Sie sind auf Seite 1von 15

All About

Marketing, sales engineer, target and strategi market


sale , sale, and sale ^_^
Dunia Sales merupakan dunia pekerjaan yang sangat dinamis, Walaupun profesi ini belum sepopuler profesi
lain tapi tidak dapat di sangkal bahwasanya profesi ini apabila ditekuni dengan sungguh2 justru bisa membawa
kepada kesuksesan hidup secara Materi yang lebih cepat. Hal ini di buktikan dengan begitu banyaknya
pengusaha-pengusaha yang memang pada awalnya berangkat dari seorang Salesman kemudian sukses
membangun bisnisnya di kemudian hari,
Menjadi seorang salesman yang sukses memang butuh waktu dan proses, ketika seseorang sudah memutuskan
untuk memilih jalan hidup pekerjaannya sebagai seorang salesman, maka yang perlu di di sadari adalah
ketekunan menjalani proses kesuksesan tersebut yang memang harus di lewati dengan sungguh-sungguh.
Pada banyak Case, sering seseorang yang mempunyai basic skill yang baik untuk menjadi Salesman malah
berguguran dan menjadi gagal dalam perjalanannya, Mengapa Hal itu bisa terjadi ? hal itu terjadi karena
sebagian besar para salesman pemula tersebut melakukan kesalahan-kesalahan dalam prosesnya, kesalahankesalahan apa saja kiranya yang patut di cermati oleh para Salesman baru tersebut?, berikut beberapa tipsnya
yang musti anda salesman pemula ketahui :
1. Hanya berorientasi pada hasil Akhir
Ketika merekrut seorang Salesman seringkali seorang Manager Sales bertanya Apakah Anda Siap Bekerja
dengan Target? kemudian juga pertanyaan Jika Anda tidak capai Target apakah anda bersedia mengundurkan
diri? , Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan sebuah pertanyaan yang buat sebagian orang menjadi hal yang
menakutkan di kala Interview Kerja. seorang calon Salesman yang tengah di Interview pasti wajib menjawab
Ya pada saat di tanyakan dua hal ini. Sehingga ketika dirinya diterima bekerja maka pencapaian Target ini
seakan menjadi sesuatu yang menakutkan dan malah menjadi seakan-akan beban yang harus di tanggung karena
si Salesman takut dikeluarkan dari Pekerjaannya. Pada saat-saat seperti itu sering kali salesman pemula salah
dalam mentransformasikan energinya, Energi yang ada bukannya di gunakan untuk berproses dan fokus
terhadap pencapaian targetnya, tapi malah energynya banyak menjadi negatif terlalu takut memikirkan Gimana
kalo saya tidak capai target seakan-akan Target menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, sehingga Fokus
pikirannya bukan kepada Bagaimana saya bisa mencapai target, tetapi malah berfikir Apa yang akan
saya lakukan jika saya tidak capai Target Padahal kita semua tau.. bahwa sebuah kesuksesan membutuhkan
proses. Anda harus tau bahwa seorang Sales Manager yang baik haruslah berfokus kepada proses tidak hanya
hasil, terutama untuk teamnya yang masih pemula,apalagi mengingat sedemikian sulitnya mendapatkan dan
mendidik Sales-sales yang Handal. Untuk itu Buat Anda yang baru nyemplung di dunia Sales jangan sekalisekali takut dengan Target, kalahkanlah semua pikiran Negatif yang ada dipikiran Anda. berproseslah secara
maksimal, gunakan energy anda untuk hal yang positif dan berikhtiarlah.
2. Memiliki Ambisi yang terlalu besar
Kesalahan kedua adalah memiliki ambisi terlalu besar. Ambisi penting, bahkan sangat penting buat kita, tapi
jangan lupa ambisi yang terlalu besar bisa jadi bumerang juga buat seorang salesman pemula. Kita sering
melihat seseorang yang ketika masih dalam masa Training Sales sedemikian semangatnya bahkan over
semangat, hal ini sah-sah saja dan baik sih sebetulnya, karena salesman pemula seperti itu biasanya sedemikian
confidencenya mengukur dirinya sendiri sangat yakin bahwa dia sangat mampu menjual, ya, sekali lagi saya
tegaskan dirinya hanya mengukur kemampuan dirinya sendiri merasa sangat mampu menjual dengan tanpa
berfikir lebih jauh dan lebih panjang (karna memang belum tau) bahwa rintangan2 yang di hadapi sebetulnya
diluar perkiraannya. Dan ketika dirinya terjun langsung ke Lapangan dia menjadi kaget dan tidak mampu

