Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH:
Novvi Fitria Ayu S.Ked
PEMBIMBING: dr.Budi Justitia Sp.OT
Pendahuluan
Penderita dengan kelainan metabolic tulang
osteopenia: menurunnya massa tulang
(osteoporosis) dan menurunnya mineralisasi
tulang (osteomalasia)
Osteoprosis kel. metabolime tulang,
penurunan massa tulang tanpa disertai
kelainan pada matriks tulang, sehingga tulang
menjadi rapuh dan mudah patah
Berkurangnya massa tulang mulai terjadi
setelah usia 30 tahun penurunan massa
tulang yang berakibat pada osteoporosis
Anatomi Tulang
Definisi
Osteoporosis; osteo dan
porous, osteo artinya
tulang, dan porous berarti
berlubang-lubang atau
keropos.
Osteoporosis: kelainan
metabolik tulang dimana
terdapat penurunan massa
tulang tanpa disertai
kelainan matrik tulang.
etiologi
Ada 2 penyebab utama:
Pembentukan massa puncak tulang
yang kurang baik selama masa
pertumbuhan
Meningkatnya pengurangan massa
tulang setelah menopause
Faktor Resiko
Tidak dapat
dikendalikan
Jenis Kelamin
Usia
Ras
Riwayat Keluarga
Sosok Tubuh
Menopause
Dapat dikendalikan
Aktivitas Fisik
Kurang Kalsium
Merokok
Minuman
Keras/Beralkohol
Minuman soda
Stres
Bahan Kimia
Jenis Osteoporosis
a. Osteoporosis primer : osteoporosis yang bukan
disebabkan oleh suatu penyakit (proses
alamiah).
. Osteoporosis primer tipe I pasca menopause
yang terjadi pada wanita usia 50-65 tahun
. Osteoporosis tipe II. osteoporosis senile yang
terjadi pada usia lanjut
b. Osteoporosis sekunder : osteoporosis yang
disebabkan oleh penyakit atau sebab lain di luar
tulang defisiensi vitamin D dan terapi
glukokortikoid
c. Osteoporosis idiopatik osteoporosis yang
penyebabnya tidak diketahui
Patogenesis
Patogenesis Osteoporosis
primer Tipe I
Patogenesis Osteoporosis
primer Tipe II
Usia lanjut
absorpsi Ca di usus
Defisiensi vit D
Menurunnya reabsorpsi
Ca di ginjal
Menurunnya sekresi
GH dan IGF -1
Menurunnya aktifitas
fisik
Menurunnya sekresi
esrogen
Hiperparatiroidsm sekunder
osteoporosis
fraktur
Patogenesis Osteoporosis
Sekunder
Mekanisme yang menyebabkan osteoporosis
akibat pemberian GK jangka lama adalah
Supresi fungsi osteoblas yang secara potensial
meningkat kan apoptosis osteoblas.
Peningkatan resorpsi osteoklas akibat stimulasi
resorpsi tulang
Gangguan absorpsi kalsium di usus.
Peningkatan ekskresi kalsium di urine dan
induksi oleh hiperparatiroidisme sekunder
Induksi miopati yang menyebabkan risiko
mudah jatuh
Gejala Klinis
Nyeri tulang
Tinggi
badan
berkurang
Deformitas tulang
Pemeriksaan Fisik
Hal yang perlu di ukur dan
diperhetikan pada pasien
osteoporosis:
Tinggi Badan
Gaya Berjalan Penderita Osteoporosis
Deformitas Tulang
Nyeri Spinal
Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
Gambaran
radiologi yang
khas adalah
penipisan
korteks dan
daerah
trabekular yang
lebih lusen
b. Densitas Massa
Tulang
(Densitometri)
Gold standard ;
DEXA (Dual Energy
X-ray
Absorptiometry),
yang digunakan
untuk pemeriksaan
vertebra,collum
femur, radius
distal, atau seluruh
tubuh
Penatalaksanaan
Kalsium.
Vitamin D
Estrogen.
Kalsitonin
Bhisphosphonate
Pemasangan penyangga tulang
belakang (spinal brace) untuk
mengurangi nyeri punggung.
Pencegahan
a.
b.
c.
d.
e.
Daftar Pustaka
Terima Kasih
ADA
PERTANYAAN ?