Sie sind auf Seite 1von 11

POTENSI USAHA PENGELASAN PAGAR DI KOTA KUPANG

Tangal 15 Januari 2015


Marsianus M.F. Hanmina
1106022039
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains Dan Teknik, Universitas Nusa Cenda
Email: marsianushanmina@gmail.com

Abstract
Looking at the phenomenon of everyday crime rate in the city Kefa than
higher. One is theft at home in empty living by their owners. This led me to
participate in a real step to prevent crime that happened. By delivering services
welding (iron fence) which serves to protect the homes that are not directly be
protective. This business is also very beneficial because tingka income entrepreneurs
so
high.

Keywords: welding fence, revenue, business welding fence.


Abstrak
Melihat dari fenomena sehari-hari angka kriminalitas di kota kefa semakin
tinggi. Salah satunya pencurian pada rumah yang di tinggal kosong oleh pemiliknya.
Hal ini yang mendorong saya untuk berpartisipasi dalam langka nyata untuk
mencegah terjadinya tindak kriminalitas yang terjadi. Dengan menyediakan jasa
usaha pengelasan (pagar besi) yang berfungsi untuk melindungi rumah yang secara
tidak langsung menjadi pelindung. Usaha ini juga sangat menguntungkan pengusaha
karna laba yang di peroleh sangat besar.

Kata kunci: pengelasan pagar, pendapatan, bisnis pengelasan pagar.

1. PENDAHULUAN
Angka kriminalitas di kota kefa semakin tinggi. Salah satunya pencurian
pada rumah yang di tinggal kosong oleh pemiliknya. Hal ini yang mendorong
saya untuk berpartisipasi dalam langka nyata untuk mencegah terjadinya tindak
kriminalitas yang terjadi ini, dengan menyediakan jasa usaha pengelasan (pagar
besi) yang berfungsi untuk melindungi rumah yang secara tidak langsung menjadi
pelindung.
Jadi selain aman, pagar yang dipasang juga dapat berfungsi sebagai
exterior dari rumah. Itu artinya pembuatan pagar juga tidak hanya di perhatikan
dari faktor kekuatanya saja, tetapi keindahannya juga.
Kami bisa menbuatkan trali sesuai dengan pesanan dan bisa membuatkan
sesuia dengan keinginan serta desain yang sudah anda buat. Oleh karena itu
jangan ragu unutuk menghubungi kami jika Anda berniat untuk membuat pagar
besi.
Melihat
mengembangkan

dari

fenomena

di

atas,

maka

penulis

tertarik

untuk

fenomena tersebut dengan judul POTENSI USAHA

PENGELASAN PAGAR DI KOTA KUPANG


RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi permasakahan
pokok dalam tulisan ini

adalah: BAGAIMANA PROSPEK POTENSI USAHA

PENGELASAN PAGAR DI KOTA KUPANG

TUJUAN
a. Tujuan penulisan
1. Untuk Mengidentifikasi Prospek Potensi Usaha Pengelasan Pagar Di
Kota KUPANG?
2. Untuk Menganalisis Prospek Potensi Usaha Pengelasan Pagar Di
Kota KUPANG?

b. Kegunaan Penulisan
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait
dalam membuat kebijakan dalam usaha Pengelasan Pagar Di Kota
KUPANG.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain sebagai wawasan di bidang
pengelasan pagar.
3. Sebagai bahan informasi lanjutan bagi pihak lain yang ingin
melakukan penelitian di bidang pengelasan pagar.
2. KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA
1. TEORI PENGELASAN
Sejak sekitar 5000 tahun yang lalu, manusia telah mampu melakukan
pengelasan. Proses las dilakukan dengan menyambung logam dengan cara
memanaskan dua buah logam sampai mencapai titik leleh dari logam tersebut.
Kemudian dua logam tadi akan ditumpuk dan kemudian dipalu untuk
membentuk ikatan yang kuat. Salah satu bukti ditemukan di Lembah daerah
Kerajaan pada tahun 1922 yang mengisyaratkan bahwa peti jenazah Raja
Tutankhamen diperkirakan dibuat sekitar tahun 1360 SM dengan melibatkan
proses pengelasan. Pengelasan adalah cara menyambung dua benda padat
melalui pencairan dan perpaduan dengan menggunakan panas.

