Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Fakultas Peternakan
Universitas Andalas
Padang
Nama
BP
Tanggal
Hari
biogas. Teknologi dan produk tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat, petani dan
peternak. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi, tidak akan mengurangi
jumlah pupuk organik yang bersumber dari kotoran ternak. Hal ini karena pada pembuatan
biogas kotoran ternak yang sudah diproses dikembalikanlagi ke kondisi semula yang
diambil hanya gas metana (CH4) saja yang digunakan sebagai bahan bakar. Kotoran ternak
yang sudah diproses pada pembuatan biogas dipindahkan ke tempat lebih kering, dan bila
sudah kering dapat disimpan dalam karung dan dapat di gunakan sebagai pupuk organik.
Suatu inovasi tidak akan berguna tanpa diketahui dan dipahami serta di evaluasi
oleh masyarakat. Demikian juga dengan biogas yang merupakan pendukung
pengembangan sumber energi alternatif tidak akan berguna tanpa adanya adopsi.
Mardikanto (1993) mendefinisikan adopsi sebagai proses perubahan perilaku yang berupa
pengetahuan (cognitive), sikap (afective) maupun ketrampilan (pikomotorik) pada diri
seseorang setelah menerima pesan yang disampaikan penyuluh pada sasaranya.
Terkait dengan hal tersebut, Kecamatan Kuranji merupakan kecamatan yang
menjadi salah satu basis perternakan di Kota Padang setelah Koto Tangah dan Pauh.
Berdasarkan data tahun 2011, populasi ternak sapi di Kuranji adalah 6.292 ekor, sedangkan
di Koto Tangah 5.853 ekor dan Pauh 5.822 ekor (Sumber : Data Statistik Peternakan Dinas
Peternakan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011)
Walaupun demikian, inovasi biogas tidak serta merta diadopsi oleh petani.
Sebagaimana yang di kemukakan Ban & Hawkins (1999) bahwa sikap positif
(mendukung) terhadap pertanian modern (inovasi teknologi) akan mendorong adopsi
teknologi. Sikap petani terhadap inovasi teknologi terdiri atas tiga yakni (1) secara teknis
dapat dilaksanakan, (2) secara ekonomis menguntungkan, dan (3) secara sosial dapat
diterima atau tidak bertentangan dengan adat dan budaya setempat. Petani mengetahui
bahwa teknologi itu mudah dilaksanakan, menguntungkan, dan sesuai dengan kondisi
sosial budayanya maka dengan demikian inovasi akan mudah di adopsi oleh masyarakat.
Adopsi biogas di Kecamatan Kuranji saat ini sdang berjalan dan dengan besarnya manfaat
yangkan diperoleh oleh petani di harapkan inovasi bisa dengan cepat di adopsi.
Oleh karena begitu besarnya keuntungan yang akan di peroleh oleh peternak
maka penulis meakukan kajian atau penelitian dengan judul : " Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Adopsi Inovasi Biogas Pada Peternak Sapi Di Kecamatan Kuranji
Kota Padang "(Studi Kasus : Kelompok Ternak "Anugrah" di Kecamatan Kuranji).
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini , antara lain :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Adopsi Biogas pada kelompok
ternak tersebut.
2. Bagaimana Adopsi Inovasi Biogas dilihat dari Aspek pengetahuan
(Cognitive) pada kelompok ternak yang di berikan Penyuluhan di Kecamatan
Kuranji Kota Padang.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Adopsi Biogas pada
kelompok ternak tersebut.
1.
Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
23
1
95,83
4,17
Umur :
a. < 17 Tahun
b. 18-55 Tahun
c. > 56 Tahun
23
1
95,83
4,17
Pendidikan :
a. SD
b. SMP/ Sederajat
c. SMA/ Sederajat
d. PT
6
11
7
-
25
45,83
29,17
-
Pekerjaan :
a. Petani
b. Pedagang
c. Buruh
d. Pegawai Negri
e. Swasta
23
1
-
95,83
4,17
-
20
3
1
83,33
12,5
4,17
Pengalaman beternak
a. < 3 tahun
b. 3-5 tahun
c. > 5 tahun
2
22
8,33
91,67
23
1
95,83
4,17
10
13
1
41,67
54,16
4,17
Dilihat dari Tabel 2 diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan peternak pada
kelompok ternak Anugerah di Kecamatan Kuranji Kota Padang rata-rata adalah sekolah
menengah Pertama yaitu tamatan SMP/sederajat sebanyak 11 orang yaitu 45,83 %.
