Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Skripsi
Oleh
ERNI YUNITA
Skripsi
Oleh
Nama
NIM
Program Studi
: Erni Yunita
: 0806103010068
: Pendidikan Biologi
disetujui,
Pembimbing I,
Pembimbing II,
diketahui,
Dekan,
Ketua Jurusan/Prodi,
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Nama: Erni Yunita ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal 13 Maret 2013.
Dewan Penguji:
1. Ketua
Dr. Khairil, M.Si.
NIP. 195806291986031002
2. Anggota
Dr. M. Ali S, M.Si.
NIP. 195903251986031003
3. Anggota
Dr. Djufri, M.Si.
NIP. 196311111989031001
4. Anggota
Dr. Abdullah, M.Si.
NIP. 197402051999031004
KATA PENGANTAR
Penulis
ABSTRAK
Kata kunci : ketuntasan, card sort, mind mapping, klasifikasi makhluk hidup
Penelitian yang berjudul Ketuntasan Hasil Belajar Menggunakan Metode
Pembelajaran Card Sort dengan Metode Mind Mapping pada Materi Klasifikasi
Makhluk Hidup Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh telah dilaksanakan
pada tanggal 8 sampai dengan 31 Oktober 2012. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ketuntasan dan perbedaan hasil belajar menggunakan metode
pembelajaran card sort dengan metode mind mapping pada materi klasifikasi
makhluk hidup siswa kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan populasi penelitian siswa kelas
VII SMP Negeri 17 Banda Aceh tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 224
siswa dan penentuan sampel dilakukan secara acak. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik tes dan pengolahan data mengggunakan rumus persentase serta uji t.
Hasil analisis data ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa tercapainya tingkat
ketuntasan hasil belajar siswa lebih tinggi pada kelas yang menggunakan metode
pembelajaran card sort dengan persentase 83,3% dibandingkan kelas yang
menggunakan metode mind mapping dengan persentase 76,6%. Perbedaan hasil
belajar melalui analisis dengan uji t diperoleh thitung = 3,48 > ttabel = 1,67 pada taraf
signifikan 0,05. Dengan demikian, kesimpulan penelitian adalah terdapat ketuntasan
dan perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran card sort
dengan metode mind mapping pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII
SMP Negeri 17 Banda Aceh.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ABSTRAK ..........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
BAB II
i
ii
iii
iv
v
vi
1
3
4
4
5
5
LANDASAN TEORETIS
7
8
9
11
12
15
16
20
21
22
22
24
25
25
25
26
27
28
29
BAB III
METODE PENELITIAN
31
31
31
32
34
34
36
37
41
42
42
43
44
PENUTUP
46
46
47
49
130
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
20
34
35
38
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
17
4.5 Kingdom Monera; (a) Bakteri (Bacillus anthracis) dan (b) Alga Hijau
Biru (Oscilatoria sp) ...........................................................................
25
26
27
28
4.9 Kingdom Animalia; (a) Bekicot (Achatina fulica), dan (b) Kodok
(Bufo melanostictus) ...........................................................................
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
49
52
78
104
114
115
116
123
124
126
127
128
129
BAB I PENDAHULUAN
menentukan
keberhasilan
proses
pembelajaran,
sehingga
akan
diperhatikan nilai rata-rata ketuntasan siswa berada di bawah KKM yang ditetapkan
sekolah adalah 72.
Kajian terhadap hasil observasi awal diketahui persentase tingkat ketuntasan
siswa dengan menggunakan metode konvensional berupa ceramah dan mencatat
adalah 45%, dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai 72. Melalui diskusi
dengan guru ditemukan permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya hasil
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh dalam pembelajaran Biologi.
Guru menggunakan metode yang kurang bervariasi dan siswa kurang dilibatkan
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran ini menyebabkan
siswa menjadi pembelajar yang pasif, karena dalam kegiatan pembelajaran siswa
lebih berperan sebagai penerima informasi pasif yaitu cenderung hanya mendengar
dan mencatat penjelasan dari guru.
Mengetahui kondisi tersebut, pembelajaran yang terjadi belum menunjukkan
suatu aktivitas belajar mengajar yang optimal. Penyajian pembelajaran yang baik
tidak cukup hanya dilakukan dengan penyampaian materi melalui metode
konvensional, namun perlu adanya penyesuaian kebutuhan siswa terhadap materi
dengan mengikutsertakan siswa kedalam sebuah strategi pembelajaran yang
menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menyikapi hal ini, maka
diperlukan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.
Penyajian materi pelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajar efektif siswa adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif melalui
penerapan metode card sort dan mind mapping. Metode ini dipilih karena menyadari
bahwa di dalam pembelajaran kelas kurang produktif. Penggunaan metode card sort
dan mind mapping hingga saat ini masih belum pernah dipraktikkan pada materi
klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 17 Banda Aceh.
Berdasarkan penelusuran dengan judul sejenis, penulis menemukan bahwa
penelitian Ambarini dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort disertai mind
mapping dapat meningkatkan minat belajar Biologi siswa kelas VII di SMP Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian Fitria melalui pembelajaran dengan
card sort juga dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VII di SMP
Negeri 2 Dewantara Kabupaten Aceh Utara tahun pelajaran 2010/2011. Oleh sebab
itu, penulis tertarik mengadakan penelitian yang berhubungan dengan penelitian
yang sudah ada sebelumnya dengan berinisiatif mengambil judul Ketuntasan Hasil
Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Card Sort dengan Metode Mind
Mapping pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Siswa Kelas VII SMP Negeri
17 Banda Aceh.
ketuntasan
hasil
belajar
secara
individual
dan
klasikal
menggunakan metode pembelajaran card sort dengan metode mind mapping pada
materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan metode pembelajaran card
sort dengan metode mind mapping pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa
kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh?
3. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar dan
meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup
dengan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan
peneliti mengenai metode pembelajaran aktif serta menjadi bahan rujukan untuk
penelitian lebih lanjut di masa mendatang.
3. Metode mind mapping adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara
menyeluruh dengan memetakan pikiran yang diaplikasikan melalui teknik
mencatat kreatif.
4. Klasifikasi makhluk hidup adalah salah satu materi pelajaran yang terdapat dalam
mata pelajaran Biologi untuk SMP kelas VII, mencakup pokok bahasan dasardasar klasifikasi makhluk hidup, tujuan klasifikasi makhluk hidup, tata cara
pemberian nama ilmiah (binomial nomenclature), tingkat takson, sistem
klasifikasi lima kingdom dan kunci determinasi.
berhasil dalam arti luas bukanlah mudah. Keberhasilan dalam arti luas berarti
keberhasilan yang meliputi ranah cipta, rasa, dan karsa siswa.
yang
menyenangkan
dengan
dasar
bahwa
pendidikan
dan
dengan diri sendiri dan dialog dengan orang lain. Sebagai seorang pembelajar yang
berpikir reflektif, siswa harus berlatih untuk dapat menyatakan apa yang mereka
pikirkan atau mereka rasakan tentang topik pelajaran yang sedang dipelajari.
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua siswa dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang
mereka miliki. Selain itu, pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan
untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
ekspresi wajah ceria dan memberikan respons positif terhadap hasil positif yang
dilakukan siswa.
Strategi ini dapat diterapkan apabila guru hendak menyajikan materi atau
topik pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas.
Pelaksanaan metode card sort dapat divariasikan oleh pihak guru/pendidik agar
kegiatan pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan lebih menarik. Tujuan dari
metode pembelajaran dengan menggunakan memilah dan memilih kartu (card sort)
adalah untuk mengungkapkan daya ingat (recoll) terhadap materi pelajaran yang
dipelajari siswa.
