Sie sind auf Seite 1von 36

OBAT-OBAT ANTIANEMIA

Penyebab anemia,
Disebabkan oleh kehilangan darah,
kekurangan zat besi atau perusakan sel
darah merah yang lebih cepat dari normal.
Terjadi secara bertahap, mula-mula
simpanan zat besi dlm tubuh menurun,
hingga mengurangi produksi hemoglobin
dan sel darah merah secara perlahan.

Kekurangan darah atau anemia : suatu


keadaan kronis, dimana kadar hemoglobin
dan / atau jumlah eritrosit berkurang.
Seseorang anemia bila kadar Hb < 8 mmol/l
pada pria atau < 7 mmol/l pada wanita.
Hemoglobin melakukan fungsi utama dari
sel darah merah dgn mengangkut oksigen
ke jaringan dan mengembalikan
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:


1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin
B12, asam folat dan vitamin C,
Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20%
wanita, 50% wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
Asam folat tersedia pada banyak makanan namun terutama terdapat di
hati dan sayuran hijau mentah.
2. Darah menstruasi berlebihan
Wanita yang sedang menstruasi rawan kekurangan zat besi bila darah
menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat besi.
3. Kehamilan:
Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat
besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
4. Penyakit tertentu:
Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran
pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan
anemia.

5. Obat-obatan tertentu:
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan
lambung (aspirin, obat anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat
menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan
vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis, dll).
6. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung
(gastrektomi):
Ini bisa menyebabkan anemia karena tubuh kurang
menyerap zat besi dan vitamin B12.
7. Penyakit radang kronis:
seperti lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada
kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya
dapat menyebabkan anemia karena memengaruhi proses
pembentukan sel darah merah.

Penyebab Anemia pada Anak :


infeksi cacing tambang,
malaria, atau
disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Selain kekurangan zat besi, masih ada 2 jenis lagi anemia yang sering
terjadi pada anak-anak:
1.Haemolytic anemia
Terjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari
kemampuan tubuh untuk memperbaruinya.
Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan
seperti thalasemia sickle cell anemia.
Pada kasus lain, seperti misalnya reaksi atas infeksi atau obat-obatan
tertentu, sel darah merah dirusak oleh antibodi tubuh.
2. Aplastic anemia
Terjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum
tulang belakang) tidak berfungsi baik.
Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau
sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.

Gejala-Gejala Anemia
- Muka pucat
- Lelah/Keletihan
- Kurang energi/lemas
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Mudah lelah bila berolahraga
- Sulit konsentrasi
- Mudah lupa
- Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak
kekuning-kuningan
- Nyeri tulang
Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan
denyut jantung bertambah cepat, nafas tersengal
dan pingsan.

Anti anemia
1.

Anti anemia hipokromik


- Zat besi (Fe)
- Riboflavin
- Piridoksin
- Kobal
- Tembaga

2.

Anti anemia megaloblastik


- Sianokobalamin (Vitamin B12)
- Asam Folat

1. Anemia hipokromik
Anemia hipokromik / ferriprive (anemia sekunder) :
penyebabnya defisiensi besi.
Jenis anemia ini juga disebut nutritional anemia, yg
disebabkan oleh :
- Perdarahan mukosa lambung
- Berkurangnya resorbsi dari usus halus reseksi
(pemotongan sebagian)
- Meningkatnya kebutuhan tubuh, spt pd pubertas,
wanita haid, hamil dan nifas.
- Kualitas makanan yang tidak memadai
- Penyakit kronis, spt : thalasemia

Zat Besi ( Fe )
Digunakan utk produksi hemoglobin
Jika kekurangan :
Sel darah merah jadi lebih kecil dengan Hb
rendah
Tubuh manusia sehat mngd 3,5 g Fe, yg
hampir seluruhnya dlm bentuk ikatan
kompleks dgn protein.
Cadangan Fe pd wanita dewasa 200-400 mg
Pada pria cadangan Fe nya 1000 mg.

Kebutuhan besi (Fe)


Jumlah kebutuhan besi dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya :
- Umur
- Jenis kelamin
- Jumlah darah dalam badan
Pada keadaan normal laki-laki butuh 10
mg/hari dan wanita 12 mg/hari.
Pada wanita hamil dan menyusui perlu
tambahan asupan zat besi 5 mg/hari

Sumber zat besi (alami)


Dengan kadar tinggi (> 5 mg/100 g)
- hati
- ragi
- jantung
- kerang
- kuning telur
- kacang2an
- buah2an
2. Dengan kadar sedang (1-5mg/100 g)
- daging
- unggas
- ikan
- sayuran yg hijau
- biji2an
3. Dengan kadar rendah
- susu atau produknya
- sayuran yg hijau
1.

Distribusi dalam tubuh


Tubuh sehat mgd 3,5 gram Fe dlm betk ikatan kompleks dgn
protein.
Besi mudah mengalami oksidasi atau reduksi.
70 % dari Fe yg ada dlm tubuh mrpkan Fe fungsional atau
esensial & 30 % Fe non esensial.
Fe esensial terdpt pd :
1.
Hemoglobin 66 %
2.
Mioglobin 3 %
3.
Enzim tertentu yg berfungsi dlm transfer elektron mis :
sitokrom oksidase, suksinil dehidrogenase, dan xantin
oksidase sebanyak 0,5%
4.
Transferin 0,1%.
Besi non esensial sbg cadangan dlm bentuk feritin dan
hemosiderin sebanyak 25% dan pd parenkim jaringan
kira2 5 %.

Farmakokinetik
Absorbsi Fe mel sal cerna terutama di duodenum,
lebih mudah diabsorbsi dalam bentuk ferro.
Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara
transport aktif.
Ion fero yg sdh diabsorbsi diubah menjadi ion feri
dalam sel mukosa. Kemudian ion feri akan masuk
k dlm plasma dgn perantara transferin, atau
diubah menjadi feritin dan disimpan dlm sel
mukosa usus.
Secara umum jika cad dlm tubuh tinggi dan
kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih
banyak Fe diubah menjadi feritin. Bila cad rendah
atau kebutuhan meningkat, maka Fe yg baru
diserap akan segera diangkut dari sel mukosa ke
sumsum tulang utk membentuk Hb.

Absorbsi Fe dpt ditingkatkan oleh kobal, inosin,


etionin, vit C, HCl, suksinat, dan senyawa asam
lainnya.
Absorbsi Fe dpt turun bila ada fosfat, atau antasida
(kalsium karbonat, aluminium hidroksida, dan
magnesium hidroksida).
Ekskresi
Jumlah Fe yg diekskresi 0,5 1 mg sehari,
berlangsung mel sel epitel kulit dan saluran cerna
yg terkelupas, jg mel keringat, urin, feses, serta
kuku dan rambut yg dipotong.
Pada wanita haid jml Fe yg diekskresi mel haid 0,5 -1
ml sehari.

Kebutuhan Fe
Selama masa haid, wanita kehilangan k.l. 40 ml
darah per bulan atau sama dengan 0,7 mg
besi / hari.
Kebutuhan besi selama pertumbuhan
meningkat sampai k.l. 0,6 mg, dan waktu
kehamilan sampai 1-2 mg / hari.
Pd org sehat hanya 5-10% dari jml besi dlm
makanan yg diserap, yakni 10-20 mg sehari,
yg mencukupi keperluan sehari 1-2 mg.
Tetapi pd masa pubertas, haid, hamil, dan
laktasi kebutuhan besi meningkat sampai 2-4
mg sehari.

Terapi dgn sediaan besi.


Secara peroral dgn garam fero, spt : ferro fumarat,
ferro glukonat atau ferro sitrat, dan garam organis
ferro sulfat.
Dosis umum 100 dan 200 mg Fe (elemen) sehari.
Resiko over dosis dan keracunan umumnya tidak ada,
krn resorbsi dalam usus tergantung dari kebutuhan,
yang diatur oleh suatu mekanisme kontrol.
Penggunaan parenteral sebagai besi sorbitol-sitrat
atau Fe-dextran (Hibiron) tdk menghasilkan efek yg
lebih baik drpd peroral, sedangkan kecepatan
naiknya kadar Hb tdk berbeda banyak, Oleh krn itu
parenteral hanya bila secara oral tdk mungkin
diberikan, krn malabsorbsi syndrome, adanya
perdarahan, atau keluhan lambung-usus hebat.

Lamanya terapi minimal 3 bulan. Setelah


suatu masa latensi dari k.l. 10 hari, kadar Hb
akan naik, k.l. 1% (=0,15g%) sehari sampai
Hb pulih normal dalam waktu 1-2 bulan.
Kemudian terapi perlu dilanjutkan 1-2 bulan
lagi guna mengisi depot tubuh.
Efek samping heart burn, perasaan tidak
nyaman di lambung, mual, muntah, sembelit
ringan dan kadang-kadang diare.

Pada overdose, mekanisme kontrol usus tidak


berfungsi lagi dan dapat terjadi perdarahan
lambung-usus, shock, tachykardia,
kerusakan hati, konvulsi dan koma. Terutama
anak kecil sgt peka thd overdose, krn
mekanisme penangkalan dalam ususnya
belum sempurna. Sebagai antidot pd
keracunan besi tersedia injeksi dgn zat
pengikat besi desferrioksamin (Desferal)

Kehamilan
Sediaan besi boleh digunakan peroral selama
kehamilan.
Interaksi :
Tetrasiklin mengurangi resorbsi, krn
pembentukan kompleks yg tdk larut, shg
pemberian dgn interval waktu 3 jam.
Vit C meningkatkan resorbsi senyawa ferro.
Penyerapan senyawa kuinolon dikurangi oleh
besi.

Dosis
Oral 2 dd 65 mg Fe a.c. Atau antara jam
makan, dari dosis ini diserap rata-rata 25 mg
sehari. Dosis lebih tinggi tdk ada gunanya
karena tidak mempercepat efek.
Anak-anak : maks 3 mg/kg sehari dalam 3
dosis.
Makanan lazimnya mengurangi resorpsi, shg
sebaiknya diminum pd perut kosong.
Akan tetapi bila tiombul gangguan sal cerna,
perlu diminum pd waktu malam.

Sediaan
Oral
1. Hidrat sulfas ferosus (FeSO47.H2O) 300 mg, yg
mgd 20 % Fe
Dosis :
3 x sehari selama 6 bulan
Mula-mula absorbsi k.l. 45 mg sehari, dan setelah
depot Fe dipenuhi menurun menjadi 5-10 mg
sehari.
Untuk anemia berat :
- Fe Fumarat - Fe Glukonat
- Fero laktat - fero karbonat

Parenteral
Dibenarkan jika secara oral tdk menghasilkan (intoleransi
terhadap sed oral, atau tdk ada respon).
Iron-dextran (imferon) mgd 50 mg Fe setiap ml (larutan 5
%) utk i.m. atau i.v. Dosis dihitung berdsr beratnya
anemia, yaitu 250 mg Fe utk setiap gram kekurangan
Hb. Pada hari I disuntikan 50 mg, dilanjutkan dgn 100
mg-250 mg setiap hari atau bbrpa hari sekali.
Pada pemberian iv dosis permulaan tdk boleh melebihi 25
mg, peningkatan bertahap utk 2-3 hari sampai tercapai
dosis 100 mg/hari. Obat harus diberikan perlahan-lahan
dgn menyuntikan 20-50mg/menit.
Penggunaan oral dan parenteral secara bersamaan tidak
boleh dilakukan, krn penjenuhan ferritin dpt menimbulkan
toksis akut.

Riboflavin (Vit B2)


B2 dalam bentuk FMN (Flavin Mono
Nukleotida) dan FAD (Flavin Adenin
Dinukleotida) berfungsi sebagai koenzim
dlm metabolisme flavo-protein dalam
pernafasan sel.
Dosis B2 10 mg sehari, oral maupun i.m

Piridoksin (Vit B6)


Berfungsi sebagai koenzim yg merangsang pertumbuhan
hem
Defesiensi Vit B6 menimbulkan anemia mikrositik
hipokromik.

Kobal
Sering terdapat dalam campuran sediaan Fe, karena Co
dapat meningkatkan absorpsi Fe melalui usus.

Tembaga
Merupakan koenzim terdapat dalam sitokrom oksidase

2. Anemia megaloblastik
Disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau
asam folat, bercirikan sel-sel darah abnormal
dan besar (makrositer) dgn kadar Hb per eritrosit
yang normal atau lebih tinggi (hiperkrom) dan
MCV ( Mean Corpuscular Volume ) tinggi.
Pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
memerlukan sianokobalamin dan asam folat.
Kekurangan salah satu atau keduanya dapat
menyebabkan anemia yg disertai dgn
dilepasnya eritrosit muda ke sirkulasi.

Kekurangan vitamin B12 ini dpt disebabkan


oleh :
- Gangguan resorbsinya
- Efek toksik dari obat seperti :
kloramfenikol, Sulfonamida, antidiabetik
oral, fenitoin, dan fenilbutazon.

Sianokobalamin (Vit B12)


Defesiensi B12 ditandai dgn :
- Gangguan hematopoesis
- Gangguan neurologi
- Kerusakan sel epitel, terutama epitel saluran cerna
Kebutuhan Vit B12 1 mcg / hari, sesuai dgn jmlh yg
diekskresi oleh tubuh.
Vit B12 bersama asam folat penting untuk metabolisme
intrasel.
Sumber : mikroorganisme, spt bakteri dlm kolon manusia.
Sumber B12 utk memenuhi kebutuhan manusia adalah
makanan dari hewani, spt jeroan (hati, ginjal, jantung)
dan kerang.
Vit B12 dgn jml sdg : kuning telur, susu kering bebas lemak
dan makanan yg berasal dari laut (sarden, kepiting).

Farmakokinetik
Diabsorbsi baik mel pemberian i.m., atau s.c. Kadar
puncak dlm plasma 1 jam stlh suntikan i.m.
Transport, setelah diabsorbsi hampir semua Vit B12
dlm darah terikat dg protein plasma.
Nasib dan sekresi, baik sianokobalamin maupun
hidroksokobalamin dlm jaringan dan darah terikat
oleh protein. Ikatan dgn hidroksokobalamin lebih
kuat shg sukar diekskresi mel urin. Ekskresi
bersama urin hanya terjadi pd btk yg tdk terikat
protein.
Vit B12 dpt menembus sawar urin dan masuk k dlm
sirkulasi bayi.

Vit B12 tersedia dalam btk oral (lebih mahal) dan


parenteral (i.m, s.c).
Jenis suntikan B12
- Larutan sianokobalamin 10-1000 mcg/ml
- Larutan ekstrak hati dalam air
- Suntikan depot Vit B12
Dosis awal 100 mcg sehari : 5-10 hari
Dosis penunjang 100 200 mcg sebulan sekali
sampai diperoleh remisi yg lengkap, yaitu jmlh
eritrosit dlm darah k.l. 4,5 juta/mm 3 dan
morfologi hematologik berada dlm batas-batas
normal.

Asam Folat

Kebutuhan tubuh akan Asam folat 50-100 mcg/hari, pd kondisi


hamil meningkat sampai 300 mcg atau lebih.
Selama kehamilan atau laktasi k.l 50 mcg folat seharinya
hilang antara lain ke dlm air susu ibu. Kekurangan folat
selama kehamilan dpt menghasilkan bayi dgn cacat spina
bifida, suatu neural tube defect. ( adanya celah pd tulang
belakang krn beberapa ruas tulang gagal bertaut).
Defesiensi folat merupakan komplikasi dari :
- Gangguan di usus kecil
- Alkoholisme yang menyebabkan asupan makanan buruk
- Efek toksik alkohol pada sel hepar
- Anemia hemolitik yg menyebabkan laju eritrosit tinggi

Defisiensi folat terutama akan memperlihatkan


gangguan pertumbuhan akibat gangguan
pembentukan nukleotida purin dan pirimidin.
Gangguan ini akan menyebabkan kegagalan
sintesis DNA dan hambatan mitosis sel.
Gejala defisiensi folat adalah hematopoesis
megaloblastik, selain itu terjadi glositis, diare,
penurunan berat badan.
Secara klinis defisiensi folat tidak terdapat
kerusakan sarung mielin shg tidak ada
gagguan neurologis.

Farmakokinetik
Pemberian oral absorbsi folat sgt baik sekali,
terutama bagian proksimal usus halus.
Distribusinya merata ke semua sel jaringan
dan terjadi penumpukan dalam cairan
cerebrospinal.
Ekskresi melalui ginjal, sebagian besar dalam
bentuk metabolit. Pd orang dgn diet normal,
jumlah yg diekskresi hanya sedikit sekali,
dan akan meningkat bila diberikan folat
dalam jumlah besar.

Sediaan

Tablet : 0,1 ; 0,4 ; 4 ; 5 ; 10 dan 20 mg


Injeksi : 5 mg/ ml
Umumnya diberikan secara peroral, jika keadaan tdk
memungkinkan baru diberikan secara i.m dan s.c
Dosis untuk diagnostik 0,1 mg oral selama 10 hari
Terapi awal pd defesiensi folat tanpa komplikasi 0,5-1 mg
sehari oral selama 10 hari (1-2 dd 0,5 mg)
Dosis penunjang 0,1 0,5 mg sehari (1 dd 0,1-0,5 mg).
Untuk memperkecil resiko spina bifida 0,5 mg mulai
minimal 4 minggu sblm pembuahan (konsepsi) sampai
dgn minggu ke 8 dari kehamilan.

Efek samping
Jarang terjadi berupa reaksi alergi (demam,
ruam kulit).
Dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan
lambung-usus, sulit tidur, iritasi dan
aktifitas berlebihan.

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen