Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inovasi dalam bidang teknologi berkembang dengan cepat dan selaras dengan
perkembangan karakteristik masyarakat modern yang serba instan, membuat
kebutuhan akan alat transportasi semakin meningkat. Sejalan dengan mudahnya
masyarakat mendapatkan alat transportasi maka semakin mudah pula kecelakaan
terjadi oleh karena itu sebaiknya sistem keamanan jalanpun semakin ditingkatkan,
khususnya sistem keamanan untuk daerah pegunungan dan perbukitan yang rawan
akan kecelakaan. Hal tersebut lah yang mendasari penulis dalam pembuatan alat
untuk Pengaplikasian Sistem Keamanan Jalan Untuk Daerah Pegunungan
Dengan Menggunakan LDR dan Saklar Sentuh.
Aplikasi keamanan tersebut akan disusun oleh dua buah blok rangkaian
elektronik yakni rangkaian lampu otomatis pembatas jurang dengan menggunakan
LDR dan rangkaian alarm dengan menggunakan saklar sentuh. Rangkaian lampu
otomatis pembatas jurang merupakan penerapan dari sensor cahaya yang akan hidup
bila hari mulai gelap, lampu-lampu ini akan menjadi tanda pembatas jurang bagi para
pengguna jalan didaerah pegunungan pada malam hari atau ketika hari mulai gelap
sedangkan rangkaian alarm saklar sentuh merupakan aplikasi dari alarm sentuh yang
apabila sensor tersebut mendapat sentuhan akan berbunyi namun kali ini penulis
membuat pengaplikasiannya pada sebuah saklar yang diganti dengan plat besi maka
apabila plat besi tersebut mendapat sentuhan, alarm tersebut akan berbunyi. Hal ini
dapat dianalogikan apabila ada kendaraan yang jatuh dari jurang dan menyentuh plat
tersebut maka alarm pada stasiun pemantauan akan berbunyi.
Dengan diaplikasikannya kedua rangkaian tersebut pada sistem keamanan
jalan, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan pada alat transportasi
khususnya alat transportasi darat.
2
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari pembuatan alat ini :
Untuk realisasi dari pembelajaran mengenai prinsip kerja rangkaian dengan
sensor LDR dan saklar sentuh sebagai sensor
Untuk lebih memahami mengenai prinsip kerja IC 555 dan komponenkomponen yang digunakan dalam rangkaian dengan LDR dan Saklar Sentuh.
Agar dapat mengaplikasikan rangkaian dengan LDR dan Saklar Sentuh dalam
sistem keamanan jalan.
Manfaat penulisan adalah :
4
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk
menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah
satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.
Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan
pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah 20%. Resistor dengan toleransi yang
lebih rapat menggunakan warna perak (10%) atau emas (5%) pada ujung lainnya.
1.2.1 Identifikasi empat pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor.
Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga
merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan
pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima
menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna
sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 4 = 560 k 2%.
Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita
kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56,
sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi 2%, memberikan
nilai 560.000 pada keakuratan 2%.
5
Tabel 1. Kode Warna Resistor
Warna
Hitam
Cokelat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Kosong
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
kelima
(toleransi)
(koefisien suhu)
1% (F)
2% (G)
100 ppm
50 ppm
15 ppm
25 ppm
0.5% (D)
0.25% (C)
0.1% (B)
0.05% (A)
5% (J)
10% (K)
20% (M)
1.3Macam-macam resisitor
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor
dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang, resistor
oksida logam, resistor film, resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun
6
dalam praktek perdagangan di pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi resistor
tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor)
1. Resistor/tahanan tetap
Yaitu resistor yang nilainya sudah tetap, tidak bisa diubah-ubah.
Fungsi :
- Pembagi tegangan.
- Memperkecil arus.
- Memperbesar dan memperkecil tegangan.
2. Resistor/tahanan tidak tetap ( variable )
Contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser.
Fungsi :
- Sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus ).
- Sebagai tone control pada sound system.
- Sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble ).
- Sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.
2. Kapasitor / Kondensator
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya
dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang
satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah
oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama
tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor
ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan
Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain,
membedakan
jenis
kapasitor
satu
dengan
yang
lain
adalah
8
adalah kapasitor ini memiliki perbedaan polaritas pada kedua kakinya yaitu kutub
positif (+) dan kutub negatif (-), sehingga dalam pemasangannya juga harus
diperhatikan karena bila salah menempatkan kakinya terbalik antara positif dengan
negatif atau sebaliknya, maka kapasitor ini akan rusak dan bahkan bisa meledak.
Untuk membedakan polaritas kakinya biasanya terdapat garis putus-putus atau
strip pada bodi kapasitor, maka dapat dipastikan bahwa kaki yang berada dibawah
strip itu mempunyai polaritas negatif (-). Besarnya nilai kapasitansi biasanya
dituliskan dengan angka pada bodi transistor tersebut.
2.2.2 Kapasitor tantalum
9
dengan kode warna, namun ada kalanya menggunakan angga-angka yang terdapat
pada bodinya.
10
mylar dan mempunyai toleransi sebesar 5% sampai 10%.
