Sie sind auf Seite 1von 30

Etos Kerja

M. Nurdin T, M.Si

ETOS 1
KERJA ADALAH RAHMAT
AKU BEKERJA TULUS
PENUH SYUKUR

Rahmat

Rahmat adalah kebaikan yang kita terima karena kasih


sayang Sang Maha Pemberi.
Rahmat adalah fasilitas ilahi bagi pertumbuhan dan
kemajuan kita menuju puncak potensi diri kita sehingga
kita bisa hidup sepenuh-penuhnya.
Rahmat adalah wujud kasih sayang Tuhan yang melimpah
kepada kita.
Rahmat adalah sumber mentalitas berkelimpahan.
Rahmat adalah pangkal dari semua sikap dan pikiran
positif.
Rahmat adalah segala yang membuat manusia dapat
hidup dan tumbuh secara wajar.
Rahmat adalah fasilitator dan navigator keberhasilan.
Rahmat selalu bermaksud melindungi dan mendukung
hidup kita menuju taraf yang lebih baik.

lanjutan .....

Rahmat tiada pandang bulu, umur, jenis


kelamin dan status.
Bila mata hati kita terbuka dan akal budi
kita tercerahkan maka wajah rahmat
terlihat dimana-mana.
Hari ini adalah berkah yang sedang
mengalir, kemarin sudah menjadi sejarah
sedangkan esok baru sebuah
kemungkinan.
Sesungguhnya rahmat melimpah
disekitar kita, bahkan seolah sedang
mengepung kita dari segala penjuru.

Tiga jenis rahmat:

A. Rahmat Umum

Rahmat umum adalah kebaikan


semesta yang kita terima tanpa
syarat : matahari, bumi dan segenap
sumber daya mineral dan hayatinya,
air dan oksigen, kesehatan,
kecerdasan, kewarasan, hati nurani,
imajinasi dan potensi-potensi lainnya.

B. Rahmat Khusus

Rahmat khusus bersifat unik, dan


hanya diberikan kepada orang
tertentu atau kelompok tertentu
saja ;
Bakat dan potensi pribadi
kita yang unik serta pekerjaan
adalah rahmat khusus dari Tuhan.

C. Rahmat Terselubung

Rahmat terselubung adalah rahmat yang


bertopeng (blessing in disguise), yang muncul
dari balik peristiwa peristiwa jahat, buruk,
celaka, atau malapetaka.
Untuk memahami, menerima dan menghayati
rahmat terselubung dibutuhkan mata
transendental, mata batin, atau mata hati
yang mampu melihat tangan Tuhan di balik
semua peristiwa. Itulah iman yang tulus
bahwa Sang Mahabaik tetap
menyelenggarakan kebaikan melalui
peristiwa apapun termasuk yang buruk.

rahmat adalah kekuatan yang


mentransformasikan manusia :

Mengubah yang culas menjadi ikhlas.


Mengubah yang tercengkeram kemelekatan menjadi mampu
bersikap legowo.
Mengubah yang terkungkung sikap aji mumpung menjadi bajik
dan bijak.
Mengubah jiwa-jiwa kerdil menjadi jiwa-jiwa besar : sanggup
menerima kekalahan dengan lapang dada bahkan rela mengalah
dan dikalahkan.
Mengubah yang pendendam menjadi pemaaf : tidak memelihara
kebencian dan tidak memupuk sakit hati.
Mengubah yang pelit jadi mampu bekerja tulus penuh syukur:
tidak pamrih, tidak mengeluh, tidak bersungut-sungut, tidak
merengek-rengek, tidak iri pada rezeki orang, dan tidak menuntut
apa yang tak patut.
Mengubah yang tunduk pada naluri dan hasrat-hasrat rendah
menjadi mampu berperilaku mulia sesuai martabat dirinya.
Mengubah yang selalu negatif dan reaktif menjadi senantiasa
positif dan proaktif

ETOS 22
ETOS
KERJA ADALAH AMANAH
AKU BEKERJA BENAR PENUH
TANGGUNG JAWAB

Amanah

Kerja adalah amanah, Jabatan adalah


amanah. Melalui kerja kita menerima
amanah.
Amanah adalah titipan berharga yang
dipercayakan kepada kita.
Semakin besar tanggungjawab kita
semakin besar pula bobot diri kita.
Kompetensi dan integritas adalah
sepasang kualitas utama agar orang
mampu mengemban amanah.

Kita menerima amanah kehidupan dari Sang


Pemilik Hidup, karenanya kita bertanggungjawab
atas setiap detik hidup kita yang fana ini.
Kita semua adalah pemegang amanah. Tidak
hanya satu tetapi banyak amanah.
Barangsiapa berhasil mengemban amanah kecil
akan mendapat kepercayan mengemban
amanah besar.
Tanggungjawab harus diwujudkan dengan benar,
baik esensi, semangat, maupun teknis
pelaksanaannya.
Tanggungjawab harus ditunaikan setara dengan
bobot amanah yang dipercayakan.
Tidak ada tanggungjawab tanpa kesadaran
amanah. Amanah melahirkan tanggungjawab

ETOS 3
KERJA ADALAH
PANGGILAN
AKU BEKERJA TUNTAS
PENUH INTEGRITAS

Panggilan

Panggilan ( calling atau vacation ) adalah


bidang pekerjaan khusus yang kita tekuni
sebangai bentuk panggilan Tuhan atas kita.
Panggilan bersifat unik, tiap-tiap orang
terpanggil secara khusus untuk melakukan
tugas-tugas tertentu
Panggilan juga bersifat umum, di mana
semua orang, tanpa kecuali,sudah
sepatutnya melakukan kebaikan,
kebenaran, dan keadilan dalam segala
ucapan dan perbuatannya.
Keutuhan ucapan, perasaan, pikiran, dan
perbuatan kita pada hakikatnya itulah yang
disebut integritas.

Keseriusan menggumuli eksistensi hidup


dalam relasinya dengan pekerjaan
menentukan kemampuan kita
menyimpulkan apakah pekerjaan kita
adalah suatu sebuah panggilan atau tidak.
Melakoni panggilan hidup, dalam dan
melalui pekerjaan, dengan segenap
integritas sudah sewajarnya akan
mendatangkan kesukacitaan,
kegembiraan, dan kepuasan jiwa.

ETOS 4
KERJA ADALAH
AKTUALISASI
AKU BEKERJA KERAS
PENUH SEMANGAT

Kerja keras, keyakinan, dan fokus adalah tiga


serangkai kunci menuju keberhasilan.
Mengutuki masa lalu adalah kesia-siaan, karena
yang lalu tak mungkin kembali, dan yang
mendatang tak mungkin ditentang.
Mengeluh kurang waktu tidak pernah
membukakan jalan-jalan yang buntu, karena
masalah sebenarnya adalah rendahnya
semangat, lemahnya tekad, dan kurangnya niat
untuk bekerja keras.
Bekerja keras mendaki gunung keberhasilan akan
memperluas cakrawala pandang dan
memperkaya pengalaman.
Orang-orang luar biasa memiliki satu persamaan :
memiliki misi yang jelas, komitmen yang kuat
untuk mewujudkannya sehingga kerja keras
merupakan kenikmatan.

ETOS 5
KERJA ADALAH IBADAH
Aku Bekerja serius Penuh
Kecintaan

kerja itu Ibadah, yang intinya adalah tindakan


memberi atau membaktikan harta, waktu, hati,
dan pikiran kepada dia yang kita abdi. Melalui
pekerjaan, kita bertumbuh menjadi manusia
yang kualitas kepribadian, karakter, dan
mentanya berkembang kearah yang ilahi.
Beribadah berarti berbakti dengan segenap hati,
mengabdi tuntas penuh totalitas, dan berserah
pasra dengan segenap cinta.
Ibadah yang benar harus dilakukan dengan
khusuk, serius, dan sungguh-sungguh. Bengitu
pula bekerja yang benar.
Ibadah memerlukan pengorbanan, namun
pengorbanan untuk suatu idealisme adalah
kebahagiaan, dan pengorbanan yang didorong
oleh rasa cinta adalah suka cita.
Makna ibadah adalah persembahan diri,
pemasrahan diri, penyerahan diri.

ETOS 6
KERJA ADALAH SENI
AKU BEKERJA CERDAS
PENUH KREATIVITAS

Etos seni adalah penjabaran pengalaman


artistic kita, yaitu ekspresi budi-akhlak-iman
kita dalam ungkapan ungkapan estetik yang
berwujud karya-karya, yang pada gilirannya
akan mempertinggi kompetensi budi-aklakiman kita, dan dengan demikian menjadikan
manusia insane kamil di bumi Tuhan.
Kerja yang dilakoni dengan paradingma seni
memuaskan dahaga jiwa kita sekaligus
mengembangkan talenta seni itu sendiri;
membuat kita dipenuhi oleh daya cipta asli,
kreasi-kreasi baru, dan gagasan-gagasan
inovatif. Hasilnya, buah pekerjaan kita akan
disukai orang lain, pelanggan, atau pengguna.

Seni adalah sarana ekspresi jiwa manusia


yang merefleksikan realitas hidup yang
ditangkap sebagai sebuah pengalaman
batin.
Seni adalah segala bentuk keindahan yang
datang dari dorongan perasaan dalam jiwa
manusia.
Seni adalah menampilkan cita rasa tinggi,
yang pada gilirannya sanggup
memperkenalkan kesadaran dan kearifan
baru bagi masyarakat penikmatnya,
sehingga olehnya kita semua akan lebih
beradab dan berbudaya

ETOS 7
KERJA ADALAH
KEHORMATAN
AKU BEKERJA TEKUN
PENUH KEUNGGULAN

Kerja adalah kehormatan karena berkarya dengan


kemampuan sendiri adalah kebajikan suatu
kebajikan sosial di mana kita diakui sebagai
manusia produktif dan kontributif.
Mencari kehormatan merupakan salah satu
motivasi terkuat dalam struktur hati manusia yang
adalah ekspresi langsung spiritualitas terbaik kita.
Perilaku kerja yang etis adalah satunya kata dan
perbuatan, janji dan kenyataan,visi dan aksi.
Kehormatan yang sejati bersumberpada
kepribadian yang otentik,akhlak yang mulia,
pekerti yang terpuji, hati yang bersih, nurani yang
bening, budi yang luhur, karya yang unggul,
kinerja yang hebat, dan kualitas yang luarbiasa.

Kekuatan kehormatan :
kehormatan adalah harga diri
yang dipertaruhkan

berprestasi tinggi mengundang rasa hormat orang.


Secara intrinsic pekerjaan menyediakan rasa hormat
diri ( self-respect ) yang tumbuh dari kesadaran
bahwa kita mandiri, kompeten, dan berguna.
Kehormatan berarti menunjukkan perilaku kerja yang
etis dan menjauhi perilaku kerja yang nista.
Orang yang mampu menjaga kehormatan, terutama
secara moral dan professional, biasanya akan diberi
kehormatan yang lebih tinggi.

ETOS 8
KERJA ADALAH
PELAYANAN
AKU BEKERJA
SEMPURNA PENUH
KERENDAHAN HATI

Apa pun pekerjaan kita


sesungguhnya kerja adalah untuk
melayani. Secara sosial pelayanan
adalah yang mulia, karena itu
hakikat pekerjaan kita pun mulia
dan sebagai makluk pekerja kita
semua adalah insane yang mulia.

Cara umum untuk memperoleh kemuliaan


ialah dengan melayani sebaik-baiknya
untuk khalayak seluas-luasnya
Ciri utama kemuliaan adalah karakter
yang altruistik, yaitu sikap tidak
mementingkan diri sendiri bahkan rela
berkorban demi melayani orang lain.
Dengan melayani di dalam dan melalui
pekerjaan kita maka aspirasi kemuliaan
kita terpenuhi sekaligus harkat profesi kita
pun bertambah mulia.
Melalui pelayanan maka pekerjaan kita
termuliakan sebagaimana juga akhlak,
kepribadian, dan budipekerti kita.

Das könnte Ihnen auch gefallen