Sie sind auf Seite 1von 30

BAB II

DISCHARGE OVER WEIR


II.1 PENDAHULUAN
II.1.1Tujuan Praktikum
Tujuan dari melakukan percobaan discharge over weir adalah :
1.

Untuk mengetahui besarnya coeffisien of discharge ( Cd ) dari weir yaitu


bentuk persegi panjang ( rectangular ) dan bentuk V notch.

2.

Untuk mengetahui besarnya laju aliran volumetrik fluida ( debit ) yang


keluar melalui weir.

3.

Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi besarnya laju aliran


volumetrik fluida ( debit ) antara weir rektangular dan weir V notch 900.

4.

Bagi praktikan, dengan melakukan percobaan ini dapat mengetahui


aplikasi sistem discharge over weir dalam kehidupan sehari-hari seperti
bendungan dan sistem irigasi.
( Reff : Jobsheet Praktikum Fenomena Dasar )

II.1.2 Prinsip Kerja Praktikum


Fluida adalah zat yang berubah secara kontinu ( terus menerus ) bila
terkena tegangan geser, betapapun kecilnya tegangan geser itu. Fluida yang
langsung bersentuhan dengan suatu batas benda padat mempunyai kecepatan
yang sama dengan batas itu yakni, pada batas tidak terdapat gelinciran.
Hal ini adalah kenyataan eksperimental yang telah dikaji dalam
percobaan

percobaan

yang

tidak

terhitung

jumlahnya

dengan

mempergunakan berbagai jenis fluida dan bahan batas.


Dalam teknik hidrolika, Weirs digunakan untuk mengukur aliran
teregulasi pada sungai atau kanal terbuka. Dalam kasus yang sama hubungan
antara permukaan level air dari weir dan limpahan keluar diketahui, sehingga
keluaran setiap waktu bisa ditemukan dengan observasi permukaan level air.
Sebenarnya banyak sekali macam-macam weir, tetapi weir yang paling sering

dipakai adalah weir rectangular, weir suppressed rectangular, weir triangular


(V-notch), dan weir trapezoidal (Cipolletti).

Gambar 2. 1

Macam-macam weir
( Reff : Jobsheet Praktikum Fenomena Dasar)

Namun pada percobaan kali ini, jenis weir yang digunakan ada 2 yaitu: weir
rektangular dan weir bentuk V notch. Gambar 2.2 dibawah memperlihatkan
dua perbedaan bentuk weir, satu dibentuk dengan memotong persegi panjang
sedang lainnya dipotong berbentuk V, pada plat vertikal.
Perumusan peralatan experimen ini turunan dari hubungan antara head pada
weir dan keluaran untuk kedua persegi panjang dan bentuk V, bentuk V
disediakan dengan sudut 150, 450,dan 900.

Gambar 2. 2

Bentuk Weir Rektangular dan Weir Bentuk V Notch


(Reff :www.google.com.mekanikafluidaII.10/52010)

Gambar 2.3 memperlihatkan sketsa pada saat air dari katup bejana
penyedia

melalui

pipa

fleksibel

dan

didistribusikan

kembali

ke

bejana.Pengembangan seksi aliran ke kanal pendek, dilewatkan melalui


keluaran persegi panjang dan bentuk V.

Gambar 2. 3

Penyusunan peralatan untuk pengukuran over weirs


( Reff : Jobsheet Praktikum Fenomena Dasar)

Level air dapat diukur dengan height gauge yang diletakkan diatas
tangki, pengukuran dengan mengatur baut pada height gauge.
Simulasi Discharge Over Weir
3

Gambar 2. 4

Gambar 2. 5

Contoh set-up percobaan Discharge over weir


(Reff.: www.google.com)

Contoh tangki yang digunakan dalam percobaan dengan berbagai


bentuk weir di dalamnya
( Reff : Laboraturium

Thermofluid )

Gambar 2. 6

Discharge Over Weir


( Reff : Laboraturium Thermofluid)

