Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. PULP THERAPY
A. INDIRECT PULP THERAPY
INDIKASI :
untuk lesi karies yang dalam
Pulpa belum terekspos
Tidak ada tanda tanda pulpitis irreversibel seperti
nyeri spontan
KONTRAINDIKASI :
Nyeri tajam terjadi ketika dilakukan withdrawal
stimulus
Terjadi nyeri spontan terutama ketika malam hari
Gigi goyang hebat
Ada lesi periapeks
Respon terhadap tes listrik
Terjadi diskolorisasi gigi
TEKNIK :
2 kali kunjungan :
Dapatkan akses ke lesi.
Hilangkan infected dentin.
Pertahankan selapis affected dentin.
Lapisi lesi dengan ZOE / hidroksida kalsium untuk
membunuh bakteri.
Pembuatan tambalan sementara
Setelah 6-8 minggu untuk perbaikan proses karies
dan inflamasi pulpa, tumpatan sementara, ZOE/pelapik
hidoksida kalsium dan affected dentin yang
ditinggalkan dapat diangkat, kemudian dilakukan
tumpatan tetap.
1 kali kunjungan : Langkahnya sama hanya saja langsung
dilakukan tumpatan tetap dan affected dentin tidak harus
diangkat jika tidak ada keluhan.
KONTRAINDIKASI :
Prosedurnya:
a. eskavasi
b. capping
c. sealing
Evaluasi keberhasilan:
Pulpa terjaga tetap vital.
Tidak timbul rasa sakit/nyeri
Respon inflamasi menjadi minimal
Dalam gambaran radiografik tidak menunjukkan
tanda perubahan dystrophic
2. PULPOTOMY
INDIKASI :
Gigi sulung atau gigi tetap muda (yang
pembentukan akarnya belum sempurna) dengan
pulpa terbuka, vital, sehat karena karies atau trauma
atau saat ekskavasi seluruh jaringan karies/dentin
lunak
Terbatas pada gejala pulpa hiperemia atau keadaan
ringan pada kamar pulpa
Tidak ada tanda-tanda dan gejala peradangan dalam
kamar pulpa
Perawatan darurat sementara bagi pulpitis akut
KONTRAINDIKASI :
Pembengkakan akibat radang pulpa
Gigi goyang patologik
Pada gambaran radiograf terdapat radiolusensi
periapikal atau interradikular, resorpsi akar interna
patologik, resorpsi akar interna, kalsifikasi pulpa
Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa
Sakit spontan
Sakit pada saat perkusi atau palpasi
TUJUAN
Mempertahankan vitalitas gigi
Pembentukkan akar muda tetap dapat berlangsung
Kalsium hidroksida
Sifatnya, yaitu :
Bakterisid, karena bersifat basa
Merangsang odontoblas merangsang
dentinal bridge
Amalgam
ZEO cement
Kalsium hidroksida
Vital pulp
Prosedur :
a.Karies diekskavasi
b.Setelah itu angkat jaringan yang
terinfeksi dalam kamar pulpa. Jaringan
yang masih sehat dibiarkan saja.
c.Bersihkan debris yang tersisa dengan
larutan irigasi.
d.Lapisi dengan kalsium hidroksida.
e.Setelah mengeras lapisi dengan GIC
dan tumpat dengan resin komposit.