Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PEMBIMBING:
Dr. Azwar Risyad, Sp.An
PENDAHULUAN
Syok atau renjatan adalah suatu keadaan
patofisiologik dinamik yang terjadi bila
pemasukkan oksigen ke mitokondria di tubuh
manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan
konsumsi oksigen
Suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolik yang ditandai
kegagalan sirkulasi.
2. Syok kardiogenik
Etiologi :
Kegagalan jantung memompa
darah secara adekuat
Pengisian diastolik ventrikel yang tidak adekuat
Syok anafilaktik
Etiologi :
Perforasi usus
Apendisitis
Syok neurogenik
Etiologi :
SYOK ANAFILAKTIK
Anafilaksis adalah reaksi alergi umum
dengan efek pada beberapa sistem organ
terutama kardiovaskular, respirasi, kutan
dan gastro intestinal yang merupakan reaksi
imunologis yang didahului dengan
terpaparnya alergen yang sebelumnya
sudah tersensitisasi.
6. Relaksasi otot :
suxamethason,galamine,pancuronium
7. Zat kimia
8. Obat glukokortikoid,thiopental,succinil
colin
Etilen oksida
Dengan melihat ada begitu banyak
alergen yang dapat menyebabkan atau
mencetuskan syok anafilaksis, maka dari
itu, khusus untuk pemberian terapi (obatobatan) sebaiknya dilakukan skin test
terlebih dahulu untuk mencegah
terjadinya syok anafilaksis tersebut.
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan pada fase permulaan adalah
lemah,lesu,rasa takut,perih dalam
mulut,gatal,sesak,serak,mual,pusing,
Respirasi
Dapat terjadi pernapasan cepat dan
dangkal, rhinitis, bersin, gatal dihidung,
batuk , sesak, mengi, stridor, suara serak,
gawat napas, takipnea-apnea, kongesti
hidung, edema dan hiperemi mukosa,
obstruksi jalan napas, bronkospasme,
hipersekresi mukus, wheezing dispnea
Gastrointestinal
Kram perut karena kontraksi dan spasme otot
polos intestinal. Mual, muntah, sakit perut,
diare.
Kulit
Pruritus, urtikaria, angioedema, eritema.
Mata
Gatal , lakrimasi, merah, bengkak.
DIAGNOSIS
Anamnesis didapatkan zat penyebab
anafilaksis (injeksi, minum obat, disengat
hewan, makan sesuatu atau setelah test kulit )
gatal dikulit,sukar nafas, lemas, pusing, mual.
Fisik diagnostik Keadaan umum : baik-buruk
kesadaran kompos mentis-koma. Tensi :
hipotensi. Nadi:takikardi. Nafas : dispneu.
Pulmo bronkospasme, stridor, rhonki dan
wheezing
DIAGNOSIS BANDING
Beberapa keadaan dapat menyerupai reaksi
anafilaktik, seperti :
Reaksi vasovagal
Infark miokard akut
Reaksi hipoglikemik
Reaksi histeris
Carsinoid syndrome
Asma bronchial
Rhinitis alergika
Obat-obat vasopressor
Dopamin dapat diberikan secara infuse
dengan dosis awal 0,3mg/KgBB/jam dan
dapat ditingkatkan secara bertahap
1,2mg/KgBB/jam untuk mempertahankan
tekanan darah yang membaik.
Kortikosteroid
Berperan sebagai penghambat mitosis sel
precursor IgE dan juga menghambat
pemecahan fosfolipid menjadi asam
arakhidonat pada fase lambat.
Kortikosteroid digunakan untuk mengatasi
spasme bronkus dan mencegah terjadinya
reaksi lambat dari anafilaksis.
Dosis yang dapat diberikan adalah 7-10 mg/kg
i.v prednisolon dilanjutkan dengan 5 mg/kg tiap
6 jam atau dengan deksametason 40-50 mg
i.v. Kortisol dapat diberikan secara i.v dengan
dosis 100 -200 mg dalam interval 24 jam dan
selanjutnya diturunkan secara bertahap.
Antihistamin
Bekerja sebagai penghambat sebagian
pengaruh histamine terhadap sel target.
Antihistamin diindikasikan pada kasus reaksi
yang memanjang atau bila terjadi edema
angioneurotik dan urtikaria
Difenhidramin dapat diberikan dengan dosis 12mg/kg sampai 50 mg dosis tunggal i.m. Untuk
anak-anak dosisnya 1mg/kg tiap 4 -6 jam.
PENCEGAHAN