Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
KETERANGAN PRABEDAH
Identitas Pasien
Tanggal
: 15 juli 2014
Nama
: Ny. Bollo
Umur
: 49 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat : Palmerah Lama, Kecamatan Jambi
Selatan
Ahli Bedah
: dr. Riadi Ali, Sp.B ( K )Onk
Ahli Anestesi : dr. Sulistiowaty Sp.An
Anamnesis
Keluhan Utama : timbul benjolan 2 tahun
yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Timbul benjolan 2 tahun yang lalu Benjolan
muncul pada leher bagian depan lobus kanan
sejak 2 tahun yang lalu, awalnya kecil sehingga
tidak begitu dihiraukan semakin lama semakin
besar. Benjolan tidak sakit. . Pasien suka
mengeluh cepat capek, malam hari agak susah
tidur karena merasa sedikit ada yang
mengganjal di leher. pasien mengatakan tidak
ada perubahan nafsu makan, frekuensi makan
malah bertambah hingga pasien mengaku
takut gemuk.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: tampak sakit ringan
Kesadaran
: composmentis
Tanda vital
:
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 74 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Tinggi Badan
: 164 cm
Berat badan
: 52 Kg
Status gizi
: cukup
Kepala : normocephali
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil Isokhor
THT
: discharge (-), dbn, mallampati grade
1
Mulut : Mulut
: Mukosa tidak anemis, lidah
kotor (-), gigi menonjol (-)
Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak teraba
membesar, leher pendek (-)
Thorax :
Paru
Inspeksi : Simetris kanan kiri, retraksi (-)
Palpasi
: Vocal Fremitus normal, kanan kiri
sama
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Nilai
Nilai Normal
WBC
RBC
HB
HCT
PLT
PCT
Massa pembekuan
Massa perdarahan
LED
Kimuia Darah
Protein total
Albumin
Globulin
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
Hormon Tiroid
T3
T4
TSH
PENATALAKSANAAN AWAL
IVFD RL 30 gtt/i
Inj. Ondancentron 4 mg
Inj. Ranitidine 2x1 amp
Inj. Ketorolac 2x1 amp
Pasang NGT, Kateter
PRA ANASTESI
Mallampati: (1)
LAPORAN ANESTESI
Operasi subtotal lobektomi dilaksanakan
pada tanggal 16 Juli 2014
Tindakan Anestesi
Metode : Anestesi Umum (Intubasi)
Premedikasi
: Ondansentron 4mg, Ranitidin
50 mg, Sulfas Atropin 0,25mg 2 ampul ,
Phentanyl 60 mcg
Induksi : Recofol (Propofol) 120 mg
Intubasi : Insersi ETT no.7 difasilitasi
dengan roculax 30mg
Maintenance : Sevoflurans + N2O : O2
BB = 52 kg
= 6 x BB x 2cc
P = 6 x 52 x 2cc = 624 cc
Maintenance (M)
M
= BB x 2cc
M = 52 x 2 cc = 104 cc
Perdarahan
Total
MONITORING
TD awal: 100/70 mmHg, N: 87 x/I, RR:
16x/I
Jam
TD (mmHg)
Nadi (x/i)
RR (x/i)
09.45
120/80
105
14
10.00
140/92
105
14
10.15
120/82
105
14
10.30
112/68
102
14
10.45
130/87
100
14
11.00
120/78
98
14
11.15
120/82
97
14
Skoring Alderate :
Aktifitas : 1
Pernafasan
:2
Warna Kulit : 1
Sirkulasi : 2
Kesadaran
:2
Jumlah
:8
DIAGNOSA POST-OP
Post. op sub totall obektomi et.causa SNNT
PROGNOSIS
Quo
ad vitam: ad bonam
Quo ad fungsionam: ad bonam
Kontraindikasi :
1.operasi di daerah kepala dan jalan napas.