Pada strategi pembelajaran aktif dengan menggunakan metode pembelajaran
card sort pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi
yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi
selesai. Penerapan metode card sort ini, selain dapat mengaktifkan siswa, diharapkan
juga dapat menghilangkan kejenuhan dalam belajar dan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran.
2.3.2 Aplikasi Metode Card Sort
Belajar bukanlah konsekuensi dari penuangan informasi ke dalam benak
siswa semata. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang baik
bagi siswa. Pola belajar yang dapat membuahkan hasil belajar yang baik adalah
dengan kegiatan belajar aktif.
dalam kategori-kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu
yang disortir dengan benar.
Selanjutnya Hamid (2012) mengatakan bahwa kelebihan metode card sort
sebagai berikut.
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Mudah dilaksanakan.
c. Mudah mengorganisir kelas.
d. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak.
e. Mudah menyiapkannya.
f. Guru mudah menerangkan dengan baik.
2.3.3 Pengertian Mind Mapping.
Putra (2010:38) mengemukakan bahwa mind mapping pada awalnya
merupakan metode pencatatan alternatif dari metode konvensional sebelumnya, yaitu
pencatatan linear atau literal. Pada perkembangannya, mind mapping mulai lebih
dikenal dan disarankan oleh ahli pendidikan untuk diterapkan dalam pembelajaran
dibandingkan metode lama.
Sistem peta pikiran atau mind mapping adalah suatu teknis grafis yang dapat
menyelaraskan proses belajar mengajar dengan cara kerja alami otak. Sistem ini
ditemukan dan dipopulerkan oleh Dr. Tony Buzan di awal tahun 1970 dan
merupakan sistem pembelajaran yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Lebih dari 300 juta orang di dunia sudah memakainya dan salah satu pemakaiannya
terdapat pada bidang pendidikan (Windura, 2008:69).
mind mapping dapat membantu siswa mempersiapkan presentasi yang baik dengan
cara mengembangkan ide-ide pemikirannya.
Membuat mind mapping cukup mudah dan sederhana. Santoso (2011)
mengatakan bahwa cara membuat mind mapping, dilakukan dengan mempersiapkan
selembar kertas kosong yang diatur dalam posisi landscape. Topik yang akan dibahas
ditempatkan pada tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal. Membuat
mind mapping dapat diacu dengan menggunakan gambar, simbol atau kode dan
pewarnaan. Dengan adanya gambar, simbol atau kode dan pewarnaan yang
digunakan, siswa akan lebih mudah mengingat informasi yang dipelajari. Kombinasi
warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung pada peta pikiran ini juga dapat
merangsang kinerja siswa secara visual daripada metode pencatatan tradisional yang
cenderung linier dan satu warna.
(2012:15)
mengemukakan
bahwa
manfaat
belajar
dengan
Card Sort
Mind Mapping
Melibatkan peran siswa secara Tidak melibatkan peran siswa
menyeluruh.
secara menyeluruh.
2. Mengungkap daya ingat atau Mempola secara visual dan grafis
recoll terhadap materi pelajaran materi pelajaran yang dipelajari
yang dipelajari siswa.
siswa.
3. Pengaplikasiannya dalam proses Pengaplikasiannya dalam proses
pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran dilakukan dengan
memilah dan menghubungkan tiap teknik meringkas materi yang
kartu materi yang dipelajari untuk dipelajari untuk kegiatan presentasi
kegiatan presentasi kelompok.
kelompok.
(Sumber: Jurnal Pendidikan Biologi oleh Ambarini, 2010)
mempelajari makhluk
hidup,
para pakar
melakukan
Nama ilmiah merupakan nama yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa
memandang dari mana asal kata yang digunakan untuk nama tadi. Nama ilmiah
untuk jenis hewan maupun tumbuhan terdiri dari nama marga dan petunjuk jenis.
Nama ilmiah yang lengkap harus diikuti dengan nama orang yang pertama
mempublikasikan nama tersebut. Beberapa hal aturan pemberian nama hewan tidak
sama dengan peraturan pemberian nama tumbuhan. Nama ilmiah sangat diperlukan
untuk kepastian ilmiah. Dengan demikian, tidak akan ditemukan satu jenis hewan
maupun tumbuhan yang mempunyai nama yang berbeda, atau beberapa jenis hewan
atau tumbuhan mempunyai nama yang sama. Nama ilmiah ini berlaku secara
internasional (Supriatno, 2008:132).
Sujiranto (2006:27) menyatakan bahwa dalam Biologi ada ketentuan dalam
pemberian nama suatu spesies. Carolus Linnaeus (1707-1778) memberi nama species
dengan dua kata yang diambil dari bahasa Latin atau yang dilantinkan dengan istilah
binomial nomenklatur.
Ketentuan penamaan ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Nama species terdiri dari 2 kata atau lebih dalam bahasa Latin atau
dilatinkan, misalnya Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu).
2. Nama
depan
menunjukkan
nama
genus
dengan
huruf
pertama
(a)
(b)
Gambar 2.2 Kingdom Monera; (a) Bakteri (Bacillus anthracis), (Anonymous, 2010)
dan (b) Alga Hijau Biru (Oscilatoria sp), (Anonymous, 2010)
eukariotik, heterotrofik dan multiseluler. Semua fungi tidak memiliki flagella dan
terbatas motilitasnya.
Tubuh fungi ada yang terdiri atas satu sel dan ada pula yang terdiri atas
banyak sel. Fungi yang bersel banyak, tubuhnya tersusun dari hifa. Hifa merupakan
benang-benang halus yang tersusun dari banyak sel. Hifa yang bercabang-cabang
membentuk anyaman disebut miselium. Hifa fungi ada yang bersekat dan ada yang
tidak bersekat (Sujiranto, 2006:31).
sebagai alga dan barulah 420.000.000 tahun yang lalu muncul sebagai tumbuhan
darat.
Secara umum, dunia tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berpembuluh atau
tracheophyta (memiliki jaringan pembuluh yang mengangkut air serta nutrisi) dan
thallophyta (tidak memiliki jaringan pembuluh: alga, lumut, dan lumut kerak).
Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi dua kelompok. Pertama yang mempunyai
alat reproduksi tersembunyi sebagaimana paku-pakuan. Kelompok kedua mencakup
tumbuhan berbiji dan sering disebut spermatophyta.
Tumbuhan berbiji dibagi menjadi gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan
angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Angiospermae merupakan tumbuhan yang
paling akhir muncul dan kini menjadi bagian utama dari vegetasi alam dan yang
dibudidayakan di bumi.
Gambar 2.5 Kingdom Plantae; Asam Jawa (Tamarindus indica), (Anynomous, 2010)
(a)
(b)
Gambar 2.6 Kingdom Animalia (a) Bekicot (Achatina fulica), (Anynomous, 2010)
dan (b) Kodok (Bufo melanostictus), (Anynomous, 2010)
2.
72. Sedangkan
untuk mengetahui ketuntasan siswa secara klasikal setelah penerapan metode card
sort dan metode mind mapping berlangsung, maka rumus persentase yang digunakan
adalah:
Pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 75% jumlah siswa dari suatu kelas
mendapat
Keterangan :
= 0.05 dan dk = n1 + n2 2
terdapat perbedaan.
b. Jika t-hitung
VII-1 yang menggunakan metode pembelajaran card sort disajikan dalam Tabel 4.1
berikut.