Dalam Gambar 2.4 dapat dilihat contoh set-up percobaan discharge


over weir. Air yang dipompakan dari sump akan masuk ke dalam tangki
(Gambar 2.4) yang mana di dalam tangki tersebut terletak weir dengan bentuk
dan dimensi yang spesifik. Dengan mengetahui permukaan level air pada weir
dan air yang keluar dari weir, maka laju aliran keluaran air dapat kita ketahui.
II.1.3 Rumus Perhitungan
Fluida diklasifikasikan sebagai fluida Newton atau fluida bukan
Newton.Dalam fluida Newton terdapat hubungan linear antara besarnya
tegangan geser yang diterapkan dan laju perubahan bentuk yang
diakibatkan.Dalam fluida bukan Newton terdapat hubungan tak linear antara
besarnya tegangan geser yang diterapkan dan laju perubahan bentuk
sudut.Gas dan cairan encer cenderung bersifat fluida Newton, sedangkan
hidrokarbon berantai panjang yang kental mungkin bersifat bukan Newton.

Gambar 2. 7

Bentuk V notch dan Rectangular

Gambar 2.7 menunjukkan bentuk persegi panjang dan bentuk V dari peralatan
yang dilewati air keluar. Dengan mengambil titik M dan N sebagai acuan,
dimana M terletak dalam air ( dalam tangki ) sedangkan N terletak di air

keluar dari plat. Dengan asumsi tidak adanya energi yang hilang, maka
hukum Bernoullis dapat dipakai disini.
u2 p
u M2
p
M zM N N zN
2g
w
2g w

(1)

Konstanta integrasi ( yang disebut konstanta Bernoulli ) pada umumnya


berubah dari satu garis aliran ke garis aliran lainnya tetapi tetap konstan
sepanjang suatu garis aliran dalam aliran stedi, tanpa gesekan, tak mampu
mampat. Pada waktu menerapkan persamaan ini kita memerlukan mengingat
keempat asumsi ini.
Dengan mengasumsikan tekanan static pada M dan N adalah tekanan
atmosphere dan tinggi air z M adalah H maka
u N2
zN H
2g

(2)

Dimana
H zN h

(3)

Maka dari persamaan 2 dan 3


u N2
h
2g

(4)

Untuk persegi panjang dimana lebar b dan tinggi permukaan air h maka
luasnya bh sehingga debit alirannya,
Q u N bh bh 2 gh

(5)

Kemudian untuk level ketinggian air 0 sampai dengan H maka


H

Q bh 2 gh

(6)

Atau Q

2
bhbH 1.5 2 g
3

Untuk bentuk profil V dengan sudut

(7)
2 , dengan kedalamannya

2 H h tan sehingga

Q u N 2 H h tan .h 2 H h tan .h

(8)

Untuk integrasi dari 0 sampai dengan H maka

Q 2 H h tan h 2 gh

(9)

Atau
Q

8
tan H 2, 5 2 g
15

(10)

Dengan memasukkan coefisient of discharge Cd


Untuk profil persegi panjang

Q Cd

2
bH 1, 5 2 g
3

(11)

Untuk profil V
Q Cd

8
tan H 2,5 2 g
15

(12)

Dengan membuat grafik hubungan antara logaritmik H dan Q seperti


tergambar dibawah ini,
Log Q
Equation of line is
Slope of line : n

Log Q = log k + n log H

Log H

Gambar 2. 8

Grafik hubungan antara logaritmik H dan Q

Dari gambar diatas dapat dirumuskan,


Q kH n

(13)

Atau
log Q = log k + n log H

(14)

( Reff : Jobsheet Praktikum Fenomena Dasar )


II.1.4 Aplikasi Discharge Over Weir
Weir digunakan untuk mengontrol laju aliran air, sehingga debit air
yang melaluinya dapat diatur. Weir biasa digunakan pada sungai atau kanal
terbuka, pada bendungan, atau pada sistem irigasi pada lahan pertanian.

Gambar 2. 9

Penerapan Weir dalam kehidupan sehari-hari

(Reff :
http://www.usbr.gov/mp/ccao/folsom_road_eis/images/folsom_dam_lar
ge.jpg
Bendungan

adalah

tembok

yang

dibangun

melintasi

sebuah

sungai.Bendungan dapat dibuat dari tanah, batu, atau beton.Struktur ini


menghambat aliran sungai, sehingga menciptakan danau buatan dinamakan
waduk.Air yang ditampung dalam waduk dapat digunakan untuk

membangkitkan listrik, unutk menyediakan air irigasi dan minum, untukk


membantu pergerakan perahu, mengendalikan banjir, dan untuk rekreasi.
(Jurnal An Action Gide for Communities Affected by Dams)
II.2 ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN
II.2.1 Bagian-bagian Alat beserta Fungsinya
Adapun perlatan-peralatan yang digunakan adalah :
1. Bak Air / Lift Tank
Sebagai tiruan kanal terbuka untuk mengukur besarnya debit aliran air
yang mengalir setiap rentang waktu tertentu

Gambar 2. 10

Bak Air
( Reff : Laboraturium Thermofluid)

2. Pompa Air
Untuk mengalirkan air dari bak tandon melalui pipa.

Gambar 2. 11

Pompa Air
( Reff : Laboraturium Thermofluid)
9

3. Flow Meter dan Stopwatch


Flowmeter berfungsi untuk mengetahui besarnya aliran massa fluida
(debit) setiap jangka waktu tertentu. Stopwatch berfungsi untuk mengukur
volume air hingga mencapai 5 liter.

Gambar 2. 12

Flow Meter dan Stopwatch


( Reff : Laboraturium Thermofluid)

4. Pipa air serta kran pembagi aliran air


Pipa air berfungsi untuk mengalirkan air dari tangki tandon menuju bak
air.Kran berfungsi untuk mengatur besarnya volume air.
By Pass berfungsi sebagai mengatur besarnya volume air ke bak
penampungan (reservoir tank).Delivery berfungsi sebagai mengatur
besarnya volume air ke tendon air.

10

Delievery
Valve

By pass
Valve

Gambar 2. 13

Kran
( Reff : Laboraturium Thermofluid)

5. Vernier caliper
Vernier caliper berfungsi untuk mengukur ketinggian air didalam bak air
sesuai dengan besar aliran massa (debit) fluidanya

Gambar 2. 14

Vernier caliper
( Reff : Laboraturium Thermofluid)

6. Tangki Tandon
Berfungsi untuk menampung air yang akan disalurkan ke bak air.

11

Gambar 2. 15

Tandon Air
( Reff : Laboraturium Thermofluid)

7. Weir
Dua buah weir yaitu profil persegi panjang dan V notch 90o. Fungsinya
sebagai tahanan air.

Gambar 2. 16

weir profil persegi panjang dan V notch 900


( Reff : Laboraturium Thermofluid)
II.2.2 Prosedur Pengujian
Untuk melakukan percobaan discharge over weir maka prosedurnya
adalah sebagi berikut
1. Menyalakan motor listrik untuk memutar pompa.
2. Memasang Plate Rektangular.
3. Mengatur variasi by pass ke tutup penuh dan delivery ke buka penuh

12

4. Menunggu sampai aliran air konstan.


5. Membaca Ketinggian Air dengan vernier caliper..
6. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai volume 5 liter air
pada flowmeter.
7. Mengatur variasi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Delivery ke buka penuh dan By pass ke tutup penuh.


Delivery tutup 3 putaran dan By pass tutup penuh.
Delivery buka penuh dan By pass buka 1 putaran.
Delivery tutup 3 putaran By pass buka 1 putaran.
Delivery buka penuh By pass buka 1,5 putaran.
Delivery tutup 3 putaran By pass buka 1,5 putaran.
Delivery buka penuh By pass buka 2 putaran.
Delivery tutup 3 putaran By pass buka 2 putaran.

8. Mengganti weir rectangular dengan V-Notch 900.


9. Mengatur variasi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Delivery ke buka penuh dan By pass ke tutup penuh.


Delivery tutup 3 putaran dan By pass tutup penuh.
Delivery buka penuh dan By pass buka 1 putaran.
Delivery tutup 3 putaran By pass buka 1 putaran.
Delivery buka penuh By pass buka 1,5 putaran.
Delivery tutup 3 putaran By pass buka 1,5 putaran.
Delivery buka penuh By pass buka 2 putaran.
Delivery tutup 3 putaran By pass buka 2 putaran.

10. Mematikan pompa.

13

II.3 DATA, PERHITUNGAN DAN ANALISA


II.3.1 Data Hasil Praktikum
Rectangular Plate
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Variasi Bukaan
Delivery
By Pass
Buka Penuh
Tutup Penuh
Tutup 3 Putaran
Tutup Penuh
Buka Penuh
Buka 1 Putaran
Tutup 3 Putaran
Buka 1 Putaran
Buka Penuh
Buka 1,5 Putaran
Tutup 3 Putaran
Buka 1,5 Putaran
Buka Penuh
Buka 2 Putaran
Tutup 3 Putaran
Buka 2 Putaran

G
(mm)

N
(mm)

107
108.3
105
98.5
101.2
91.75
93.5
91.7

75
75
75
75
75
75
75
75

G
(mm)

N
(mm)

109.65
108.7
103.6
103.8
102.7
100.7
96.5
96

75
75
75
75
75
75
75
75

t1
(dt)

15.4
15.4
16.7
24.5
25.3
28.7
42.4
42.5

t2
(dt)

15.3
15.3
16.8
24.3
25
28.8
42.4
42.4

t3
(dt)

15.2
15.2
16.9
24.4
25.2
28.9
42.5
42.6

(dt)

15.3
15.3
16.8
24.4
25.16
28.8
42.43
42.5

V-Notch ( 900 )
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Variasi Bukaan
Delivery
By Pass
Buka Penuh
Tutup Penuh
Tutup 3 Putaran
Tutup Penuh
Buka Penuh
Buka 1 Putaran
Tutup 3 Putaran
Buka 1 Putaran
Buka Penuh
Buka 1,5 Putaran
Tutup 3 Putaran
Buka 1,5 Putaran
Buka Penuh
Buka 2 Putaran
Tutup 3 Putaran
Buka 2 Putaran

t1
(dt)

15.3
15.3
16.8
24.6
25.9
29.4
44.5
44.6

t2
(dt)

15.3
15.6
16.9
24.5
25.7
29.5
44.5
44.6

t3
(dt)

15.3
15.5
16.8
24.4
25.8
29.6
44.6
44.9

(dt)

15.3
15.46
16.83
24.5
25.8
29.5
44.53
44.73
14

II.3.2 Sampel Perhitungan


Analisa Data Perhitungan
a) Analisa perhitungan data weir rectangular Plate :
Data : Delivery buka penuh ; by pass tutup penuh
Q

V
t

( m3/dt )

Dari data :

V = 5 liter
t 15,3 detik

maka, Q t

= 5/15,3 x liter/detik x 1m3/1000 liter


= 3,27 x 10-4 m3/dt

H = Gauge Reading 75 mm
= 107 mm 75 mm
= 32 mm
= 0,032 m
Log Q = log 3,27 x 10-4 = -3,486
Log H = log 0,032

= -1,495

Untuk selanjutnya dapat dilihat pada tabel.


b) Analisa perhitungan data weir bentuk V notch 900 :
Data : Delivery buka penuh ; by pass tutup penuh
Q

V
t

( m3/dt )

Dari data : V = 5 liter


t 15,3 detik

maka ,Q

V
t

= 5/15,3 x liter/detik x 1 m3/1000 liter


= 3,268 x 10-4 m3/dt

H = Gauge Reading 75 mm

15

= 109,65 mm 75 mm
= 34,65 mm
= 0,03465 m
Log Q = log 3,268x 10-4= -3,486
Log H = log 0,03465