Peternak dengan tingkat pendidikan menegah akan sangat berpengaruh dalam mengadopsi
suatu inovasi dibandingkan dengan tamatan SD maupun SMP. Oleh karena itu dalam
tingkat pendidikan menengah peternak cenderung hanya memiliki keahlian turun temurun
dari peternak terdahulu dan diperlukan pelatihan-pelatihan khusus untuk meningkatkan
sifat inovasi atau keinginan untuk menggali data, mencari dan menemukan ide-ide baru.
Menurut Soekartawi (1988) pendidikan dinilai sebagai salah satu sarana untuk
meningkatkan pengetahuan tentang teknologi, dan juga akan merubah sifat yang
menguntungkan menuju penggunaan praktik pertanian yang lebih modern, namun hal ini
bisa diatasi bila peternak mendapatkan bimbingan dan arahan dari instansi terkait dan
belajar dari buku-buku yang berhubungan dengan beternak.
D. Pengalaman beternak
Pada Tabel 2 dapat kita lihat peternak pada kelompok ternak Anugerah memiliki
pengalaman beternak yang berbeda-beda. Namun sebagian besar peternak memiliki
pengalaman beternak yang lebih dari 5 tahun dengan jumlah 22 orang yaitu 91,67 % dari
jumlah seluruh anggota kelompok.
Hal ini disebabkan karena anggota kelompok ternak pada umum nya memiliki mata
pencarian sebagai Pedagang dan beternak adalah penghasilan utamanya. Peternak yang
memiliki pengalaman lebih atau hati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan,
dengan pengalaman usaha peternakannya dapat memprediksi apa yang akan terjadi bila
tidakan nya kurang tepat dan menangani masalah yang timbul. Menurut Soehardjo dan
Patong (1973), bahwa umur dan pengalaman beternak yang mempengaruhi kemampuan
berusaha.
Dan juga lama beternak akan mempengaruhi untuk memahami informasi yang
diberikan penyuluh, sehingga dengan beternak akan membantu peternak mengenal
penyuluh dan akan tercipta hubungan yang harmonis dengan interaksi yang lancar dan
baik. dan juga dapat kita lihat bahwa dari Tabel 3 peternak di kelompok ternak Anugrah
memiliki ternak > dari 5 ekor yaitu sebanyak 1 orang 4,17 %, 3-5 ekor sebanyak 3 orang
12,5 % dan 1-3 ekor sebanyak 20 orang 83,33 %. Peternak yang ada di kelompok ternak
Anugrah kebanyakan memiliki ternak Milik sendiri yaitu sebanyak 23 orang 95,83 %
hanya 1 orang yang mempunyai ternak bantuan pemerintah 4,17 %.
E. Jumlah Anggota Keluarga
Pada Tabel 2 dapat kita lihat bahwa jumlah tanggungan peternak disini memiliki
jumlah anggota keluarga < 3 orang yaitu sebanyak 10 orang yaitu 41,67 % dan 3-5 orang
sebanyak 13 orang yaitu 54,16 % dan lebih dari 5 orang sebanyak 1 orang yaitu 4,17 %.
Dengan tanggungan < 3 Orang anggota keluarga merupakan tanggungan peternak yang
tidak terlalu berat. Besar peluang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera
dengan meningkatkan hasil yang dominan dan memperluaskan pola usaha. Sehingga usaha
ini akan mampu mengagkat derajat peternak. Sejalan dengan pernyataan bahwa jumlah
anggota keluarga sering dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
untuk menerima suatu inovasi (Soerkartawi, 1988).
Jumlah
(Orang)
24
-
Persentase
(%)
100
-
2
22
8,33
91,67
a. Pelatihan/penyuluhan
b. Kelompok Ternak
c. Media (Koran/TV)
21
87,5
3
-
12,5
-
a. Tahu
b. Kurang tahu
c. Tidak tahu
19
5
-
79,17
20,83
-
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah
bapak/ibu/saudara/i
mengetahui bahwa biogas adalah
energi alternatif fermentasi hasil
dari kotoran organik yang
menghasilkan gas metan dan
mudah terbakar ?
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
3.
Darimana
apak/ibu/saudara/i
mengetahui tentang biogas?
4.
Apakah
bapak/ibu/saudara/i
mengetahui
bahwa
kotoran
ternak segar dari 4 ekor sapi
yang dicampurkan dengan air
yang perbandingannya 1 : 2,
kemudian dimasukan kedalam
tangki pencerna (biodigester
tank) dalam kondisi tanpa udara
dan dalam 21 hari dapat
menghasilkan bogas?
