Sie sind auf Seite 1von 11

Peran Aktor Pemilik Media Online dan Media Online dalam

Mempengaruhi Kebijakan Harga BBM Bersubsidi Tahun 2014

Irenty Helena
11/317780/SP/24671

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Gadjah Mada
201

Bab 1
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Media merupakan alat komunikasi politik dalam penyebaran informasi kebijakan

pemerintah kepada masyarakat. Peran media sangat penting untuk membentuk opini publik
terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Media memberikan pemahaman dan memicu respon
masyarakat akan agenda publik yang terjadi di sekitar maupun di luar ruang lingkup
masyarakat.
Pemberitaan media dapat memicu persetujuan dan penolakan dari masyarakat akan
suatu kebijakan tertentu. Itulah tujuan media yang sebenarnya yaitu untuk menarik tanggapan
dari masyarakat. Terkadang pemberitaan media sengaja dibuat untuk meraih dukungan
ataupun resistensi dari masyarakat. Hal ini dikarenakan posisi media yang tidak lepas dari
berbagai kepentingan aktor yang terkait dalam pemberitaan media tersebut.
Salah satu aktor yang memiliki peran secara langsung dalam pemberitaan media adalah
pemilik media tersebut. Kekuasaan terbesar dimiliki oleh pemilik media. Kekuasaan ini
memberikan hak bagi pemilik untuk membuat gaya pemberitaan sesuai dengan keputusannya
meski tetap mempertimbangkan etika dan profesionalitas penyiaran berita. Pilihan tersebut
hanya 2 yaitu menciptakan gaya pemberitaan hanya untuk kepentingan personal atau gaya
pemberitaan yang objektif dan tidak berpihak.
Oleh karena penelitian ini difokuskan pada peran pemilik media maka secara otomatis
gaya pemberitaan yang dibutuhkan adalah bersifat personal dan berpihak. Gaya pemberitaan
yang berpihak akan menunjukkan isi berita yang pro ataupun kontra terhadap isu yang
dibahas. Hal ini ditunjukkan secara tersirat ataupun tersurat.

Dalam hal ini, isu yang paling menuai kontroversi di kalangan masyarakat serta pada
pemberitaan media adalah kebijakan harga BBM. Kebijakan ini banyak memunculkan
kontradiksi diantara sesama aktor-aktor pembuat kebijakan, antara pemerintah dengan
masyarakat, bahkan juga di kalangan media massa. Kontroversi muncul karena kebijakan
harga BBM bersubsidi sejak 2006 sampai saat ini tidak menentu. Berikut tabel fluktuasi
kebijakan harga BBM mulai 2006-2012.

Sumber : www.bemfeui.com
Pada 2013, pemerintah kembali menaikkan harga BBM dengan menerapkan kebijakan
2 harga yaitu untuk mobil angkutan ditetapkan seharga Rp 4.500/liter sedangkan untuk mobil
dan motor pribadi ditetapkan Rp 6.500/liter. Kemudian pada awal tahun 2014, Menteri
Keuangan Chatib Basri mengindikasikan adanya situasi menaikkan harga BBM kembali
mengingat kebutuhan mendesak untuk menstabilkan kembali APBN. Selain menaikkan harga
BBM, ada beberapa alternatif lainnya agar jumlah BBM yang digunakan semakin berkurang.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan pemangkasan kuota BBM.
Opsi lain adalah dengan menempelkan kupon BBM bersubsidi pada kendaraan yang
ditetapkan.

Kemudian pada masa Pemilu bulan Juli 2014, beberapa partai politik seperti Golkar,
Nasdem, dan PDIP menolak kenaikan harga BBM demi meraih suara masyarakat. Namun,
setelah masa pemilihan presiden selesai, muncul pemberitahuan dari Penasihat Umum koalisi
teripilih tentang adanya kenaikan harga BBM sebesar 3.000/liter pada November nanti.
Sementara itu, presiden teripilih Joko Widodo belum memutuskan akan ada penaikan atau
tidak.1 Di sisi lain, Chatib Basri sebagai Menteri Keuangan mengaharapkan adanya kenaikan
namun sedangkan Mantan Menteri Keuangan sebelumnya, Fuad Bawazier menolak adanya
kenaikan agar tidak ada peluang bagi pihak asing menguasai sektor hulu dan hilir migas
Indonesia.
Begitu banyaknya pendapat yang bertentangan, ada yang setuju, menolak, bahkan ragu
memutuskan harga patokan BBM. Berbagai respon yang berbeda ini menunjukkan adanya
peluang bagi aktor pemilik media untuk bersikap subjektif ataupun objektif dalam
menyiarkan berita. Tidak tertutup kemungkinan, ada media yang sengaja memuat banyak
berita yang menolak kenaikan harga BBM ataupun sebaliknya. Semuanya demi kepentingan
pemilik media.
Untuk mengetahui intervensi pemilik media lebih dalam lagi maka penelitian kali ini
akan difokuskan pada 2 media online yaitu www.news.viva.co.id (vivanews) dan
www.metrotvnews.com. Kedua media online ini dimiliki oleh aktor-aktor yang berperan
sebagai pengusaha media sekaligus juga sebagai politisi. Vivanews dimiliki oleh Aburizal
Bakrie yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Mantan Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat. Metrotvnews dimiliki oleh Surya Paloh, yang pernah menjabat sebagai
Mantan Ketua Dewan Penasihat Golkar sampai pada akhirnya menjabat sebagai Ketua
Umum Nasional Demokrat. Kedua aktor pemilik media tersebut sama-sama mencalonkan diri
1 Uraian diambil dari, http://politik.news.viva.co.id/news/read/543465-bantah-luhut--jokowi-belum-pastikankenaikan-harga-bbm, dikutip pada 30 September 2014