beradaptasi terhadap rintangan-rintangan yang ada di lapangan. Yang berbahaya dari Ambisi yang terlalu besar
bagi salesman pemula adalah ketika dirinya suatu saat di hadapkan oleh kegagalan-kegagalan beruntun menjual,
si Salesman pemula ini langsung demotivasi sedemikian besar dan sulit untuk bangkit lagi karena sudah merasa
benar-benar gagal dan Habis. ini sangat sangat berbahaya. Padahal kegagalan-kegagalan serta penolakan itu
sebetulnya hanyalah sebuah proses yang memang harus tekun di jalani, dan di pelajari demi kseuksesan di masa
mendatang. Jadi sebagai Salesman pemula berhati- hatilah dengan Ambisi Anda, jangan sampai menjadi
bumerang yang membunuh habis motivasi anda. dan pastikan anda untuk selalu menjaga motivasi anda dengan
berbagai macam cara (bisa dengan berkomunitas yang positif, membaca buku ataupun ikut seminar-seminar)
3. Ingin hasil Instant
Kembali lagi di poin ini saya mau sampaikan megenai pentingnya sebuah proses, kita mungkin seringkali
mendengar istilah sales kutu loncat, yaitu mereka Salesman-salesman yang senang sekali berpindah-pindah
kerja baik dari satu perusahaan ke perusahaaan lainnya ataupun bidang-bidang spesialisasi sales lainnya.
Mereka berpindah-pindah dalam jangka waktu yang pendek antara 3 bulan sampai 6 bulan, bahkan tidak sedikit
yang dalam 1 tahun sudah berpindah lebih dari 4 perusahaan dan semua posisinya adalah salesman.
Hmmmm. Sekali lagi saya tegaskan bahwa proses adalah penting, bahkan sangat penting, para salesman kutu
loncat ini biasanya terjadi karena para salesman ini tidak sabar dalam berproses dan menginginkan hasil instant,
sehingga berfikir jalan pintas yang paling mudah mencapai kesuksesan, walaupun harus berpindah perusahaan
dan bahkan bidang spesialisasi yang berbeda, tanpa menyadari bahwasanya di tempatnya yang baru pun dirinya
harus mengalami proses yang sama dengan di tempat yang lama. Sebagai contoh seperti ini : katakanlah
seorang sales pemula mobil Mercy diminta untuk jualan dengan target 2 unit perbulan, karna masih menjadi
salesman baru, di rasa sulit sekali jual hanya 2 unit mobil Mercy, si salesman menjadi tidak sabar sehingga dia
melirik jualan mobil yang lain, katakanlah Toyota karna dianggapnya mudah jual mobil Toyota, dan
berpindahlah dia menjadi Salesman mobil Toyota, setelah jualan Toyota memang jualannya mudah karna
Banyak peminatnya, namun apa yang terjadi?, karna mudah dia tidak lagi di target 2 unit seperti jual Mercy,
tetapi Targetnya menjadi 7 unit perbulan. Hmm. ternyata setelah di jalani tidak mudah juga menjual sebanyak
7 unit/bulan. kembali Tidak mau berproses dia melirik lagi berjualan alat berat/mobil fleet/Truck,karna
dipikirnya jualan truck targetnya sedikit dan dianggap juga lebih mudah, jadilah dia Salesman Truck, namun apa
yang terjadi, karakter jualannya berbeda karena menjual mobil niaga denngan Truck yang notebene barang
modal pastinya berbeda. dan seterusnya dan seterusnya sampai si Salesman ini banyak membuang waktu
produktifnya. Ingat, tidak ada sesuatupun yang bisa diraih secara Instant, dan biasanya kematangan seorang
Sales di suatu bidang spesialisasi sales (baik sales Retail Distribusi, Direct Sales maupun Sales B2b )biasanya
baru bisa di raih minimal 1,5 th 2 th kerja, karna di periode ini anda baru akan mengenal dengan jelas karakter
industri yang anda jalani, networking yang dimiliki serta peminatan diri anda sendiri.
4. Mendengar terlalu banyak Negative Influence
Poin terakhir ini poin yang sangat menarik dan juga penting. Seringkali di sebuah Sales Company atau di
perusahaan manapun pasti saja ada orang-orang yang selalu berbicara negatif baik terhadap perusahaan, atasan
ataupun juga mengenai market jualan. Nah ini penting untuk di ketahui para Salesman pemula, jangan sampai
negative-influence itu mempengaruhi Anda, dan membuat Anda demotivasi dalam bekerja, karna Anda harus
selalu ingat bahwa Anda masih dalam tahap pembelajaran, baik dari Budaya perusahaan, pasar, lingkungan dll.
Pastikan Anda punya kemampuan memfilter segala hal-hal negative yang anda dengar bahkan jika bisa merubah
hal-hal tersebut menjadi energy positif Anda dalam bekerja. Dari ke-4 hal diatas Jadi pertanyaannya kemudian
adalah Bagaimana caranya agar menjadi salesman sukses dengan cepat? jawabannya adalah tidak ada caranya,
cepat atau tidaknya Anda menguasai bidang Sales sangat tergantung kepada diri anda sendiri baik dari seberapa
fokus anda, ketekunan anda, dan kemauan belajar Anda. tapi yang harus anda sadari dengan baik adalah
keberhasilan membutuhkan proses, dan proses membutuhkan Kesabaran serta tidak ada kesuksesan yang di
dapat secara Instant

