang
Klien pernah mendapatkan tranfusi darah

Data

psikologis
Data spiritual
Mata social dan ekonomi
Pemeriksaan fisik :
Mata : Nyeri
Perut : Diare, mula dan muntah
Integument: suka berkeringat malam, suhu tubuh

meningkat, timbulnya rash pada kulit


Muskuloskletal: Nyeri dan kelemaha
Hepar : Hepatomegali dan icterus

Nyeri

b.d adanya proses infeksi / inflamasi.


Hipertemia b. d peningkatan tingkat
metabolisme penyakit ditandai dengan
suhu 390c tubuh menggigil.
Kekurangan volume cairan b.d tidak
adekuatnya masukan makanan dan cairan
ditandai dengan diare

Berikan

lingkungan yang tenang sesuai


kebutuhan.
Rasional :menurunkan reaksi stimulasi dari luar atau
sensitivitas pada cahaya dan meningkatkan istirahat/reaksi

Monitor

tanda-tanda vital : suhu tubuh

Rasional : Sebagai indikator untuk mengetahui status


hipertermi

Das könnte Ihnen auch gefallen