Sie sind auf Seite 1von 24

Pemeriksaan Forensik Kasus

Pembunuhan Dengan Penjeratan


KELOMPOK D1

Cristovani Cesar

Demar Berkam

102010400

Frisca Charlen

102011037

Epifania Fitriana Adna 102011107

102010329

Jimmy

102011163

Maria Alvina Cahya S. 102011228

Lisa Puspitasari

102011330

Heribertus Edo Tigit

102011350

Nurshawina Kamaludin

10201142

Skenario 1
Seorang laki-laki ditemukan di sebuah sungai kering yang penuh
dengan batu-batuan dalam keadaan mati tertelungkup. Ia
mengenakan kaos dalam (oblong) dan celana panjang yang di
bagian bawahnya digulung hingga setengah tungkai bawahnya.
Lehernya terikat lengan baju (yang kemudian diketahui baju
miliknya sendiri) dan ujung lengan baju lainnya terikat kesebuah
dahan pohon perdu setinggi 60 cm. Posisi tubuh relatif mendatar,
namun leher memang terjerat oleh baju tersebut. Tubuh mayat
tersebut telah membusuk, namun masih dijumpai adanya satu
luka terbuka didaerah ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh
darah ketiak yang terputus, dan beberapa luka terbuka di daerah
tungkai bawah kanan dan kiri yang memiliki ciri-ciri yang sesuai
dengan akibat kekerasan benda tajam.

Perlu di ketahui bahwa rumah terdekat dari TKP adalah kira-kira 2


km. TKP adalah suatu daerah perbukitan yang berhutan cukup
lebat.

Identifikasi Istilah yang Tidak


Diketahui
Tidak ada

Rumusan Masalah
Seorang laki-laki ditemukan mati tertelungkup,telah
membusuk,leher terikat lengan baju,ujung sebelahnya
terikat ke dahan pohon perdu setinggi 60cm.

Ditemukan luka terbuka di daerah ketiak kiri dan pada


tungkai bawah kanan dan kiri dengan ciri sesuai akibat
kekerasan tajam.

Lokasi rumah terdekat dari TKP 2km, di daerah perbukitan


yang berhutan cukup berat di sungai kering yang penuh
batu-batuan.

Analisis Masalah
Luar
Pemeriksaan
Medis
Aspek Hukum
dan Medikolegal

Dalam
Lab
Forensik

laki-laki mati lehernya


terikat lengan baju

Penyampaian
Laporan Hasil
Pemeriksaan

Sebab
Mati
Cara
Mati

Interpretasi
Temuan

Aspek Hukum
Penyelidikan dan penyidikan
Pasal 4,5, 6, 7, 10, 11 KUHAP

Kekerasan dan pembunuhan termasuk yang


berencana
Pasal 89, 90, 338, 339, 340, 351, 352, 353, 354, 355, 356
KUHP

Prosedur Medikolegal
Sebagai ahli klinik dan ahli forensik
Kewajiban membantu peradilan
Pasal 133, 134, 179, KUHAP

Hak menolak menjadi saksi/ahli


Pasal 120 KUHAP

Bentuk bantuan dokter bagi peradilan dan manfaatnya


Pasal 65, 184, 186, 187 KUHAP

Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter


Pasal 216, 222, 224, 522 KUHP

Rahasia jabatan dan pembuatan SKA/ VetR


Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 1960
Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1966
Pasal 1 PP No 10/1966
Pasal 322 KUHP
Bedah mayat klinis,anatomis dan transplantasi
Pasal 2 No 18/1981
Pasal 70 UU Kesehatan

Identifikasi Forensik
Pemeriksaan sidik jari (fingerprint)

Visual method
Pemeriksaan dokumen
Pemeriksaan pakaian dan perhiasan

Identifikasi medis
Odonthology
Serology

Exclusive Method

Pemeriksaan Medis Pemeriksaan luar


untuk kepentingan forensik harus dilakukan:

dengan cermat ikut sistematika yang telah ditentukan


di bagian ilmu kedokteran Forensik UI

meliputi segala sesuatu yang terlihat, tercium, maupun


teraba

terhadap benda yang menyertai mayat (pakaian,


perhiasan, sepatu dll)

terhadap tubuh mayat itu sendiri

Tanatologi
Tanda pasti kematian

Livor
mortis/hipostatis/
lividitas

Rigor mortis/
Kaku mayat

Algor mortis/
Penurunan suhu

Decomposition/
Pembusukan

Adiposera/
Perlemakan

Mummifikasi

Traumatologi
Luka akibat kekerasan tumpul
Luka lecet geser: Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit
disertai gerakan bergeser,cthnya pada kasus gantung atau
jerat serta pada korban pecut.

Luka akibat kekerasan tajam

Luka iris/sayat
Luka bacok
Luka tusuk
Luka tangkis
Luka percobaan

Ciri-ciri luka pembunuhan,bunuh


diri dan kecelakaan
Lokasi luka

Pembunuhan

Bunuh Diri

Kecelakaan

Sembarang

Terpilih, pada tempat yang Terpapar


mematikan( leher, dada kiri,
pergelangan tangan, perut,
lipat paha)

Jumlah luka

Banyak

Banyak

Tunggal/Banyak

Pakaian

Terkena

Tidak terkena

Terkena

Luka tangkis

Ada

Tidak ada

Tidak ada

Luka percobaan

Tidak ada

Ada

Tidak ada

Cedera sekunder

Mungkin ada

Tidak ada

Mungkin ada

(Cedera bukan akibat


benda tajam

Penjeratan
Ciri Jejas jerat mendatar, melingkari leher, dan lebih
rendah daripada jejas jerat pada kasus gantung serta
letaknya setinggi atau di bawah rawan gondok.

Mekanisme kematian akibat asfiksia atau refleks


vaso vagal.

Gantung(Hanging)
Mati gantung bisa bunuh diri/tidak maka:

1. Periksa TKP

Jika 1 meter tidak mungkin gantung diri.

Bunuh diri tidak terlalu jauh jaraknya, dan TKP tenang tidak morat marit

2. Simpul dilihat

Simpul mati dibunuh

Bunuh diri simpul hidup,ikatan membentuk sudut, tidak ada tanda perlawanan, tidak ada
luka lecet atau memar, simpul tali bisa dikeluarkan

Pemeriksaan luar jenazah


Label mayat
Tutup mayat
Bungkus mayat
Pakaian dan Perhiasan
Benda di samping mayat
Tanda kematian
Identifikasi umum dan khusus
Pemeriksaan rambut

Pemeriksaan mata

Pemeriksaan daun
telinga dan hidung
Pemeriksaan mulut
dan rongga mulut
Pemeriksaan alat
kelamin dan lubang
pelepasan
Pemeriksaan tanda
kekerasan atau luka
Pemeriksaan patah
tulang
Lain-lain

Pemeriksaan dalam
jenazah/Autopsi
Lidah
Tonsil
Kelenjar Tiroid
Oesophagus
Trakea

Tulang Lidah, rawan tiroid dan

rawan cincin

A. Carotis Interna

Lambung, usus halus dan usus


besar

Otak besar, kecil dan batang otak

Kelenjar Thymus
Paru-paru
Jantung
A. Thoracalis
A. Abdominalis
Ginjal, ureter dan
kandung kencingnya
Hati dan kandung
empedu
Limpa dan kelenjar
getah bening
Alat kelamin dalam

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan Penentu golongan darah

Interpretasi temuan
Pemeriksaan luar:
Adanya jejas jerat yang mendatar, melingkari leher dan

terletak setinggi rawan gondok.


Ditemukan luka terbuka yang dalam dan lancip di daerah
ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh darah vena
axillaris yang putus serta beberapa luka terbuka di daerah
tungkai bawah yang memiliki ciri-ciri kekerasan tajam
akibat penggunaan senjata tajam yaitu pisau bermata dua.
Tubuh mayat telah membusuk di bagian dada dan perut.
Mayat sudah kaku pada seluruh badannya dan dingin.
lebam mayat tidak hilang pada penekanan.

Pemeriksaan dalam:
Pada sela iga kedua kiri, 5cm dari linea axillaris anterior ke
lateral ditemukan luka tusuk berbentuk garis lurus
melintang sepanjang 3 cm yang menembus vena
axillaris kiri.

Korban mati karena dibunuh dalam tempoh kurang lebih


24 jam lalu.

Kesimpulan tentang kematian


korban
Cara kematian Tidak wajar: Dibunuh
Sebab kematian kekerasan tajam pada ketiak kiri
sehingga pembuluh darah vena axillaris putus
menyebabkan perdarahan yang banyak.

Mekanisme kematian syok hipovolemik akibat


perdarahan yang sangat banyak serta asfiksia karena
terhambatnya aliran udara pernapasan akibat dijerat.

Visum et Repertum
Lihat Di makalah

Kesimpulan
Hipotesis diterima. Laki-laki mati terlungkup dengan
leher dijerat, luka terbuka dan tanda kekerasan tajam
karena dibunuh.

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen