Sie sind auf Seite 1von 22

Syarifah Nisa Mahumda

28914006
AL 5103 Tanaman dalam Perancangan Lanskap

Araucaria columnaris

Gambar 1. Araucaria columnaris (kiri) dan Kulit batang Araucaria columnaris (kanan)
Araucaria columnaris merupakan
tanaman hijau abadi (evergreen) dengan
ketinggian batangnya mencapai 50 meter,
bahkan dapat mencapai ketinggian 70
meter pada habitat aslinya. Tanaman ini
memiliki percabangan horizontal pada sisi
batang. Araucaria columnaris mempunyai
bentuk menyerupai kerucut, memberikan
kesan penuh dan berkarakteristik sebagai
kolom pada ruang.

Gambar 2. Detail daun Araucaria


columnaris

Batang Araucaria columnaris


berwarna coklat tua, kasar dan kulit
batangnya
terkelupas
membentuk
kepingan-kepingan. Ketebalan batang
vegetasi ini mencapai 0.9 meter.

Daunnya berwarna hijau gelap, kecil dan menyerupai jarum (panjangnya 0.5- 1.0 cm).
Pohon ini membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh dengan kebutuhan air ratarata. Pada lanskap kota dapat digunakan untuk menambah ketinggian ruang, membentuk
jalan masuk dan sebagai aksen pada bangunan tinggi.

Cinnamomun burmannii

Gambar 3. Cinnamomun burmanni (kiri) dan Bentuk bunga (kanan)

Indonesian cinnamomun termasuk tanaman hijau abadi (evergreen) dengan


ketinggian mencapai 7 meter dan memiliki kulit batang yang harum. Kulit batang bagian
luar kasar dan berwarna coklat keabu-abuan, sedangkan pada bagian dalam lebih halus
dan berwarna coklat kemerahan.

Gambar 4. Gambar daun (kiri) dan Kulit batang


Cinnamomun burmann (kanan)

Tanaman yang memiliki nama lokal kayu manis ini hidup pada area beriklim tropis
dengan kondisi cuaca panas dan lembab. Daun tanaman ini berwarna hijau terang dan
berbentuk telur dengan panjang 10 cm. Pada awal musim panas, bunga berwarna kuning
mekar pada batang lama yang menggantung

Ceiba Pentandra

Gambar 5. Ceiba pentandra (kiri) dan detail daun, bunga serta batang (kanan)
Randu atau kapuk (Ceiba pentandra L.) merupakan pohon tropis yang banyak
ditanam di Asia. Kapuk merupakan pohon yang menggugurkan bunga dengan tinggi
pohon 18-70 m, dalam budidaya biasanya mencapai 18-30 m. Jenis tanaman ini dapat
memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m.
Pada batangnya terdapat duri-duri tempel besar yang berbentuk kerucut. Daunnya
bertangkai panjang dan berbilang 5-9 helai. Bunga terkumpul di ketiak daun yang sudah
rontok (dekat ujung ranting).

Gambar 6. Bunga (kiri) dan kulit batang Ceiba pentandra (kanan)


3

Pohon kapuk memiliki buah yang bentuknya memanjang dengan panjang 7,5-15
cm, menggantung, berkulit keras dan berwarna hijau jika masih muda serta berwarna
coklat jika telah tua. Dalam buahnya terdapat biji yang dikelilingi bulu-bulu halus, serat
kekuning-kuningan yang merupakan campuran dari lignin dan sellulosa. Bentuk bijinya
bulat, kecil-kecil, dan berwarna hitam (Setiadi, 1983).

Gambar 7. Buah Kapuk

Kapok tumbuh dengan pada ketinggian di bawah


500 m dengan temperatur malam hari di bawah 17C.
Kapok menyukai curah hujan yang melimpah selama
periode vegetatif dan lebih kering pada periode berbunga
dan berbuah. Untuk hasil kebih baik, tanaman ini
sebaiknya ditanam di tanah yang bagus, dalam dan
permeable (di Indonesia lempung vulkanik). Pohon ini
mudah rusak oleh angin yang kuat. Di Indonesia, daerah
datar di sepanjang sisi jalan dan sungai dipilih untuk
penanaman tanaman ini, selama lokasi tersebut cukup sinar
matahari dan pengairan. Di Jawa dan Sulawesi kapok juga
ditanam di lereng pegunungan.

Erythrina variegata

Gambar 8. Erythtina variegata (kiri) dan kulit batang (kanan)


Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 1520 m dan gemang 5060 cm.
Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu,
coklat muda atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (12 mm)
yang berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, menggugurkan
daun di musim kemarau.

Daun majemuk beranak


daun tiga, hijau hingga hijau muda,
poros daun dengan tangkai panjang
1040 cm. Anak daun berbentuk
bundar telur terbalik, segitiga,
hingga belah ketupat dengan ujung
tumpul; anak daun ujung yang
terbesar ukurannya, 9-25 10-30
cm.
Bunga - bunganya tersusun
dalam tandan berbentuk kerucut, di
samping atau di ujung ranting yang
gundul, biasanya muncul tatkala
daun
berguguran,
menarik
banyak
burung
untuk
menyerbukinya. Mahkota bunga
berwarna merah jingga hingga
merah gelap; benderanya 5,5-8 8
cm, berkuku pendek, tidak bergaris
putih.
Gambar 9. Gambar daun Erythtina variegata (atas) dan
bentuk bunganya (bawah)

Polong tebal dan berwarna gelap, menyempit di antara biji-biji, 15-20 cm 1.5-2
cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur, coklat, merah atau ungu mengkilap. Selain
sebagai pagar hidup, Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di pekarangan,
perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, vanili, atau
umbi gadung.
Dadap menyebar secara alami di pantai dan daerah-daerah di belakangnya,
terutama di dekat-dekat muara sungai. Pohon ini tumbuh baik di daerah lembap dan
setengah kering, dengan curah hujan 800 1500 mm pertahun dan 5-6 bulan basah.
Ditanam untuk pelbagai keperluan, dadap sering dijumpai mulai dari wilayah pesisir
hingga elevasi sekitar 1500 m dpl. Meskipun mampu hidup pada pelbagai keadaan tanah,
dadap menyukai tanah-tanah yang dalam, sedikit berpasir, dan berdrainase baik. Dadap
mampu tumbuh pada tanah-tanah bergaram, tanah yang terendam air secara berkala, dan
tanah kapur berkarang. Kisaran pH tanah antara 4.5 8.0.

Fillicium decipiens

Tinggi tanaman ini dapat mencapai 25 m. Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular
sehingga membentuk seperti payung. Tanaman ini memiliki cabang yang banyak dengan
tinggi bebas cabang yang rendah, bahkan ada yang hanya beberapa centimeter saja di atas
permukaan tanah. Cabang tumbuh menyudut tajam ke arah atas menjadikan bentuk
tanaman ini cukup indah. Kondisi cabang tanaman inilah yang menyebabkan
pemanfaatan kayunya kurang maksimal. Dengan adanya cabang yang sangat banyak,
pada umumnya tajuk tanaman ini rimbun berdaun lebat sehingga banyak dimanfaatkan
sebagai tanaman peneduh.
Batang Kerai payung berwarna abu-abu kecoklatan dengan kulit retak-retak tidak
teratur dan pada umumnya arah retakan vertikal. Dalam retakan tersebut, batang terlihat
sedikit kemerahan.

Gambar 10. Fillicium decipiens (kiri) dan bentuk daun (kanan)

Kerai payung memiliki bunga sempurna yang terdapat benang sari dan putik.
Susunan bunganya adalah bunga majemuk. Bunganya berukuran kecil, berwarna putih
kekuningan, ukuran tangkai bunga kecil yaitu 0,3 cm. Malainya muncul dari ketiak daun
yang dekat dengan ujung ranting. Panjang malai antara 10-35 cm. Sama halnya dengan
bunganya, buah tanaman ini berukuran sangat kecil, pada tiap buah umumnya berisi satu
biji. Buah termasuk tipe buah batu berbentuk bulat memanjang berukuran lebar sekitar
0,6 - 0, 8 cm dan panjang sekitar 0,9 - 1 cm dengan warna ungu kehitaman dan mengkilat.
Di Indonesia, kerai payung banyak ditemukan di pinggir jalan, halaman kantor
dan sekolah sebagai pohon peneduh, peredam kebisingan dan pemecah angin. Bentuk
tanaman ini cukup menarik dengan daun yang rimbun sehingga memiliki fungsi estetika
untuk ditanam di taman, halaman rumah, atau sebagai pagar alam.