2.operasi dengan posisi miring atau tertelungkup
Indikasi :
a. Sebagai alternatif dari ventilasi face mask atau intubasi ET
untuk airway management. LMA bukanlah suatu penggantian
ET, ketika pemakaian ET menjadi suatu indikasi.
b. Pada penatalaksanaan dificult airway yang diketahui atau
yang tidak diperkirakan.
c. Pada airway management selama resusitasi pada pasien yang
tidak sadarkan diri.
Kontraindikasi ( 4 ) :
a. Pasien-pasien dengan resiko aspirasi isi lambung
( penggunaan pada emergency adalah pengecualian ).
b. Pasien-pasien dengan penurunan compliance sistem
pernafasan
c. Pasien-pasien yang membutuhkan dukungan ventilasi
mekanik jangka waktu lama.
d. Pasien-pasien dengan reflex jalan nafas atas yang intack
karena insersi dapat memicu terjadinya laryngospasme.
Efek Samping :
Efek samping yang paling sering ditemukan
adalah nyeri tenggorok, dengan insidensi 10 %
dan sering berhubungan dengan over inflasi cuff
LMA. Efek samping yang utama adalah aspirasi.
INTUBASI ENDOTRAKEAL
Tujuan :
- Pembebasan jalan napas
- Pemberian napas buatan dengan bag and mask
- Pemberian napas buatan secara mekanik (respirator)
- Memungkinkan penghisapan sekret secara adekuat
- Mencegah aspirasi asam lambung (dengan adanya balon yang
dikembangkan)
- Mencegah distensi lambung.
- Pemberian oksigen dosis tinggi.
Indikasi :
1. Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun.
Misalnya akibat kelainan anatomi, bedah khusus, bedah
posisi khusus, pembersihan sekret jalan napas, dan lainlainnya.
2. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi.
Misalnya saat resusitasi dan ventilasi jangka panjang.
3. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.
Komplikasi :
1. selama intubasi
- Trauma gigi geligi
- Laserasi bibir, gusi , laring
- Merangsang saraf simpatis
- Intubasi bronkus
- Intubasi esophagus
- Aspirasi
- Spasme bronkus
2. Selama Ekstubasi
- Spasme laring
- Aspirasi
Gangguan fonasi
- Edema glotis-subglotis
- Infeksi laring, faring, dan trakea
Ekstubasi
a. Ditunda sampai pasien benar-benar sadar, jika :
- intubasi kembali menimbulkan kesulitan
- adanya resiko aspirasi
b. Ekstubasi umumnya dikerjakan pada keadaan anestesia
sudah ringan dengan catatan tidak terjadi spasme laring
c. Sebelum ekstubasi bersihkan rongga mulut, laring,
faring, dari sekret dan cairan lainnya.
Penyulit :
Leher pendek berotot
Mandibula menonjol
Maksila/gigi depan menonjol
Uvula tak terlihat
Gerak sendi temporal-mandibular terbatas
Gerak vertebra servikal terbatas.
STRUMA
Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan)
Menurut American society for Study of Goiter
membagi :
1.Struma Non Toxic Diffusa
2.Struma Non Toxic Nodusa
3.Stuma Toxic Diffusa
4.Struma Toxic Nodusa
ANALISA KASUS
Pasien Ny. B, 49 tahun, dirawat dengan
diagnosa SNNT. Pasien ini telah dirawat 5 hari
dibangsal bedah RSUD Raden mattaher jambi.
Tatalaksana pada pasien ini adalah dengan
tindakan pembedahan Subtotalobektomi.
Pada saat kunjungan pemeriksaan (anamnesis,
pemeriksaan
fisik,
dan
pemeriksaan
penunjang), didapatkan status fisik pada pasien
ini adalah ASA II, yaitu Pasien dengan penyakit
sistemik ringan atau sedang
Sebagai
obat
premedikasi,
yaitu:
ondansentron 4mg, ranitidine 50 mg, sulfas
atropine 0,25 mg 2 ampul dan fentanyl 60
mcg.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH