Sie sind auf Seite 1von 10

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Communication in Nursing

KRITISI JURNAL

TOWARD PATIENT-CENTERED CANCER CARE: PATIENT


PERCEPTIONS OF PROBLEMATIC EVENTS, IMPACT, AND
RESPONSES

Kelompok 2.2 K3LN

Anggota:
1. Endah Septiyanti
2. Adelaine Ratih K.
3. Wulan Purwanty
4. Isthafa Alanisa

(125070207131003)
(125070207131004)
(125070207131010)
(125070207131011)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012/2013
DAFTAR ISI

Judul
Daftar isi

Tujuan
....
Identitas jurnal ..
Pembahasan
I.
Indentifikasi masalah ..
II.
Metode Penelitian
.
III.
Anallisa data hasil penleitian
IV.
Kritisi Jurnal .
V.
Perumusan hsail penelitian ..
Penutup
I.
II.

..

Kesimpulan .
A. Jurnal
B. Aplikasi di Indonesia
Saran.

Daftar Pustaka

TUJUAN

Tujuan dari kritisi jurnal ini adalah:


1. Dapat mengenali atau mengidentifikasikan masalah atau topic penelitian
keperawatan dalam jurnal
2. Dapat menjelaskan analisis hasil penelitian dalam jurnal
3. Dapat memberikan masukan terhadap jurnal
4. Dapat merumuskan aplikasi hasil penelitian pada setting pelayanan
kesehatan di Indonesia

IDENTITAS JURNAL

Judul

Penulis

: Toward Patient-Centered Cancer Care: Patient


Perceptions of Problematic Events, Impact, and
Responses
: Kathleen M. Mazor, Douglas W. Roblin, Sarah M.
Greene, Celeste A. Lemay. Cassandra L. Firnemo,
Josephine Calvi, Carolyn D. Pouty, Kathryn

Tahun Publikasi
Volume
Topik

Horner, and Thomas H. Gallagher


: 20 May 2012
: 30
: Komunikasi pada paerawatan fokus-klien kanker

PEMBAHASAN
I.

Identifikasi masalah
Pengobatan kanker merupakan suatu hal yang sangatlah complex,
melibatkan berbagai tenaga medis, menggunakan terapi yang bersifat toxic
(racun), dan menghasilkan hasil yang belum pasti. Dengan segala
pengobatan tersebut dapat menurunkan tingkat persepsi klien akan akibat
dan respon apa yang akan terjadi sehingga meningkatkan kecemasan
mereka terhadap segala tindakan. Namun dengan timbulnya kecemasan
ini, masih banyak pasien yang tidak melaporkan akan kecemasaan mereka
ini. sehingga membuat mereka lebih tertutup dan murung. Oleh karena itu
diperlukan sebuah komunikasi timbal-balik antara perawat-klien untuk
memberikan dukungan semangat agar klien dapat menyampaikan segala
keluh-kesal mereka yang dapat membantu dokter dan tenaga medis lainnya
dalam memberikan respon yang efektif.

II.

Metode Penelitian
Dalam Jurnal ini telah dilaksanakan sebuah penelitian mengenai
bagaimana perawatan klien kanker dalam aspek komunikasi perawat-klien.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara melalui
via elektronik, seperti email dan telepon. Para partisipan didapatkan dari
olah data dari hasil rekam medis. Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti
tanyakan pada pasien seputar tentang persepsi klien tentang tindakan
keperawatan, apakah dampak akibat dari

tindakan tersebut, adakah

komunikasi antara perawat-klien setelah dilakukan tindakan tersebut,


adakah pertanggung jawaban mengenai tindakan tersebut dari pada tenaga
medis, apakah yang dilakukan dan bagaimana sikap perawat setelah
tindakan tersebut.
III.

Analisa Hasil Penelitian


Komunikasi klien-fokus sangatlah penting untuk perawatan patien
kanker. Klien dengan kanker memiliki masalah emosional dan adanya
tantangan fisik. Komunikasi dengan klien kanker memerlukan perngertian
serta perhatian yang lebih akan pengalaman putus harapan dalam
perawatan klien. Oleh karena itu diperlukan wawancara yang lebih dalam

pada klien yang telah melaksanakan pengobatan dan pada klien yang
menganggap bahwa terdapat suatu masalah selama dilakukannya
perawatan.
Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa telah dilakukan sebuah penelitian
oleh Cancer Communication Research Center terhadap persepsi, akibat,
dan respon klien terhadap perawatan kanker yang diberikan. Klien yang
dikaji merupakan klien kanker payudara stage I-III dan klien kanker
gastrointestinal stage I-III yang telah selesai melaksanakan segala
pengobtan dan terapi. Semua klien dalam usia rentang 21 sampai dengan
80 tahun. Klien-klien yang potensial berpartisipasi dilihat dari rekap medis
electronic dan di undang melalui via email. Untuk mendapatkan hasil
dalam penelitian tersebut, klien harus mengidentifikasi apakah terjadi
sesuatu yang salah selama perawatan kanker mereka, apakah hal tersebut
dapat di hindari, apakah dampak dari kesalahan tersebut, apakah dapat
membahayakan.
Dari hasil penelitian dalam kategori persepsi, 47% melaporkan bahwa
terjadinya kesalahan dalam hal komunikasi. Gangguan komunikasi disini
maksudnya adalah kurangnya pertukaran informasi anatara perawat-klien
(contoh: tidak memberitahukan tentang opsi pengobatan), ketidak akuratan
informasi yang diberikan, tenaga medis tidak mendengarkan keluhan sang
klien, serta tenaga medis melaporkan informasi dengan dingin dan seperti
tidak peduli. 53% lainnya melaporkan bahwa terjadinya keterlambatan
pemberian diagnosis dan atau terapi yang diberikan pada klien kanker.
Dalam kategori akibat, banyak klien yang melaporkan bahwa adanya
kesalahan dalam pelayanan kesehatan yang membuat para klien merasa
akan berbahaya terhadap fisik mereka, seperti nyeri, perlunya pengobatan
yang lebih, keterlambatan pulih, dll. Beberapa klien percaya bahwa
mereka diberikan informasi yang tidak cukup terhadap bagaiamana
persiapan dalam menghadapi chemotherapy dan oleh karena itu timbulnya
pengalaman yang sangat merugikan oleh klien yang sebenarnya dapat
dikurangi apabila diberikan penjelasan yang detail terlebih dahulu. 53%
klien melaporkan setelah kejadian tersebut terjadinya putus kepercayaan
dan hubungan antara perawat-klien.

Tanggung jawab, 65% klien melaporkan bahwa dokter yang


bertanggung jawab atas segala kesalahan dan kelalaian. 14% melaporkan
bahwa seharusnya perawat-lah yang bertanggung jawab atas kesalahan
tersebut. 13% klien melaporkan bahwa mereka sendirilah yang harus
bertanggung jawab atas kesalahan tindakan tersebut.
IV.

Kritisi Jurnal
Menurut kami jurnal ini sudah cukup bagus karena
dalam

jurnal

ini

sudah

memaparkan

masalah

yang

diakibatkan oleh ketidaefektifan komunikasi perawat-klien.


Ketidakefektifan

komunikasi

keterlambatan

dalam

ketidakakuratan

informasi,

disini

seperti

penyampaian
sikap

adanya
informasi,

pasien

dalam

menyampaikan informasi pada klien dengan sikap yang


dingin dan acuh tak acuh. Selain itu cara pengambilan
sampel juga cukup efektif karena klien telah dipilih secara
khusus

dengan

basis

catatan

rekam

medis

dan

diwawancarai melalui via elektronik seperti via email dan


telepon yang memungkinkan berkomunikasi dengan klien
dalam jarak jauh. Namun, disisi lain, cara pengambilan
hasil dari wawancara seperti ini juga memiliki sisi negative,
yaitu tidak dapat mengetahui apakah klien menyampaikan
informasi dengan jujur, berbohong, atau berlebihan. Tidak
hanya itu, sisi negative dari jurnal ini adalah hanya
menyampaikan

masalah-masalah

yang

terjadi

akibat

ketidakefektifak komunikasi dari tenaga medis dan tidak


menyampaikan solusi yang harus dilakukan oleh perawat
dan tenaga medis lainnya untuk mencapai komunikasi
yang efektif terhadap klien.
V.

Rumusan hasil penelitian, Aplikasi penelitian dalam


setting pelayanan
kesehatan di Indonesia :

Pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini memang


tidak sebaik di luar negeri walaupun mereka masih
memiliki

kendala

sama

seperti

negara

kita

yakni

ketidakefektifan komunikasi. Padahal sebenarnya tujuan


adanya komunikasi antara perawat-klien adalah untuk memberikan
kepuasan pada klien serta dengan komunikasi ini dapat menjadi salah satu
media pengobatan yang dapat meringankan penyakit yg diderita klien.
Di Indonesia, masih banyak pasien yang kekurangan
dalam hal pelayanan kesehatan. Banyak pula petugas
kesehatan yang lalai dalam menginformasikan apa yang
seharusnya mereka informasikan pada masyarakat / pasien
yang bersangkutan yang sebenarnya hal tersebut adalah
supaya mereka juga mengerti informasi yang seharusnya
mereka ketahui. Banyak petugas kesehatan yang mengerti
akan

kejadian

ini,

namun

petugas

kesehatan

tidak

memperdulikan, dan acuh terhadap situasi dan kondisi


tersebut. Bukan hanya pada kelalaian saja, namun juga
pada hal sikap. Banyak sekali perawat di Indonesia yang
masih bersikap dingin, acuh tak acuh dan lain sebagainya
terhadap patien. Padahal seorang patien memerlukan kasih
sayang dangan pengertian bukan hanya dari saudara dan
orang terdekat patient, namun juga dari perawat dan
tenaga medis lainnya.

PENUTUP
I. Kesimpulan
A. Jurnal
Masih banyak patient yang tidak puas atas pelayanan
kesehatan terutama pada patient kanker akibat dari
komunikasi yang tidak efektif diantara tenaga medispatient. Komunikasi yang tidak efektif disini meliputi
keterlambatan

dalam

penyampaian

informasi,ketidakakuratan informasi, dan penyampaian


informasi oleh perawat dengan sikap yang dingin.
B. Aplikasi di Indonesia
Tidak berbeda jauh dengan luar negeri, Indonesia juga
terdapat dan bahkan sering ditemukan komunikasi yang
tidak efektif diantara klien dengan perawat atau tenaga
medis lainnya. Serta di Indonesia masih banyak terdapat
tenaga medis yang bersikap dengin dan acuh tak acuh
terhadap klien.
II.

Saran
Perawat dimanapun harus bersikap jujur dan terbuka
dalam penyampaian informasi yang merupakan hak klien,
tetapi perawat juga harus mempertimbangkan situasi dari
klien. Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif dalam
penyampaian informasi pada setiap tindakan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/index.php/profil/tugasdanfungsi.html

http://www.onlinesyariah.com/2012/12/tugas-dan-peran-perawatprofesional.html

Das könnte Ihnen auch gefallen