Sie sind auf Seite 1von 11

SPESIFIKASI TEKNIK

PEKERJAAN NORMALISASI KALI PERAWAN LANJUTAN


I.

Gambaran Umum.
Kali Perawan yang berawal dari Bendung Legeh sampai Muara Eretan merupakan saluran
penampung buangan air yang berasal dari areal persawahan irigasi Kandang Haur dan
Pembuang Cibeunang. Dengan kondisi saluran pembuang Kali Perawan telah mengalami
pendangkalan dan penyempitan terutama pada bagian hilir, sehingga pada musim hujan
tidak mampu menampung debit air dan meluap yang mengakibatkan genangan air pada
beberapa desa di kecamatan Eretan.

II.

Lokasi pekerjaan.
Lokasi pekerjaan berada di Kecamatan Eretan Dan Kec.Kandang Haur Kabupaten
Indramayu propinsi Jawa Barat.

III.

Rencana Mutu Kontrak


Sebelum mulai pekerjaan-pekerjaan penyedia jasa wajib membuat Rencana Mutu Kontrak
yang isinya antara lain :
Struktur organisasi penyedia jasa.
Uraian, tugas dan fungsi.
Informasi pemilik proyek
Lingkup pekerjaan
Ringkasan Spesifikasi Teknik
Daftar Gambar
Datfar Peralatan Kerja
Daftar Kebutuhan Bahan
Daftar Kebutuhan Tenaga Kerja
Jadwal Rencana Kegiatan Proyek
Daftar standar yang harus dipenuhi
Bagan alir kegiatan pokok
Rencana inspeksi dan test
Check list.
Yang akan digunakan sebagai bahan acuan / pedoman pelaksanaan bagi Pengawas
maupun pelaksana pekerjaan di Lapangan.

IV.

Acuan Normatif
1.Standar Nasional Indonesia (SNI).
2.Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (PUBI) (NI-3)
Normalisasi Kali Perawan

Hal - 1

3.Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8).


4.Peraturan Bangunan Nasional 1978 (PBN).
V.

Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan.


Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan.
5.1. Aspek Keselamatan Kerja
Penyedia jasa harus memperhatikan ketentuan kesehatan dan undang undang
keselamatan kerja. Ketentuan ketentuan tersebut harus diadopsi oleh pelaksanan
pekerjaan dalam prosedur / manual pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap
tahapan pekerjaan, mulai dari tahap pekerjaan persiapan hingga pemeliharaan
setelah penyerahan pekerjaan.
5.2. Aspek Lingkungan.
Sebelum melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, penyedia jasa harus membuat
program dampak lingkungan yang terjadi akibat pelaksanaan. Program ini harus
mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
5.3. Aspek Administrasi.
Seluruh dokumen pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, serah
terima dan pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis sesuai dengan
kelompok pekerjaan, urutan waktu atau kategori lain yang dianggap penting.
Dokumen ini diperlukan guna menunjang laporan proyek (laporan mingguan dan
bulanan).
5.4. Aspek Ekonomis
Penyedia jasa wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan termasuk
dalam hal ini aspek SDM, Peralatan dan Pengadaan Bahan.
SDM yang digunakan harus secara efektif dapat memenuhi kebutuhan jadwal dan
kualitas pekerjaan. Jumlah dan jenis peralatan peralatan pendukung pekerjaan
harus diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal pekerjaan terutama bila
peralatan peralatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan bahan / material
harus diupayakan efektif sesuai pekerjaan yang dijadwalkan.
5.5. Aspek Sosial dan Budaya.
Penyedia Jasa harus memperhatikan kondisi sosial dan budaya masyarakat di lokasi
pelaksanaan pekerjaan. Hal hal yang cukup sensitif, seperti gangguan kebisingan
pada waktu ibadah, waktu istirahat, hal hal yang ditabukan atau lokasi lokasi
yang dianggap suci oleh masyarakat setempat sedapat mungkin dihindarkan dari
gangguan pekerjaan atau personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 2

VI.

