Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama Pasien
No. RM
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Status Perkawinan
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
Jenis Kelamin
Suku
Diagnosa Medis
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pengkajian
Sumber Informasi
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
B. Penanggung Jawab
Nama
:
Tempat Tanggal Lahir
Umur
:
Agama
:
Alamat
:
Pekerjaan
:
Jenis Kelamin
:
Hubungan dengan Pasien
No. Telepon
:
:
1. Riwayat Kesehatan
Riwayat pengobatan penyakit-penyakit dan riwayat imunitas
2. Pemeriksaan Fisik
a. Nyeri kepala
b. Paralisis
c. Refleks tendon berkurang
d. Kaku kuduk
e. Brudzinky
MENDETEKSI LUMPUH LAYUH
1) Bayi
a.
Perhatikan posisi tidur. Bayi normal menunjukkan
posisi tungkai menekuk pada lutut dan pinggul. Bayi
yang lumpuh akan menunjukkan tungkai lemas dan lutut
menyentuh tempat tidur.
b.
Lakukan rangsangan dengan menggelitik atau
menekan dengan ujung pensil pada telapak kaki bayi.
Bila kaki ditarik berarti tidak terjadi kelumpuhan.
c.Pegang bayi pada ketiak dan ayunkan. Bayi normal akan
menunjukkan gerakan kaki menekuk, pada bayi lumpuh
tungkai tergantung lemas.
2) Anak besar
a) Mintalah anak berjalan dan perhatikan apakah pincang
atau tidak.
b) Mintalah anak berjalan pada ujung jari atau tumit. Anak
yang mengalami kelumpuhan tidak bias melakukannya.
c) Mintalah anak meloncat pada satu kaki. Anak yang
lumpuh tak bias melakukannya.
d) Mintalah anak berjongkok atau duduk di lantai kemudian
bangun kembali.
e) Anak yang mengalami kelumpuhan akan mencoba
berdiri
dengan
berpegangan
merambat
pada
tungkainya.
f) Tungkai yang mengalami lumpuh pasti lebih kecil.
f. B1 (breath) : RR normal, Tidak ada penggunaan otot bantu
pernafasan Suhu (38,9 C)
g. B2 (blood) : normal
h. B3(brain
: gelisah (rewel) danpusing
i. B4 (bladder) : normal
j. B5 (bowel) : mual muntah, anoreksia, konstipasi
k. B6 (bone)
: letargi atau kelemahan, tungkai kanan
mengalami kelumpuhan, pasien tidak mampu berdiri dan
berjalan
.
3. Diagnosa Keperawatan
1) Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan disfungsi
neuromosculer
2) Hipertermi berhubungan dengan penyakit
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
4) Konstipasi berhubungan dengan kerusakan neurologis
4. Intervensi
1) Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi
neuromosculer
NOC :
a. Respiratory status : Ventilation
b. Respiratory status : Airway patency
c. Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam
pasien menunjukkan keefektifan pola nafas,
Kriteria Hasil :
tidak
ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
irama
nafas,
frekuensi
pernafasan
dalam
klien
latihan
bernapas
diafragmatik
dan
membuat
keputusan
tentang