= -1,460

Untuk selanjutnya dapat dilihat pada tabel


Analisa Perambatan Q
Ralat Perambatan Q
a) Untuk perhitungan data weirs rectangular plate :
Q

V
t

( m3/dt )

Dari data :

V = 5 liter
t 15,3 detik

maka, Q t

= 5/15,3 x liter/detik x 1m3/1000 liter


= 3,27 x 10-4m3/dt

Q 10 3 1
10 3

6,536.10 5


V
t t
15,3

Q
V

10 3 m 3 / dt 2
t
t2

5
.10 3 2,136.10 5 m 3 / dt 2
15,3 2

Bahwa,
V = 0,5 x skala terkecil
= 0,5 x 0,001 = 5 . 10-4 m3
t = 0,5 x skala terkecil
= 0,5 x 0,001 = 5 . 10-4dt
Sehingga,

16

V 2

6,536.10 5

t 2

5.10 4 2,136.10 5 5.10 4


2

= 1,117 . 10-7 m3/dt


Jadi, ralat perambatan Q = Q/Q x 100 %
=1,117.10-7 / 3,27 x 10-4x 100 %
= 0,034 %
Keseksamaan Q = ( 100 0,034) % = 99,996 %
Ralat Perambatan H
H = 0,5 x skala terkecil
= 0,5 x 1 mm = 0,5 mm
Jadi, ralat perambatan H = H/H x 100%
= 0,5/32 x 100 %
= 1,563%
Keseksamaan H = ( 100 1,508) %
= 98,438%
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat dalam tabel.
b) Untuk perhitungan data weirs V-notch 90o:
Q

V
t

( m3/dt )

Dari data :

V = 5 liter
t 15,3 detik

maka, Q t

= 5/15,3x liter/detik x 1m3/1000 liter


= 3,267 x 10-4m3/dt

Q 10 3 1
10 3

6,536.10 5


V
t t
15,3

Q
V

10 3 m 3 / dt 2
t
t2

17

5
.10 3 2,136.10 5 m 3 / dt 2
15,3 2

Bahwa,
V = 0,5 x skala terkecil
= 0,5 x 0,001 = 5 . 10-4 m3
t = 0,5 x skala terkecil
= 0,5 x 0,001 = 5 . 10-4dt
Sehingga,

6,536.10 5

V 2

5.10 4

t 2

2,136.10 5 5.10 4
2

= 1,117 10-7 m3/dt


Jadi, ralat perambatan Q = Q/Q x 100 %
=1,117.10-7 / 3,268. 10-4 x 100 %
= 0,034%
Keseksamaan Q = ( 100 0,034 ) % = 99,966 %
Ralat Perambatan H
H = 0,5 x skala terkecil
= 0,5 x 1 mm = 0,5 mm
Jadi, ralat perambatan H = H/H x 100%
= 0,5/34,65 x 100 %
= 1,443%
Keseksamaan H = ( 100 1,443) %
= 98,557 %

18

II.3.3 ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN RALAT


Rectangular

Variasi Bukaan
Delivery
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran

By Pass
Tutup Penuh
Tutup Penuh
Buka 1 Putaran
Buka 1 Putaran
Buka 1,5 Putaran
Buka 1,5 Putaran
Buka 2 Putaran
Buka 2 Putaran

Q x 10-4

(mm)

(dt)

m3/dt

(m)

107
108.3
105
98.5
101.2
91.75
93.5
91.7

15.300

3.268

0.032

-3.486

15.300

3.268

0.0333

16.800

2.976

24.400

Log Q

Log H

Keseksamaan
(%)

(%)

-1.495

1.563

98.438

-3.486

-1.478

1.502

98.498

0.03

-3.526

-1.523

1.667

98.333

2.049

0.0235

-3.688

-1.629

2.128

97.872

25.167

1.987

0.0262

-3.702

-1.582

1.908

98.092

28.800

1.736

0.01675

-3.760

-1.776

2.985

97.015

42.433

1.178

0.0185

-3.929

-1.733

2.703

97.297

42.500

1.176

0.0167

-3.929

-1.777

2.994

97.006

Q x 10-4

Log Q

Log H

(mm)

