Sie sind auf Seite 1von 2

Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu

sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antartopik dalam matematika saja, t
etapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain. Sel
ain berkaitan dengan ilmu lain, matematika juga berkaitan dengan kehidupan sehar
i-hari. Kemampuan mengaitkan antartopik dalam matematika, mengaitkan matematika
dengan ilmu lain, dan dengan kehidupan sehari-hari disebut kemampuan koneksi mat
ematik. Sesuai dengan pendapat Ruspiani (Setiawan, 2009: 16) yang menyatakan bah
wa kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan siswa mengaitkan konsep-konsep m
atematika baik antarkonsep matematika maupun mengaitkan konsep matematika dengan
bidang ilmu lainnya (di luar matematika). Menurut NCTM (Setiawan, 2009: 15), ko
neksi matematik dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu (a) koneksi antar topik m
atematika, (b) koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan (c) koneksi dengan masalah
-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan koneksi matematik diperlukan oleh siswa dalam mempelajari beberapa top
ik matematika yang memang saling terkait satu sama lain. Menurut Ruspiani (Setia
wan, 2009: 15), jika suatu topik diberikan secara tersendiri maka pembelajaran a
kan kehilangan satu momen yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam belajar matematika secara umum. Tanpa kemampuan koneksi mat
ematik, siswa akan mengalami kesulitan mempelajari matematika.
Menurut Sarbani (2008), Koneksi matematik merupakan pengaitan matematika dengan
pelajaran lain, atau dengan topik lain. Koneksi matematik (Mathematical Connecti
ons) merupakan kegiatan yang meliputi:
<li>Mencari hubungan antara berbagai representasi konsep dan prosedur</li>
<li>Memahami hubungan antar topik matematik</li>
<li>Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari</l
i>
<li>Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama</li>
<li>Mencari koneksi satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen</li>
<li>Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika denga
n topik lain.</li>
Sumarmo (Setiawan, 2009: 17) mengemukakan bahwa koneksi matematik di sekolah ber
tujuan untuk:
<li>Memperluas wawasan pengetahuan siswa.</li>
<li>Memandang matematika sebagai suatu kesatuan dan bukan sebagai materi yang be
rdiri sendiri.</li>
<li>Mengenali relevansi matematika baik di sekolah maupun di luar sekolah.</li>
Menurut Kusuma (2008: 2), Kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan seseorang
dalam memperlihatkan hubungan internal dan eksternal matematika, yang meliputi
koneksi antar topik matematika, koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan koneksi d
engan kehidupan sehari-hari.
Indikator kemampuan koneksi matematik yang akan digunakan dalam penelitian ini a
dalah indikator yang dikemukakan oleh Kusuma (2008), yaitu berikut.
<li>Mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama.</li>
<li>Mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur repres
entasi yang ekuivalen.</li>
<li>Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan d
i luar matematika.</li>
<li>Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.</li>
Sumber:
<br>Sarbani, B. (2008). <i>Standar Proses Pembelajaran Matematika</i>. [online].

Tersedia: http://bambangsarbani.blogspot.com/2008/10/standar-proses-pembelajara
n-matematika.html. [25 November 2009].
Setiawan, A. (2009). <i>Implementasi Model Pembelajaran Conceptual Understanding
Procedures (CUPs) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika
Siswa</i>. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan.
Kusuma, D.A. (2008). <i>Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik dengan Mengguna
kan Pendekatan Konstruktivisme</i>. [Online]. Tersedia: http://pustaka.unpad.ac.
id/wp-content/uploads/2009/06/meningkatkan-kemampuan-koneksi-matematik.pdf. [26
Oktober 2009].

Das könnte Ihnen auch gefallen