Sie sind auf Seite 1von 5

BAB II

PEMBAHASAN
1. Makanan Halal
Secara estimasi makanan adalah memasukan segalah sesuatu melalui mulut. Dalam
bahasa arab makan berasal dari kata at-taam dan jamaknya al-atimah yang artinya makanmakanan. Sedangkan dalam ensiklopedia hukum islam yaitu segalah sesuatu yang dimakan
oleh mausia yang dapat menghilangkan rasa lapar.
Halal berasal dari istilah bahasa arab dalam agama islam yang berarti
diizinkan,membebaskan,memecakan, membubarkan atau membolehkan.
Makanan halal dapat kita jelaskan segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat
untuk di konsumsi, terutama dalam hal makanan dan minuman seperti firman allah swt
pada surat al-baqarah ayat 168 yang berbunyi: hai sekalian manusia,makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terbaik dibumi,da janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan karena sesunggunya syaitan itu musuh yang nyata bagi mu.
Jadi dapat disimpulkan makanan halal adalah makanan yang baik yang dibolehkan
untuk dimakan menurut ajaran islam dan sesuai dengan Al-quran dan Al-hadis. Yang
dimaksud dengan makanan yang baik adalah makanan yang dapat membawa kesehatan
bagi tubuh, dapat menimbulkan nafsu makan dan tidak ada larangan dalam Al-quran dan
Al-hadis.
Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu sebagai
berikut:
a. Halal zatnya
Makanan halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk
dikonsumsi. Dan telah ditetapkan kehalalanya dalam kitab suci Al-quran dan Al-hadist.
Contoh nya adalah daging sapi,ayam,kambing,buah-buahan seperti apel,kurna,anggur
dan lain-lain.
b. Halal cara memperolenya
Makanan yang halal secara memperolehnya adalah makanan yang diperoleh dengan
cara yang baik dan sah, makanan akan menjadi haram apa bila cara memperolehnya
dengan jalan yang tidak baik atau yang batil karena dilarang oleh syariat. Contoh
makanan yang didapat dari member,bertani,hadiah dan lain-lain.
c. Halal cara pengolahanya
Makanan yang halal secara pengolahanya adalah makanan yang awalnya halal dan tetap
menjadi halal setelah mengalami proses pengolahan. Dalam proses pembuatan atau

pengolahan makanan yang berlebel halal hendaknya harus menjaga hal-hal sebagai
berikut:
1 Binantang yang hendak dibersikan, binantang yang sudah mati setelah disembelih.
2 Bahan campuran yang digunakan dalam proses produksi atau pengolahan tidak
3

terbuat dari barang-barang atau bahan haram atau dilarang.


Air yang digunakan untuk membersikan bahan hendaknya air mutlak atau bersih

dan mengalir
Dalam proses pengolahan tidak tercampur atau berdekatan dengan barang atau

bahan yang najis atau haram.


2. Makanan Haram
Haram adalah segalah sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk dikonsumsi,dan
apabila masi dikonsumsi maka mendapatkan dosa kecuali dalam keadaan terpaksa,serta
banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya. Setiap makanan haram atau yang dilarang
oleh syara pasti ada bahayanya.
Yang termasuk makanan yang diharamkan adalah sebagai berikut:
1

Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 3 dan
Al-Anam ayat 145:
diharamkan bagi kamu sekalian bangkai,darah,daging babi dan binantang yang
disembelih dengan tidak menyebut nama allah, binantang yang tercekiki,yang
dipukul,yang terjatuh,yang ditanduk,yang diterkambinantang buas kecuali kamu
sempat menyembelinya, dan haramkan juga bagimu binantang yang disembelih untuk
dipersembahkan kepada berhala(Qs.Al-maidah:3)
katakanlah: tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,kecuali kalau
makanan itu bangkai atau darahyang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya
semuah itu kotor atau binantang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa
dalam keadaan terpaksa sedang itu tidak mengiginkanya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka sesunggunya Tuhan mu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Qs.Alanam:145)

Semua makanan yang keji,yaitu yang kotor,menjijikan


Ini dijelaskan pada ayat dibawa ini
Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
yang buruk(Al-Araf:157)
Semua makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa,raga,akal,moral dan
aqidah. Seperti yang dijelaskan oleh surat Al-araf ayat 33 sebagai berikut:

katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji baik itu Nampak
maupun yang tersembunyi (akibatnya),dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
4

tanpa alas an yang benar


Bagian yang dipotong dari binantang yang masih hidup.
Sabda nabi SAW:Daging yang dipotog dari binantang yang masih hidup, maka yang
terpotong itu termasuk bangkai.(HR.Ahmad)
Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian,

rampasan, korupsi, riba dan cara-cara yang dilarang oleh agama.