4 Hal yang wajib di miliki untuk menjadi Sales yang Sukses


Anda seorang yang baru nyemplung di dunia sales?, atau anda seorang Manager Sales yang lagi kesulitan
setengah mati untuk cari salesman baru?, atau anda sedang berfikir2 untuk memindah bagiankan seseorang dari
Divisi lain ke Divisi Sales?, Masih bingung bagaimana mencari dan mendapatkan Salesman yang berpotensi?
Kita seringkali dihadapkan pada masalah2 diatas, yang mana pada kondisi banyaknya pengangguran, dan
sulitnya lapangan kerja, mencari orang untuk posisi Salesman sepertinya tetap saja tidaklah mudah.Dari
pengalaman yang ada, seringkali kita dihadapkan pada kondisi2 sulit seperti turn over Salesman yg begitu
cepat, Salesman yg gak jadi jadi setelah dididik sekian lama atau Salesman yg selalu kasih negatif Influenze
ke Team lainnya dan masalah masalah lainnya.Begitu juga kepada mereka yang baru menikah dengan pekerjaan
barunya sebagai seorang Salesman dan berharap untuk mendapatkan kesuksesan di pekerjaannya
tersebut.Dalam hal ini sebetulnya ada4 Hal yang wajib di miliki untuk menjadi Salesman Sukses. ke 4 hal ini
saya kira wajib di ketahui oleh semua orang sales. Jika anda seorang Salesman maka 4 Hal utama ini harus
menjadi patokan dari diri anda untuk dapat mengukur sudah dimana Anda sekarang, dan bagi Sales Manager
atau Bisnis owner 4 hal ini dapat di jadikan panduan pada saat akan merekrut Salesman baru baik internal
rekrutmen ataupun external rekrutmen
Seorang Salesman yang Sukses sekiranya haruslah memiliki ke 4 unsur berikut :
1. Memiliki kemampuan Verbal yang baik. Yang dimaksud dengan kemampuan verbal yang baik adalah
seorang salesman harus bisa berbicara / berkomunikasi yang baik dengan lawan bicaranya secara jelas dan
terstruktur. yang dimaksudkan jelas dan terstruktur disini adalah setidaknya mampu menjelaskan suatu masalah
secara berurutan dan jelas tutur bahasanya mudah di mengerti dan di pahami oleh lawan komunikasinya. Ini
adalah modal dasar bagi seseorang untuk menjadi Salesman yg sukses.Memiliki kemampuan Verbal bukan
berarti Wajib bersuara bagus, merdu atau bersuara menarik walaupun tentunya hal tsb bisa jadi nilai tambah, yg
lebih di tekankan disini adalah kemampuan dalam mendeliver pesan secara lengkap yang bisa diterima dengan
baik oleh lawan bicara org tsb.
2. Memiliki daya analisa yang Kuat. Apakah itu memiliki daya analisa yang kuat? Yaitu kemampuan
seseorang dalam melakukan perhitungan2 dengan pengukuran Logika2 berfikir yang masuk akal, cepat cermat
dan dapat di terima. Anda bisa bayangkan ketika sedang bernegosiasi diskon si Salesman salah dalam berhitung
sehingga kemudian terjadi kesalahan harga, dan akhirnya si Salesman harus meralat harga tsb di kemudian hari,
maka si customer pun tentunya akan mendapat respon yg kurang baik. Memiliki daya analisa yang kuat berarti
juga mampu mengambil kepurusan yg benar dengan cepat, hal ini tentunya menjadi additional value ketika
customer bernegosiasi dengan salesman tsb.
3. Memiliki Positive Mental Attitude yang Konsisten Ya, memiliki positive mental attitude memang sangat
penting, tapi apakah itu positive mental attitude yg dimaksud?, Positive mental attitude lebih kepada bagaimana
seorang salesman memiliki pandangan serta paradigma positif terutama pada dirinya sendiri, pekerjaannya,
teman2 sekelilingnya, customer serta lingkungan dimana dia berada. Dalam arti kata lain positive Mental
attitude adalah semua respon2 positif yang dimiliki seseorang dalam menghadapi hidupnya. bisa selalu
berpositif thinking kepada semua orang, mau belajar, siap berproses (siap menghadapi keberhasilan dan juga
kegagalan),Jujur, dsb.Ini poin yang sangat krusial dan penting karna benar2 memerlukan konsistenitas yang di
bangun dalam sebuah komunitas keseharian. sehingga sangat penting untuk orang sales selalu bergaul dan
berkomunitas dengan orang2 yang positif. hanya dengan cara inilah konsistenitas dari positive Mental attitude
bisa di dapatkan secara konsisten.serta tidak lupa pula selalu mengupgrade diri dengan mengikuti seminar2
yang positif, talkshow ataupun motivasi2 yang bisa di dapatkan dibanyak media saat ini. Kita sering menemui
type Salesman yg kutu Loncat, padahal kita tau bahwa salesman tersebut sangat berpotensi, memiliki
komunikasi verbal yg baik, berkarakter serta punya daya analisa yang tajam, namun enah mengapa setelah
sekian tahun dirinya tidak pernah naik level dan selalu berpindah2 tempat pekerjaan. Mengapa hal ini terjadi?
karna biasanya walaupun Salesman tersebut berpotensi namun dia tidak konsisten memiliki positive mental
attitude sehingga tidak mau berproses, mudah menyerah dan dengan gampangnya pindah perahu serta