sebagai Calon Presiden pada pemilu tahun ini. Oleh karena itu, untuk melihat secara spesifik
intervensi aktor pemilik media online terhadap media online maka kedua aktor tersebut
merupakan pilihan yang tepat. untuk menunjukkan intervensi pada media online dalam
mengkonstruksikan pemberitaan tentang kebijakan harga BBM.
1.1. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar intervensi kedua aktor pemilik media online pada media online?
2. Apa pengaruh intervensi pada media online terhadap kebijakan harga BBM 2014?
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pokok permasalahan penelitian, yaitu
untuk:
1. Menganalisis seberapa besar intervensi yang dilakukan oleh aktor pemilik media online
pada media online
2. Mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi terhadap media online kepada
kebijakan harga BBM 2014.
1.3.

Batasan Penelitian
Objek penelitian akan difokuskan pada tugas dan wewenang aktor pemilik media

online, pandangan aktor secara langsung atau tidak langsung tentang kebijakan harga BBM,
proses interaksi aktor tersebut dengan pihak yang berkepentingan, dan tindakan langsung
maupun tidak langsung yang dilakukan aktor tersebut untuk mempengaruhi pemberitaan.
Keempat objek akan diteliti secara tidak langsung melalu pemberitaan di kedua media online
serta berbagai dokumen penting lainnya.
1.4.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Memberikan tambahan pengetahuan bagi pemerintah pusat tentang peran aktor pemilik
media online dan media online dalam mempengaruhi kebijakan harga BBM 2014.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti untuk menganalisis pengaruh media
terhadap kebijakan publik dari segi peran dan perilaku aktor pemilik media online
dalam mengintervensi media online.
Bab 2
Landasan Teori
2.1. Intervensi Aktor Pemilik Media Online dalam Media Online
Intervensi dilakukan karena adanya wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh
seseorang. Sama halnya dengan intervensi yang dilakukan oleh aktor pemilik media online
pada media tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahui intervensi yang dilakukan diperlukan
adanya identifikasi peran dan perilaku aktor pemilik media serta kepentingan yang dimiliki.
Secara umum, wewenang dan kekuasaan aktor pemilik media sama dengan Komisi
Penyiaran Indonesia dan Menteri Komunikasi dan Informasi yaitu menyediakan ruang-ruang
opini publik untuk mengangkat berbagai wacana yang dapat ditanggapi secara bebas oleh
masyarakat pada era demokrasi. Media bukan lagi sebagai alat pemerintah untuk
melancarkan produk-produk kebijakan yang dibuat, seperti pada zaman Orde Baru. Namun,
media dituntut untuk menampung semua aspirasi publik dan mengakomodasi kepentingan
publik.2
Secara teorititis, paragraf di atas cenderung mengikuti pendekatan nasionalis dalam
penyiaran. Pada pendekatan nasionalis, media dijadikan sebagai pelayan publik yang harus
bersikap objektif, mengutamakan kebebasan pers, dan tetap menghargai hak masyarakat
2 Wahyuni, H. I, Televisi dan Intervensi Negara: Konteks Politik Kebijakan Publik Industri
Penyiaran Televisi. Yogyakarta: Media Pressindo, 2000, hal. 27

beropini. Intinya, media tidak boleh berpihak karena media tidak mempunyai kepentingan
sendiri.
Yang kedua adalah pendekatan pasar, dalam hal ini pendekatan tersebut melanggar
aturan penyiaran Indonesia karena media diberi kebebasan untuk berpihak asalkan mampu
meraih keuntungan pasar. Pada sistem pemerintahan negara barat yang liberal, pendekatan
penyiaran ini sering muncul ketika masa-masa pemilu. Media dibayar mahal untuk
mempromosikan iklan kampanye partal politik tertentu sebagai calon kandidat. Regulasi
penyiaran dibuat seminim mungkin memperluas ruang gerak pers demi memperoleh
keuntungan terbesar.