3. Makanan Syubhat
Arti syubhat sendiri adalah segalah sesuatu yang tidak jelas status hukumnya antara
halal dengan haram. Syubhat juga dikatakan sebagai pembatas antara yang halal dengan
yang haram karena posisi syubhat berada diambang halal dan haram.
Syubhad juga dapat berarti keragu-raguan tentang sesuatu (apakah halal atau haram)
ssebagai mana hadisnya (H.R. Bukhari,muslimdll/Arbain An-Naawiyah,hadis no 6) yang
berbunyi:
Dari Abu Abdillah,Numan bin basyir radhiyallahuanhuma, ia berkata : aku perna
mendemgar Rasulluah shallallahualahi wa sallam bersabda:Sesunggunya yang halal
adalah yang jelas, dan yang haram (juga) jelas,(namun) diantara keduanya itu adalah halhal yang syubhat, tidak banyak orang yang mengetahuinya. Barang siapa yang menjaga
(diri) dari perkara syubhat itu maka ia telah menjaga kebersihan agama dan
kehormatannya, dan barang siapa yang jatuh kedalam perkara yang syubhat maka ia
(bisa) jatuh kedalam perkara yang haram, seperti orang pengembala yang mengembalakan
(ternaknya) disekitar kawasan terlarang, nyaris (ternak gembalanya itu) merumput
didaerah

terlarang.

Ketahuilah!

Bahwa

setiap

raja

mempunyai

kawasan

terlarang,ketahuila bahwa! Kawasan terlarang Allah adalah apa yang diharamkannya.


Ketahuila! Didalam jasad itu terdapat segumpal darah, apabila ia baik maka akan baik
pula seluruh jasad, dan apabila ia rusak maka akan rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah
ia adalah hati.
Beberapa ulama berbeda pendapat tentang syubhad ini. Ada yang berpendapat haram,
ada yang berpendapat makru, namun ada pula yang berpendapat tawaquf (tidak bisa
diputuskan dengan pasti).
Para ulama membagi syubhat menjadi empat macam yaitu:
1 Karena terjadinya pertentangan dalil
2 Sebagai implikasi dari pertentangan dalil, adanya ikhtilaf ulama
3 Yang dimaksud dengan syubhad adalah perkara-perkara yang makru, karena terdapat
4

tarik menarik antar sisi boleh dikerjakan dan hendaknya ditinggalkan.


Yang dimaksud syubhad adalah perkara yang mubah (pada asalnya).

Meninggalkan sesuatu yang syubhad, dapat mengarahkan seseorang muslim pada


sikap wara yang sangat potensial untuk menagkal bisikan setan serta dapat mendapatkan
kebaikan yang sang sangat besar di dunia maupun diakhirat. Dengan menjaga diri dari
perkara-perkara yang bersifat syubhat maka akan terjaga pula agamanya maupun
kehormatanya. Sikap untuk berhati-hati pada sesuatu terutama pada makanan yang kita
makan yang bersetatus syubhat akan menghindarkan kita pada sesuatu yang haram seperti
apa yang diungkapkan dalam hadis yang tercantum diatas.
4. Pengertian Makanan yang Bersifat Makruh
Makanan yang makru artinya makanan yang dibenji atau yang tidak dianjurkan.
Produk-produk yang dimakrukan oleh Allah dan Rosul-nya adalah produk yang berpotensi
merusak jiwa dan menimbulkan gangguan kesehatan.
Contoh makanan makru:
Mengkonsumsi Rokok, rokok ini bersifat makru Karena memang tidak haram namun rokok
bisa menyebabkan penyakit atau kematian.
5. Sesuatu yang kita cari ketika didunia ini
Manusia mempunyai rasa keingginan yang tak tebatas yang mereka cari di dunia ini.
Selain itu mencari tujuan hidup juga penting untuk manusia melanjutkan hidup, menurut
nicomachea tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan didunia.
Untuk mencari kebahagiaan di dunia banyak caranya misalkan harta atau kekayaan
yang dapat diperoleh dengan cara bekerja. Namun pekerjaan ini hendaknya dilakukan
dengan cara yang benar dan halal sehingga apa yang didapat juga baroka.
Semua manusia tentunya mencari kebahagiaan didunia ini termasuk saya.
Kebahagiaan ini banyak macamnya bukan hanya harta atau kekayaan semata tetapi juga
karir,jodoh,ibadah yang baik dan lain-lain namun dalam mencari semua ini khususnya
kekayaa atau penghasilan saya lebih memilih mendapatkan dengan cara yang baik dan halal
karena jika sesuatu yang kita dapat tidak baik atau dilarang oleh agama maka apa yang kita
makan juga ikut haram. Dan jika saya mendapatkan yang saya inginkan didunia ini maka
saya berusaha untuk mensukuri dan mempertahankan apa yang saya dapat.

BAB IV
PENUTUP
1 Kesimpulan
Dalam islam hokum makanan terbagi menjadi empat macam yang terdiri dari
halal,haram,syubhat dan makru dimana yang dianjurkan untuk kita makanan adalah
makanan yang halal adalpun ayat yang mendasari makanan halal adalah surat al-baqarah
ayat 168 dan dan yang dilarang untuk dimakan adalah makan haram seperti ayat yang
mendasarinya yaitu surat Al-Maidah ayat 3 dan Al-Anam ayat 145 serta dianjurkan untuk
menghindari sesuatu yang diragukan atau yang bersifat syubhat maupun makruh sesuai
dengan ayat atau dalili yang mendasari adalah H.R. Bukhari,muslimdll/Arbain AnNaawiyah,hadis no 6
2 Daftar pustaka
http://www.fimadani.com/halalka-makanan-anda/
http://www.halalmuibah.or.id/?p=56
http://firdauzzuel.blogspot.com/2012/05/pengertian-hala-dan-haram.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki
http://library.walisongo.ac.id

Das könnte Ihnen auch gefallen