3. Transistor
Gambar 8. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran
listrik
yang
sangat
akurat
dari
sirkuit
sumber
listriknya.
11
pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus
listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di
kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis
memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat
dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal
konduksi tersebut.
3.1 Jenis-jenis Transistor:
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount,
IC, dan lain-lain
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET,
MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC
(Integrated Circuit) dan lain-lain.
BJT
PNP
P-channel
NPN
N-channel
JFET
12
4. IC ( Integrated Circuit )
Di ilmu elektronika , Integrated Circuit atau sirkuit yang mengintegrasikan
( juga dikenal sebagai IC , microcircuit , microchip , chip silicon , atau chip ) adalah
merupakan bagian sirkuit elektronik (alat terdiri atas semipenghantar yang banyak,
dikenal sebagai komponen pasif ) yang didesain di sebuah benda tipis material
semipenghantar . Integrated Circuit ini digunakan hampir disemua perlengkapan
elektronik dalam kehidupan kita sehari-hari, dan IC ini telah membuat suatu revolusi
dunia ilmu elektronika dan telah menggantikan Tabung Hampa.
13
CMOS adalah teknologi untuk membangun sirkuit terpadu . Teknologi CMOS
digunakan dalam mikroprosesor , mikrokontroler , RAM statis , dan logika digital
sirkuit. Teknologi CMOS juga digunakan untuk beberapa sirkuit analog seperti sensor
gambar , konverter data , dan sangat terintegrasi transceiver untuk berbagai jenis
komunikasi. Frank Wanlass CMOS dipatenkan pada tahun 1967 ( US patent
3356858 ).
CMOS
juga
kadang-kadang
disebut
sebagai
pelengkap-simetri-
14
Pin 1(Ground). Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan
tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian
eksternalnya.
Pin 2(Trigger). Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada saat
level tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc
Pin 4(Reset). Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output akan
Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High.
Pin 5(Voltage Control). Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan
threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger akan
berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5
Pin 6(Threshold). Untuk membuat output Low, terjadi pada saat tegangan pin
6 dari Low menuju > 1/3 Vcc
Pin 7(Discharge). Output Low, pin 7 akan Low Impedance. Output High, pin
8 akan High Impedance.
Pin 8 (Vcc). Pin ini untuk menerima supply DC voltage yang diberikan.
Biasanya akan bekerja jika diberi tegangan 5 12V(maksimum 18 V).
15
Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang
resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR),
atau fotokonduktor.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak
dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup
tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki
energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan
(dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan
resistansinya
Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya
yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR
sekitar 10M dan dalam keadaan terang sebesar 1K atau kurang. LDR terbuat dari
bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya
yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik
meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
6. Fotodioda
16
penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera
serta beberapa peralatan di bidang medis.
17
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada
suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung
(on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya
dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari
bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek
korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan
anti karat. pada dasarnya tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena bisa
dijadikan sebagai pedoman pada mikrokontroller untuk pengaturan alat dalam
pengontrolan.
Tabel 2. Jenis jenis switch
Jenis Switch
Nama
Single Pole
Simbol
Single Throw
(SPST)
Single Pole
Double Thow
(SPDT)
Double Pole
Single Throw
(DPST)
Double Pole
Double Throw
(DPDT)
8. LED (Light Emitting Diode)
Gambar
18
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode)
adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju.
Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat
atau inframerah dekat.
8.1 Macam-macam LED :
1. Dioda Emiter Cahaya
Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi
cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk
bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah,
hijau dan kuning.
2. LED Warna Tunggal
LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah
LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah
lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang
dipancarkan.
3. LED Tiga Warna Tiga Kaki
LED mempunyai tiga kaki, satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua
LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke
katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu
tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu
tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED
akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan
menghasilkan warna kuning.
4. LED Tiga Warna Dua Kaki
LED tiga warna dua kaki. Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam
arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas
tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan
menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.
19
9. Pengeras Suara
20
Jenis-jenis speaker Split :
a.Speaker 2 Way
Terdiri dari Woofer, Tweeter dan Crossover. Penggunaan speaker elektronik
yang paling sederhana adalah sistem 2 jalur atau sistembi-amp, yang bisa memberi
hasil yang memuaskan. Keuntungannya adalah pengecilan distorsi TIM (transient
intermodulation) dan bisa menyetel bass dan treble secara mandiri. Frekuensi
peralihan dipilih 340 Hz (di atas frekuensi resonansi asli). Hal ini dirancang untuk
penggunaan kotak speaker kecil. Bila anda menggunakan sub woofer untuk
kanalbawah ini, dan harus diubah dibawah 100 Hz. Frekuensi resonansi untuk kotak
lebih besar 20-40 Hz, kotak sedang 40-80 Hz, kotak kecil 80 Hz keatas.