berharap ditempat yang baru dirinya bisa lebih baik, padahal pada kenyataannya di tempat barupun dirinya tetap
harus melewati proses yang sama dengan ditempatya yang lama.
4. Memiliki Karakter Di Ilmu Marketing kita pasti pernah mendengar kata Positioning, ya artinya seperti
setiap Brand harus memposisikan diri sebagai apa dan dimana Brand tersebut. dari positioning ini setiap Brand
selalu punya tujuan ingin dikenal oleh masyarakat sebagai Brand apa dan bagaimana. Dalam dunia Sales saya
lebih senang menyebutnya sebagai Sales Karakter, yaitu karakter atau hal2 unik yang wajib di miliki salesman
Sukses, yang sebaiknya tidak dimiliki orang lain dan memudahkan salesman tersebut untuk lebih di ingat dan di
kenal oleh orang sekelilingnya. tentunya karakter2 ini haruslah dalam konteks yang positif. Karakter ini
haruslah kuat.dan bisa sebagai identitas diri, sebagai salesman yang sukses sangat penting bagi dirinya untuk
mengembangkan network bisnisnya, dan dengan cara ini akan jauh mudah bagi seorang salesman untuk
memiliki network yang luas. Untuk lebih jelasnya lagi Karakter Sales ini biasanya bisa di kenali oleh para
pelanggan kita dengan contoh ketika seorang customer bercerita kepada orang lain thp sales tsb sbb: Pak
Bapak ingat tidak ya dengan Budi Santoso, itu sales farmasi X yg suka berkelakar itu.., artinya Budi Santoso
memiliki karakter yg di kenal oleh pelanggannya suka berkelakar. Atau contoh lain percakapan dari seorang
pelanggan pada saat mereferensikan seorang salesman kepada orang lain ; Bapak coba telp saja Pak Rusli ini.,
dia salesman alat moulding yang juga ahli mesin kok, orangnya enak diajak konsultasi dan banyak pengalaman
tehnis juga. ini menunjukan bahwa si Salesman memiliki karakter/ positioning sebagai ahli mesin juga.
Demikian ke -4 Unsur yang dimaksud, sekarang mari kita ukur diri kita apakah kita sudah memiliki ke empat
unsur tersebut diatas, jika tidak, pastikan kita mengupgrade diri kita secepat mungkin, namun bila sudah maka
kita sudah satu step berada di tempat yang tepat dalam berkarir sebagai Salesman.
Menjadi Tenaga Pemasaran (Sales) yang Sukses
Ceritanya saya sedang mencoba menjadi Hermawan Kertajaya dalam Focus on Marketing. Tapi sebenarnya
saya sendiri masih bingung apa bedanya istilah marketing dan sales. Jabatan saya technical sales tapi sering
disebut juga product marketing. Saya pun belum sukses tapi bolehlah saya sekedar menyadur sebuah teks
mengenai sales/marketing agar kita bisa saling belajar sebagai berikut:
Keahlian apa sajakah yang diperlukan untuk menjadi tenaga pemasaran sukses? Berdasarkan pengalaman,
teknik dan metode penjualan sebenarnya dapat diajarkan kepada siapa saja yang berminat untuk belajar. Namun
demikian, memang ada beberapa bakat alami yang mendukung untuk menjadikan kita tenaga pemasaran sukses.
Dengan bakat ini, sukses dapat diraih dalam waktu yang lebih singkat. Sementara di sisi lain, jika tidak ada
semangat dan pengabdian yang penuh untuk belajar atau membangun keahlian, maka proses menjual akan
menjadi jauh lebih melelahkan bahkan untuk mereka yang berbakat sekali pun.
1. Komunikasi yang Efektif Komunikasi meliputi wilayah yang luas. Kita tidak bicara tentang kepiawaian
berpidato layaknya Bung Karno, tapi lebih ke arah berbicara secara jelas dan mudah dipahami. Penjualan pada
hakikatnya adalah berbicara kepada orang dan membuat mereka mengerti apa yang kita bicarakan.
2. Kemampuan Mendegar Bersamaan dengan kemampuan berbicara, tentu saja tenaga penjual yang baik tahu
kapan dia harus berhenti berbicara untuk mendengarkan. Jangan pernah memotong pembicaraan orang lain,
karena dengan melakukannya mungkin kita gagal mendapatkan kunci untuk melihat kepentingan apa yang ada
di balik benak lawan bicara kita.
3. Memiliki Pertanyaan Hebat Para pemasar biasanya selalu curiga terhadap apa yang sebenarnya dibutuhkan
atau diinginkan oleh pembeli, maka mereka perlu memiliki pertanyaan hebat yang akan membawa mereka pada
jawaban yang hebat pula. Secara alami mereka selalu bertanya karena mereka punya semangat untuk turut
menyelesaikan persoalan.
4. Pemecah Masalah Kemampuan alami lain yang patut dimiliki adalah keinginan dan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah. Tenaga pemasaran yang hebat selalu berusaha memecahkan masalah. Kemampuan

