Sie sind auf Seite 1von 40

Laporan Kasus

KISTA COKLAT
Oleh : AsmauL Chusnah
08700070

Pembimbing : dr. Jusuf Nawir, SpOG

Identitas Pasien

Nama
: Ny.S F
Nama Suami : S.
Usia
: 40 tahun
Usia
: 43 tahun
Pendidikan
: SLTA
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama : Islam
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Status Marital : Menikah
Alamat : jl. Kelud I / no.3 wates, Mojokerto
MRS
: 18 November 2013 , pukul 15.00 wib
KRS
: 26 November 2013
No. RM : S130-601-8635

Keluhan Utama
Nyeri perut bagian kanan bawah 1 minggu
Perut terasa bertambah besar 5 bulan yg lalu
KRONOLOGI
Pasien datang tanggal 18/11 2013 dari poli kandungan mengeluh nyeri perut dan
dirasakan membesar sejak bulan juni 2013
Dengan keluhan sebelumnya :
Bulan februari yg lalu mengeluhkan nyeri haid,sperti ditusuktusuk ,selama haid.
Haid berlangsung selama 7-8 hari, ganti pembalut 3x sehari (1/2 softex) tidak
bergumpal ,cair, sedikit.
dispareunia (-), riwayat perdarahan diluar haid (-), demam(-), mual muntah (-),
perubahan pola BAB/BAK (-), tidak teraba benjolan/massa (-)

Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)
Asthma (-)
Penyakit Jantung (-)
Alergi (-)
Pernah Operasi thn 2008 di RS.Sayang Bunda dengan
Kista Coklat

Riwayat Penyakit
Keluarga

Hipertensi(-)
Diabetes Melitus (-)
Asthma (-)
Tidak ada keluarga yang pernah mengalami sakit seperti pasien
sekarang

Riwayat Haid

Menarche usia 12 tahun


Menstruasi teratur ,cyclus 28 hari, Lama haid 7 hari ,ganti pembalut
3x sehari (banyak & encer)
Perdarahan di luar siklus haid ( - )
HPHT 15 / 03 / 2013

Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali (Usia 26 thn) , Lama 13 tahun

Pemeriksaan Fisik
Keadaan
Kesadaran
TB: 156 cm
BB: 53 kg

: Cukup
: Composmentis
GCS : 456
Vital Sign:
Tensi
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu axillar : 36,3 derajat celcius
Respiratory rate :20x/menit

k/L : A/I/C/D -/-/-/Thorax : cor : S1 S2 tunggal ,murmur (-), galop (-)


pulmo : vesikuler
, Rh (-) Wh(-)
Abdomen: BU (+) N, meteorismus (-), nyeri tekan (+)
Extremitas akral hangat kering
Edema

Status Ginekologis
ABDOMEN
PALPASI : Teraba massa di regio suprapubis dextra sebesar telur , dengan
konsistensi kistik, nyeri tekan (+), nyeri lepas (-)
INSPEKSI : Perut datar tidak tampak benjolan, Striae ( - )
PERKUSI : Pekak daerah massa
AUSKULTASI : Bising usus (+) Normal
GENITALIA
INSPEKSI : Flek coklat melalui jalan lahir
PEMERIKSAAN DALAM
Portio kenyal, permukaan licin, OUE tertutup
Teraba massa kistis di parametrium dextra
Korpus uteri tidak teraba
Kavum douglas Tidak dievaluasi

Pemeriksaan Penunjang
Hbsag (-)
DL : Hb 12,9 g/dL
161.000u/L
WBC 15,2/uL

EKG
HCT 38,1%
Gelombang P di ikuti QRS kompleks PLT
RBC 4,53/uL
dengan 15 kotak kecil
Kesimpulan : Irama sinus dengan RR
interval 98x/menit

Foto Thorax
kesimpulan ;Tak tampak kelainan

USG
Kesan : Cysta Ovarii dengan ukuran 80x70 mm, berseptasepta
DD : Kista Dermoid