Filicium decipiens merupakan tanaman yang


berasal dari Asia Tropis dan Afrika, yaitu Ethiopia,
Kenya,
Tanzania,
Malawi,
Mozambique,
Zimbabwe, India, Srilanka. Saat ini telah tersebar di
berbagai daerah terutama daerah tropis, termasuk di
Indonesia Filicium decipiens merupakan tanaman
yang biasanya tumbuh di hutan hujan tropis dengan
intensitas penyinaran matahari yang tinggi.
Tanaman ini mudah tumbuh di berbagai daerah
tropis karena dapat menyesuaikan di berbagai
kondisi tanah dengan kelembaban sedang. Tanaman
ini dapat dijumpai pada daerah dengan ketinggian
mencapai 1000 m. Namun demikian, Filicium
decipiens dapat tumbuh dengan baik pada daerah
dengan intensitas sinar matahari yang banyak
dengan kondisi tanah yang cukup subur dan pH
sedang.

Gambar 11. Sketsa bentuk daun


Kerai payung.

Gambar 12. Bentuk percabangan Fillicium decipiens (kiri) dan detail batang (kanan)

Tanaman ini juga dapat digunakan pada ruang terbuka hijau sempadan rel kereta
api. Daya transpirasi tanaman ini rendah sehingga baik ditanam pada ruang terbuka hijau,
dan di dekat sumber air.
Tanaman ini memiliki daya reduksi yang tinggi terhadap timbal yang merupakan
emisi dari kendaraan bermotor, sehingga baik digunakan sebagai pohon penyerap polusi.
Kayu tanaman ini digunakan sebagai kayu bakar karena banyak cabang yang dapat dibuat
arang. Tanaman ini disebut ki sabun karena seluruh bagian tubuhnya
mengandung saponin atau zat kimia yang menjadi salah satu bahan sabun.
7

Maniltoa grandiflora

Gambar 13. Maniltoa grandiflora (kiri) dan bunga (kanan)

Batang tegak, bulat, percabangan simpodial dan berwarna coklat. Batang


berbonggol-bonggol, kulit batang halus berbintil, kecoklatan atau abu-abu. Bertajuk agak
rapat, dengan ranting yang berkelak-kelok zigzag. Daun berupa daun majemuk,
pertulangan daun menyirip, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal daun runcing. Panjang
daun 7 sampai 14 cm, lebar 3-8 cm dengan panjang tangkai antara 1-1,5 cm serta
berwarna hijau. Memiliki bunga majemuk berbentuk malai dan terletak di ketiak daun dan
ujung cabang pohon.

Gambar 14. Bentuk bunga (kiri) dan warna batang (kanan)

Bentuk tangkai bunga bulat, panjag 1-2 cm dan


berwarna hijau. Kelopak bunga berbentuk
cawan, seludang bunga lonjong, mahkota bunga
lepas dan berwarna kuning.Buah tanaman ini
termasuk buah polong. Biji berbentuk ginjal,
berwarna hitam dan berukuran kecil.Jenis akarnya
termasuk akar tunggang, dan berwarna putih
kecoklatan.
Hidup di daerah tropis dan memerlukan sinar
matahari penuh dan sedikit peneduh. Pohon yang
memiliki potensi sebagai pohon hias atau teduh
ini biasanya ditanam sebagai tempat teduh untuk
taman lansekap umum, tempat rekreasi, lapangan
golf dan area parkir.
Gambar 15. Bentuk daun Maniltoa
grandiflora

Plumeria alba

Gambar 16. Plumeria alba (kiri) dan bunga yang berwarna kuning (kanan)

Kemboja atau semboja (bahasa Latin: Plumeria) merupakan sekelompok


tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang
namun tebal. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk terompet, putih kemerahmerahan,muncul di ujung-ujung tangkai, malai rata, mahkota bunga empat, putih, daun
bunga berjumlah 5 buah dan berbunga sepanjang tahun, dan mahkota berbentuk corong.
Tangkai putik pendek, tumpul dan lebar.

Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai tanaman hias di


pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan, atau tumbuh secara liar. Tumbuh
di daerah dataran rendah 1-700 m di atas permukaan laut dan daerah penyebarannya ke
seluruh daerah tropis.

Gambar 17. Gambar daun Plumeria alba

Tinggi pohon Kamboja dapat mencapai 1,5-6 m. Sistem perakarannya yaitu


tunggang atau dikotil, bercabang, berwarna hijau muda. Batang berkayu keras tinggi,
bulat,mencapai 6 meter, percabangan banyak. Batang utamanya besar, sedangkan cabang
muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Batang kamboja berkayu
dengan warna kekuning-kuningan.

Gambar 18. Batang Plumeria alba

Daun berwarna hijau, termasuk daun tunggal, berbentuk lonjong /lanset dengan
ujung runcing dan agak keras, pangkalnya meruncing, tepi rata, tebal, panjang kira-kira
10-25 cm, dengan lebar 5-10 cm, pertulangannya menjari,permukaan atas hijau tua,
permukaan bawah hijau muda dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok
terutama pada saat berbunga lebat. Termasuk golongan bangun tidak lengkap. Buah
bumbung, berbentuk lanset, panjang 18-20cm, lebar 1-2 cm, masih muda berwarna hijau
dan setelah tua berwarna hitam.

10

Spathodea campanulata

Gambar 19. Spatodea campanulata

Tanaman ini sebaran asalnya dari Afrika. Di Jawa banyak dijumpai di pinggir
pinggir jalan sebagai tanaman pelindung. Spathodea tumbuh di tempat-tempat terbuka, di
tepi-tepi jalan, tepi-tepi sungai dan dataran rendah yang drainase baik, serta pada tanah
liat berpasir. Ki acret tumbuh umumnya pada ketinggian rendah hingga 700 m dpl. Di
desa-desa ki acret sering ditanam sebagai pohon pagar dan pelindung jurang.

Gambar 20. Kulit batang tanaman (kiri) dan bunga (kanan)

11

Ki acret (Spathodea campanulata)


tergolong pohon sedang hingga besar,
dapat mencapai tinggi 25 m, diameter
mencapai 50 cm, batang kadang lurus tapi
sering kali berputar dibagian atas dan kulit
batang beralur, pohon bebas cabang dapat
mencapai 21 m, pangkal batang biasanya
berbanir. Kayu terasnya sangat keras, agak
liat berwarna coklat kekuningan. Cabang
muda tipis dan berbulu. Daun-daun
berselang, beranak daun satu atau bersirip
ganjil, berbentuk lonjong atau lanset,
ujung melancip, berukuran panjang 6-16
cm dan lebar 1-7 cm. Bunga malai yang
bercabang banyak, panjang 10-20 cm,
berbulu pendek rapat, mekar bunga tidak
serempak

Gambar 21. Bentu daun Spatodea campanulata

Bismarckia nobilis
Bismarckia nobilis adalah salah
satu keluarga palem dan sering disebut
dengan Palem Bismarckia. Palem ini bisa
dikatakan sebagai tanaman ornamental,
karena bentuknya yang tidak terlalu tinggi
dan cabang yang panjang serta daun yang
melebar. Lebih cocok diletakkan pada
suatu area yang membutuhkan penekanan
pada desainnya.
B. nobilis tumbuh dari batang
soliter, abu-abu berwarna cokelat, yang
menunjukkan lekukan bercincin dari basis
daun tua. Diameter batangnya Trunks 30
sampai 45 cm, sedikit menggembung di
dasar, dan bebas dari basis daun dalam
semua kecuali bagian yang termuda.

Gambar 22. Bismarckia nobilis

12

Gambar 23. Bentuk daun (kiri) dan batang Bismarckia nobilis (kanan)
Di habitat alami mereka, mereka dapat mencapai di atas 25 meter tingginya, tetapi
biasanya tidak lebih tinggi dari 12 m ketika dibudidayakan. Bentuk daun ketika dewasa
hampir berbentuk bulat dengan lebar lebig dari 3 meter dan terbagi-bagi menjadi 20
segmen atau lebih. Daunnya menghasilkan hastula berbentuk bagai mata pisau dan
bertemu dengan tangkai. Tangkainya berukuran 2-3 m, sedikit tajam , berwarna putih,
mengandung dan bersisik. Bentuk tajuk hampir berbentuk bola, dengan diameter 6,5-7
meter.

Gambar 24. Akar yang terlihat dipermukaan tanah (kiri) dan bunga (kanan)
Bismarckia nobilis tumbuh di seluruh daerah beriklim tropis, subtropis dan pada
iklim mikro yang mendukung. Tanaman ini dibudidayakan dibanyak tempat di belahan
dunia, seperti Florida, California Selatan, Arizona, Indonesia, dan Australia. Bismarckia
tidak dapat bertahan pada cuaca dingin, namun tanaman ini dapat pulih dengan cepat.
Bismarckia berwarna hijau lebih sensitif terhadap cuaca dingin daripada Bismarckia
berwarna abu-abu. Tanaman berwarna hijau hanya akan bertahan pada suhu minimum
0C sedangkan yang berwarna abu-abu dapat bertahan sampai pada suhu -3C.
13

Bismarckia dapat hidup pada keadaan kering dan berkembang di daerah dengan curah
hujan yang memeadai. Akibat dari bentuk tajuk yang lebar, tanaman ini membutuhkan
area yang luas pada lanskap.

Psychosperma macarthurii

Gambar 24. Psychosperma macarthurii


Tanaman ini termasuk kedalam jenis palem yang tumbuh dengan cepat. Nama lain
dari tanaman ini adalah Kentia macarthurii. Tumbuh dengan baik dibawah penyinaran
matahari penuh, sedangkan pada tempat yang teduh pertumbuhannya menjadi lambat.
Memiliki toleransi terhadap kekeringan, namun perlu dilakukan penyiraman secara
teratur terutama di musim kering. Pada lanskap dapat digunakan di sisi jalan.

Gambar 25. Batang dan Buah Psychosperma macarthurii


Psychosperma macarthurii berbentuk ramping dengan bentuk tajuk melengkung.
Batang berwarna abu-abu dan hijau terang, dengan ketinggian maksimal mencapai 6
meter. Daun berbentuk menyirip, pada bagian atas hingga tengah berwarna hijau tua dan
14

pada bagian bawah berwarna hijau pucat, dengan panjang mencapai 1,5 meter. Helai
daun pada tangkai berpola linear, memiliki panjang hingga 30 cm. Buah tanaman ini
berbentu bulat, berwarna merah, berukuran sekitar 1.3 cm.

Gambar 26. Bentuk daun Psychosperma macarthurii

Eleocharis dulcis

Gambar 26. Eleocharis dulcis

15

Purun tikus (Eleocharis dulcis) merupakan gulma yang tumbuh dan berkembang
di lahan rawa pasang surut yang berlumpur. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah
terbuka di lahan rawa yang tergenang air, pada ketinggian 0-1.350 m di atas permukaan
laut. Tumbuhan ini juga banyak ditemui di daerah persawahan dan tergenang air. Purun
tikus dapat tumbuh baik pada suhu 3035C, dengan kelembapan tanah 98-100%.
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan purun tikus adalah tanah lempung atau humus
dengan pH 6,9-7,3, tetapi juga mampu tumbuh dengan baik pada tanah masam.

Gambar 27. Daun Eleocharis

dulcis

Tumbuhan
ini
mempunyai
rimpang pendek dengan stolon memanjang
berujung
bulat
gepeng,
berwarna
kecoklatan sampai hitam. Batang tegak,
tidak bercabang, berwarna keabuan hingga
hijau mengilap dengan panjang 50200 cm
dan tebal 28 mm. Daun mereduksi
menjadi pelepah yang berbentuk buluh,
seperti membran yang menyelubungi
pangkal batang, terkadang dengan helaian
daun rudi meter, ujung daun tidak simetris,
berwarna coklat kemerahan sampai
lembayung, tanpa lidah daun. Bunganya
bulir majemuk, terletak pada ujung batang
dengan panjang 26 cm dan lebar 36 mm,
terdiri atas banyak buliran berbentuk
silinder, bersifat hermafrodit. Buah
berbentuk bulat telur sungsang, berwarna
kuning mengilap sampai coklat.

Purun tikus dapat dimanfaatkan sebagai biofilter untuk memperbaiki kualitas air
pada musim kemarau dengan menyerap senyawa toksik terlarut dalam saluran air masuk
(irigasi) dan saluran air keluar (drainase) seperti Fe dan SO4. Tanaman ini juga dapat
menaikan pH air 0,10,3 unit dan menurunkan 6-27 ppm Fe dan 3075 ppm SO4.

Chlorophytum Comosum

Chlorophytum Comosum atau lili paris adalah nama dari tanamaman hias jenis
semak yang biasa digunakan sebagai material pembuatan taman dan dalam aplikasinya
digunakan sebagai tanaman semak, baik untuk tujuan border, maupun listing.
Lili paris Merupakan tanaman herba yang maerupakan tanaman tahunan, tinggi
10-25 cm. Batang menjalar, bulat, dan membentu kstolon, berwarna hijau kekuningan.
Daun berbentuk pita agak tipis, letak daun pada sumbunya berbentuk roset dengan helaian
daunya membuka atau mendatar, tepi daun rata dan pertulangan sejajar.
16

Gambar 28. Chlorophytum Comosum

Daun berwarna hijau dan putih, warna hijau terletak sebagai garis pada kedua tepi
daun sedangkan bagian tengah daunya berwarna putih. Bunga majemuk, diameter 10-18
mm bentuk malai, dan berada di ketiak daun, bertangkai panjang, bunga bentuk
bintang dan kecil, bunga berwarna putih.Biji lonjong, keras, hitam. Akar serabut,
membentukumbi, putih.

Gambar 29. Bentuk daun dan Bunga Chlorophytum Comosum


Tumbuhan yang umumnya hidup/di budidayakan sebagai tanaman hias pada
ketinggian 10 meter sampai1500 meter diatas permukaan laut. Menyukai tanah yang
sedikit berpasir atau liat asal mengandung banyak bahan organik. Biasa hidup di daerah
tropis khususnya hutan hujan tropis yang memiliki curah hujan tinggi. . Penyebaranya
tumbuh subur d idaerah beriklim tropis dan basah. Tanaman Lili Paris tumbuh subur pada
17

ketinggian 50-800 m dpl dengan cahaya matahari 80-100% dan kelembaban 50%.
Temperatur udara mencapai 18-24Cdengan pH tanah 6,5-7,0.

Aglaia odorata

Gambar 30. Tanaman Aglaia odorata dan Bunga Aglaia odorata

Pacar cina adalah tanaman perdu asli dari


Asia Tenggara. Tanaman ini dapat tumbuh
setinggi 2m - 6m dengan banyak cabang, sering
ditanam di kebun dan pekarangan sebagai
tanaman hias atau tumbuh liar di ladang-ladang
yang cukup mendapat sinar matahari. Batang
tanaman berkayu, memiliki percabangan banyak,
tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna
hitam. Memiliki daun majemuk menyirip ganjil
yang tumbuh berseling panjang sekitar 13 cm
dengan 3-9 helai anak daun bertangkai pendek,
permukaan licin mengkilap terutama pada daun
muda.
Gambar 31. Bentuk daun Aglaia

odorata
Bunganya rapat, panjang 5 cm - 6 cm berwarna kuning dan berbau harum, sedangkan
buahnya bulat lonjong, merah, dengan 1-3 biji. Akarnya berwarna kuning dan kotor.
Perbanyakan tanaman pacar cina ini biasanya dengan cara perbanyakan melalui cangkok.
18

Pacar cina banyak tumbuh di bawah 300m di atas permukaan laut. Di pulau
Jawa tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun.

Anthurium andraeanum
Anthurium adalah tanaman hias tropis,
memiliki daya tarik tinggi sebagai
penghias ruangan, karena bentuk daun
dan bunganya yang indah. Di alam
anthurium mudah tumbuh pada media
batang
pepohonan
yang
telah
membusuk atau tumbuh di pepohonan
dan bersifat epifit. Di dasar hutan hidup
secara terestrial. Daunnya berwarna
hijau tua dengan urat dan tulang daun
besar dan menonjol. Sehingga membuat
tanaman ini tampak kokoh namun
memancarkan keanggunan, terkesan
mewah dan eksklusif. Tanaman ini
termasuk jenis tanaman evergreen atau
tidak mengenal masa dormansi.

Gambar

32.

Tampak

Anthurium
andreanum
bentuk daunnya

atas

dan

Anthurium
andreanum
memiliki
seludang perbungaan berwarna merah
darah dan gagang yang berubah dari
oranye menjadi putih sebagai bunga
jatuh tempo. Panjang seludang dapat
mencapai kurang lebih 15 cm. Bunga
berbentuk hati sempurna. Daun
berbentuk jantung, panjang dan
berwarna hijau gelap. Bunga akan
berukuran lebih dari 5 inci ketika
tanaman dewasa. Tinggi pada habitat
asli dapat mencapai 45 cm, sedangkan
dalam pembudidayaan hanya mencapai
30 cm.

Daun tanaman ini beracun, mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat
menyebabkan mulut terbakar. Jauhkan dari hewan peliharaan dan jangkaun anak-anak
yang mungkin bermain dengan atau mengunyah daunannya. Ketika menangani tanaman
ini baiknya memakai sarung tangan untuk menghindari iritasi kulit.

19

Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18-31 C. penampilan daun akan
lebih mengkilap bilaman a perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok.
Kondisi ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih
hijau dan mengkilap.Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ini
berkisar antara 60%-80%. Bila kelembaban udara terlalu kering maka perlu
penyemprotan air di sekitar tanaman.

Mucuna benetti

Gambar 33. Mucuna benetti


Tumbuhan ini termasuk tumbuhan pemanjat tropis dengan tandan bunga berwarna
merah cerah. Setiap bunga memiliki ukuran panjang sekitar 2,5 inci. Bunga kuku macan
memiliki mahkota bunga yang berdaging dan menggantung ke bawah. Pertumbuhan
bunga kuku macan termasuk cepat saat cuaca panas. Tumbuhan ini biasanya digunakan
untuk untuk menutupi pagar, teralis, atau punjung di daerah bebas es. Pada daerah
beriklim sedang, tanaman ini dapat tumbuh menggunakan wadah besar kemudian
memangkasnya saat musim gugur lalu dibawa ke dalam ruangan.

Gambar 34. Potongan bunga Mucuna benetti

20

Gambar 35. Sketsa Mucuna benetti


Dengan batang yang keras, daun yang lebat berupa daun majemuk yang terdiri
dari 3-5 helai dalam satu tangkai dan pertumbuhannya cepat. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan pemanjat tropis dengan tandan bunga berwarna merah cerah. Setiap bunga
memiliki ukuran panjang sekitar 2,5 inci.
Perbanyakan tanaman ini melalui biji atau cangkok mereka dapat tumbuh di
segala kondisi dan berbunga jika berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.
Yang paling baik tentu saja tumbuh di alam dengan cara memanjat/merambat pada pohon
tinggi sehingga bunganya akan menggantung lebih indah. Tumbuhan ini dapat tumbuh
dengan baik pada tanah yang subur dengan air yang cukup

21

Sumber :
O. Tjia, Benny. 2013. Tanaman tropis Berbunga. Jakarta : PT. Grafika Multi Warna
http://yermei.blogspot.com/2012/09/manfaat-dan-klasifikasi-tumbuhan-randu.html
http://taman.ideaonline.co.id/index.php/home/read/60/dadap-merah-pemanggil-burung
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapuk_randu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerai_payung
Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi, November 2012
http://www.roland-anheisser.de/index.php?s=werkverzeichnis&k=7&p=3
http://berkarya.um.ac.id/2013/07/pohon-saputangan-sumbangan-alumni-fak-sastra-12/
http://en.wikipedia.org/wiki/Plumeria
Informasi singkat benih
http://biologitumbuhanlahanbasah.blogspot.com/2012/10/purun-tikus-eleocharisdulcis.html
http://uforest.org/
http://keys.trin.org.au/
http://ntbg.org/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pacar_cina.
http://www.variant-info.com/tanaman-anthurium.html
http://toptropicals.com/

22

Das könnte Ihnen auch gefallen