untuk mengerti masalah dari pembeli dan kemudian memberikan saran efektif yang berkaitan dengan produk
barang dan jasa kita biasanya akan menghasilkan penjualan yang sukses.
5. Keteraturan Dalam hal ini kita tidak membicarakan keteraturan anda sebagai pribadi namun lebih kepada
pemikiran anda dan cara anda merencakan sesuatu. Tenaga pemasaran memiliki kemampuan untuk
menganalisis masalah menjadi hal-hal yang lebih kecil dan kemudian mengaturnya menjadi rencana kegiatan.
Mereka tahu bagaimana menganalisis tujuan mereka dan bagaimana urutan pemecahannya guna mencapai
tujuan yang diinginkan.
6. Memulai dan Menyelesaiakan secara Mandiri Tenaga penjual yang sukses bergerak maju tanpa diperintah.
Mereka tidak membutuhkan orang lain menyuruh bekerja karena mereka tahu jika tidak segera bergerak mereka
tidak akan menghasilkan sesuatu. Mereka juga sangat tertib untuk menyelesaiakan apa yang sudah mereka
mulai. Mereka selalu berusaha mencapai tujuan yang mereka tetapkan meskipun itu hanya tujuan kecil.
7. Citra Diri Posistif Meyakini bahwa kita dapat melakukan apa saja adalah hal yang umum dimiliki oleh
seorang tenaga penjual. Mereka tidak gentar terhadap pertemuan atau takut berbicara kepada orang lain atau
mencoba hal-hal baru. Mereka tidak akan membiarkan hal-hal negatif melekat pada diri mereka sehingga
memengaruhi pencapaian tujuan mereka. Mereka sudah memiliki citra diri yang positif yakin akan kemampuan
sendiri
8. Berperilaku Baik dan Sopan Tenaga penjual yang baik sangat bersopan-santun. Mungkin anda tidak
menyadari hal ini, namun sopan-santun adalah cara untuk menghormati orang lain. Orang lain menghargai kita
jika kita menaruh hormat pada mereka. Sikap saling menghormati ini adalah landasan untuk membangun
hubungan yang langgeng termasuk hubungan antara pembeli dan penjual.
9. Persuasif secara Alami Keahlian lain yang sangat umum dimiliki oleh tenaga penjual yang hebat adalah
kemampuan membujuk atau mengajak untuk mencapai apa yang diinginkan. Mereka memusatkan perhatian
akan apa yang mereka ingin lakukan dan hampir tidak pernah mengenal kata menyerah.
10. Integritas Pribadi Tanpa kepribadian yang baik, seorang tenaga penjual akan mengalami banyak masalah
dalam pekerjaan sehingga mungkin akan memaksanya berpindah-pindah pekerjaan. Kejujuran dalam penjualan
justru sangatlah penting namun hal ini bukanlah keahlian yang bisa diajarkan begitu saja. Kepribadian yang
baik perlu dibangun seiring dengan pengalaman yang kita dapatkan dalam pekerjaan.

Langkah Membuat Strategi Marketing yang Efektif

Dalam menjalankan usaha, salah satu yang terpenting adalah bagaimana seorang pimpinan atau pemilik usaha
menentukan arah atau strategi marketing atau pemasaran usaha atau bisnisnya. Karena, perencanaan strategi
marketing akan menjadi ujung tombak dan penentu utama dari sukses atau tidaknya usaha atau bisnisnya
tersebut. Lalu, bagaimanakah langkah langkah dalam membuat strategi marketing yang efektif ? Dalam artikel
ini, penulis akan menyampaikan gambaran secara singkat mengenai bagaimana menyusun perencanaan strategi
pemasaran / marketing sederhana yang sebaiknya dilakukan oleh pemilik atau pimpinan usaha atau bisnis.
Langkah Membuat Strategi Marketing
1. STP Market (Segmenting, Targeting & Positioning)
Tentukan dulu Segmentasi, Target dan Posisi Market usaha atau bisnis Anda.

Segmentasi adalah Suatu kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok kelompok pembeli yang
berbeda, yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran ( marketing mix ) yang berbeda.

Targeting adalah proses pemilihan dan penentuan atas segmen pasar yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan demikian, proses targeting adalah suatu proses dimana kita menentukan akan seperti apakah konsumen
yang menjadi target atau sasaran usaha atau bisnis.

Positioning atau Penempatan Produk adalah proses menempatkan produk agar sesuai dengan profil atau
karakteristik dari target market. Hal ini biasanya meliputi harga dan kualitas produk tersebut. Proses STP
Market ini, khususnya Positioning sangat erat kaitannya dengan langkah strategi pemasaran selanjutnya yaitu
Marketing Mix.
2. Marketing Mix Marketing mix ( Bauran Pemasaran ) adalah variabel variabel penting konsep pemasaran
yang akan menentukan strategi pemasaran usaha atau bisnis. Pada dasarnya, Marketing Mix terdiri dari 4P yaitu
( Produk, Prce, Place dan Promosi ) namun seiring perkembangan, kini memiliki tambahan 3 variabel (3P) yaitu
People, Process dan Physical Evidence.
Product ( Produk ) Produk adalah segala sesuatu ( barang atau jasa ) yang ditawarkan guna memenuhi
kebutuhan target pasar. Bukan hanya bentuk dari produk saja yang ditawarkan, namun termasuk didalamnya
adalah teknologi serta kemasan luar ( packaging ).
Price ( Harga ) Harga merupakan sejumlah harga yang harus dibayarkan oleh calon konsumen untuk
mendapatkan produk barang atau jasa. Harga merupakan salah satu variabel marketing mix yang fleksibel,

karena dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar, baik dilihat dari kondisi penawaran maupun permintaan
pasar.
Place ( Lokasi ) Tempat adalah kegiatan strategi bisnis atau usaha agar produk yang ditawarkan bisa didapatkan
atau dijangkau dengan mudah dan cepat oleh konsumen atau pasar. Ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan
oleh pebisnis atau usahawan dalam menentukan Lokasi produk yaitu membuka cabang atau menggunakan jalur
distribusi yang saat ini sedang berkembang yaitu Online Store. Kedua pilihan ini dapat disesuaikan dengan
model atau jenis produk yang dijual atau ditawarkan oleh pebisnis.
Promotion ( Promosi )Promosi adalah kegiatan memperkenalkan produk kepada calon konsumen. Proses
promosi ini biasanya berkaitan erat dengan proses Branding. Biasanya Branding merupakan proses
mempromosikan produk. Proses promosi produk bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui
advertising konvensional dan digital, door to door direct selling, sales promotion, dan lain lain.
Process ( Proses ) Proses adalah suatu kegiatan yang terintegrasi mulai dari produksi, distribusi, hingga
penerimaan produk oleh konsumen. Termasuk juga bagaimana proses pelayanan mulai dari penawaran
penjualan hingga layanan purna jualnya.
People ( Manusia ) Semua orang yang terlibat dalam proses produksi hingga memberikan pelayanan kepada
konsumen.
Physical Evidence (Bukti Fisik) Perangkat perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu
produk. Di era digital sekarang ini, untuk menampilkan bukti fisik produk, selain dari bentuk fisik secara riil
( seperti bahan, kemasan, dll ) namun kini pebisnis dapat menampilkannya produknya melalui website dengan
memberikan contoh contoh tampilan atau bahkan simulasi penggunaan produknya (Contohnya bisa lihat
disini).
3. Bangun Kreativitas Marketing Semakin tingginya tingkat kompetisi di dunia bisnis, maka pebisnis harus
memiliki strategi bisnis yang kreatif. Contohnya adalah jika dulu kita melakukan promosi cukup melalui media
cetak saja, namun kini seiring majunya teknologi dan cepatnya arus informasi serta kebutuhan akan informasi
yang cepat dan kredibel adalah suatu kebutuhan yang harus kita penuhi dengan segera.Salah satu caranya adalah
dengan memaksimalkan beberapa media digital yang kini sudah semakin banyak pengguna yang mencari
informasi melaluli media tersebut, sebut saja seperti mesin pencari ataupun social media.Berikut beberapa
contoh media digital yang bisa dimaksimalkan oleh pengusaha dalam menyebarkan informasi bisnisnya guna
meningkatkan kemampuan bersaingnya :

Website Perusahaan

Socia Media Facebook

Social Media Twitter

Blog Perusahaan

4. Konsistensi / Fokus Ketika semua strategi diatas telah berhasil kita susun, yang selanjutnya perlu dilakukan
adalah kekonsistensan kita dalam menjalankan bisnisnya. Konsisten dan fokus terhadap produk dan target pasar
adalah penting karena kita dapat menentukan arah bisnis atau usaha untuk kedepannya.
5. Evaluasi Setelah menjalankan strategi bisnis atau usaha tersebut, jangan lupa untuk selalu melakukan
evaluasai secara konsisten dan berkala. Hal ini penting karena dengan adanya evaluasi ini, kita bisa mengetahui
apakah strategi pemasaran kita masih relevan dengan target bisnis kita atau tidak.Salah satu variabel yang
biasanya digunakan untuk melihat apakah strategi pemasaran masih valid atau tidak adalah dari laporan bisnis.
Berikut salah satu contohnya.

TEKNIK DAN STRATEGI PEMASARAN


Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana barang
dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan fingkat harga (price), mempromosikannya au agar
produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan
pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh
konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti, perhatian kita dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset
pemasaran yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka
inti pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih finggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh
pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa apa
yang bisa dijual dan bukan menjual barang dan jasa apa yang bisa diproduksi. Strategi pertama sangat tepat dan
sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat karena tidak memperhatikan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value),
keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan mendapatkan
langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing (improve competitive situation). Dalam
konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga
yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat daripada pesaing.
1.PERENCANAAN PEMASARAN

Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha
baru:
Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau
riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang
diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan,
dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik
konsumen yang dituju.
Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran
khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar
khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan
besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).
Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari
kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan
dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
(1)Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
(2)Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
(3)Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan
kenikmatan.
(4)Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
(5)Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam
bentuk:
(a)Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b)Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time).
(6)Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya
dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa
indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place,
promotian.