Tumor Marker
AFP : 3,08 ng/ml
Ca 125 : 15,66 U/ml

Diagnosa Kerja
Kista Ovarii

Penatalaksanaan
Rencana Laparatomy

Prognosis
Dubia ad bonam

Laporan Operasi
tanggal 21-11-2013 /
10.00 wib
Diagnosa Preoperatif : Kista ovarium
Diagnosa Post-operatif
: Post Salphingo-Ooforektomi Dextra + Kista
Coklat
Jaringan yang dieksisi / insisi : Kista Ovarium dextra
Macam Operasi
: SOD ( Salphingo-Ooforektomi Dextra )
Temuan Operasi
: Tampak melekat antara tuba fallopi dan Ovarium
dextra dan berkripte-kripte, Dibebaskan
perlengketannya
kemudian kista pecah berwarna
merah kecoklatan.
Setelah itu dilakukan SOD, Jaringan tumor dilakukan pemeriksaan PA dengan
Kesimpulan KISTA COKLAT

Terapi:
IVFD D5% : RL 3:2
Cefotaxim 1gr 3X1
Alin F 25mg 3x1
Ketorolac 30mg 3x1
Ranitidine 25mg 2x1
Transfusi PRC bila Hb < 10gr/dL

Lembar Observasi 18-11-2013


(15.00 wib)
Subyektif

Pasien mengeluh
nyeri perut sebelah
kanan bawah
Periksa di poli
kandungan dgn hasil
USG cyst ovarii

Obyektif

A/I/C/D : -/-/-/T: 110/80 mmHg


S:36,3
N:80X/menit
Palp : Teraba
massa, Nyeri tekan
abdomen (+)
sebelah kanan
bawah
Insp : Flek coklat

Assesment
Cysta Ovarii

Planning
Inf RL 20 tpm
Puasa J. 24.00
Solac 2 cc J. 21.00
Lavement
Pro Laparatomy besok
Diet NTKTP

Lembar Observasi 19-11-2013

Subyektif
Pasien mengeluh
nyeri perut sebelah
kanan bawah

Obyektif
A/I/C/D : -/-/-/T: 120/80 mmHg
S:36,3
N:82X /menit
Palp : Teraba massa,
Nyeri tekan abdomen
(+) sebelah kanan
bawah
Insp : Flek coklat

Assesment
Cysta Ovarii

Planning
Inf. RL 20 tpm
Pro Laparotomy hari ini
Darah 2 bag.
Diit NTKTP

Lembar Observasi 20-11-2013

Subyektif
Pasien mengeluh nyeri
perut sebelah kanan
bawah

Obyektif
A/I/C/D : -/-/-/T: 110/70 mmHg
S:36,5
N:84X /menit
Palp : Teraba massa,
Nyeri tekan abdomen
(+) sebelah kanan
bawah
Insp : Flek coklat

Assesment
Cysta Ovarii

Planning
Inf. RL 20 tpm
Pro Laparotomy
(tunda besok)
tgl 21-11-2013
Diit NTKTP

07.00

Subyektif
Pasien mengeluh nyeri
perut sebelah kanan
bawah

21

10.00

Obyektif
A/I/C/D : -/-/-/T: 110/70 mmHg
S:36,5
N:84X /menit
Palp : Teraba massa,
Nyeri tekan abdomen (+)
sebelah kanan bawah
Insp : Flek coklat

Assesment
Cysta Ovarii

T: 130/100 mmHg
S: 36,8
N: 88X/menit

NOV.

Planning
Inf RL 20tpm
Inj Cefotaxim 1 gr 3X1
Pro Laparotomy
21/11/2013

Pasang D.Cateter
Px. berangkat ke OK

14.00

2013

Datang dari RR
Sadar (+)
Pusing (-)
Muntah (-)
Pasien menyatakan nyeri
luka post OP (+)

T: 130/90 mmHg
S: 36,8
N: 84X/menit
Terpasang infus PZ, sisa
50 cc dan D.cateter
Ur = 500 cc
Loka post opp tertutup
kasa steril
Fluxus (+) sedikit

Post Op.Laparotomy hari 0

Inf RL;D5 2:3/24jam


Inj Cefotaxim 1 gr 3X1
Alin F 25mg 3X1
Ketorolac 30mg 3X1
Ranitidine 25mg 2X1

22
NOV
2013

23
NOV
2013

Subyektif
Nyeri Luka Post Opp
(+)
Flatus (+)
Mual,muntah (-)