(dt)

m /dt

(m)

109.65
108.7
103.6
103.8
102.7
100.7
96.5
96

15.300

3.268

0.03465

-3.486

15.467

3.233

0.0337

16.833

2.970

24.500

V- Notch

Variasi Bukaan
Delivery
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran
Buka Penuh
Tutup 3 Putaran

By Pass
Tutup Penuh
Tutup Penuh
Buka 1 Putaran
Buka 1 Putaran
Buka 1,5 Putaran
Buka 1,5 Putaran
Buka 2 Putaran
Buka 2 Putaran

Keseksamaan
(%)

(%)

-1.460

1.443

98.557

-3.490

-1.472

1.484

98.516

0.0286

-3.527

-1.544

1.748

98.252

2.041

0.0288

-3.690

-1.541

1.736

98.264

25.800

1.938

0.0277

-3.713

-1.558

1.805

98.195

29.500

1.695

0.0257

-3.771

-1.590

1.946

98.054

44.533

1.123

0.0215

-3.950

-1.668

2.326

97.674

44.733

1.118

0.021

-3.952

-1.678

2.381

97.619

19

Rectangular
Q

20

Bukaan Katup
By Pass
Tutup penuh
Tutup penuh
Buka 1 putaran
Buka 1 putaran
Buka 1,5 putaran
Buka 1,5 putaran
Buka 2 putaran
Buka 2 putaran

Deliver
Buka penuh
Tutup 3 putaran
Buka penuh
Tutup 3 putaran
Buka penuh
Tutup 3 putaran
Buka penuh
Tutup 3 putaran

Q x 10-4

Q/V

Q/t

m3/dt

10-5 (1/dt)

10-5 (m3/dt)

(m3)

(dt)

10-8 (m3/dt)

Keseksamaan
(%)

(%)

3.268

6.536

2.136

0.0005

0.005

11.17

0.034

99.966

3.268

6.536

2.136

0.0005

0.005

11.17

0.034

99.966

2.976

5.952

1.772

0.0005

0.005

9.344

0.031

99.969

2.049

4.098

0.8398

0.0005

0.005

4.672

0.023

99.977

1.987

3.974

0.7894

0.0005

0.005

4.419

0.022

99.978

1.736

3.472

0.6028

0.0005

0.005

3.478

0.020

99.980

1.178

2.357

0.2777

0.0005

0.005

1.821

0.015

99.985

1.176

2.353

0.2768

0.0005

0.005

1.817

0.015

99.985

V- Notch
Q

Bukaan Katup

By Pass
Tutup penuh
Tutup penuh
Buka 1 putaran
Buka 1 putaran
Buka 1,5 putaran
Buka 1,5 putaran
Buka 2 putaran
Buka 2 putaran

Deliver
Buka penuh
Tutup 3 putaran
Buka penuh
Tutup 3 putaran
Buka penuh
Tutup 3 putaran
Buka penuh
Tutup 3 putaran

Q x 10-4
3

m /dt

Q/V
10

-5

(1/dt)

Q/t
10

-5

(m /dt)

(m )

(dt)

Q
10

-8

(m /dt)

Keseksamaan
(%)

(%)

3.268

6.536

2.136

0.0005

0.005

11.17

0.034

99.966

3.233

6.466

2.090

0.0005

0.005

10.94

0.034

99.966

2.970

5.941

1.765

0.0005

0.005

9.309

0.031

99.969

2.041

4.082

0.8330

0.0005

0.005

4.638

0.023

99.977

1.938

3.876

0.7512

0.0005

0.005

4.226

0.022

99.978

1.695

3.390

0.5745

0.0005

0.005

3.335

0.020

99.980

1.123

2.246

0.2521

0.0005

0.005

1.688

0.015

99.985

1.118

2.235

0.2499

0.0005

0.005

1.676

0.015

99.985

21

II.4 Grafik dan Analisa Grafik


II.4.1 Grafik Hubungan H-Q dan Analisa
a.

