Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
87
E L T ( J I P M ) | 88
for gathering data, those instruments were tested. The validation of the
test and questionnaire instruments was conducted by a competent
person in validation, the reliability of the test was verified by using the
KR-20 formula and the reliability of the questionnaire was verified by
using the Alpha formula. In the prerequisite test on Analysis of
Variance the Lilliefors test was used to verify the normality test while
the Barlett test was used to verify the homogeneity test. With () =
0.05 the samples were obtained out of the population with normal and
homogeneous distribution.
The results of this research are as follows: (1) that the problem-based
learning model with the Polya-based solution steps results in a better
learning achievement in Mathematics that that with the Krulik
Rudnick-based solution steps; (2) that there is no difference in the
learning achievement in Mathematics among the students with the
high, medium, and low creativities; (3) that the learning achievement
in Mathematics of the students with the high creativity is equal to
either that of those with the medium creativity or that of those with the
low creativitywhen the problem-based learning model with the Polyabased solution steps is given; (4) that the learning achievement in
Mathematics of the students with the high creativity is equal to either
that of those with the medium creativity or that of those with the low
creativity when the problem-based learning model with the Krulik
Rudnick-based solution steps is given; (5) that the use of problembased learning model with the Polya-based solution steps results in an
equally good learning achievement in Mathematics to the use of that
with the Krulik Rudnick-based solution steps among the students with
the high creativity; (6) that the use of problem-based learning model
with the Polya-based solution steps results in an equally good learning
achievement in Mathematics to the use of that with the KrulikRudnick-based solution steps among the students with the medium
creativity; (7) that the use of problem-based learning model with the
Polya-based solution steps results in a better learning achievement in
Mathematics than the use of that with the Krulik Rudnick-based
solution steps.
Keywords: problem-based learning model, the Polya-based solution
steps, the Krulik Rudnick-based solution steps, the students
creativities
PENDAHULUAN
informalharusdisesuaikandenganperkemba
Pendidikanmerupakansuatukegiatan
ngandantuntutanpembangunan
yang
yang
memerlukanjenis
pentingdalamhidupmanusia.Penyelenggara
keterampilandankeahliansertapeningkatan
anpendidikan
mutusesuaidengankemajuanilmupengetahu
formal
maupun
88
E L T ( J I P M ) | 89
andanteknologi.
Penyelenggaraanpendidikantidaklepasdarit
ujuanpendidikan
yang
hendakdicapai,
karenatercapaitidaknyatujuanpendidikanm
sejumlah
erupakantolakukurdarikeberhasilanpenyele
nggaranpendidikan.Pengetahuan
dasar
pelajaran
mata
pelajaran,
2009/2010
khususnya
untuk
tahun
pelajaran
lebih rendah
serta
bekerjasama.
didik
kemampuan
dapat
memiliki
memperoleh,
kemampuan
mengelola,
dan
pasti
kompetensi
dan
dan
kompetitif.
kompetensi
sisi
lain
sebagian
siswa
Standar
dasar
sehingga
sebagai
mempelajarinya.
siswa
malas
Sikap
untuk
siswa
ini
disebabkan
atas.
pelaksanaan
keseluruhan
pembelajaran
dari
ditunjukkan
diantaranya
pelajaran
oleh
pengalaman
persepsi
matematika
siswa
siswa
terhadap
maupun
guru
E L T ( J I P M ) | 90
prestasi belajar matematika. Selain itu
dan
mendengarkan,
pelajaran matematika.
matematika
hanya
diajarkan
siswa
cenderung
pasif
hanya
memperhatikkan
dan
yang
dihafalkan
dan
menyelesaikan
matematika
siap
pakai
soal.
cenderung
untuk
Keberhasilanpembelajarantidakterle
Pembelajaran
pasdarikemampuanindividu
pada
dimilikisiswa,
target
yaitufaktor
yang
internal,
diantaranyafaktor
kreativitassiswa.Kreativitassebagai
kemampuanuntukmelihatkemungkinan-
kemungkinanuntukmenyelesaikansuatuma
karena
itu,
guru
matematika
perlu
sampaisaatinimasihkurangmendapatperhat
iandalampendidikan
formal.Siswalebihdituntutuntukberpikir
linier,
ingatanataupengetahuan
menuntutjawaban
tepatterhadappermasalahan
yang
diberikan.Kreativitas
yang
menuntutsikapkreatifdariindividuitusendiri
dapat
perludipupukuntukmelatihanakberpikirluw
berperan
pembelajaran
mengubah
aktif
dalam
matematika
anggapan
proses
dan
siswa
dapat
es
logis,
(flexibility),
penalaran,
yang
paling
lancar
(fluency),
asli
terhadap
Akan
Mengingatpentingnyakreativitassisw
atersebut,
maka
di
sekolahperludisusunsuatustrategipembelaj
aran
yang
90
E L T ( J I P M ) | 91
dapatmengembangkankreativitassiswa.
