Sie sind auf Seite 1von 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah survei analitik yang dilakukan

dengan pendekatan studi cross sectional. Survei ini dilakukan


untuk

mengetahui

memperlambat

hubungan

timbulnya

antara

gejala

aktivitas

osteoporosis

fisik

dalam

pada

pasien

osteoporosis di poli klinik orthopedi RSUD Dr. H. Abdul Moeleok


Bandar Lampung tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dan rekam medis
untuk

mencari

memperlambat

hubungan
timbulnya

antara
gejala

aktivitas

fisik

dalam

osteoporosis

pada

pasien

osteoporosis di poli klinik orthopedi RSUD Dr. H. Abdul Moeleok


Bandar Lampung tahun 2015.
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di poli klinik orthopedi RSUD. DR. H.
Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
3.2.2

Waktu Penelitian

39

40

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2015


3.3

Subjek Penelitian

3.3.1

Populasi
Seluruh pasien osteoporosis di poli klinik orthopedi RSUD.

Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2015.


3.3.2

Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan sebagian yang

diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap


mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2002) Dalam penelitian
ini teknik sampel yang digunakan adalah total sampling.23 Jumlah
sampel

diambil

dari

rekam

medis

dan

kuesioner

pasien

osteoporosis yang datang berobat ke poli klinik orthopedi RSUD.


Dr. H. Abdul Moeleok Bandar Lampung pada bulan Februari 2015
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
a.

b.

Kriteria Inklusi:
1. Pasien yang

didiagnosa

osteoporosis

oleh

dokter

spesialis orthopedi
2. Bersedia mengikuti penelitian
Kriteria Eksklusi:
1. Laki-laki dan perempuan yang didiagnosis pertama kali
pada usia > 50 tahun
2. Mempunyai riwayat penyakit tiroid, ginjal dan growth
hormone
3. Mempunyai riwayat konsumsi obat-obatan steroid

41

4. Mempunyai riwayat penyakit osteogenesis imperfekta,


osteoartritis, spondilitis tb dan fraktur
3.4

Variabel Penelitian

3.4.1

Variabel independent

Variabel independent pada penelitian ini adalah aktivitas fisik.


3.4.2

Variabel dependent

Variabel dependent pada penelitian ini adalah variabel yang akan


dicari

hubungannya

dengan

variabel

independent,

yaitu

memperlambat timbulnya gejala osteoporosis.

3.5

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Operasional


VARIABEL

DEFINISI

CARA
UKUR

ALAT
UKUR

HASIL
UKUR

SKALA
UKUR

Aktivitas
Fisik

Setiap
gerakan
tubuh
yang
dihasilkan
oleh
otot
rangka
yang memerlukan
pengeluaran
energi.

Kuesion
er

Dutch
Question
naire

Ordina
l

Ostoporosis

Osteoporosis
adalah
hilangnya
massa

Rekam
medis

Data
sekunder
(rekam
medis)

0=
Aktivitas
Ringan
<6,2
1=
Aktivitas
Sedang
6,3-7,1
2=
Aktivitas
Berat >7,1
0=
osteoporosi
s

Ordina
l

42

tulang.
Keadan
ini
ditandai oleh
meningkatny
a
resiko
fraktur akibat
kerapuhan
tulang
3.6

1= bukan
osteoporosi
s

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan data primer melalui

kuesioner.

3.7

Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah Dutch

Questionnaire yang disusun oleh Josten. Klasifikasi tingkat


aktivitas fisik ditentukan berdasarkan indeks aktivitas fisik (IAF),
yang merupakan penjumlahan dari indeks pekerjaan (IP), indeks
olahraga (IOR) dan indeks waktu luang (IWL).

3.8

Alur Penelitian
Merumuskan pertanyaan
penelitian dan hipotesis

Mengidentifikasi variabel
penelitian
Menetapkan subjek penelitian

Melaksanakan pengukuran
Menganalisis data

43

Gambar 5. Alur Penelitian

3.9

Pengolahan Data
Setelah data terkumpul melalui kuesioner, maka akan

dilakukan pengolahan data dengan langkah sebagai berikut:


1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan data, kesinambungan data dan
keseragaman data, apakah sudah sesuai seperti yang diharapkan atau tidak.
2.

Scoring, yaitu penelitian data dengan memberikan nilai pada pertanyaan yang
berkaitan dengan pengetahuan responden.

3.

Coding, yaitu menyederhanakan jawaban atau data yang dilakukan dengan


memberikan suatu simbol tertentu (biasanya dalam bentuk angka) untuk
setiap jawaban.

4.

Tabulating, yaitu mengelompokkan data kedalam suatu tabel tertentu menurut


sifat-sifat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.

5.

Processing, jawaban dari responden yang telah diterjemahkan menjadi bentuk


angka, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat
dianalisis.

6.

Cleaning, pembersihan data merupakan kegiatan pemeriksaan kembali data,


apakah ada kesalahan atau tidak.

44

3.10

Analisis Data

3.10.1 Analisa Univariat


Analisa univariat digunakan presentase, hasil dari setiap
variabel ditampilkan dapat dalam bentuk distribusi frekuensi,
jenis kelamin dan usia.
3.10.2

Analisa Bivariat

Analisa hubungan antara variabel aktivitas fisik dalam


memperlambat

timbulnya

gejala

osteoporosis,

dianalisis

menggunakan uji statistik chi square (x 2), dimana data-data yang


sudah diedit diberi kode dan ditabulasikan kemudian dimasukkan
diolah dengan menggunakan komputerisasi menggunakan rumus
chi square sebagai berikut:
Rumus chi square

( 0E )2
x =
E
2

Keterangan:
= penjumlahan

45

x= chi square
0= nilai observasi pada sel tabel
E= nilai ekspetasi yang dihitung dengan rumus
Derajat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 95% taraf
kebebasan dan = 0,05 jika p value 0,05, artinya ada
hubungan bermakna secara statistik atau Ha diterima jika p
value > 0,05 tidak ada hubungan secara statistik atau Ha ditolak.

Das könnte Ihnen auch gefallen