Sie sind auf Seite 1von 15

Constitution of Alloy

(Susunan Paduan)

Paduan (alloy) adalah suatu bahan yang


memiliki sifat metalik dan terdiri dari unsur kimia,
sedikitnya satu unsur adalah logam
Suatu paduan dapat berupa sesuatu yang
homogen atau berupa campuran (mixture) dari
beberapa fase (phase).
Fase adalah bagian dari material yang homogen
dan secara fisik berbeda.
Untuk unsur murni fase sama dengan state
(padat, cair atau gas)
Logam yang mempunyai sifat allotropi dalam
keadaan padat memiliki beberapa fase. Struktur
kristal yang berbeda adalah fase yang berbeda.

Bila dua atau lebih unsur dicampurkan


maka ada beberapa kemungkinan yang
dapat terjadi:
Compound (senyawa) atau intermetallic
alloy phase
Solid solution (larutan padat)
Mixture (campuran) dari berbagai fase

Compound (senyawa) atau


intermetallic alloy phase
Komposisinya tertentu (punya rumus kimia)
Mempunyai struktur kristal dan sifat (fisik, kimia
dan mekanik) yang sama sekali berbeda dari
unsur pembentuknya
Mempunyai titik lebur (temperatur perubahan
fase tertentu) tertentu, sama halnya seperti
logam murni
Ada 3 macam compound :
- Intermetallic compound (Valency compound),
- Interstitial compound dan
- Electron compound

Intermetallic compound (Valency compound)


Biasanya terbentuk antara logam yang berbeda
dan mengikuti aturan valensi
Biasanya ikatan atomnya sangat kuat (ionik atau
kovalen)
Bersifat non metalik
Biasanya keuletandan konduktivitas listriknya
sangat rendah
Struktur kristal kompleks
Contohnya: CaSe, Mg2Pb, Mg2Sn dan Cu2Se

Interstitial Compound
Biasanya terbentuk antara logam transisi
(seperti Scandium Sc, Titanium Ti,
Tantalum Ta, Tungsten W, dan Besi Fe)
dengan hydrogen H, oksigen O, karbon C,
boron B dan nitrogen N.
Mempunyai komposisi tertentu
Bersifat metalik
Mempunyai kekerasan dan titik lebur
sangat tinggi
Contoh: TiC, TaC, CrN, TiH, Fe4N3 , W2C
dan Fe3C

Electron Compound
Dapat terjadi pada paduan logam Tembaga,
Emas, Perak, Besi dan Nickel dengan logam
Cadmium, magnesium, Timah Putih, Seng, dan
Aluminium
Beberapa senyawa ini mempunyai struktur
kristal yang sama
Senyawa ini terjadi dengan mengikuti/mendekati
angka perbandingan jumlah elektron valensi
terhadap jumlah atom tertentu
Misalnya senyawa AgZn, terdiri dari 1 atom Ag
(valensi 1) dan 1 atom Zn (valensi 2). Jumlah
elektron valensi (1+2=3) : jumlah atom (2)= 3:2

Banyak electron compound menunjukkan sifat seperti solid


solution, komposisi cukup bervariasi (range lebar),

kekerasan rendah, keuletan tinggi


Electron to atom
ratio 3 : 2
(BCC Structure)

Electron to atom
ratio 21 : 13
(Complex Cubic)

Electron to atom
ratio 7 : 4
(HCP Structure)

Ag Cd
AgZn

Ag5Sd8

AgCd2

Cu9Al4

Ag5Al3

Cu3Al

Cu31Sn8

AuZn4

AuMg

Au5Zn8

Cu3Si

FeAl
Cu5Sn

Fe5Zn21

FeZn7

Ni5Zn21

Ag3Sn

Solid Solution
Setiap larutan terdiri dari pelarut (solvent),
yang jumlahnya lebih banyak dan terlarut
(solute), yang jumlahnya lebih sedikit
Dalam larutan, yang tampak adalah
solvent, sedang solute akan hilang
Jumlah solute yang dapat larut dalam
solvent merupakan fungsi temperatur
Dalam solid solution atom solute masuk
ke dalam kristal solvent, sehingga
menyebabkan terjadinya penguatan

Ada 2 jenis larutan padat:


Substitutional solid solution, dimana atom
solute menggantikan posisi atom solvent di
dalam kristal solvent. Yang dapat larut secara
substitutional adalah unsur solute dengan jari2
atom yang tidak terlalu jauh berbeda dengan
jari2 atom dari solvent

Interstitial solid solution, dimana atom solute


masuk menyisip disela atom solvent di dalam
kristal solvent. Yang dpat larut secara interstitial
adalah solute dengan jari2 atom sangat kecil
(kurang dari 1, hydrogen, boron, karbon,
nitrogen dan oksigen

Substitutional solid solution


Dalam larutan ini solubility dapat tidak
terbatas, tergantung pada beberapa faktor
Crystal factor, kelarutan tak terbatas
dapat terjadi kalau kedua komponen
mempunyai sistem kristal yang sama
Relative size factor, kelarutan tak
terbatas dapat terjadi bila perbedaan jari2
atom <8%, bila perbedaan itu 8 15%
kelarutan ada batasnya, bila lebih dari
15% kelarutan akan sangat terbatas

Cemical affinity factor, bila kedua


komponen mempunyai affinitas kimia yang
besar maka keduanya cenderung
membentuk senyawa. Untuk dapat
membentuk larutan padat maka affinitas
kimia harus kecil
Relative valence factor, kelarutan tidak
terbatas dapat terjadi bila valensi kedua
komponen sama, bila tidak maka
kelarutan akan terbatas, komponen
dengan valensi lebih tinggi akan
melarutkan jauh lebih sedikit

Intersitial solid solution


Atom solute masuk ke dalam kristal
solvent dengan cara menyisip, karenanya
atom solute harus jauh lebih kecil
daripada atom solvent
Kelarutan sangat terbatas, karenanya
tidak banyak berarti terhadap penguatan.
Karenanya juga biasa larutan jenis ini
tidak begitu penting, kecuali larutan padat
karbon dalam besi

Mixture
Struktur ini tidak homogen, merupakan
campuran dari beberapa fase
Dapat merupakan kombinasi dari kristal
Logam murni, larutan padat dan senyawa
Alloy structure
Mixture

Homogen

Any
Solid solution
Compound
combination of
solid phase
-pure metal
Substitutional Interstitial
-solid solution
Intermetall Intersitial Electron
-compound
ic

Das könnte Ihnen auch gefallen