Strategitersebutdiantaranyameliputipemili
hanpendekatan,
metodeatau
model
satu
model
model
pembelajaranberbasismasalah.Pembelajara
nberbasismasalahmerupakansuatupembela
jaran
pembelajaran.Salah
yang
menuntutaktivitas
mental
siswauntukmemahamisuatukonseppembel
ajaranmelaluisituasidanmasalah
yang
disajikanpadaawalpembelajaran.Masalah
yang
disajikanpadasiswamerupakan
masalah
kehidupan
sehari-hari
menyelesaikan
masalah.Sementara
itu,
(kontekstual).Pembelajaranberbasismasala
hinidirancangdengantujuanuntukmembant
usiswamengembangkankemampuanberpik
sebut sebagai
irdanmengembangkankemampuandalamm
emecahkanmasalah, belajarberbagaiperan
orang
dewasamelaluiketerlibatan
merekadalampengalaman-pengalaman
(memilih
yang
bisa
digunakandalammenyelesaikanmasalahada
lahlangkahpenyelesaian
berdasarkan
strategi),
find
an
answer
mengajar
sudah pasti
Krulik-Rudnick.
belajar
tersebut
belajar.Prestasi
adalah
belajar
prestasi
yang
optimal
sangat
besar
prestasi
penting
Bahasa
belajar
bagi
keberhasilan
Indonesia
(1989:700),
adalah
penguasaan
91
E L T ( J I P M ) | 92
pengetahuan
atau
dikembangkan
ketrampilan
oleh
mata
yang
pelajaran,
angka
Pembelajaran
yang
guru.Sedangkan
diberikan
berbasis
masalah
(1994:19)
bagaimana
menyatakan
(2000:9)
pengertian
dalam
Djamarah
oleh
mengenai
hubunganya
belajar.
Arends
bahwa
(2008:41)
pembelajaran
teaching
prestasi
belajar
dengan
belajar
education
(pendidikan
berdasarkan
pengalaman),
kehidupan
menyajikan
masalah,
sebelumnya.
pertanyaan,
dan
authentic
nyata).
Peran
learning
guru dalam
mengajukan
memfasilitasi
tujuan.
yang
model
berbasis
better
masalah
dunia
suatu
konteks
bagi
belajar
tentang
cara
Model
pembelajaran
pembelajaran
nyata sebagai
siswa
untuk
berpikir kritis
dan
berbasis
solutions
masalah
to
pembelajaran
specific
yang
92
E L T ( J I P M ) | 93
efektif digunakan untuk memecahkan
kepada
siswa
autentik
dan
dan
untuk
berbagai
memungkinkan
mengembangkan
ide
pada
situasi
(1991)
berpendapat
dirancang
yang
yang
dapat
bermakna
Pembelajaran
Margeston
masalah
berbasis
untuk
masalah
membantu
memberikan
yaitu
Problem-based
learning
places
berbasis
to
terutama
gain
propositional
knowledge
as
informasi
guru
masalah
untuk
sebanyak-
dikembangkan
membantu
mengembangkan
use
situation.
pemecahan
masalah,
intelektual,
belajar
knowing
in
given
how.
Menurut
Margeston
kemampuan
siswa
berpikir,
dan keterampilan
tentang
berbagai
simulasi,
pembelajaran
memungkinkan
pengetahuan
seseorang
tentang
yang
mendapatkan
pemecahan
masalah
yang
menggunakan
menyatakan problem
METODE PENELITIAN
merupakan
semu.Alasan
digunakannya
jenis
penelitian
adalah
tidak
nyata.
Secara garis
besar
pembelajaran
penelitian
ini
eksperimental
peneliti
ini
adalah
mengusahakan
93
E L T ( J I P M ) | 94
timbulnya
variabel-variabel
dan
dilihat
matematika
varibel
yang
selanjutnya
dikontrol
untuk
sebagai
terikat.Sedangkan varibel
bebas
angket.
kreativitas
siswa.Sebelum
diberi
Teknik
analisa
datanya
pembahasan
sebagai berikut :
hipotesis
dan
hasilnya
a. Hipotesis Pertama
yaitu
belajar
soal-soal
tes
prestasi
Sekolah
Rudnick.
berupa model
berbasis
berbasis
langkah
Krulik-
masalah
penyelesaian
dengan
berdasarkan
masalah
dengan
langkah
94
E L T ( J I P M ) | 95
pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis
masalah
dengan
langkah
dengan
dari
model
Rudnick.
prestasi
siswa
Dengan
dengan
demikian
pertama,
yaitu
model
berbasis
masalah
pembelajaran
dengan
langkah
lebih
penyelesaian
hipotesis
berbasis
langkah
dengan
langkah
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.