Gambar 2.1. Sejarah Pengelasan


Sumber : http://al-teko.blogspot.com/

Api untuk memanaskan logam tersebut diperoleh dari pembakaran


kayu atau arang, teknik ini dinamakan teknik las tempa. Namun cara semacam
ini tentu akan memakan banyak waktu dan sangat tidak praktis. Selama
berabad-abad, las tempa dipakai sebagai proses utama untuk menyambung
logam tanpa banyak mengalami perkembangan (Weman, Klas, 2003).

Berdasarkan terminologi diatas, maka berlaku dua syarat yang menentukan


dalam pengelasan, yaitu:
a. Baha yang disambung dapat mencair oleh panas.
b. Bahan yang disambung harus cocok satu dengan yang lain.
c. Penyambungan dua buah bahan

yang tidk cocok harus

mengguankan bahan antara yang cocok bagi kedua bahan yang


akan disambungkan tersebut.
Sumber panas diambil antara lain dari:
Busur listrik, Camputan gas bakar (hydro Carbon), Oksigen, Tahana
listrik, Sinar laser, Gabungan busur listrik dan gas lindung, Getaran ultra,
Gesekan (friction), Pengeboman electron, Ledakan thermal, Getaran
ultrasonic.
Dari sumber panas tersebut, maka diciptakan jenis-jenis las antara lain:
a. OAW (Oxy Acytylene Weld) atau lazim disebut las karbit.
b. SMAW (Shielded Metal Arc Welding) tau lasim di sebut las
Argon karena menggunakan gas pelindungberupa gas argon atau
helium.
c. GMAW (Gas Metal Arc Welding). MIG ( Metal Inert Gas
Welding), SAW ( Submerged Arc Welding) atau disebut las listrik
busur terpendam.
d. EBW ( Electron Bombardment Weld), dan EW (Explosion Weld)
atau lazim disebut CAD Weld.

Proses Pengelasan
Berdasarkan proses pengelasan telah dikembangkan, tergantung pada
cara pemanasan dan peralatan yang digunakan, proses pengelasan yaitu:
Pengelasa patri, Pengelasan tempa, Pengelasan gas, Pengelasan tahan,
Pengelasan induksi, Pengelasan busur, Bekas elektro, Pengelasan laser,
Pengelasan gesekan, Pengelasan termit, Pengelasan alir, Pengelasan dingin,
Pengelasan letup
Elektroda
Dikenal tiga jenis elektroda logam, yaitu:
a. Elektroda polos
b. Elektroda fluks
c. Elektroda lapis tebal
Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan
baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Elektroda fluks dilapis
terak dan fluks digunakan pada pengelasan logam dan paduan bukan besi.
Sedangkan elektroda lapis tebal adalah elektroda yang mempunyai lapisan
tebal dan kandungan serbuk logam yang tinggi cocok untuk pengelasan teknik
kontak atau belah.
2. PAGAR
Pagar adalah struktur tegak yang dirancang untuk membatasi atau
mencegah gerakan melintasi batas yang dibuatnya. Pagar umumnya
dibedakan dengan dinding menurut kekokohan kontruksinya: suatu
dinding umumnya didefinisikan sebagai pembatas yang terbuat dari batu
bata atau beton, yang tidak hanya membatasi gerakan, melainkan juga
pandangan (walaupun definisi ini kadang saling tumpang tindih).
Pagar memiliki beberapa kegunaan, misalnya pagar pertanian
untuk melindungi hewan ternak dari pemangsa; pagar privasi untuk
memberikan privasi; pagar sementara untuk memberikan keselamatan dan

keamanan publik pada suatu situs konstruksi; pagar pengaman untuk


menghindari pelanggar batas atau pencuri dan mencegah anak-anak dan
hewan peliharaan untuk lari; serta pagar hias, untuk mempercantik
tampilan rumah, taman, atau lainnya.
a.

Desain Pagar
Jika Anda sedang berencana membuat pintu atau pagar besi untuk

rumah dan kesulitan menentukan model dan desainnya. Desain pagar


besi disebut minimalis jika desainnya simpel, tidak banyak tekstur atau
tanpa lekukan yang menjadikan rumit dan lama dalam pembuatannya.
Disebut pagar besi modern adalah jika desain pagar besi untuk rumah
dibuat

sedemikian

rupa

sehingga

sesuaikan

dengan

kondisi

lingkungan, baik dalam hal warna maupun bentuknya. Sedangkan


pagar besi model konvensional, lebih ditekankan pada fungsi dari
pagar itu sendiri.

Ganbar 2.2. contoh Desain Pagar Minimalis (dokumen Pribadi)

3. KERANGKA PEMIKIRAN
a. Kegiatan Usaha Perusahaan
Kegiatan usaha CV. Bimo Teknik dilakukan dengan cara menerima
pesanan, membuat dan menjual karya yang di rancang dengan bahan dasar
besi, contohnya: membuat pagar besi ini. Proses pengerjaannya yaitu:
memotong besi, mengelas, mengamplas, mengecat (finishing).
Struktur Organisasi
Kepala CV.Bimo
Teknik
Oktovianus Sudarso

Wakil CV.Bimo
Teknik dan Teknisi

Teknisi

Teknisi

Okran Bislisin

Stanis Poain

Denny Sandika

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

b. Denah lokasi

Ganbar 2.4. denah lokasi (Laporan KP I)


c. Hasil Yang diperoleh
Dari pengalaman Kerja Praktek I yang penulis laksanakan di salah satu
bengkel las di kota Kupang. Maka dapat dilihat dan disimak bawah omset
atau laba yang diperoleh selama satu bulan sangtlah besar. Keuntungan yang
diperoleh bisa mencapai Rp. 21.000.000, ini merupakan keuntungan yang
cukup besar. dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1
Tabel Jenis Kerja, Harga, Lama Pengerjaan Alat Dan Jumlah Yang Dapat
Diselesaikan
No

Jenis

Harga (Rp)

Lama Pengerjaan Jumlah Yang Dapat

Kerja
2

Las Pagar

1.000.000-20.000.000

Alat

Diselesaikan

1-2 Minggu

Dari tabel di atas di ketahui dari CV tersebut adalah sebagai berikut:


d. Pengelasan Pagar
(1.000.000+20.000.000)/2 = 10.500.000 X 4
= 42.000.000
Dari total keuntungan yang di terima dari usaha ini selama satu bulan adalah
Rp 15.000.000 dengan eluang keuntungan sebagai berikut:
a. Biaya Kariawan (15%)
Rp 42.000.000 X 20 % = Rp 8.400.000/4 kariawan
= Rp 2.100.000
b. Biaya Operasianal (15%)
Rp 42.000.000 X 15 % = Rp 6.300.000
c. Kas (15%)
Rp 42.000.000 X 15% = Rp 6.300.000
d. Laba / keuntungan
Rp 15.000.000 X 50% = Rp 21.000.000

4. KESIMPULAN
Setelah pembahasan pada bab sebelumya penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa diantaranya:
1. Keuntungan

pengelasan

pagar

bagi

pengusaha

karna

memiliki

keuntungan yang besar.


2. Bawah pagar juag berfungsi sebai pelindung sebuah rumah.
3. Jadi pagar yang dipasang juga dapat berfungsi sebagai exterior dari
rumah. Itu artinya pembuatan pagar juga tidak hanya di perhatikan dari
faktor kekuatanya saja, tetapi keindahannya juga.
4. Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan.
5. Sukses bukan ditentukan oleh jenis bisnisnya tetapi sejauh mana seseorang
menggeluti bisnis itu.

5. DAFTAR PUSTAKA
http://pengelasan.blogspot.com/
Carfallo,Johani.2014.Laporan Kerja Praktek I

Das könnte Ihnen auch gefallen