2.BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)


Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe) Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam
kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya
belinya, di mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini merupakan informasi penting bagi
pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing
perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
(1)Kualitas yang lebih baik.
(2)Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.
(3)Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
(4)Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.
(5)Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
(6)Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok untuk menerapkan strategi
market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam pondasi:
(1)Orientasi konsumen.
(2)Kualitas.
(3)Kenyamanan dan kesenangan.
(4)Inovasi.
(5)Kecepatan.
(6)Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Berorientasi pada Konsumen
Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi
kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada
kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
(1)Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan tersebut.
(2)Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
(3)Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan
kepada pelanggan.
(4)Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
(5)Izinkan manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.
(6)Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan.
(7)Kembangkan pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul mengarah pada pelanggan.
(8)Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan istimewa kepada pelanggan.
Kualitas Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhatikan
kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini, perbaikan kualitas telah dijadikan tujuan strategi
beberapa perusahaan di dunia, yang kemudian secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan.
Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).

Secara filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak hanya ditujukan untuk
mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan
kepada pelanggan. Kunci utama dalam mengembangkan TQM justru. terletak pada perhatian khusus kepada
pelanggan. Artinya, kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Bagaimana pelanggan menginterpretasikan kualitas? Berdasarkan hasil survei di Amerika Serikat, menurut
Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
(1)Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian/pengabaian.
(2)Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/ bertahan.
(3)Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk digunakan.
(4)Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name).
(5)Harga yang relatif rendah (low price).
Barang dan jasa yang cepat, tepat, hemat, sehat, kuat, dan terkenal merupakan prasyarat bagi perusahaan dalam
mempertahankan kualitas. Barang dan jasa harus cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Selain itu, barang dan jasa itu harus tahan lama atau tidak mudah rusak dan mudah digunakan oleh
siapa pun dan kapan pun. Komponen lain dari kualitas yang tidak kalah pentingnya adalah harga yang murah
dan merek yang terkenal. Merek yang terkenal dan harga yang terjangkau sangat menarik dan merangsang
konsumen sekaligus mencerminkan kualitas yang dikehendaki konsumen.
Sedangkan di bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang mencerminkan beberapa
karakteristik sebagai berikut:
(1)jelas/nyata (tangibles), yaitu jelas ada fasilitas, ada peralatan dan ada orang yang melayaninya.
(2)Ketepatan (reliability), yaitu memenuhi apa yang dikatakan itu sesuai dengan apa yang dilakukan atau tepat
janji dan tepat pelayanan.
(3)Ketanggapan (responsiveness), yaitu tanggap terhadap keinginan pelanggan.
(4)Terjamin dan penuh empati (assurance and empathy), yaitu menimbulkan sikap yang menyenangkan.
Dengan kata lain, pelayanan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat, dan nikmat. Artinya, ada garansi yang
menimbulkan rasa aman dan senang.
Pedoman penting untuk mencapai sasaran kualitas seperti di atas dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
(1)Bangun kualitas ke dalam proses.
(2)Kembangkan tim kerja dan sebar luaskan sampai departemen.
(3)Mantapkan ikatan dengan pemasok secara khusus.
(4)Latihlah manajer dan karyawan agar mereka partisipasi dalam program peningkatan kualitas.
(5)Berdayakan karyawan pada setiap tingkatan organisasi, berikan wewenang dan tanggung jawab dalam
membuat keputusan untuk menentukan kualitas.
(6)Mantapkan komitmen manajer terhadap kualitas.
(7)Berikan insentif kepada orang yangbekerja berkualitas.
(8)Kembangkan strategi perusahaan dalam perbaikan kualitas.
Kenyamanan Untukmengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan,
misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan dari pelayanan yang disajikan
perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:

(1)Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.


(2)Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
(3)Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan buka seminggu penuh atau
semalam suntuk.
(4)Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak.
(5)Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit.
(6)Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, dan sopan.
Inovasi Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat dan
persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang terus-menerus merupakan suatu
kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal
ialah dalam bentuk produk baru, perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
Kecepatan Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati mengurangi biaya,
meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosopi, kecepatan disebut Time Compression
Management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2)
Memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam
mendistribusikan atau menyampaikannya.
Agar perusahaan yang mementingkan TQM dapat bersaing, hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
(1)Perbaharui keseluruhan proses sehingga menjadi lebih cepat.
(2)Ciptakan fungsi silang dari tim kerja, berikan wewenang untuk memecahkan persoalan. Tim kerja yang yang
dimaksud adalah insinyur, pekerja yang dipabrik penjual, ahli kualitas, dan bahkan pelanggan.
(3)Arahkan tujuan secara agresif untuk mengurangi waktu dan memperpendek jadwal. Melalui TQM
diharapkan dapat mengurangi siklus waktu, misalnya yang seharusnya beberapa minggu menjadi beberapa hari
atau jam saja, seharusnya sebulan hanya beberapa minggu saja, dan seterusnya.
(4)Tanamkan budaya cepat. Pelayanan harus cepat namun tepat, hemat, dan sopan.
(5)Gunakan teknologi yang dapat mempercepat proses.
Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan
baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara
menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
(1)Dengarkan dan perhatikan pelanggan.
(2)Tetapkan pelayanan yang terbaik.
(3)Tetapkan ukuran dan kinerja standar.
(4)Berikan perlindungan hak-hak karyawan.
(5)Latih karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.
(6)Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik.
5 Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan
Dalam menjalankan usaha, ada hal yang lebih penting dibanding menciptakan produk, yaitu pemasaran produk
dan jasa yang dilakukan dengan handal. Bisa dikatakan, strategi pemasaran merupakan kunci berhasilnya

penjualan suatu produk. Akan tetapi kualitas produk juga tetap perlu diperhatikan karena menjadi poin penting
dalam pemasaran tersebut.Setelah anda memastikan produk anda memiliki kualitas yang baik, ciptakanlah
strategi pemasaran yang baik dan efektif agar prosesnya dapat berjalan dinamis dan terkontrol.Nah, berikut ini
adalah 5 strategi pemasaran dalam berbisnis yang bisa anda terapkan untuk meningkatkan penjualan produk
atau jasa Anda:
Mengenali Pelanggan Lakukan identifikasi terhadap target pasar anda. Misalnya, jika usaha anda bergerak
dalam pemasaran fashion Korea, anda bisa membidik kalangan remaja yang identik dengan demam Korea. Jika
usaha anda bergerak dalam pemasaran sepatu wedges, anda bisa membidik para wanita dengan rentang umur
20-35 tahun. Identifikasi yang tepat dapat mempermudah anda dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif
dan menghindarkan anda dari pembuangan biaya dan waktu yang sia-sia.
Melakukan Promosi Lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang kreatif. Sebisa
mungkin, anda harus melakukan promosi yang konsisten dan terus-menerus. Misalnya setiap kali anda
bepergian, anda bisa membawa brosur dan pamflet berisi produk usaha anda untuk dibagikan kepada orang
yang dituju, keluarga, rekan kerja, ataupun disebarkan di tempat-tempat umum. Bisa juga dengan membuat
status mengenai produk usaha anda di sosial media.Selain itu, amatilah bagaimana promosi yang diterapkan
oleh para kompetitor. Jika promosi anda lebih menarik, silahkan melanjutkan. Namun jika promosi kompetitor
jauh lebih menarik, segera siapkan promosi yang lebih unik, kreatif, dan menarik. Satu lagi cara promosi yang
dapat anda lakukan adalah dengan berpromosi dari mulut ke mulut. Tak dapat dipungkiri bahwasannya cara ini
dapat menjaring pelanggan jauh lebih banyak. Dengan berbagai cara ini, anda dapat menemukan pelanggan
dengan sendirinya.
Memilih Lokasi yang Strategis Hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah pemilihan lokasi usaha.
Anda bisa melihat contohnya lewat berbagai Bakery yang berdiri di sepanjang jalan yang sibuk dan dilalui oleh
banyak orang. Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu strategi mereka untuk menjaring pelanggan.
Karena itu, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan tepat agar usaha anda dapat dijangkau oleh pelanggan.
Menggunakan Internet Marketing Salah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah internet
marketing. Dengan menampilkan produk usaha anda pada situs jejaring sosial, maka anda dapat mengetahui
bagaimana selera konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Semakin hari aktivitas jual beli melalui online
shop semakin marak dilakukan. Para konsumen cenderung ingin berbelanja dalam ruang yang lebih privat dan
terhindar dari keramaian. Internet membuka pintu yang lebar bagi anda untuk berinovasi. Anda dapat
menampilkan produk usaha anda pada website, blog, facebook, dan situs lainnya, dengan memasang foto-foto
yang sekiranya dapat menarik konsumen. Dengan menggunakan internet marketing, anda juga dapat
berinteraksi secara langsung dengan konsumen tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Menjalin Hubungan yang Baik dengan Konsumen Konsumen ialah raja. Slogan satu ini patut dipertahankan
guna menjaga kelangsungan suatu usaha. Jalinlah hubungan yang baik dengan konsumen. Hubungi mereka
untuk sekadar menanyakan testimoni mengenai produk usaha anda ataupun menginfomasikan produk yang
baru anda keluarkan, dan promo yang sedang berjalan. Konsumen membutuhkan produk dan anda
membutuhkan konsumen untuk orientasi keuntungan. Maka itu, terapkanlah simbiosis mutualisme dalam hal
berbisnis. Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen merupakan kunci terakhir yang harus anda pegang
untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh
menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan
dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin
memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua
yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam
dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan
harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja
dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama
pihak konsumen yang dituju.
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan
suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha Strategi
adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi
untuk mencapai tujuannya.[1] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan
dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[2] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran
dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan
semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan
pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi
produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual
dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.

Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat

2.

Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.


Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :

1.

Tempat yang strategis (place),

2.

Produk yang bermutu (product),

3.

Harga yang kompetitif (price), dan

4.

Promosi yang gencar (promotion).


Dari sudut pandang konsumen :

1.

Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),

2.

Biaya konsumen (cost to the customer),

3.

Kenyamanan (convenience), dan

4.

Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau
jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu
perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai
departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya
melakukan kegiatan pemasaran.

Das könnte Ihnen auch gefallen