3) Pada proses pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis masalah
dengan
berdasarkan Krulik-Rudnick,
menyebabkan
berbasis
model
masalah
pembelajaran
dengan
langkah
langkah
penyelesaian
usaha
dari
dengan
komunikasi
penyelesaian
Polya
menggunakan
dengan
Sedangkan
pembelajaran
penyelesaian
matematika siswa.
Rudnick,
model
berdasarkan
Krulik-
langkah-langkah
Siswa
proses
kerjasama
langkah
berdasarkan
selama
dan
langkah
yang
model
diberi
pembelajaran
penyelesaian
pembelajaran
dengan
pembelajaran
berbasis
E L T ( J I P M ) | 96
penelitian yang telah peneliti lakukan,
berbasis
masalah
dengan
langkah
c.
Hipotesis Ketiga
model
berbasis
berdasarkan
hasil
pembelajaran
Krulik-Rudnick,
penelitian
sebagai
salah
ini dapat
satu
sehingga
digunakan
alternatif
untuk
antara
model
kreativitas
pembelajaran
terhadap
dengan
prestasi
belajar
hitung campuran.
b.
perhitungan
Hipotesis Kedua
diperoleh
bahwaF11-12
dengan
kreativitas
pembelajaran
dengan
contoh
kreativitas
soal
yang
diberikan
prestasi
siswa
sedang
langkah
sedang
pembelajaran
dengan
berdasarkan Polya.
yang
menyatakan
masalah
penyelesaian
pada
berbasis
langkah
model
model
masalah
penyelesaian
pada
berbasis
kelompok
melalui
prestasi
siswa
kelompok
96
E L T ( J I P M ) | 97
kreativitas
rendah
pembelajaran
pada
sesuai
dengan
kajian
teori
yang
masalah
penyelesaian
kreativitas
model
masalah
dengan
berbasis
model
langkah
rendah
pembelajaran
dengan
pada
berbasis
langkah
penyelesaian
berdasarkan Polya.
dengan
prestasi
kreativitas
rendah
pembelajaran
dengan
siswa
kelompok
pada
berbasis
langkah
model
masalah
penyelesaian
model
kreativitas
pembelajaran
terhadap
dengan
prestasi
belajar
kreativitas
perhitungan
rendah
pembelajaran
dengan
pada
berbasis
langkah
model
diperoleh
bahwaF21-22
masalah
penyelesaian
berdasarkan Polya.
matematika
dengan
siswa
antar
kelompok
prestasi
kreativitas
pembelajaran
dengan
soal
berdasarkan
yang
diberikan
siswa
sedang
pada
berbasis
langkah
kelompok
model
masalah
penyelesaian
Krulik-Rudnick.
kreativitas
tinggi
sama
dengan
97
E L T ( J I P M ) | 98
berbasis masalah dengan langkah
penyelesaian
berdasarkan
Krulik-
Rudnick.
soal
yang
diberikan
dengan
prestasi
kreativitas
siswa
rendah
pembelajaran
dengan
kelompok
pada
berbasis
langkah
berdasarkan
model
masalah
penyelesaian
sesuai
dengan
kajian
teori
yang
Krulik-Rudnick.
kreativitas
berdasarkan
sedang
sama
dengan
Krulik-Rudnick
jika
rendah pada
model pembelajaran
penyelesaian
kreativitas
berdasarkan
Krulik-
Rudnick.
tidak
selalu
dapat
tinggi
prestasi
kreativitas
siswa
rendah
pembelajaran
dengan
model
masalah
penyelesaian
berbasis
berdasarkan
e. Hipotesis Kelima
kelompok
pada
langkah
baik.