Ketentuan dan Persyaratan Pekerjaan


1)

Gambar Teknis
1) Gambar yang disediakan oleh pengguna jasa
Gambar gambar yang disediakan oleh Pengawas pekerjaan hanyalah semata
mata untuk maksud penawaran. Setelah perjanjian kontrak ditandatangani,
berdasarkan gambar tersebut, penyedia jasa dapat mempersiapkan dan
membuat gambar pelaksanaan (Construction Drawing). Penyedia jasa harus
bekerja berdasarkan gambar pelaksanaan.
2) Gambar yang dibuat oleh penyedi jasa
a) Umum
Semua gambar yang dibuat oleh Penyedia Jasa, harus menurut atau sesuai
dengan ukuran yang ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan. Penyedia Jasa
harus menyerahkan gambar-gambar tersebut kepada Pengawas Pekerjaan
untuk dikoreksi dan disahkan sebelum pekerjaan yang dimaksud dimulai.
Sebagai koreksi dari Penyedia Jasa dapat menghasilkan gambar-gambar
yang sama atau berbeda sama sekali dengan Dokumen Tender.
b) Gambar gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
Setelah penandatanganan kontrak, Penyedia Jasa harus membuat gambar
pelaksanaan berdasarkan gambar kontrak atau dengan perubahanperubahan seperlunya sesuai dengan pelaksanaan di lapangan nantinya.
Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan di lapangan sesuai/menurut
gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Semua
gambar baik bentuk maupun ukurannya harus skalatis namun Penyedia
Jasa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan dengan mengukur skala
pada gambar, tapi harus menggunakan dimensi/angka yang tertera dalam
gambar. Pada bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam
pelaksanaan harus dibuat gambargambar detail dengan skala besar.
Gambar-gambar tambahan bila dirasa perlu dapat dibuat oleh Penyedia
Jasa, guna memperjelas dalam pelaksanaan. Semua biaya yang
dikeluarkan untuk maksud tersebut di atas menjadi tanggungan Penyedia
Jasa.
c) Gambar kerja
Penyedia Jasa dapat membuat gambar kerja berdasarkan gambar
pelaksanaan. Gambar kerja dibuat untuk mengetahui rangkaian urutan
kerja suatu kegiatan, di dalam gambar kerja antara lain harus
memperlihatkan bentuk bangunan yang akan dicor, penulangannya,
material yang digunakan, letak bangunan, dimensi dan detail-detail lain
yang diperlukan. Semua gambar kerja harus disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan sebelum digunakan.

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 3

d) Gambar Tata Letak Bangunan Sementara


14 (Empat Belas) hari setelah pengumuman pemenang, Kontraktor harus
mengajukan kepada Pengawas lay out(tata letak) bangunan-bangunan
pendukung sebanyak tiga (3) set untuk mendapat koreksi dan
persetujuannya. Gambar lay out tersebut harus mencantumkan, letak
kantor Pengawas, letak gudang, bangunan, penimbunan, bengkel dan
fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan selama dalam pelaksanaan.
e) Gambar Purnalaksana (As Built Drawing)
Selama dalam pelaksanaan/pekerjaan berjalan, Penyedia Jasa dapat
mempersiapkan gambar purnalaksana (as built drawing) yang mencakup
semua jenis pekerjaan yang dikerjakan. Format gambar purnalaksana
harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Gambar purnalaksana dapat
digunakan oleh Pengawas Pekerjaan sebagai alat untuk memeriksa
pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan. Bila untuk semua jenis
pekerjaan telah dilaksanakan oleh penyedia jasa sesuai dengan gambar
pelaksanaan serta sudah dapat diterima oleh Pengawas Pekerjaan, maka
penyedia jasa dapat menggambar hasil pelaksanaan tersebut menjadi
gambar purnalaksana. Setelah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, Gambar
(purnalaksana) ini secara bersama-sama ditandatangani oleh penyedia jasa
dan pengawas pekerjaan. 14 (Empat belas) hari sesudah penyerahan
pekerjaan (Penyerahan I) , Kontraktor harus menyerahkan kepada
pengawas pekerjaan gambar purnalaksana tersebut sebanyak satu set,
serta copynya sebanyak satu set yang telah ditandatangani oleh pengawas
pekerjaan.
2)

Jalan Penghubung Sementara dan Jalan Inspeksi


1) Jika tidak terdapat jalan penghubung untuk mencapai lokasi pekerjaan,
Penyedia Jasa harus membuat dan memelihara jalan penghubung sementara
kearah lokasi tersebut pada tempat yang disetujui Pengawas pekerjaan.
Penyedia Jasa juga harus membuat fasilitas yang diperlukan untuk melintasi
sungai, aliran atau jalan air yang ada atau harus memperbaiki dan memperkuat
suatu fasilitas yang ada untuk digunakan menuju lokasi pekerjaan, jika
diperlukan.
2) Penyedia Jasa boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan inspeksi
pada saluran yang ada atau saluran baru atau saluran pembuang dengan
persetujuan Pengawas Pekerjaan. Dalam hal ini, Penyedia Jasa harus
membayar pembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan
perjanjian bersama antar Penyedia Jasa. Pengawas atau Pemberi Tugas tidak
akan menerima tuntutan terhadap pemakaian bersama pada jalan
penghubung yang dibuat oleh Penyedia Jasa.

3)

Keamanan, kesehatan dan Perlindungan terhadap Kebakaran


1) Umum
Selama dalam pelaksanaan Penyedia Jasa harus selalu memperhatikan hal-hal
antara lain mengenai sanitasi dan fasilitasnya, penerangan, bahan bakar,

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 4

sarana oleh raga, alat pemadam kebakaran, ketenangan dan lain-lain. Untuk
itu Penyedia Jasa harus membagi-bagi tugas dengan membentuk struktur
organisasi, sehingga dapat dengan mudah mengontrolnya.
2) Tindakan Pencegahan Untuk Keselamatan dan Keamanan.
Penyedia Jasa harus mengadakan tindakan pencegahan atas risiko kehilangan
dan keselamatan pekerja selama dalam pelaksanaan dengan melengkapi
sepatu lapangan, topi, sabuk pengaman atau sejenisnya. Pada tempat-tempat
yang diperlukan Penyedia Jasa, harus memasang penerangan, tanda dan
penjaga atau alat pengamanan lainnya. Penyedia Jasa harus mentaati
peraturan tentang keselamatan kerja yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Penyedia Jasa dapat mengadakan pertemuan berkala antarakepala bagian
keamanan dengan pengawas guna meningkatkan keamanan. Penyedia
Jasaharus melaporkan kepada pengawas selambat-lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam setelah kejadian kecelakaan kerja. Penyedia Jasa harus selalu
menyediakan alat pemadam kebakaran yang selalu siap pakai di tempat lokasi
pekerjaan atau ditempat-tempat yang ditunjukkan pengawas. Penyedia Jasa
juga harus bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan tenaga kerja
dari sub Kontraktor. Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas PPPK untuk
tenaga kerjanya yang selalu siap pakai setiap saat.
3) Keamanan
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu
sebelum semua resiko kematian atau kecelakaan terjadi pada setiap orang
yang dipekerjakan pada pekerjaan atau orang lain yang mempunyai cukup
alasan berada di lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa juga harus menjaga
keselamatannya sesuai petunjuk pengawas. Penyedia Jasa harus
memperhatikan hal-hal yang perlu terhadap rusaknya barang-barang milik
Pemberi Tugas atau milik orang lain yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus mentaati peraturan pencegahan kecelakaan dan
peraturan keselamatan sepanjang waktu pelaksanaan. Penyedia Jasa harus
melaporkan kepada pengawas semua kejadian mengenai kematian atau luka
serius pada setiap orang yang ada dilokasi pekerjaan yang terlibat oleh
pekerjaan Penyedia Jasa.
4) Penyimpanan Bahan Bakar.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat penyimpanan bahan bakar pada
tempat yang aman dari jangkauan api dan mudah untuk mengadakan bongkar
muatan atau penanganannya. Penyedia Jasa harus mengurus ijin kepada
pemerintah untuk menyimpan bahan bakar ditempat/lokasi pekerjaan, ongkos
atau biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam mendapatkan ijin
menjadi tanggungannya sendiri.
5) Pemadam Kebakaran
Penyedia Jasa harus menyediaka fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan
yang disyaratkan dalam peraturan pemerintah atau petunjuk pengawas
pekerjaan. Tidak diperkenankan membakar hasil pembersihan dan hasil
Normalisasi Kali Perawan

Hal - 5

tebangan pohon pada saat musin kemarau tanpa seijin pengawas. Penyedia
Jasa harus memadamkan semua api atau bara api yang ada di lokasi atau
sekitarnya, kecuali bila api itu merupakan sumber api alam.
4)

Laboratorium dan Alat Pengujian Lapangan


Ketentuan dan persyaratan untuk laboratorium dan alat pengujian lapangan
sebagai berikut :
i. Penyedia jasa didalam hal ini tidak diperkenan melakukan pengujian
laboratorium, pengujian dilakukan oleh laboratorium yang telah ditunjuk oleh
pengawas pekerjaan.
ii. Penyedia jasa harus menyediakan peralatan pengetesan lain yang diperlukan
seperti yang disebutkan dalam spesifikasi teknik untuk mengontrol material
pelaksanaan dan tanah.
Selambat lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat Perintah
Melaksanakan Pekerjaan (SPMK), penyedia jasa harus menyerahkan jadwa
pengujian kepada Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya.
Jadwal pengujian harus mencakup semua pengujian material beton, pengujian
pemadatan tanah triaxial dan pengujian alat alat laboratorium yang akan dipakai.
Laboratorium yang disediakan penyedia jasa harus diatur dan dirawat penyedia
jasa. Pengadaan listrik dan air untuk keperluan laboratorium harus disediakan
penyedia jasa.

5)

Pengukuran
Pekerjaan ini dibagi dalam tiga tahap :
Tahap sebelum pelaksanaan
Tahap selama pelaksanaan
Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kali.
Untuk memulai pekerjaan Pemilik Pekerjaan akan menetapkan Bench Mach (BM)
seperti yang ditunjuk dalam gambar atau menurut petunjuk Pengawas.
Setiap kerusakan BM yang diakibatkan oleh Kontraktor akan dipasang baru dan
diukur kembali oleh Proyek dengan biaya menjadi beban Kontraktor.
Bila di lokasi pekerjaan belum ada BM atau bila dikehendaki Proyek, maka
Kontraktor harus membuat sebanyak satu buah lokasinya akan ditetapkan oleh
Proyek dengan konstruksi standar BM Balai Besar Sungai Citarum.
Sebelum mulai pekerjaan pengukuran Kontraktor harus menyerahkan kepada
Proyek untuk mendapatkan persetujuan, methode dan peralatan yang akan
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan : pengukuran situasi, cross section
maupun long section dan dari letak tampak melintang dari bangunan.
Pekerjaan pengukuran harus dilakukan pada waktu pengawas lapangan berada di
tempat pekerjaan.
Patok dan hurufnya dicat dengan warna :

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 6

Patok tetap warna biru, huruf putih.


Patok poligon dan waterpass warna putih, huruf merah.
Batas tanah warna merah, huruf putih.
Patok Bantu warna putih
Batas tanah warna merah huruf putih.
Patok tetap harus dibuat dari kayu dengan ukuran diameter 10 cm, dengan
panjang/tinggi secukupnya agar terlihat jelas dipermukaan tanah dipasang
kedalam tanah sehingga tahan terhadap tekanan.
Pemasangan patok pengukuran dengan jarak 10 m pada lokasi bangunan dan 25
m dibagian hulu dan hilir bangunan.
Pengukuran meliputi keseluruhan areal situ dan fasilitas bangunan yang ada
maupun yang akan dibangun atau menurut petunjuk Pengawas.
Profil melintang harus dibuat setiap jarak 25 m, atau disesuaikan dengan
kebutuhan data di lapangan agar dapat memberikan gambaran yang jelas untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan.
Kontraktor harus selalu menyediakan alat ukur dengan perlengkapannya, juru-juru
ukur yang diperlukan Pengawas, untuk sewaktu-waktu melakukan pengecekan dan
pengawasan selama pekerjaan berlangsung.
Kontraktor harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang
dilaksanakannya telah selesai 100%. Hasil pengukuran tersebut harus
memperlihatkan gambar potongan memanjang dan melintang lengkap dengan
elevasinya.
6)

Laporan Kemajuan Pelaksanaan.


Sebelum tanggal 10 (sepuluh) tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan
Pengawas pekerjaan, penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan
kemajuan harian, mingguan dan bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh
Pengawas pekerjaan, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan
selama bulan terdahulu. Seluruh biaya ditanggung oleh penyedia jasa.

7)

Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan (Progress Meeting)


Rapat tetap antara pengawas dan penyedia jasa diadakan minimal seminggu sekali
pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini
membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang
diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul
agar dapat segera diselesaikan.