Intervensi akan semakin besar apabila aktor pemilik media online juga merangkap
sebagai politisi partai. Sudah cukup buruk pada 1970, kebebasan pers mulai dikekang dengan
munculnya berbagai media massa yang menyamakan ideologi dengan partai-partai politik
tertentu, apabila pemilik media online menjadi pemimpin partai maka tujuan penyiaran
dilanggar. Tidak ada lagi ruang-ruang opini publik.
2.2. Pengaruh Intervensi pada Media Online terhadap Kebijakan Harga BBM 2014
Setelah adanya intervensi dari aktor pemilik media online, maka pemberitaan media
akan berubah menjadi alat propaganda yang digunakan untuk mengarahkan opini publik agar
mengikuti kepentingan aktor pemilik media online. Pemberitaan pada media online yang
cenderung berat sebelah membuat masyarakat tersugesti untuk menyetujui isi pemberitaan
pada media tersebut.
Hal ini sama seperti yang dilakukan, ketika aktor pemilik media bekerja sama dengan
staf pekerjanya untuk memuat berita yang menolak kenaikan harga BBM 2014 secara terus3 Lange, B.-P., & Ward, D, The Media and Elctions: A Handbook and Comparative Study. New Jersey:
Lawrence Erlbau Associates, Inc, 2004, hal.xiv

menerus. Dan mengulas pendapat dari pejabat-pejabat dan tenaga ahli untuk meningkatkan
keyakinan publik agar menolak kenaikan harga BBM 2014.
Menurut Ibnu Hamad, media online yang diintervensi aktor pemiliknya akan
menghasilkan pencitraan sesuai kepentingan pemiliknya. Baik pencitraan positif maupun
negatif

semuanya tergantung dari framing isu yang dilakukan. Hasil framing ini akan

memberikan image bagi kebijakan pemerintah yang diisukan. Oleh karena itu, dalam hal ini
objektivitas dalam pemberitaan sangat dibutuhkan agar image berita yang dihasilkan juga
sesuai dengan fakta yang terjadi d lapangan.4
Netralitas dan independensi media online sangat diperlukan agar media tidak menjadi
boneka bagi pemerintah, pengusaha sebagai pemilik media, ataupun kelompok tertentu.Hal
ini akan mengikis nilai demokrasi karena informasi yang diterima masyarakat bersifat bias
sehingga kesejahteraan masyarakat tidak dapat tercapai dengan baik.

Bab 3
Metode Penelitian
4.1.

Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Secara khusus,

penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode analisis perilaku aktor. Metode ini
berasal dari teori pemetaan aktor yang digunakan untuk mengidentifikasi aktor berdasarkan
peran, perilaku, interaksi, kepentingan, dan lainnya.

4 Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis
terhadap Berita-berita Politik, Jakarta: Granit, 2004, hal.25-30

4.2.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
4.2.1. Sumber Data
Sumber utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut
berupa pemberitaan tentang kebijakan harga BBM 2014 di vivanews dan metrotvnews,
pencarian latar belakang aktor pemilik kedua media online tersebut, dan kiprah yang mereka
lakukan untuk sebelum dan sesudah berafiliasi dengan partai politik tertentu.
4.2.2. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2 aktor pemilik media online, 2
media online, dan minimal 2 staf ahli dari tiap media online untuk mengkaji keputusan yang
sudah dibuat. Metode pengambilan sampel yang digunakan melalui purposive sampling
dengan alasan kedua media online yang dipilih memiliki aktor pemilik media yang telah
menjadi politisi partai sejak lama dan mendominasi hampir semua pemberitaan politik dari
seluruh media massa yang ada di Indonesia.

4.2.3. Unit Analisis/ Unit Penelitian


Unit analisis yang akan diteliti ada beberapa yaitu 2 aktor pemilik media online, 2
media online, dan minimal 2 staf ahli dari tiap media online untuk mengkaji keputusan yang
sudah dibuat.
4.3.

Tahapan Analisis Data


Analisis teks pemberitaan dilakukan dengan metode analisis perilaku aktor dari teori

pemetaan aktor. Analisis tersebut akan dilakukan dengan pencarian informasi, berita,
peristiwa secara online. Kemudian untuk mencapai hasil yang maksimal dan apabila

memungkinkan untuk mewawancarai semua pekerja inti yang terkait dalam pembuatan
naskah pemberitaan atau pekerja-pekerja yang dekat dengan pemilik media online tersebut.

Daftar Pustaka
Lange, B.-P., & Ward, D. (2004). The Media and Elctions: A Handbook and Comparative
Study. New Jersey: Lawrence Erlbau Associates, Inc.
Prajarto, N. (2010). Analisis Isi: metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit
FISIPOL UGM.
Tyas, R. P. (2014). CNN Effects Dalam Politik Global Dan Masyarakat Sebagai Representatif
Media Global Amerika Serikat. hal. 1-11.

Wahyuni, H. I. (2000). Televisi dan Intervensi Negara: KOnteks Politik Kebijakan Publik
Industri Penyiaran Televisi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Hamad, I. (2004). Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical
Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik. Jakarta: Granit.

Das könnte Ihnen auch gefallen