Krulik-Rudnick.
antara
model
pembelajaran
kreativitas
kreativitas
dengan
rendah pada
tinggi
sama
model pembelajaran
terhadap
belajar
perhitungan
penyelesaian
berdasarkan
Krulik-
Rudnick.
diperoleh
prestasi
dengan
bahwaF11-21
antara
matematika
siswa
antar
kelompok
model
pembelajaran
berbasis
98
E L T ( J I P M ) | 99
berdasarkan Polya dan dengan model
22
tinggi.
antara
model
pembelajaran
berbasis
matematika
yang
pembelajaran
pada
menggunakan
berbasis
model
masalah
penyelesaian
siswa
dengan
berdasarkan
langkah
Polya
dan
matematika
mereka
menggunakan
lakukan
dengan
masalah
matematika tersebut.
berbasis
pada
model
masalah
penyelesaian
siswa
yang
pembelajaran
dengan
berdasarkan
langkah
Polya
dan
dengan
berbasis
mereka
sesuai
f. Hipotesis Keenam
model
pembelajaran
lakukan
dengan
dengan
kajian
teori
masalah
yang
antara
dengan
belajar
model
kreativitas
pembelajaran
terhadap
prestasi
g. Hipotesis Ketujuh
E L T ( J I P M ) | 100
Dari hasil perhitungan anava dua
antara
dengan
belajar
dengan
mengembangkan
belajar
model
berbasis
rata-rata
model
kreativitas
kreativitas
pembelajaran
terhadap
matematika
prestasi
rendah
prestasi
antara
siswa
pada
kelompok
kreativitas
masalah
rendah
dapat
kemampuannya
dengan
langkah
model
landasan
teori
dan
sebagai berikut:
kreativitas
rendah
pada
model
langkah
belajar
kreativitas
rendah
pada
penyelesaian
siswa
dengan
berdasarkan
mengunakan
model
100
E L T ( J I P M ) | 101
dengan
langkah
penyelesaian
berdasarkan Krulik-Rudnick.
2. Tidak
terdapat
belajar
perbedaan
matematika
siswa
langkah
penyelesaian
berdasarkan
Krulik-Rudnick
prestasi
yang
berbasis
maupun rendah.
penyelesaian
model
masalah
pembelajaran
dengan
langkah
berdasarkan
Polya
daripada
berdasarkan
Polya
prestasi
belajar
penggunaan
langkah
kreativitas
Krulik-Rudni
tinggi,
sedang
maupun
penyelesaian
model
berdasarkan
matematika
siswa
yang
DAFTAR PUSTAKA
Agus
model
masalah
penyelesaian
pembelajaran
dengan
langkah
berdasarkan
Polya
penggunaan
model
penyelesaian
berdasarkan
Krulik-Rudnick .
6. Pada siswa dengan kreativitas sedang,
penggunaan
berbasis
model
masalah
penyelesaian
pembelajaran
dengan
langkah
berdasarkan
Polya
2003.
________.
2009.
StatistikaUntukPenelitian. Surakarta: UNS
Press.
Depdiknas.1989. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
penggunaan
model
Depdiknas.
2003.
PengajaranBerdasarkanMasalah.
E L T ( J I P M ) | 102
Jakarta:
DepartemenPendidikanNasional.
Didin
DimyatidanMudjiono.1999.Belajar
dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
E.Nurhayati.2004.
Belajar
Aktif
Matematika untuk SD dan MI
Kelas 4. Jakarta: Bintang Ilmu.
Herman
Hudoyo.
1979.
PengembanganKurikulumMatemat
ika dan Pelaksanaannya Di Depan
Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
Jamin C. 2007. A Problem with Problem
Solving:
Teaching Thingking
Without Teaching Knowledge. The
Mathematic Educator, 17(2),7-14.
Kazerunian, K. 2007. Barriers to
Creativity
in
Engineering
Education : A Study of instructors
and Students Perceptions. Journal
of Mechanical Design, 129, 761768.
Kemple, Kristen and Nissenberg, Shari
.2000.Nurturing Creativity in Early
Childhood Education: Families
Are Part of It.Early Childhood
Education Journal, 28(1), 67-71.
Lee, H. and Bae, S. 2006. Issues in
implementing
a
Structured
Problem Based learning Srategy in
a Volcano Unit : A Case Study.
International Journal of Science
and Mathematics Education, 6(22),
655-676.
Krisdiyanto.2010. Pembelajaran
Biologi Berbasis Masalah melalui
Metode Proyek dan Metode Inkuiri
Ditinjau dari Kreativitas dan Sikap
Ilmiah Siswa. UNS: Tesis.
Saiful
Sagala.
KonsepdanMaknaPembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
2006.
E L T ( J I P M ) | 103
Torrance,
E.P
dan
Khatena,
J.
1976.Khatena-Torrance Creative
Perception
Inventory.Chicago:
Stoeltin Company.
Utami Munandar. 2009. Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat .Jakarta:
PT Rineka Cipta.
103