Grafik hubungan H-Q pada Rectangular plat

Analisa
Hubungan antara H dan Q di dalam grafik pada rectangular weir di atas, pada
umumnya harga H dan Q adalah berbanding lurus, terlihat bahwa grafik H dan Q
memiliki persamaan garis lurus yang artinya semakin besar nilai Q semakin
besar pula nilai H, namun dikarenakan adanya kesalahan pengukuran sehingga
di beberapa data terjadi penyimpangan sehingga tidak lurus sempurna. Dari
grafik di atas dapat diketahui persamaan garisnya serta gradient garis yang akan
digunakan untuk mencari nilai Coeficient of Discharge Cd.persamaan garisnya
yaitu y = 0,007x + 0,005.

22

b.

Grafik hubungan H-Q pada V notch plat 900

Analisa
Sama dengan grafik pada Rectangular plat, grafik hubungan antara H dan Q
pada V-Notch plat 900 di atas memiliki hubungan berbanding lurus, terlihat
bahwa grafik H dan Q memiliki suatu persamaan garis lurus dimana semakin
tinggi nilai H maka akan semakin tinggi pula nilai Q begitu pun
sebaliknya.Grafik ini juga menghasilkan sebuah persamaan garis lurus yaitu
y = 0,006x + 0,013. Persamaan ini selanjutnya digunakan untuk mencari Cd.

c.

Grafik perbandingan hubungan H-Q pada Rectangular dan V notch plat

23

Analisa
Pada grafik hubungan antara H dan Q pada rectangular weir dan V-Notch di
atas,pada umumnya harga H dan Q adalah berbanding lurus, artinya semakin
besar nilai Qsemakin besar pula nilai H baik pada rectangular weir maupun pada
V-Notch. Pada grafik tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai H pada weir VNotch lebih besar dibanding kan dengan weir rectangular, hal ini disebabkan
luasan dari weir V-Notch lebih kecil jika dibandingkan luasan yang dimiliki weir
rectangular sehingga air yangtertampung di bak air lebih banyak dari pada
volume air yang mengalir ke tangki tandon. Pada grafik di atas dapat diketahui
persamaan garis lurus untuk masing-masing weir. Pada weir rectangular
persamaan garisnya yaitu y = 0,007x + 0,005 sedangkan untuk weir V-Notch
memiliki persamaan garis y = 0,006x + 0,013.

Mencari nilai CD

24

a) Untuk rectangular Plate


Dari grafikH Q pada rectangular plat diperoleh sebuah persamaan garis
y = 0,007x + 0,005
Kemiringan ( gradient (m) ) dari grafik adalah
Q 10 4

3
2

H 10

0.007

3
2

0.007
3

Maka,
Q

CD

2
..b H
3

3
2

2g

3
2

3
1

2 b 2 g C D (0.007)

3
2(0,03) 2 9,81

C D 0.008

b) Untuk V-Plate
Dari grafik H Q pada V-Plate diperoleh sebuah persamaan :
y = 0,006x + 0,013.
Q 10 4

3
2

H 10

>

Q
H

3
2

0.006
3

0.006

Maka,
CD

Q
8
.. tan H
15

Dimana,

5
2

2g

Q
H

3
2

15
1

8 tan 2 g

2 90 45

C D (0.006)

15
8 tan 45 o 2 9,81

C D 0.002

25

II.4.2 Grafik Hubungan Log H Log Q dan Analisa


a.

Grafik hubungan Log H - Log Q pada Rectangular plat

Analisa
Pada grafik perbandingan Log H Log Q pada weir yang berbentuk rectangular,
terlihat bahwa grafik Log H dan Log Q memiliki suatu persamaan garis lurus
yang sejajar satu sama lain. Semakin tinggi nilai H maka akan semakin tinggi
pula nilai Q begitu pun sebaliknya.persamaan garisnya yaitu y = 0,505x 0,221.

26

b.

