Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Pendahuluan
Akreditasi sekolah merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan
kelayakan program satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
sebagai bentuk akuntabilitas publik yang
dijadikan
sebagai
acuan
dalam
upaya
peningkatan
mutu
Sekolah/Madrasah
dalam
menentukan
dan
mempermudah
kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru dan
kerjasama yang saling menguntungkan[2].
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan betapa pentingnya akreditasi sekolah
bagi upaya peningkatan mutu dan layanan serta penjaminan mutu sebuah satuan
pendidikan. Dalam kenyataan di lapangan bahwa akreditasi sekolah lebih banyak
dimaknai untuk memperoleh status dan pengakuan secara formal saja. Sementara
makna sesungguhnya belum banyak diketahui dan dilaksanakan secara sungguhsungguh. Ini terbukti bahwa kinerja sekolah akan meningkat ketika akan dilakukan
kegiatan akreditasi dengan menyiapkan seluruh perangkat administrasi sesuai
dengan instrument yang ada, sementara setelah akreditasi berlangsung dan
memperoleh sebuah pengakuan maka kinerja dari komponen sekolah kembali
seperti semula. Hal inilah yang menjadi keprihatinan, dan mengapa demikian?
Berdasarkan penelusuran penulis di lapangan (masyarakat dan sekolah), itu semua
disebabkan karena kesalah pahaman masyarakat dan pengelola sekolah memaknai
2.
3.
4.
C. Pembahasan Masalah
1.
2.
khas,
yang terdiri
dari
tindakan-tindakan
yaitu
perencanaan,
sama
sekali.
Pengajaran
kitab-kitab
Islam
klasik
tidak
5.
tempat, serta kamar atau tempat tidur yang sederhana yang hanya
beralaskan lantai atau tikar.
Fungsi pengawasan data evaluasi pendidikan di pondok pondok
pesantren salafy berupa tes akhirussanah oleh setiap santri sesuai dengan
jenjang masing-masing sebagai syarat untuk dapat melanjutkan di jenjang
berikutnya.
b.
6.
sehingga
semua
kalangan
masyarakat
dapat
menikmati
pendidikan pesantren.
Sedangkan kelemahan-kelemahnnya adalah;
1) Kepemimpinan yang otoriter penentu kebijakan sangat tergantung dari
keputusan pengasuh atau kiai.
2) Kurikulum yang tidak pernah berubah dari masa ke masa sehingga
sangat sulit pesantren untuk berkembang lebih maju.
3) Santri salafy kurang menguasai ilmu-ilmu umum, sehingga ketika
mereka terjun di masyarakat mereka kurang siap dengan problematika
di masyarakat bahkan cenderung terbelakang. Mereka hanya siap untuk
menjadi tokoh-tokoh agama seperti kiai atau ustadz.
4) Sistem pembiayaan yang kurang ter-manage dengan baik sehingga
kurang adanya transparansi keuangan terutama kepada wali santri.
5) Sarana dan prasarana pondok pesantren salafy yang terkesan kumuh dan
jauh dari standar kesehatan sehingga sudah jamak diketahui santri
pondon salafy sering terkena penyakit kulit.
b. Kelebihan dan Kelemahan Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren
Khalafy
Kelebihan-kelebihannya adalah;
1) Manajemen yang teratur dan tertib administrasi serta tenaga yang
profesional sangat mendukung jalannya kegiatan pendidikan di
pesantren.