Tabel 4.1 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-1 Menggunakan Metode
Pembelajaran Card Sort sebagai Kelas Eksperimen Pertama
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Nama Siswa
Abdi Ramadhani Tarigan
Ade Safitri
Adinda Vania Adella
Anjali Safitri
Aulia Ramadhan
Azwar Radmansyah
Clarita Wahyu Nurjannah
Cut Namira Putri
Cut Putri Rania
Dara Mutia
Desi Nadila Anwar
Donny Harriza
Elmira Maulani
Farah Fitriani
Gebrina Riska Nasution
Jupan MT Simalango
Maulizal Ridwan
Muhammad Akmal
Muhammad Arif Furqan
Nadya Nadhita
Nurul Fadhilah
Radita Phonna
Refina Saprilla
Riski Qausari
Reza Darusman
Rismadi Syahputra
Wildan Khairi
Zikri Rahmatullah
Nilai Post-test
78
74
80
80
84
78
78
80
78
78
76
80
68
82
80
80
86
76
58
90
84
76
90
70
70
62
72
76
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
No Nama Siswa
29. Aviqa Humaira Rizky
30. Yoanda Maria Fitria
Rata-rata
Nilai Post-test
80
78
77,4
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Nama Siswa
Alfath Rajif
Amira Nadhifa
Andi Hijrah Pita Baru
Aulia Ulfa
Aidul Fitrah
Bukhari Adamy
Chyva Rizka Nanda
Cut Hidayatul Munar
Cut Methia Firda
Fauzul Ihsan
Fitri Wahyuni
Harist Mulia
Muhammad Thayyeb W.
Mahfud
Mirayanti Sardila
Muhammad Reyner F.A
Muhammad Hanin H. B
Muhammad Revaldi K.
Nabila Warhamni
Naqiya Aniqa
Putri Elma Nazirah
Raihan
Nilai Post-test
74
72
80
74
72
74
52
76
56
60
82
60
72
78
62
80
74
78
74
76
72
80
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
No
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Nama Siswa
Rizka Khairunnisa Herlis
Riski Akbar Nanda
Riski Mardhatillah
Siti Nabila
Sonia
Tasya Liva Maulidia
Wilda Hikmah
Zahratin Nadira
Rata-rata
Nilai Post-test
72
72
56
78
72
66
80
72
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
71,5
Tuntas
hasil belajar klasikal siswa kelas VII-1 yang menggunakan metode pembelajaran
card sort adalah sebagai berikut.
kelas eksperimen yaitu, kelas VII-1 yang menggunakan metode pembelajaran card
sort memiliki nilai rata-rata 77,4 dan kelas VII-2 yang menggunakan metode
pembelajaran mind mapping memiliki nilai rata-rata 71,5.
Hasil yang diperoleh dari nilai post-test Tabel 4.1 lalu dianalisis dengan
rumus statistik, sehingga diketahui Rentang (R)=32, banyak kelas interval (K)=6 dan
panjang kelas interval (P)=5. Sedangkan analisis statistik perolehan dari hasil nilai
post-test Tabel 4.2 diketahui Rentang (R)=30, banyak kelas interval (K)=6 dan
panjang kelas interval (P)=5 (dapat dilihat pada Lampiran 7). Setelah data yang
fi
xi
xi2
2
1
4
17
4
2
30
60,5
66,5
72,5
78,5
84,5
90,5
-
3660,25
4422,25
5256,25
6162,25
7140,25
8190,25
-
fixi
121
66,5
290
1334,5
338
181
fixi = 2331
fixi2
7320,5
4422,25
21025
104758,25
28561
16380,5
fixi2= 182467,5
X 1=
fi
X 1=
X 1 = 77,7
Setelah rata-rata ( X 1) diketahui, langkah berikutnya adalah menghitung
varians (S12).
2
S1 =
S12=
S12=
fixi 2
n(n 1)
fixi) 2
S1 =
S12= 46,51
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil X
adalah 46,51.
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Post-test Kelas VII-2 Menggunakan
Metode Mind Mapping sebagai Kelas Eksperimen Kedua
Nilai
Post-test
52-57
58-63
64-69
70-75
76-81
82-87
Jumlah
fi
xi
xi2
3
2
1
13
10
1
30
54,5
60,5
66,5
72,5
78,5
84,5
-
2970,25
3660,25
4422,25
5256,25
6162,25
7140,25
-
fixi
163,5
181,5
66,5
942,5
706,5
84,5
fixi = 2145
fixi2
8910,75
10980,75
4422,25
68331,25
55460,25
7140,25
2
fixi = 155245,5
X 2=
fixi
fi
X 2=
X 2 = 71,5
Setelah rata-rata ( X 2) diketahui, langkah berikutnya adalah menghitung
varians (S22).
S22 =
fixi 2
fixi) 2
n(n 1)
S22=
S22=
S22=
S22= 64,75
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh X
64,75. Jadi, melalui analisis data pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 maka nilai rata-rata
dan varians kedua kelas penelitian adalah sebagai berikut:
X 1= 77,7
S12= 46,51
X 2= 71,5
S22= 64,75
S=
S2=
S2=
S2=
S2=
(n1 1) S1
n1
(n 2 1) S 2
n2
S2=55,63
S=
S= 7,45
Perbedaan hasil belajar siswa kelas VII-1 menggunakan metode pembelajaran
card sort dan kelas VII-2 menggunakan metode pembelajaran mind mapping
selanjutnya dihitung ke dalam rumus uji t sebagai berikut.
t=
t=
t=
t = 3,48
Untuk memperoleh harga ttabel maka harus dihitung derajat kebebasan (dk),
dengan harga dk sampel, yaitu:
dk= n1 +n22
dk= 30+302
dk= 58
4.1.4 Tinjauan Terhadap Hipotesis
Berdasarkan analisis data perbedaan hasil belajar, diperoleh bahwa harga
thitung sebesar 3,48 dan ttabel sebesar 1,67 pada taraf signifikan 0,05. Harga t hitung ttabel
(3,48
menggunakan metode pembelajaran card sort dengan metode mind mapping pada
materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh
diterima.
4.2 Pembahasan
4.2.1
Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Biologi kelas VII di SMP Negeri
17 Banda Aceh.
Melalui data yang ada diketahui siswa kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen
pertama yang pembelajarannya menggunakan metode card sort memiliki 25 siswa
yang tuntas secara individual dari jumlah 30 siswa. Sedangkan siswa kelas VII-2
sebagai kelas eksperimen kedua yang pembelajarannya menggunakan metode mind
mapping memiliki 23 siswa yang tuntas secara individual dari jumlah 30 siswa.
4.2.2
hasil belajar siswa kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen pertama yang
pembelajarannya menggunakan metode card sort pada materi klasifikasi makhluk
hidup telah mencapai ketuntasan secara klasikal, yakni sebesar 83,3% dari jumlah
siswa yang telah mencapai nilai 72 sesuai dengan ketetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di SMP Negeri 17 Banda Aceh.
Hasil belajar siswa kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen kedua yang
pembelajarannya menggunakan metode mind mapping pada materi yang sama juga
telah mencapai ketuntasan, yakni sebesar 76,6% dari jumlah siswa yang mendapat
nilai 72, maka jelas bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen pertama dan kelas
eksperimen
kedua
sama-sama
mencapai
standar
ketuntasan
sebagaimana
Suryosubroto (2002:118) mengatakan untuk setiap topik atau pokok bahasan, siswa
harus mencapai taraf penguasaan yang ditetapkan, yaitu minimal 75%.
Kedua metode pembelajaran tersebut berhasil mencapai tingkat ketuntasan
belajar siswa secara klasikal sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan di SMP
Negeri 17 Banda Aceh. Untuk kelas eskperimen pertama yang menggunakan strategi
pembelajaran aktif melalui penerapan metode card sort memiliki tingkat ketuntasan
yang lebih tinggi, yakni sebesar 83,3% bila dibandingkan dengan kelas eksperimen
kedua yang menggunakan metode mind mapping, yakni sebesar 76,6%.