b.Speaker 3 Way
Terdiri dari Woofer, Midrange, Tweeter dan Crossover. Sistem ini mirip
dengan sistem 2 jalur, namun di sini nada tengah dipisahkan denganband pass filter.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa diambil mengenai speaker-speaker. Pilihan
pertama: SP1 woofer, SP2 mid range, SP3 tweeter. Pilihan kedua : SP1 sub woofer,
SP2 mid range, SP3 super tweeter (frekuensi peralihan di bawah 100 Hz dan di atas
15 KHz). Pilihan ketiga : SP1 sub woofer, SP2 speaker lengkap (woofer, mid range,
tweeter dengan cross over pasif), SP3 super tweeter. Persyaratan power amplifier
sama dengan sistem 2 jalur. Penyetelan P3 dilakukan melalui pendengaran pada
sistem yang sudah terpasang. Mula-mula dari sisi ground diputar perlahan sampai
dengungan yang menyatakan adannya osilasi.Penyetelan optimum didapat dengan
memutarnya mundur sedikit dari posisi mula-mula.
10.Baterai
21
Baterai
adalah
alat
listrik-kimiawi
yang
menyimpan
energi
dan
mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting,
yaitu:
1. batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
2. seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
3. pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik
1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan
rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat
pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer,
sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat merubah
energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena
menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction).
Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa
dibalik (reversible reaction).
10.Papan sirkuit cetak
susunan lapis
o
lapis tunggal
lapis ganda
22
o
bentuk
o
keras
lunak (fleksibel)
spesifikasi
o
konvensional
material basis
o
FR4
logam
keramik
Sensor
TRANSISTOR
LED
Gambar 17
Blok Diagram Rangkaian Lampu Pembatas Jurang
SENSOR
IC
SPEAKER
Gambar 18
Blok Diagram Rangkaian Saklar Sentuh
23
3.2 Bentuk Rangkaian
Gambar 19
Diagram Garis Rangkaian Lampu Pembatas Jurang LDR
Sensor pada rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi,ketika cahaya yang
jatuh pada sensor tinggi hambatan LDR sekitar 1 k, di dalam gelap hambatannya
tinggi yaitu 10 M. bila hambatan LDR jauh lebih rendah dari R2 hanya sebagian
kecil saja tegangan yang diberikan oleh batere ke ujung-ujung kaki LDR. Hal ini tidak
memungkinkan IC berkerja.dan blla hambatan LDR lebih tinggi dari R2 maka lampu
akan menyala ataupun kita bias memilih speker sebagai media lain sebagai tanda.
Gambar 20.
Diagram Garis Rangkaian Alarm Saklar Sentuh
24
Sensor pada rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi, ketika sensor
mendapatkan sentuhan pada titik touch yang berupa plat besi maka alarm akan
berbunyi.
3.3 Skema Diagram
Gambar 21
Skema rangkaian Rangkaian Lampu Pembatas Jurang LDR
Gambar 22.
Skema Rangkaian Alarm Dengan Menggunakan Saklar Sentuh
25
3.4 Layout
Gambar 23
Bentuk Layout Rangkaian Pembatas Jurang LDR
Gambar 24.
Bentuk Layout Rangkaian Alarm Saklar Sentuh
26
3.5 Kebutuhan bahan
Tabel 3. Bahan-bahan
No
Nama Komponen
Spesifikasi
Jumlah
1.
IC
555
2.
Transistor
3.
Resistor
4.
Kapasitor
5.
Loudspeker
6.
Baterai
Total
1 buah
satuan
Rp 3000
Rp 3.000
BC 547
2 buah
Rp 3000
Rp 6.000
470 ohm
1K
1M
15 buah
2 buah
2 buah
Rp 150
Rp 150
Rp 150
Rp 2.250
Rp 300
Rp 300
0,01F
2,5 inci
8 80
9 Volt
6 Volt
1 buah
Rp 3000
Rp 3.000
1 buah
Rp 5000
Rp 5.000
1 buah
1 buah
Rp 10.000
Rp 10.000
Rp 20.000
2 buah
Rp 2500
Rp 5.000
1 buah
1 buah
Secukupnya
Rp 5000
Rp 5000
Rp 3000
Klip penghubung
7.
Harga
baterai
8 X 8 cm
10 X 15 cm
0,6 mm
8.
Papan PCB
Rp 10.000
9.
Kawat
10.
Gabus
Secukupnya
Rp 10.000
Rp 10.000
11.
Fericlorite
secukupnya
Rp 4000
Rp 4.000
12.
Timah
Secukupnya
Rp 10.000
Rp 10.000
13.
Soket IC
8 pin
1 buah
Rp 1500
Rp 1.500
14.
Triplek
40 X 50 cm
Total
1 buah
Rp 40. 000
Rp 40.000
Rp 123.350
Rp 3.000
Nama Komponen
Spesifikasi
Jumlah
1.
Solder
30 W, 220 V
1 buah
Harga
satuan
Rp 10.000
Total
Rp 10.000
27
2.
3.
4.
5.
Cutter
Tang potong
Tang buaya
Pinset
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Total
LAMPIRAN
Rp 10.000
Rp 15.000
Rp 15.000
Rp 6000
Rp 10.000
Rp 15.000
Rp 15.000
Rp 6.000
Rp 56.000
28
IC 555
29
30
31