Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Antitoxin adalah sebuah antibodi dengan fungsi untuk menetralisir racun. Antitoxin
pasti diproduksi oleh hewan, tumbuhan, dan bakteri. Meskipun antitoxin sangat berguna
untuk menetralisir racun, antitoxin dapat membunuh bakteri dan mikroogranisme lainnya.
Antitoxin dibuat dalam organisme, tapi dapat dimasukan kedalam organisme lainnya,
termasuk manusia.
Antiserum atau antitoksin merupakan zat anti terhadap toksin. Zat toksin ini berasal dari sejenis racun
yang dikeluarkan oleh kuman atau virulen. Racun ini dikeluarkan dari hewan (zootoksin) dan tumbuhan
(fitotoksin).
B. Fungsi obat antitoksin
Zat antitoksin ini digunakan sebagai penangkal dari berbagai macam penyakit pada manusia. Zat ini
menggunakan serum binatang, tumbuhan, atau manusia yang telah dibuat kebal terhadap suatu penyakit akibat
racun tersebut. Antitoksin yang biasa digunakan untuk menetralkan racun di dalam tubuh adalah antitetanus
serum (ATS), antidifteri serum (ADS), dan serum antibisa ular (SABU), dan jenis antitoksin lainnya. Antitoksin
dapat digunakan human tetanus immunoglubin (TIG)
C. Cara pemberian obat antitoksin
Antiserum yang tidak diencerkan dapat diberikan langsung sebagai suntikan intravena dengan
sangat perlahan lahan. Dosis antiserum untuk anak-anak sama atau lebih besar daripada
dosis untuk dewasa.
- Stabilitas penyimpanan
Disimpan pada suhu 2 8 C dalam lemari es, jangan dalam freezer. Kadaluarsa 2 tahun.
- Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi absolut pada terapi anti bisa ular , terapi diperlukan dan biasanya
digunakan untuk menyelamatkan jiwa manusia.
- Efek samping
1. Reaksi anafilaktif ; jarang terjadi, tetapi ada timbulnya dapat segara atau dalam waktu
beberapa jam sesudah suntikan.
2. Serum sickness ; dapat timbul 7-10 hari setelah suntikan berupa demam , gatal-gatal , sesak
nafas dan gejala alergi lainnya.
3. Demam disertai menggigil yang biasanya tinbul setelah pemberian serum secara intravena.
4. Rasa nyeri pada tempat suntikan ; yang biasanya timbul pada penyuntikan serum dalam
jumlah besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam.
- Interaksi
Dengan obat lain: belum ada interaksi signifikan yang dilaporkan.
Dengan makanan : - Pengaruh
o Terhadap kehamilan : tidak ada data mengenai anti bisa ular pada kehamilan. Keuntungan
penggunaan terhadap ibu dan bayi melebihi kemungkinan resiko penggunaan serum anti bisa
ular.
o Terhadap ibu menyusui : tidak ada data. Keuntungan pengunaan terhadap ibu melebihi
kemungkinan resiko pada bayi.
o Terhadap anak-anak : anak-anak mempunyai resiko yang lebih besar terhadap envenoming
yang parah karena masa tubuh yang lebih kecil dankemungkinan aktifitas fisik yang lebih
besar. Anak- anak membutuhkan dosis yang sama dengan dewasa , dan tidak boleh diberikan
dosis anak berdasarkan berat badan disebabkan hal ini dapat menimbulkan perkiraan dosis
yang lebih rendah. Jumlah serum anti bisa ular yang diperlukan tergantung dari jumlah bisa
ular yang perlu di netralisasikan bukan berat badan pasien.
- Bentuk sediaan
o Vial 5 ml. Tiap 5 ml dapat menetralisasi:
10-15 LD50 bisa ular tanah (Ankystrodon Rhodostoma)
25-50 LD50 bisa ular belang (Bungarus Fasciatus)
25-50 LD50 bisa ular kobra (Naja Supatrix) dan mengandung fenol 0,25% v/v
- Peringatan
Karena tidak ada penetralisasi silang (cross neutralization) serum anti bisa ular ini tidak
berkhasiat terhadap gigitan ular yang terdapat di Indonesia bagian timur (misalnya jenis-jenis
Acanthopis antarticus , Xyuranus scuttelatus, Pseudechis papuanus dll) dan terhadap gigitan
ular laut (Enhydrina cysta)
2. Serum anti diphteri
a. Nama dan struktur : serum anti diphteri
b. Keterangan : seum yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap toksin diphteri.
Plasma ini di murnikan dan dipekatkan serta mengandung fenol 0,25% sebagai pengawat
1.
2.
3.
4.
3.
-