Ketuntasan hasil belajar siswa ini tidak terlepas dari proses pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas, dimana siswa tampak termotivasi dengan adanya metode
pembelajaran card sort maupun mind mapping. Ketika melaksanakan penelitian,
tampak bahwa kelebihan lainnya dari metode pembelajaran card sort dan mind
mapping ini adalah menjadikan siswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran,
berhasil membangun sosialisasi yang baik antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru, serta mampu meminimalisasir metode ceramah yang cenderung
menyebabkan siswa jenuh.
Jadi, secara keseluruhan tercapai ketuntasan hasil belajar yang memuaskan
baik melalui penggunaan metode pembelajaran card sort maupun metode mind
mapping pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII SMP Negeri 17
Banda Aceh.
4.2.3
rumus uji t diperoleh harga thitung = 3,48 dan harga ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel
atau 3,48 > 1,67 pada taraf signifikan 0,05 dan dk = 58, dengan demikian diketahui
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan metode pembelajaran card sort
dengan metode mind mapping pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII
SMP Negeri 17 Banda Aceh. Perolehan ini juga menunjukkan bahwa siswa kelas
VII-1 sebagai kelas eksperimen pertama mempunyai hasil belajar yang lebih baik,
bila dibandingkan dengan kelas siswa VII-2 sebagai kelas eksperimen kedua.
Rendahnya hasil belajar siswa kelas VII-2 yang penerapan pembelajarannya
menggunakan metode mind mapping dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar seperti kurangnya kesiapan dan kematangan siswa dalam
pembelajaran, sehingga keaktifan siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung
tidak maksimal.
Sebaliknya kelas VII-1 yang penerapan pembelajarannya menggunakan
metode card sort menunjukkan keaktifan siswa yang lebih tinggi. Selain adanya
kesiapan dan kematangan siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa ini dapat
dipengaruhi dari kondisi internal siswa itu sendiri. Siswa yang memiliki kebutuhan
untuk mengetahui dan mengerti; yaitu kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu,
mendapatkan
pengetahuan,
informasi
dan
untuk
mengerti
sesuatu
dapat
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data disimpulkan bahwa:
1.
Ketuntasan hasil belajar siswa lebih baik pada kelas yang menggunakan metode
pembelajaran card sort dibandingkan kelas yang menggunakan metode mind
mapping pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII SMP Negeri 17
Banda Aceh.
2.
5.2 Saran
1.
Guru
diharapkan
dapat
mempertimbangkan
dan
memilih
pendekatan
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif dalam pengajaran
Biologi.
2.
3.
Hendaknya guru dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran, karakter siswa, waktu yang tersedia serta kompetensi yang dimiliki
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: VII/I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
6.2 Mengklasifikasikan
makhluk hidup
berdasarkan ciri
yang dimiliki.
Materi
Pembelajar
an
Klasifikasi
makhluk
hidup
Kegiatan
Pembelajaran
Mendorong siswa untuk
mengetahui klasifikasi
makhluk hidup.
Mengkaji informasi
mengenai klasifikasi
makhluk hidup.
Menarik minat siswa
dengan menggunakan
media pembelajaran
untuk mengetahui
tujuan klasifikasi
makhluk hidup, dasar
kriteria klasifikasi, tata
nama (binomial
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menyebutkan
pentingnya dilakukan
klasifikasi makhluk
hidup.
Mendeskripsikan
urutan takson
pengelompokkan
makhluk hidup.
Membedakan
makhluk hidup yang
satu dengan yang
lainnya berdasarkan
ciri khusus
kehidupan yang
Teknik
Penilaia
n
Tes tulis
Tes tulis
Penilaian
Bentuk
Contoh
Instrume
Instrumen/Soa
n
l
Tes uraian Mengapa makhluk
hidup perlu
diklasifikasikan?
Berikan
pendapatmu!
Tes isian
Tuliskan urutan
takson mulai
takson yang
paling rendah ke
yang paling
tinggi!
Tuliskan masing-
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Karakter siswa
yang
diharapkan
6x40
1. Buku Biologi
1 untuk
SMP/MTs
Kelas VII,
Karangan
Sujiranto dkk,
Penerbit
Aneka Ilmu.
2. Buku IPA
Biologi untuk
SMP Kelas
VII Jilid 1,
Karangan
Istamar
Keagamaan
(religius)
Kedisiplinan
(discipline)
Rasa hormat
dan perhatian
(respect)
Tekun
(diligence)
Tanggung
jawab
(responsibility)
Ketelitian
(carefulness)
nomenclature), tingkat
takson, sistem
klasifikasi lima
kingdom dan kunci
determinasi.
Melakukan diskusi
mengenai klasifikasi
makhluk hidup dan
sistem klasifikasi lima
kingdom.
Melakukan klasifikasi
makhluk hidup
berdasarkan ciri yang
dimiliki.
Mendengarkan
penjelasan singkat
mengenai sistem
klasifikasi lima
kingdom.
Mengelompokkan
organisme yang
memiliki persamaan
ciri satu kelompok
tertentu.
Melangsungkan proses
presentasi dari diskusi
mengenai materi
pelajaran.
Menjawab pertanyaan
yang terkait materi
pelajaran.
Melakukan kesimpulan.
dimilikinya.
Tes tulis
Tes isian
Tes tulis
Tes isian
Tes tulis
Tes isian
Tes tulis
Tes isian
Tes tulis
Tes uraian
Mengklasifikasikan
beberapa makhluk
hidup di sekitar
berdasar ciri yang
diamati.
Menyebutkan
pembagian
klasifikasi sistem
lima kingdom.
Membedakan ciriciri khusus tiap
kingdom dalam
sistem klasifikasi
lima kingdom.
Menjelaskan tujuan
kunci determinasi.
masing 5 nama
tumbuhan dan 5
nama hewan yang
ada di sekitar
lingkungan
sekolah atau
rumahmu!
Klasifikasikan
tumbuhan dan
hewan tersebut
berdasarkan
fungsinya bagi
manusia ke dalam
tabel!
Sebutkan
pembagian sistem
klasifikasi lima
kingdom?
Tuliskan
perbedaan antara
tiap kingdom
makhluk hidup!
Apakah tujuan
adanya kunci
determinasi?
Syamsuri
dkk, Penerbit
Erlangga.
3. Siswa dan
guru.
Banda Aceh,
Oktober 2012
Guru Peneliti
Erni Yunita
NIM 0806103010068
Nama Sekolah
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
: 3 x 40 (1x Pertemuan)
Standar Kompetensi : 6.
Kompetensi Dasar
Indikator
Menyebutkan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup.
Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri
khusus kehidupan yang dimilikinya.
Mengklasifikasikan beberapa makhluk hidup di sekitar berdasar ciri yang
diamati.
Mendeskripsikan urutan takson pengelompokkan makhluk hidup.
A. Tujuan Pembelajaran
Keagamaan (religius)
Kedisiplinan (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
B. Materi Pembelajaran*
- Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
- Tujuan klasifikasi makhluk hidup
- Tata nama atau Binomial Nomenclature
- Tingkat takson
(terlampir)
C. Model Pembelajaran
1. Pendekatan
: Kolaboratif
siswa
untuk
menempelkan
kartu-kartu
yang
telah
E. Media Pembelajaran
1. Alat tulis menulis.
2. Bahan cetak (printed) antara lain handout, kartu, buku, dan lembar kerja
siswa.
F. Sumber Pembelajaran
Buku Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Karangan Sujiranto dkk, Penerbit
Aneka Ilmu.
Buku IPA Biologi untuk SMP Kelas VII Jilid 1, Karangan Istamar Syamsuri
dkk, Penerbit Erlangga.
Siswa dan guru.
G. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian meliputi
a. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif)
b. Hasil belajar, berupa:
- Tugas (ranah psikomotor)
- Performans (ranah psikomotor dan kognitif)
c. Bentuk instrumen:
- Tugas
Guru Peneliti
Erni Yunita
NIM 0806103010068
makhluk
hidup
makhluk
yang
adalah
suatu
dilakukan
cara
secara
penggolongan
sistematis
atau
dimana
pengelompokkan ini didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri atau sifat
dari makhluk hidup tersebut. Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari
klasifikasi makhluk hidup adalah Taksonomi. Dalam klasifikasi, terlebih dahulu
dilakukan pencandraan atau identifikasi. Identifikasi didasarkan pada persamaan atau
perbedaan ciri bentuk luar (morfologi), susunan tubuh (anatomi), faal tubuh
(fisiologi), perilaku dan kromosom.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengelompokkan atau klasifikasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Memudahkan mengenal organisme yang beraneka ragam.
b. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang
dimiliki.
depan
menunjukkan
nama
genus
dengan
huruf
pertama
Tingkat Takson
Menurut sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu
kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang
lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang
beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan
ini disebut takson.
Urutan takson antara lain:
Kingdom
Dunia/Kerajaan
Divisio
Divisi/Filum
Clasis
Kelas
Ordo
Bangsa
Familia
Suku
Genus
Marga
Species
Jenis
1. Kingdom (Kerajaan)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan
ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi
lima kingdom (diusulkan oleh Robert H. Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom
tersebut antara lain: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2. Filum/Divisi
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama divisio digunakan pada
tumbuhan. Filum atau divisi terdiri atas organisme-organisme yang memiliki satu
atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan
nama divisio umumnya memiliki akhiran khas, antara lain -phyta dan -mycota.
3. Kelas (Classis)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio.
4. Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran -ales.
5. Famili (Suku)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran -aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama -idea.
6. Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah daripada famili. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau digarisbawahi.
7. Species (Jenis)
Species atau jenis merupakan takson yang paling rendah.
2.
Tuliskan urutan takson mulai takson yang paling rendah ke yang paling tinggi!
Jawaban:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
3.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Tumbuhan
(boleh menggunakan nama
daerah)
Mawar
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
Kelompok
Tanaman
sayur
Kelompok
tanaman buah
Kelompok
tanaman
bunga
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Hewan
Kelompok
(boleh menggunakan nama
hewan peliharan
daerah)
Singa
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
Kelompok
hewan
liar
Kelompok
hewan
ternak
Nama Sekolah
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
: 3 x 40 (1x Pertemuan)
Standar Kompetensi : 6.
Kompetensi Dasar
Indikator
Menyebutkan pembagian klasifikasi sistem lima kingdom.
Membedakan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem klasifikasi lima
kingdom.
Menjelaskan tujuan kunci determinasi.
A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pembagian sistem klasifikasi lima kingdom.
2. Menjelaskan sistem klasifikasi lima kingdom.
Keagamaan (religius)
Kedisiplinan (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
B. Materi Pembelajaran*
- Klasifikasi sistem lima kingdom
- Kunci determinasi
(terlampir)
C. Model Pembelajaran
1. Pendekatan
: Kolaboratif
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a. Apersepsi
- Guru meminta siswa mengingat kembali materi pembelajaran
sebelumnya (pada RPP I).
- menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Motivasi
- Bersama dengan siswa membahas dan melakukan tanya jawab tentang
perkembangan sistem klasifikasi.
c. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami ciri-ciri makhluk hidup.
2. Kegiatan Inti (90 Menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mengajak siswa untuk membaca buku paket tentang sistem klasifikasi
lima kingdom dan kunci determinasi selama15 menit.
Meminta masing-masing siswa mengambil satu gulungan kartu yang
telah diacak, yang mana kartu tersebut berisikan judul materi.
Mengarahkan siswa yang sudah memiliki kartu untuk bergerak keliling
di dalam kelas kemudian mencari teman yang memiliki kartu dengan
isi yang sama untuk membentuk satu kelompok.
Membagikan tiap kelompok satu karton dan satu set potonganpotongan kartu berisikan ringkasan materi berdasarkan kartu awal yang
mereka miliki.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Mengarahkan siswa untuk bersama-sama mendiskusikan ringkasan
materi dari potongan-potongan kartu yang telah dibagikan. Selama
proses ini berlangsung guru ikut memantau kegiatan yang dilakukan
siswa dari dekat serta memberikan bimbingan terbatas jika diperlukan.
Meminta
siswa
untuk
menempelkan
kartu-kartu
yang
telah
3.
E. Media Pembelajaran
1. Alat tulis menulis.
2. Bahan cetak (printed) antara lain handout, kartu, buku, dan lembar kerja
siswa.
F. Sumber Pembelajaran
Buku Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Karangan Sujiranto dkk, Penerbit
Aneka Ilmu.
Buku IPA Biologi untuk SMP Kelas VII Jilid 1, Karangan Istamar Syamsuri
dkk, Penerbit Erlangga.
Siswa dan guru.
c. Bentuk instrumen:
- Tugas
Banda Aceh,
Oktober 2012
Guru Peneliti
Erni Yunita
NIM 0806103010068
Monera
Monera merupakan makhluk hidup prokariot. Kingdom monera terdiri atas
bakteri dan ganggang biru hijau. Hampir semua bakteri bersel satu dengan ukuran
yang sangat kecil. Bakteri hanya mampu dilihat dengan mikroskop yang berkekuatan
pembesaran tinggi. Secara umum terdapat 3 bentuk bakteri, yaitu lonjong atau bulat
(kokus), batang atau silinder (basilus), dan spiral atau sekrup (spirilus).
Bakteri ada yang hidup dalam tubuh kita, yaitu ada yang ada di dalam usus,
kulit, mulut, hidung, dan bagian tubuh lainnya. Bakteri juga terdapat di udara, air,
dan tanah. Bakteri ada yang menguntungkan manusia, misalnya bakteri yang hidup
di dalam usus manusia dapat membantu menguraikan sisa-sisa makanan yang sudah
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa jenis bakteri juga dapat membantu dalam
pembuatan
makanan,
misalnya
pembuatan
yogurt.
Bakteri-bakteri
saprofit
yang telah mati. Tetapi, tidak semua bakteri menguntungkan manusia, ada beberapa
jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, misalnya penyakit tuberkulosis,
tetanus, kolera, dan sebagainya.
Ganggang biru hijau lebih menyerupai tumbuhan karena mengandung
klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Ganggang tersebut ditemukan disembarang
tempat yang berkelembapan cukup, misalnya di laut, kolam, selokan, bahkan sumber
air panas. Ganggang tersebut dapat mengotori air minum menyebabkan bau dan
warna sehingga rasanya tidak enak.
2.
Protista
Protista merupakan makhluk hidup bersel satu yang sudah mempunyai
membran inti (eukariotik). Makhluk hidup yang termasuk protista adalah protozoa
dan ganggang (kecuali ganggang biru hijau). Anggota kingdom protista ada yang
bergerak dengan rambut getar (cilia). Gerakan dari rambut getar dapat mendorong sel
untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Makhluk hidup yang bergerak
dengan rambut getar disebut Ciliata. Salah satu contoh dari Ciliata adalah
Paramaecium.
Selain rambut getar, ada pula protista yang bergerak dengan flagel (sulur
yang menyerupai cambuk) dan kaki semu. Euglena merupakan contoh protista yang
bergerak dengan flagel. Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari seperti tumbuh-tumbuhan karena mempunyai klorofil. Sedangkan
contoh protista yang bergerak dengan kaki semu adalah Amoeba. Gerakan dari kaki
semu tersebut menyebabkan Amoeba mempunyai bentuk yang berbeda-beda.
3.
Fungi
Tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel dan ada pula yang terdiri atas
banyak sel. Jamur tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
untuk
membuat
makanannya
sendiri.
Jamur
memperoleh
makanan
dari
4.
Plantae
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji merupakan contoh-contoh
makhluk hidup yang termasuk dalam Kingdom Plantae. Tumbuhan berbiji dapat
dibedakan menjadi tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Biji
tumbuhan berbiji tertutup terdapat di dalam buah. Beberapa jenis tumbuhan berbiji
terbuka, antara lain pakis haji, pinus, melinjo, dan lain-lain. Tumbuhan berbiji
tertutup disebut pula tumbuhan berbunga karena mempunyai bunga sebagai alat
perkembangbiakannya. Tumbuhan berbiji tertutup dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Pengelompokan
tersebut dilakukan berdasarkan banyaknya keping biji yang dimiliki. Tumbuhan
dikotil mempunyai dua keping biji, sedangkan tumbuhan monokotil mempunyai satu
keping biji.
Contoh tumbuhan dikotil adalah kacang panjang, kacang hijau, kacang tanah,
mangga, dan lain-lain. Sedangkan contoh tumbuhan monokotil, antara lain rumput,
jagung, pisang, dan lain-lain.
5.
Animalia
Kingdom animalia terdiri atas hewan-hewan. Hewan tidak dapat membuat
makanan sendiri, tetapi mengambil makanan dari tumbuhan atau hewan lain.
Terdapat beraneka ragam hewan yang hidup di dunia ini dengan berbagai bentuk
tubuh, warna tubuh, tempat hidup, dan perbedaan ciri-ciri yang lainnya. Berdasarkan
tulang belakangnya ada dua kelompok hewan, yaitu hewan avertebrata (hewan tidak
bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan yang bertulang belakang). Kupukupu, belalang, siput, dan cacing adalah contoh hewan-hewan tak bertulang
belakang. Sedangkan ikan, burung, katak, dan sapi adalah contoh-contoh hewan
bertulang belakang.
Kunci Determinasi
Untuk mempermudah menulusuri tahapan klasifikasi suatu organisme, dapat
digunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah suatu kunci yang digunakan
untuk identifikasi makhluk hidup berupa keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup.
Untuk menggunakan kunci determinasi, mula-mula kita harus mengetahui nama
bagian yang diamati. Ciri-ciri tersebut kemudian dicocokkan dengan ciri-ciri pada
kunci determinasi. Setiap ciri yang cocok, kemudian dilanjutkan sesuai dengan
nomor yang tertera di akhir pernyataan.
2. ............................
3. ............................
4. ............................
5. ............................
Ciri-ciri
3.
Nama Sekolah
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
: 3 x 40 (1x Pertemuan)
Standar Kompetensi : 6.
Kompetensi Dasar
Indikator
Menyebutkan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup.
Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri
khusus kehidupan yang dimilikinya.
Mengklasifikasikan beberapa makhluk hidup di sekitar berdasar ciri yang
diamati.
Mendeskripsikan urutan takson pengelompokkan makhluk hidup.
C. Tujuan Pembelajaran
Keagamaan (religius)
Kedisiplinan (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
D. Materi Pembelajaran*
- Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
- Tujuan klasifikasi makhluk hidup
- Tata nama atau Binomial Nomenclature
- Tingkat takson
(terlampir)
C. Model Pembelajaran
1. Pendekatan
: Kolaboratif
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami mengenai materi bersangkutan.
Meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3.
E. Media Pembelajaran
1. Alat tulis menulis.
2. Bahan cetak antara lain handout, karton, buku, dan lembar kerja siswa.
F. Sumber Pembelajaran
Buku Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Karangan Sujiranto dkk, Penerbit
Aneka Ilmu.
Buku IPA Biologi untuk SMP Kelas VII Jilid 1, Karangan Istamar Syamsuri
dkk, Penerbit Erlangga.
Siswa dan guru.
G. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian meliputi
a. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif)
b. Hasil belajar, berupa:
- Tugas (ranah psikomotor)
- Performans (ranah psikomotor dan kognitif)
c. Bentuk instrumen:
- Tugas
Banda Aceh,
Oktober 2012
Guru Peneliti
Erni Yunita
NIM 0806103010068
makhluk
hidup
makhluk
yang
adalah
suatu
dilakukan
cara
secara
penggolongan
sistematis
atau
dimana
pengelompokkan ini didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri atau sifat
dari makhluk hidup tersebut. Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari
klasifikasi makhluk hidup adalah Taksonomi. Dalam klasifikasi, terlebih dahulu
dilakukan pencandraan atau identifikasi. Identifikasi didasarkan pada persamaan atau
perbedaan ciri bentuk luar (morfologi), susunan tubuh (anatomi), faal tubuh
(fisiologi), perilaku dan kromosom.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengelompokkan atau klasifikasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Memudahkan mengenal organisme yang beraneka ragam.
b. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang
dimiliki.
Tingkatan Takson
Kingdom
Dunia/Kerajaan
Divisio
Divisi/Filum
Clasis
Kelas
Ordo
Bangsa
Familia
Suku
Genus
Marga
Species
Jenis
8. Kingdom (Kerajaan)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan
ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi
lima kingdom (diusulkan oleh Robert H. Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom
tersebut antara lain: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
9. Filum/Divisi
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama divisio digunakan pada
tumbuhan. Filum atau divisi terdiri atas organisme-organisme yang memiliki satu
atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan
nama divisio umumnya memiliki akhiran khas, antara lain -phyta dan -mycota.
10.
Kelas (Classis)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio.
11.
Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
Famili (Suku)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran -aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama -idea.
13.
Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah daripada famili. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau digarisbawahi.
14.
Species (Jenis)
Species atau jenis merupakan takson yang paling rendah.
2.
Tuliskan urutan takson mulai takson yang paling rendah ke yang paling tinggi!
Jawaban:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
3.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Tumbuhan
(boleh menggunakan nama
daerah)
Mawar
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
Kelompok
Tanaman
sayur
Kelompok
tanaman buah
Kelompok
tanaman
bunga
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Hewan
Kelompok
(boleh menggunakan nama
hewan peliharan
daerah)
Singa
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
Kelompok
hewan
liar
Kelompok
hewan
ternak
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
: 3 x 40 (1x Pertemuan)
Standar Kompetensi : 6.
Kompetensi Dasar
Indikator
Menyebutkan pembagian klasifikasi sistem lima kingdom.
Membedakan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem klasifikasi lima
kingdom.
Menjelaskan tujuan kunci determinasi.
C. Tujuan Pembelajaran :
Siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pembagian sistem klasifikasi lima kingdom.
2. Menjelaskan sistem klasifikasi lima kingdom.
Keagamaan (religius)
Kedisiplinan (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
D. Materi Pembelajaran*
- Klasifikasi sistem lima kingdom
- Kunci determinasi
(terlampir)
C. Model Pembelajaran
1. Pendekatan
: Kolaboratif
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a. Apersepsi
- Guru meminta siswa mengingat kembali materi pembelajaran
sebelumnya (pada RPP I).
- menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Motivasi
- Bersama dengan siswa membahas dan melakukan tanya jawab tentang
perkembangan sistem klasifikasi.
c. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami ciri-ciri makhluk hidup.
2. Kegiatan Inti (90 Menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mengarahkan siswa agar dapat mengetahui sistem klasifikasi lima
kingdom secara singkat.
Mengarahkan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi.
3.
E. Media Pembelajaran
1. Alat tulis menulis.
2. Bahan cetak antara lain handout, karton, buku, dan lembar tugas.
F. Sumber Pembelajaran
Buku Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Karangan Sujiranto dkk, Penerbit
Aneka Ilmu.
Buku IPA Biologi untuk SMP Kelas VII Jilid 1, Karangan Istamar Syamsuri
dkk, Penerbit Erlangga.
Siswa dan guru.
Banda Aceh,
Oktober 2012
Guru Peneliti
Erni Yunita
NIM 0806103010068
Monera
Monera merupakan makhluk hidup prokariot. Kingdom monera terdiri atas
bakteri dan ganggang biru hijau. Hampir semua bakteri bersel satu dengan ukuran
yang sangat kecil. Bakteri hanya mampu dilihat dengan mikroskop yang berkekuatan
pembesaran tinggi. Secara umum terdapat 3 bentuk bakteri, yaitu lonjong atau bulat
(kokus), batang atau silinder (basilus), dan spiral atau sekrup (spirilus).
Bakteri ada yang hidup dalam tubuh kita, yaitu ada yang ada di dalam usus,
kulit, mulut, hidung, dan bagian tubuh lainnya. Bakteri juga terdapat di udara, air,
dan tanah. Bakteri ada yang menguntungkan manusia, misalnya bakteri yang hidup
di dalam usus manusia dapat membantu menguraikan sisa-sisa makanan yang sudah
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa jenis bakteri juga dapat membantu dalam
pembuatan
makanan,
misalnya
pembuatan
yogurt.
Bakteri-bakteri
saprofit
Protista
Protista merupakan makhluk hidup bersel satu yang sudah mempunyai
membran inti (eukariotik). Makhluk hidup yang termasuk protista adalah protozoa
dan ganggang (kecuali ganggang biru hijau). Anggota kingdom protista ada yang
bergerak dengan rambut getar (cilia). Gerakan dari rambut getar dapat mendorong sel
untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Makhluk hidup yang bergerak
dengan rambut getar disebut Ciliata. Salah satu contoh dari Ciliata adalah
Paramaecium.
Selain rambut getar, ada pula protista yang bergerak dengan flagel (sulur
yang menyerupai cambuk) dan kaki semu. Euglena merupakan contoh protista yang
bergerak dengan flagel. Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari seperti tumbuh-tumbuhan karena mempunyai klorofil. Sedangkan
contoh protista yang bergerak dengan kaki semu adalah Amoeba. Gerakan dari kaki
semu tersebut menyebabkan Amoeba mempunyai bentuk yang berbeda-beda.
8.
Fungi
Tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel dan ada pula yang terdiri atas
banyak sel. Jamur tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
untuk
membuat
makanannya
sendiri.
Jamur
memperoleh
makanan
dari
Plantae
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji merupakan contoh-contoh
makhluk hidup yang termasuk dalam Kingdom Plantae. Tumbuhan berbiji dapat
dibedakan menjadi tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Biji
tumbuhan berbiji tertutup terdapat di dalam buah. Beberapa jenis tumbuhan berbiji
terbuka, antara lain pakis haji, pinus, melinjo, dan lain-lain. Tumbuhan berbiji
tertutup disebut pula tumbuhan berbunga karena mempunyai bunga sebagai alat
perkembangbiakannya. Tumbuhan berbiji tertutup dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Pengelompokan
tersebut dilakukan berdasarkan banyaknya keping biji yang dimiliki. Tumbuhan
dikotil mempunyai dua keping biji, sedangkan tumbuhan monokotil mempunyai satu
keping biji.
Contoh tumbuhan dikotil adalah kacang panjang, kacang hijau, kacang tanah,
mangga, dan lain-lain. Sedangkan contoh tumbuhan monokotil, antara lain rumput,
jagung, pisang, dan lain-lain.
10. Animalia
Kingdom animalia terdiri atas hewan-hewan. Hewan tidak dapat membuat
makanan sendiri, tetapi mengambil makanan dari tumbuhan atau hewan lain.
Terdapat beraneka ragam hewan yang hidup di dunia ini dengan berbagai bentuk
tubuh, warna tubuh, tempat hidup, dan perbedaan ciri-ciri yang lainnya. Berdasarkan
tulang belakangnya ada dua kelompok hewan, yaitu hewan avertebrata (hewan tidak
bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan yang bertulang belakang). Kupukupu, belalang, siput, dan cacing adalah contoh hewan-hewan tak bertulang
belakang. Sedangkan ikan, burung, katak, dan sapi adalah contoh-contoh hewan
bertulang belakang.
Kunci Determinasi
bagian yang diamati. Ciri-ciri tersebut kemudian dicocokkan dengan ciri-ciri pada
kunci determinasi. Setiap ciri yang cocok, kemudian dilanjutkan sesuai dengan
nomor yang tertera di akhir pernyataan.
2. ............................
3. ............................
4. ............................
5. ............................
Ciri-ciri
3.
Petunjuk Umum :
Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia!
Bacalah dengan teliti dan kerjakan dengan baik!
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat (a, b, c
atau d)!
Periksalah kembali lembar jawaban sebelum dikumpulkan!
1.
Di bawah ini yang sesuai dengan pengertian klasifikasi makhluk hidup adalah ....
a. mengenali dan menetapkan identitas suatu makhluk hidup agar dapat
dimasukkan kedalam kelompok tertentu
b. suatu cara memilah-milah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi
golongan-golongan atau unit-unit tertentu
c. setiap tingkatan pengelompokkan
d. petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan jenis hewan dan
tumbuhan yang ada di lingkungan tertentu
2.
Berikut yang bukan merupakan tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah ....
a. mengetahui hubungan kekerabatan antar organisme
b. menyederhanakan makhluk hidup yang beraneka ragam
c. mengumpulkan makhluk hidup untuk diketahui
d. mengenal berbagai makhluk hidup yang bermacam-macam
3.
4.
Cabang biologi yang khusus mempelajari klasifikasi makhluk hidup adalah ....
a. zoologi
c. taksonomi
b. botani
d. geologi
c. species
b. kingdom
d. determinasi
5.
6.
Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang disebut
dengan ....
7.
a. binomial nomenklature
c. klasifikasi
b. kunci determinasi
d. identifikasi
8.
9.
Berikut adalah dasar yang digunakan dalam melakukan klasifikasi kecuali ....
a. ciri morfologinya
c. manfaatnya
b. habitatnya
d. kerugiannya
Berdasarkan tata cara pemberian nama ilmiah, penulisan yang benar untuk nama
jenis jagung adalah ....
a. Zea mays
c. ZEA MAYS
b. Zea Mays
d. zea mays
10. Pernyataan berikut yang benar mengenai Mimosa pudica (putri malu) dan
Mimosa invisa (putri malu berduri) adalah ....
a. marga sama, suku berbeda
11. Nama ilmiah dari suatu species hewan maupun tumbuhan setiap makhluk hidup
terdiri dari dua suku kata. Kata pertama dari nama tersebut menunjukkan ....
a. genus
c. ordo
b. kingdom
d. familia
3) Musa paradisiaca
2) Musa texstilis
4) Felix domestica
c. 1) dan 3)
b. 1) dan 2)
d. 3) dan 4)
14. Penulisan nama ilmiah sesuai aturan Binomial Nomenklatur dari tanaman
kembang sepatu adalah ....
a. hibiscus Rosa-sinensis
c. Hibiscus Rosa-Sinensis
b. Hibiscus rosa-sinensis
d. hibiscus-rosa sinensis
15. Ilmuwan yang mengembangkan sistem klasifikasi lima kingdom ialah ....
a. Charles Darwin
c. Carolus Linnaeus
b. Aristoteles
d. Robert H Whittaker
16. Tingkatan terendah dari klasifikasi tumbuhan dan hewan adalah ....
a. kingdom
c. familia
b. species
d. genus
17. Urutan takson dari tingkat terendah ketingkat tertinggi pada tumbuhan adalah ....
a. jenis-marga-bangsa-suku-kelas-divisi
b. jenis-bangsa-marga-suku-kelas-divisi
c. marga-jenis-bangsa-suku-kelas-divisi
d. jenis-marga-suku-bangsa-kelas-divisi
18. Pada awal perkembangan klasifikasi mula-mula makhluk hidup hanya dibedakan
dalam dua kingdom saja, yaitu ....
