Sie sind auf Seite 1von 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan piezoelektrik ?
1.2.2 Apakah kelebihan dan kekurangan piezoelektrik ?
1.2.3 Bagaimana pengaplikasian oksida piezoelektrik di dalam bidang industri ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami yang dimaksud dengan piezoelektrik.
1.3.2 Mengetahui kelebihan dan kekurangan piezoelektrik.
1.3.3 Memahami aplikasi pada persenyawaan oksida piezoelektrik dalam bidang industri.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
Melalui penulisan makalah ini, penulis mendapatkan wawasan mengenai aplikasi
pemanfaatan oksida piezoelektrik terhadap bidang industri, serta dapat meningkatkan
1.4.2

penulis dalam menyusun sebusah makalah.


Bagi Pembaca
Dengan menbaca makalah ini, pembaca mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan
lebih memahami karakteristik serta implementasi dalam pemanfaatan oksida
piezoelektrik terhadap bidang industry

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan penulis dalam menyusun makalh ini yaitu menggunakan
metode kepustakaan, meliputi pengumpulan data yang diperlukan dari bahan-bahan refrensi
makalah serta internet yang bersangkutan dengan topic yang akan dibahas mengenai
karakteristik serta implementasi dalam pemanfaatan oksida piezoelektrik terhadap bidang
industri.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Piezoelektrik
Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880 oleh Jacques dan Pierre
Curie. Jacques dan Pierre Curie mengombinasikan pengetahuan akan piroelektrisitas
(kemampuan bahanbahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahanbahan
itu dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan perilaku sebuah kristal
pada kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji coba tersebut diketahui
bahwa kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan piezoelektrisitas paling besar
saat itu.
Kata piezoelektrik berasal dari bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan
piezo yang bermakna didorong. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi
jika medan listrik tebentuk ketika Material dikenai tekanan mekanik dan elektrik yang berarti
listrik. Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi tekanan mekanik akan
menghasilkan medan listrik sebaliknya apabila medan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik
akan terjadi perubahan dimensi bahan.
2.2 Kelemahan dan Kelebihan Piezoelektrik
Adapun kelemahannya adalah piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada
sedikit kebocoran muatan pada material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta
waktu penyimpanan tegangan pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya. Konstanta waktu
ini tergantung pada kapasitansi elemennya dan pada resistansi kebocorannya. Konstanta
waktunya berada pada orde 1 detik. Karena efek ini, piezoelektrik kurang bermanfaat untuk
mendeteksi besaran static seperti berat suatu benda. Aspek penting lainnya dalam penggunaan
piezoelektrik adalah adanya kenyataan bahwa material piezoelektrik dibuat melalui proses
kristalisasi kisi-kisi (laticce) dalam susunan tertentu. Hal tersebut dilakukan dengan memanaskan
kristal sampai diatas suhu Curie sambil menerapkan tegangan pada elektrodanya. Jika kristal
telah dipanaskan mendekati suhu Curie, material tersebut dapat menjadi de pole yang dapat
menghasilkan pengurangan sensitifitas piezoelektrik. Untuk beragam material, suhu curie ini

berada antara 50 600 C. pemanasan dibawah suhu Curie dapat membatasi penggunaan sensor
ini.
Meskipun demikian, elemen piezoelektrik juga mempunyai beberapa kelebihan penting
dibandingkan mekanisme yang lain. Pertama yaitu dapat membangkitkan sendiri tegangannya.
Karena itu elemen ini tidak memerlukan daya dari luar untuk operasionalnya. Untuk suatu
aplikasi di mana konsumsi daya sangat terbatas, sehingga piezoelektrik sangat berguna.
2.3 Aplikasi dan persenyawaan piezoelektrik dalam bidang industry
Material Piezoelektrik adalah keramik yang terpolarisasi, seperti material quartz (SiO2)
atau barium titanate (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik material berubah
dimensinya akibat gaya mekanik. Keramik yang terpolarisasi disini yaitu beberapa bagian
molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negatif dengan elektroda-elektroda
yang menempel pada dua sisi yang berlawanan. Pada saat medan listrik melewati material,
molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang
terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan
mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction
(efek piezoelektrik). Barium titanate dan zirconate titanate merupakan material piezoelektrik
buatan manusia. Di alam ada banyak material alami yang dapat memberikan efek piezoelektrik,
seperti berlinite, kuarsa, turmalin, dan garam rossel.
Pada masa kini, aplikasi material piezoelektrik yang dianggap paling sesuai yaitub
menggunakan efek piezoelektrik adalah sumber energi bertegangan tinggi, sensor, dan motor
piezoelektrik. Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai
tekanan mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan
menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau
struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena tersebut dikenal dengan efek piezoelektrik
Ke depannya penggunaan efek tersebut untuk perangkat elektronik akan lebih bervariasi
disebabkan kecenderungan manusia untuk memperkecil segala alat aplikatif agar terkesan lebih
efisien. Bahkan, efek itu menjadi pelopor dari penanaman chip ke dalam tubuh manusia karena
sumber energi yang dihasilkan harus didapatkan langsung dari gerak dalam tubuh itu sendiri.

Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energi kedalam bentuk energi yang
lain. Transduser ultrasonik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk suara
dan sebaliknya. Transduser akan mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas
20 kHz. Transduser ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang dengan frekuensi 40
kHz, transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi dengan 40 kHz. Transduser
ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim (transmitter) Tx dan penerima (receiver) Rx.
Transduser ultrasonik terbuat dari material piezoeletrik, yaitu terbuat dari material quartz (SiO 3)
atau barium titanat (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik pada saat material berubah
bentuk atau dimensinya sebagai akibat gaya mekanik. Fenomena tersebut dikenal dengan efek
piezoelektrik.
Bahan piezoelektrik yang digunakan pada transduser ultrasonik mengubah sinyal listrik
menjadi getaran mekanik dan mengubah kembali getaran mekanik menjadi energi listrik. Elemen
aktif adalah inti dari transduser yang mengubah energi listrik menjadi energi suara dan
sebaliknya. Elemen aktif pada transduser ultrasonik biasanya adalah sebuah material terpolarisasi
yaitu material piezoelektrik.
Selain itu juga, aplikasi lainnya dari pemanfaatan piezoelektrrik yaitu sebagai sensor.
Sensor piezoelektrik adalah peralatan pasif berfase padat yang dapat merespon perubahan
temperatur, tekanan, dan yang paling penting merespon sifat fisik pada suatu interface antara
permukaan alat dan fluida atau padatan asing. Perubahan pada sifat fisik antara lain seperti massa
jenis, muatan, viskositas, dan ketebalan lapisan. Sensor piezoelektrik beroperasi dengan
mengobservasi penyebaran dari suatu gelombang akustik. Sensor piezoelektrik ini digunakan
sebagai berikut.
1. Menentukan lokasi kerusakan dini pada komponen mesin melalui analisa penjalaran
gelombang tegangan (emisi akustik),
2. Penggunaan piezoelektrik pada ultrasonik tranduser untuk pencitraan medis.
3. Penggunaan sensor piezoelektrik dibidang transportasi seperti pada palang pintu rel
kereta yang akan menutup secara otomatis apabila ada kereta api yang mendekat pada
jarak tertentu dan akan terbuka kembali ketika kereta api menjauh. Implementasi sistem
pengamanan palang pintu otomatis yang menggunakan sensor suara dan sensor getaran.

Das könnte Ihnen auch gefallen