Pada Tabel 3 sebagian besar peternak mengetahui tentang konsep dan prosedur
kerja biogas sebanyak 19 orang yaitu 79,17 % dan hanya 5 orang yaitu 20,83 % yang
kurang mengetahui tentang konsep dan prosedur kerja dari biogas.
Tabel 4. Analisa Data Pada Tingkat Pengetahuan
No
Pernyataan
dan
Setuju
(3)
Ragu-ragu
(2)
Tidak
setuju
(1)
24
22
21
19
terhadap biogas bisa dikatakan baik karena memiliki persentase 89,58 % dan ini
membuktikan rata-rata peternak sudah mengetahui Biogas.
b. Pemahaman (Comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah itu
diingat, dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi, dan mampu untuk memberikan penjelasan atau memberi
uraian yang lebih rinci tetang hal tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Pemahaman merupakan tingkat kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari
Pengetahuan.
Pada tingkat pemahaman ini penulis memberikan beberapa pertanyaan kepada
peternak, dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Tingkat Pemahan Peternak Tentang Biogas.
= 87,50 % (BAIK)
Peternak mengetahui konsep dan prosedur kerja pembuatan biogas :
Total tingkat persetujuan : 19 x (3) = 57
58,33
29,17
12,5
Apakah
bapak/ibu/saudara/i
mengetahui bahwa kandungan gas
Metan (CH4) yang dihasilkan dalam
biogas antara 50-70-% dan Karbon
dioksida (CO2) 30-40% dan Hidrogen
(H2) 5-10% ?
2.
Apakah
bapak/ibu/saudara/i
memahami bahwa pemanfaatan biogas
dapat mengurangi penggunaan bahan
bakar (BBM dan Minyak tanah) dan
ramah lingkungan?
( )
= 79,16 % (BAIK)
Tingkat Pengetahuan (Knowledge) peternak pada kelompok ternak di kecamatan kuranji
adalah :
14
7
3
1.
( )
( )
a. Tahu
b. kurang tahu
c. tidak tahu
Jawaban
( )
= 91,67 % (BAIK)
Peternak mengetahui konsep tentang biogas dari penyuluhan :
Total tingkat persetujuan : 21 x (3) = 63
Persentase
(%)
29,17
62,5
8,33
Pertanyaan
a. Tahu
b. Kurang tahu
c. Tidak tahu
Jumlah
(Orang)
7
15
2
No
No
Pernyataan
Peternak memahami kapasitas yang
terkandung dalam biogas
Setuju
(3)
Ragu-ragu
(2)
Tidak
setuju
(1)
15
14
TOTAL =
= 89,58 % (BAIK)
Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa peternak pada kelompok ternak Anugrah
sebagian besar sudah mengetahui tentang biogas dan tingkat pengetahuan peternak
Pernyataan
( )
= 29,17 % (KURANG)
Peternak dapat menyimpulkan biogas dapat menjadi energi alternatif :
Total tingkat persetujuan : 14 x (3) = 42
( )
= 58,33 % (SEDANG)
Tingkat Pemahaman (Comprehension) peternak pada kelompok ternak di kecamatan
kuranji adalah :
TOTAL =
= 43,75 % (SEDANG)
Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa peternak pada kelompok ternak Anugrah
masih sedikit yang memahami tentang konsep dari biogas dan tingkat pehaman peternak
terhadap biogas bisa dikatakan Netral atau sedang karena memiliki persentase 43,75 % dan
ini membuktikan sebagian peternak masih belum paham tentang Biogas.
c. Evaluasi (Evaluation)
Adalah jenjang berfikir yang paling tinggi dalam tingkatan Cognitive, yaitu
merupakan kemampuan seseorang dalam mempertimbangkan dan menilai benar atau
salah dan baik atau buruk, bermanfaat atau tidak bermanfaatnya suatu inovasi.
Dari hasil penelitian didapatkan tingkat evaluasi peternak terhadap biogas dapat
dilihat pada table 7.
Tabel 7. Tingkat Evaluasi Peternak Terhadap Biogas
No
1.
2.
Pertanyaan
Apakah bapak/ibu/saudara/i setuju
bahwa bahan baku biogas sangat
mudah untuk didapatkan?