a. Plantae dan Animalia
20. Seorang siswa mengamati makhluk hidup dengan mikroskop, diperoleh ciri
sebagai berikut: tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa dan
memiliki spora. Makhluk hidup ini termasuk kingdom ....
a. Protista
c. Fungi
b. Alga
d. Plantae
21. Dalam klasifikasi lima kingdom, bakteri dimasukkan ke dalam kingdom ....
a. Protista
c. Monera
b. Fungi
d. Animalia
22. Salah satu ciri khas yang membedakan ganggang dan jamur adalah ....
a. ganggang tak berklorofil
c. jamur berklorofil
23. Benang-benang halus berwarna putih yang terdapat pada jamur adalah ....
a. spora
c. sporangium
b. rhizoid
d. hifa
24. Jamur tidak dimasukkan dalam kategori tumbuhan atau hewan karena ....
a. berkembangbiak dengan spora
b. hidup sebagai parasit
c. tidak berbunga
d. tidak berkloroplas, berdinding sel dari kitin
25. Monera merupakan makhluk hidup prokariotik, arti dari pada prokarotik adalah
....
a. tidak mempunyai membran inti
b. mempunyai membran inti
c. mempunyai satu sel
d. mempuyai banyak sel
c. Plantae
b. Protozoa
d. Euphorbia
28. Berdasarkan sistem klasifikasi lima kingdom, bakteri dan ganggang biru
termasuk ke dalam dunia ....
a. Fungi
c. Monera
b. Protista
d. Plantae
29. Jamur yang dapat dipergunakan dalam pembuatan tempe adalah ....
a. Aspergillus
c. Spirogyra
b. Rhizopus
d. Saccharomyces
c. saprofit
b. heterotrof
d. parasit
32. Berikut ini yang bukan ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah ....
a. berakar serabut
b. ruas-ruas batangnya tampak jelas
c. tulang daunnya sejajar
d. bagian-bagian bunganya berjumlah lima
33. Pohon jambu merupakan pohon yang berklorofil dan dapat membuat
makanannya sendiri, sehingga dikatakan hidup secara ....
a. kemoautotrof
c. autotrof
b. saprofit
d. heterotrof
34. Tumbuhan di bawah ini bermanfaat sebagai bahan makanan, kecuali ....
a. kentang
c. kacang tanah
b. kina
d. pepaya
c. xerofit
b. higrofit
d. heterofit
36. Berikut ini adalah beberapa tanaman yang ditemukan di kebun sekolah:
1) Mangga
4) Jagung
2) Kembang sepatu
5) Jeruk
3) Padi
Tanaman yang dapat dikelompokkan dalam kelompok yang sama karena berakar
tunggang adalah ....
a. 1), 2) dan 3)
c. 2), 3) dan 5)
b. 1), 2) dan 5)
d. 2), 4) dan 5)
4) Jagung
2) Bayam
5) Asam Jawa
3) Kangkung
6) Kelapa
c. 2), 3) dan 5)
b. 1), 4) dan 6)
d. 3), 5) dan 6)
c. tempat hidupnya
b. sistem perakaran
d. pemanfaatannya
39. Tumbuhan yang memiliki bagian seperti akar, batang, dan daun yang berwarna
hijau. Kedalam kelompok manakah tumbuhan itu digolongkan ....
a. jamur
c. lumut
b. alga
d. tumbuhan paku
41. Kucing dan harimau dimasukkan dalam kelompok yang sama karena
mempunyai persamaan ciri bentuk luar yang sama. Identifikasi yang dilakukan
adalah identifikasi berdasarkan persamaan ....
a. morfologi
c. anatomi
b. fisiologi
d. tingkah laku
c. bawang merah
b. kacang tanah
d. jahe
43. Bebek, sapi dan kerbau dikelompokkan ke dalam hewan ternak. Dasar
klasifikasi dari hewan-hewan tersebut adalah ....
a. semua hewan tersebut dapat dibiarkan
b. semua hewan tersebut dapat diliarkan
c. semua hewan tersebut dapat diternakkan
d. semua salah
44. Hewan yang tidak tergolong serangga adalah ....
a. kupu-kupu
c. nyamuk
b. laba-laba
d. lalat
45. Kupu-kupu, burung dan ayam dapat dimasukkan menjadi satu kelompok
berdasarkan ....
a. jenis makanan
c. jumlah kaki
b. adanya sayap
d. tempat hidupnya
46. Kelompok hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik adalah ....
a. mamalia
c. amfibi
b. aves
d. pisces
47. Di antara hewan berikut yang rangkanya berupa rangka dalam adalah ....
a. belalang dan kupu-kupu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
: ................................................
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
b
c
c
a
b
a
b
d
a
d
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
a
a
a
b
d
b
d
a
d
c
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
c
b
d
d
a
a
b
c
b
b
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
a
d
c
b
c
b
a
c
d
a
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
a
a
c
a
b
d
b
a
a
b
fixi
X=
fi
fixi 2
fixi) 2
n(n 1)
S =
(n1 1) S1
n1
(n 2 1) S 2
n2
Berdasarkan data yang diperoleh, maka distribusi frekuensi untuk data siswa kelas
VII-1 sebagai kelas eksperimen pertama sebagai berikut:
Rentang (R)
= 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 30
= 1 + (3,3) 1,47
= 5,85 (diambil 6)
=
= 5,33 (diambil 5)
Menentukan ( X 1), (S21), dan (S1):
fixi
X 1=
fi
X 1=
X 1 = 77,7
S12 =
fixi 2
n(n 1)
fixi) 2
S12=
S12=
S12=
S12= 46,51
Berdasarkan data yang diperoleh, maka distribusi frekuensi untuk data siswa kelas
VII-2 sebagai kelas eksperimen kedua sebagai berikut:
Rentang (R)
= 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 30
= 1 + (3,3) 1,47
= 5,85 (diambil 6)
=
= 5 (diambil 5)
2=
2=
fixi
fi
X 2 = 71,5
S22 =
fixi 2
fixi) 2
n(n 1)
S22=
S22=
S22=
S22= 64,75
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai rata-rata varians dan simpangan baku,
sebagai berikut:
X 1= 77,7
S12= 46,51
X 2= 71,5
S22= 64,75
S=
(n1 1) S1
n1
(n 2 1) S 2
n2
S2=
S2=
S2=
S2=
S2=55,63
S=
S= 7,45
Diperoleh nilai S= 7,45, jadi nilai t adalah:
t=
t=
t=
t = 3,48
secara singkat
BIODATA
1.
2.
Nama Lengkap
Tempat/Tgl. Lahir
: Erni Yunita
: Banda Aceh,
5 Juni 1990
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Kelamin
Agama
Kebangsaan
Status
Alamat
: Perempuan
: Islam
: Indonesia
: Belum Kawin
: Jl. Kampus Unida
Gampong Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru,
Banda Aceh.
8.
9.
Pekerjaan
Nama Orang Tua,
a. Ayah
b. Ibu
c. Pekerjaan Ayah
d. Pekerjaan Ibu
e. Alamat
: Mahasiswi
: Abdul Hamid
: Dra. Ellidar
: Wiraswasta
: Pegawai Negeri Sipil (PNS)
: Jl. Kampus Unida
Gampong Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru,
Banda Aceh.
Erni Yunita