8)

Photo Dokumentasi
1) Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu harus dilakukan pengambilan
gambar atau photo untuk dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita mempunyai
informasi tentang kondisi awal dari pekerjaan yang akan di laksanakan.
Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan kita gunakan sebagai photo

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 7

dokumentasi 0%. Setiap titik pengambilan photo harus diberi nama sesuai
dengan lokasinya.
2) Apabila pelaksanaan pekerjaan dimulai penyedia jasa harus terus mengikuti
perkembangan penyelesaian pekerjaan. Setelah penyelesaian pekerjaan sudah
mencapai setengah dari saat kondisi awal maka dilakukan pengambilan
gambar atau photo untuk dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita mempunyai
informasi tentang kondisi pencapaian pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan kita gunakan
sebagai photo dokumentasi 50%. Setiap titik pengambilan photo harus diberi
nama sesuai dengan lokasinya.
3) Dan selanjutnya apabila pelaksanaan pekerjaan telah selesai maka segera
dilakukan pengecekan bersama antara penyedia jasa dan perwakilan
pengguna jasa. Dan setelah dilakukan pengecekan dan pekerjaan sudah
diterima dilakukan pengambilan photo dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita
mempunyai informasi tentang penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang telah
kita laksanakan. Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan digunakan
sebagai photo dokumentasi 100%. Setiap titik pengambilan photo harus diberi
nama sesuai dengan lokasinya.
9)

Pekerjaan Persiapan
1) Mobilisasi dan Demobilisasi
Penyedia jasa harus menyediakan bahan/material dan peralatan yang
memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang sudah
disediakan di dalam Dokumen Pengadaan. Semua peralatan dan material yang
merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan harus sesuai dengan standar
yang tercantum dalam spesifikasi atau standar yang ditunjukkan. Jika penyedia
jasa mengusulkan pengadaan peralatan atau material yang tidak sesuai
dengan standar yang disebutkan di atas harus memberi tahu dan
mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan terlebih dahulu.
2) Peralatan untuk pelaksanaan
Penyedia Jasa harus mendatangkan semua peralatan yang memenuhi syarat
dalam jumlah yang cukup untuk pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
selesai. Pengawas pekerjaan dapat memerintahkan penyedia jasa untuk
menambah peralatan, jika menurut pertimbangannya perlu untuk mencapai
progres sesuai dengan kontrak, penyedi jasa harus mendatangkan semua
mesin dan peralatan lengkap dengan suku cadangnya yang cukup untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3) Material pengganti
Penyedia jasa harus berusaha untuk mendapatkan bahan material yang
ditentukan dalam spesifikasi teknik atau gambar, tapi jika material tersebut
tidak dapat diperoleh dengan alasan diluar kemampuan penyedia jasa, boleh
memakai material material pengganti dengan persetujuan pengawas
pekerjaan. Tidak boleh ada material pengganti tanpa persetujuan tertulis dari
pengawas pekerjaan.

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 8

4) Pemeriksaan peralatan dan material.


Peralatan dan material yang didatangkan oleh penyedia jasa harus diperiksa
dan sesuai dengan dokumen lelang pada saat di lokasi berikut ini atau seperti
yang ditentukan oleh pemberi tugas :
-

Tempat produksi atau pabrik

Pengangkutan

Lokasi proyek.

Penyedia jasa harus menyerahkan kepada pengguna jasa semua spesifikasi


peralatan dan material yang diperlukan oleh pengguna jasa untuk tujuan
pemeriksaan. Pemeriksaan peralatan dan material termasuk tempat dimana
berasal tidak berarti melepaskan penyedia jasa dari tanggung jawabnya untuk
mengadakan peralatan dan material yang tercantum dalam spesifikasi teknik.
5) Program dan catatan pengangkutan.
Bersamaan dengan penyerahan jadwal pelaksanaan, penyedia jasa harus
menyerahkan program pengangkutan peralatan dan material secara rinci,
dengan urutan pengangkutan dan pengiriman di lapangan sesuai dengan
rencana jadwal pelaksanaan tersebut kepada Pengawas pekerjaan. Penyedia
jasa harus memberitahu pengawas pekerjaan kedatangan peralatan, material
dan pemasangan peralatan di lapangan.
6) Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus diserahkan oleh penyedia jasa.
Penyedia jasa harus menyerahkan 3 (tiga) set spesifikasi lengkap, brosur dan
data mengenai material dan peralatan yang akan didatangkan sesuai dokumen
pengadaan kepada pengawas pekerjaan untuk disetujui, dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari kerja setelah menerima surat perintah mulai kerja
(SPMK). Bagaimanapun juga persetujuan terhadap spesifikasi, brosur dan data
tersebut tidak akan melepaskan penyedia jasa dari tanggung jawab sesuai
dengan dokumen pengadaan.
VII.

Pekerjaan Saluran
8.1. Pekerjaan Normalisasi
Semua galian pekerjaan Galian Alur Sungai harus dilaksanakan menurut ukuran dan
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, dan harus sesuai dengan syarat syarat yang
diberikan di sini, kecuali ukuran dan syarat syarat tersebut ditentukan lain oleh
Pengawas Pekerjaan.
Adapun pekerjaan galian alur sungai yang harus dilakukan seperti tersebut di bawah ini :
1)

Galian Tanah Setempat Dengan Alat Berat

2)

Galian Tanah Dengan Alat Berat Jarak Buangan 50 1000 m


Galian Alur Sungai dengan Alat Berat merupakan pengerukan sungai menggunakan
kombinasi alat berat untuk pengerukan lebar sungai yang lebih kecil untuk
pengerukan anak sungai. Jarak buangan ditentukan sesuai lokasi disposal area,
penentuan jarak lokasi buangan harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan dimana

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 9

jarak yang dihitung adalah jarak terdekat lokasi disposal area yang ditarik garis lurus
terhadap as sungai terdekat. Jarak buangan yang lebih dari 1000 meter di
negosiasikan kembali dengan panitia peniliti kontrak. Begitu juga dengan jarak
buangan yang kurang dari 50 meter disamakan dengan jarak buangan setempat.
Tidak ada perbedaan terhadap jenis tanah yang digali, baik itu tanah lunak atau tanah
keras semua dianggap sama. Penyedia jasa harus sudah memperhitungkan hal ini.
Spoil bank yang akan dipergunakan untuk tempat membuang tanah adalah
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa. Sebelum digunakan harus diukur dan
sesudah digunakan juga harus diukur untuk memperhitungkan volume galian yang
dibuang ditempat tersebut. Penyedia Jasa juga harus memperhitungkan ganti rugi
tanaman, sewa dll. Tidak ada pembayaran khusus untuk ganti rugi tersebut.
Pengukuran volume pekerjaan galian dan pengerukan sungai dilakukan dalam satuan
meter kubik (m3) berdasarkan elevasi tanah asli yang telah disetujui, elevasi dan
rencana yang tertera pada gambar. Tidak ada pengukuran untuk kelebihan galian,
termasuk kelebihan galian untuk menjaga adanya pengendapan lumpur selama masa
kontrak kecuali bila hal itu diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Harga pekerjaan
galian merupakan harga kesatuan dari mulai pelaksanaan penggalian sampai dengan
selesai perapihan ditempat buangan. Apabila ada yang tidak sesuai ketentuan maka
kemajuan pekerjaan ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan. Pembayaran secara unit
price berdasarkan volume yang telah dilaksanakan dan disetujui Pengawas Pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan meliputi penyediaan tenaga, alat dan material yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai gambar dan ketentuan Pengawas
Pekerjaan. Harga satuan pekerjaan termasuk biaya pengangkutan hasil
galian/pengerukan sampai sejauh 1000 meter. Jarak angkut yang lebih jauh tidak
diperhitungkan. Penyerahan pekerjaan bisa dilakukan setiap selesai dikerjakan
sepanjang 200 meter untuk menghindari perbedaan volume akibat sedimen baru
yang muncul. Pengukuran dilakukan setiap 50 meter memanjang dan setiap 2,5
meter melintang. Jarak buangan ditentukan oleh jalan yang dilalui oleh kendaraan
angkutan (dump truck) dari lokasi galian ke disposal area. Jarak buangan ditentukan
oleh direksi

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 10

VIII.

Penutup
Pada Penyerahan Pertama dari Pekerjaan untuk Pertama kalinya (Penyerahan I),
semua bangunan sementara, peralatan kerja dan sisa bahan harus sudah dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan. Menjelang Serah Terima Ke I dari pekerjaan, Pengawas bersama
- sama Penyedia Jasa akan menyusun Checklist dari pekerjaan penyempurnaan yang
dianggap perlu dan dapat dikerjakan oleh Penyedia Jasa dalam masa Pemeliharaan.
Karawang,

November 2015

PPK Sungai Dan Pantai III


SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Citarum

Cecep Muhtaj Munajat, ST. MPSDA


Nip. 198302172009121001

Normalisasi Kali Perawan

Hal - 11

Das könnte Ihnen auch gefallen