Apakah bapak/ibu/saudara/i setuju
bahwa proses pembuatan biogas itu
sangat sederhana dan bisa lansung
diterapakan pada aktivitas sehari-hari?
Jawaban
a.
b.
c.
a.
b.
c.
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
Setuju
kurang setuju
tidak setuju
Jumlah
(Orang)
18
4
2
20
3
1
Persentase
(%)
75
16,67
8,33
83,33
12,5
4,17
Setuju
(3)
Ragu-ragu
(2)
Tidak
setuju
(1)
18
20
= 75 %(BAIK)
Peternak dapat mempertimbangkan untuk menggunakan biogas untuk aktivitasnya:
Total tingkat persetujuan : 20 x (3) = 60
( )
= 83,33 % (BAIK)
Tingkat Evaluasi (Evaluation) peternak pada kelompok ternak di kecamatan kuranji adalah
:
TOTAL =
= 79,17 % (BAIK)
Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa peternak pada kelompok ternak Anugrah
sebagian besar sudah bisa mengevalusasi baik dan bermanfaatnya biogas sebagai energi
alternatif dan peternak tertarik untuk menerapkannya dan tingkat Evaluasi yang dimiliki
peternak bisa dikatakan baik karena memiliki persentase 79,17 % dan ini membuktikan
rata-rata peternak tertarik untuk menerapkannya.
Dan keselurahan dari pembahasan di atas dapat kita hitung tingkat pengetahuan (Cognitive)
dari peternak pada kelompok ternak Anugrah di Kecamatan Kuranji Kota Padang adalah :
% TOTAL =
) (
) (
% TOTAL =
= 70,83 % (BAIK)
Hasil dari analisa Tingkat Cognitive Peternak pada kelompok ternak Anugrah di
Kecamatan kuranji adalah sebesar 70,83 % dan juga bisa di tarik kesimpulan bahwa
peternak di kelompok ternak Anugrah memiliki tingkat Cognitive yang Baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwilaga, 1982. Ilmu Usaha Tani. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Anonymous. 2009. Pengembnagan Perangkat Penilaian Psikomotor dan Prosedur
Penilaian. http://nurmanspd.wordpress.com/. Diakses pada 26 November 2013.
14:26. Padang
Anonymous.2009.
Pengukuran
Ranah
kognitif,
Affective,
Psychomotoric".
http://hardirukiyah.blogspot.com/. di akses pada 26 November 2013. 14:27. Padang.
Arikunto Suharsimi, (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik Kota Padang. 2009. Tingkat Curah Hujan.
Dinas Peternakan Sumatera Barat. 2011. Statistik peternakan Provinsi Sumatera Barat.
Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat. Padang.
Dinas Peternakan Sumbar. 2013. http://www.disnak.sumbarprov.go.id/data/arsip/
Di akses 03 Desember 2013. 10:55, Padang.
Effendi, B. 2006. Hubungan Karakteristik Peternak terhadap tingkat Adopsi Inovasi
Sapi Potong. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang.
Gumbira-Said, E dan Yayuk Eka Prastiwi. 2005. Agribisnis Syariah Manajemen Agribisnis
Dalam Perspektif Islam. Penebar Swadaya, Depok.
Hambali E, Mudjalipah S, Tambunan A H, Pattiwiri. A W, Hendroko R. 2007. Teknologi
Bioenergi. Agro Media. Jakarta Selatan.
Harahap, F., Apandi, M. dan Ginting, S. 1978. Teknologi Gas Bio. Pusat
Teknologi
Pembangunan. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Harahap F et al. 1980. Teknologi Biogas. Bandung: ITB Pr.
Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Air Langga University Press,
Surabaya
Kartasapoetra, A.G. 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Kerlinger.et.al. 2000. Asas-Asas Penelitian behavioral, Edisi 3, Cetakan 7, Gajah. Mada
University Press. Bandung.
Mardikanto, T. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan, Sebelas Maret University
Press, Surakarta.
_____________. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian, Sebelas Maret University
Press,Surakarta.
_____________. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University
Press, Surakarta.
Morika, R. 2012. Pengaruh Penyuluhan Dalam Meningkatkan Keterampilan Peternak
Ayam Boiler di Kecamatan Kuranji Kota Padang. Skripsi. Universitas Andalas.
Padang.
Nandiyanto dan Fikri R. 2006. Biogas Sebagai Peluang Pengembangan Energi Alternatif.
http://www.energi alternatif.com/html. Di Akses Pada 2 Desember 2013, 20:48,
Padang.