Grafik hubungan Log H - Log Q pada V Notch 900

Analisa
Sama halnya dengan grafik pada Rectangular plat, grafik hubungan antara Log
H dan Log Q pada V-Notch plat 900 di atas memiliki hubungan berbanding lurus,
terlihat bahwa grafik H dan Q memiliki suatu persamaan garis lurus dimana
semakin tinggi nilai H maka akan semakin tinggi pula nilai Q begitu pun
sebaliknya.Grafik ini juga menghasilkan sebuah persamaan garis lurus yaitu
y = 0,513x - 0,317.

27

c.

Grafik perbandingan hubungan Log H-Log Q pada Rectangular V Notch plat 900

Analisa
Pada grafik hubungan antara Log H dan Log Q pada rectangular weir dan VNotch di atas, tampak bahwa hubungan antara Log H dan Log Q pada rectangular weir
maupun V-Notch adalah berbanding lurus artinya, semakin besar nilai Log Q, semakin
besar pula nilai Log H begitupun sebaliknya. Nilai Log H pada weir V-Notch memiliki
nilai lebih besar dibandingkan nilai Log H pada rectangular weir, hal ini disebabkan
luasan weir V-Notch lebih kecil dibandingkan luasan weir rectangular sehingga volume
air yang ada di dalam bak air lebih besar. Dari grafik tersebut dapat diketahui juga
persamaan garis lurus untuk masing-masing weir, pada rectangular weir memiliki
persamaan y = 0,505x 0,221. Sedangkan pada weir V-Notch memiliki persamaan y =
y = 0,513x - 0,317.Grafik H-Q dari seluruh data untuk rectangular plat maupun V notch
plat mempunyai titik-titik koordinat yang tidak linier. Hal ini disebabkan oleh beberapa
factor yaitu:
Kesalahan praktikan dalam membaca pengukuran ketinggian air pada depth
gauge
Ketidakstabilan

tekanan

pompa

pada

pemompaan

air

sehingga

mengakibatkan debit air tidak stabil.


Kekurangcermatan praktikan dalam menghitung waktu volume air yang
mengalir (debit air)

28

Ketidakpresisian dalam menyeting kran (buka atau tutup) baik bypass


maupun delivery
Ketidakpresisian flow meter karena putarannya tidak stabil
Kemungkinan terjadi penyumbatan pada saluran pipa

29

II.5 Kesimpulan Dan Saran


II.5.1 Kesimpulan
a. Coefficient of discharge of weirs dipengaruhi pula oleh bentuk weir yang
digunakan dan luasan dari weir tersebut.
b. Dengan mengetahui permukaan level air, maka dapat diketahui limpahan
air yang keluar.
c. Adanya ralat pada data pengamatan disebabkan oleh :

Kesalahan pembacaan skala atau pembacaan skala yang kurang tepat

Permukaan air mengalami gelombang akibat debit aliran air yang


tidak konstan.

Adanya pembulatan pada perhitungan data

d. Hasil perhitungan coefficient of discharge :

Untuk rectangular plate, CD = 0,009

Untuk V-Plate, C D 0,002

e. Dari tabel perbandingan H dan Q terlihat bahwa debit air ( Q ) yang


keluar dari weir yang berbentuk V akan lebih banyak daripada yang
keluar dari weir yang berbentuk rectangular. Karena aliran listrik dari
PLN tidak konstan sehingga kerja motor pada pompa tidak konstan pula.
Mempengaruhi jumlah debit air yang disedot pompa.
II.5.2 Saran
a. Air yang digunakan sebaiknya diganti dengan air yang bersih sehingga
tidak ada kotoran-kotoran yang ada pada pipa mungkin berpengaruh
pada debit air yang tidak konstan.
b. Dalam melakukan pembacaan pada alat sebaiknya dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk mengurangi human error.
c. Volume meter sebaiknya diperbaiki sehingga mengurangi kesalahan
pembacaan volume air yang masuk.
d. Katub by pass dan delivery agar diperbaiki kepresisiannya.
e. Melakukan pengukuran dengan cermat dan teliti
30

Das könnte Ihnen auch gefallen