Obyektif
A/I/C/D : -/-/-/T: 120/80 mmHg
S:37,4 C
N:86X/menit
Mob (+), febris (-)
Luka Opp Tertutup
Kasa steril
Ur . J.08.00 = 100cc
J.11.00= 100cc
J.14.00= 50cc

Nyeri Luka Post Opp


(+)()
Kembung (+)

A/I/C/D : -/-/-/T: 110/70 mmHg


S:36,4 C
N:78X/menit
Mob (+), febris (-)
Luka Opp Tertutup Kasa
steril
Fluxus (+) sedikit:
Ur.J. 08.00 = 100cc

Assesment
Post Laparatomy hari I

Post Laparatomy hari II

Planning
Inf RL 20 tpm
Inj Cevotaxim 1 gr 3X1
Inj Alin F 25mg 3X1
Inj Ketorolac 30mg 3X1
Inj Ranitidine 25mg 2X1
MSS (+)
Diit BC

Inf RL 20 tpm
Inj Cevotaxim 1 gr 3X1
Inj Alin F 25mg 3X1
Inj Ketorolac 30mg 3X1
Inj Ranitidine 25mg 2X1
Pro Rawat Luka
Diit NTKTP

Subyektif

24
NOV
2013

25
NOV
2013

Obyektif

Assesment

Planning

Nyeri Luka Post op(+)()


Kembung (+) terasa sebah
Sedikit Sesak
BAB (+)
BAK Spt

A/I/C/D : -/-/-/T: 150/100mmHg


S:36,4 C
N:88X/menit
Mob (+) aktif
Luka Opp Tertutup
Kasa steril
Fluxus(-)

Post Laparatomy hari III

Inj Cevotaxim 1 gr 3X1


Asam mefenamat 500 mg 3X1
Sulfas ferosus 2X1 tab
O2 2lpm
Diit NTKTP
Rawat Luka op.

Nyeri Luka Post op(+)()


Kembung (+) terasa sebah
BAK Spt

A/I/C/D : -/-/-/T: 130/90 mmHg


S:36,6 C
N:84X/menit
Mob (+), febris (-)
Luka Opp Tertutup
Kasa steril
Fluxus (+) menstruasi

Post Laparatomy hari IV

Cefadroxyl 500mg 3X1


Asam mefenamat 500 mg 3X1
Sulfas ferosus 2X1 tab
Diit NTKTP
Rawat Luka op.
Ranitidin 2x1 tab

Lembar Observasi 26-11-2013

Subyektif
Nyeri luka post.op (+)
berkurang
Mual (+)
Perut terasa melilit (+)

Obyektif
A/I/C/D : -/-/-/T: 120/80 mmHg
S:37,4 C
N:86X/menit
Mob (+), kembung (+)
Fluxus (+) menstruasi
Luka Opp Tertutup Kasa steril

Assesment

Planning

Post Laparatomy hari V

Cefadroxyl 500mg 3X1


Asam mefenamat 500 mg
3X1
Sulfas ferosus 2X1 tab
Px KRS

Hasil Lab PA
Mikroskopis :
Berupa potongan jaringan ovarium berbentuk kista
tanpa pelapis epitel dengan stroma didapatkan
perdarahan lama serta cyst macrophage memakan
pigmen hemosiderin. Tidak didapatkan sel malignant
pada sediaan ini.
Kesimpulan : KISTA COKLAT

Endometriosis

Endometriosis
Endometriosis terjadi pada

10-14% wanita usia reproduksi


40-60% wanita dengan dismenorhea
20-30% wanita subfertil.
Saudara perempuan dan anak perempuan dari wanita yang menderita
endometriosis berisiko 6-9 kali lebih besar
Dapat tumbuh di permukaan rongga pelvis/organ rongga pelvis, peritoneum
bahkan sampai dengan ovarium.
Endometriosis sekalipun sudah mendapat pengobatan yang optimum
memiliki angka kekambuhan sesudah pengobatan berkisar 30%.

Histogenesis
Teori Sampson
1. darah haid mengalir kembali (regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis
2. Dalam darah haid di dapati sel-sel endometrium yg hidup dlm rongga peritoneum
3. Dapat menempel ke peritoneum dengan melakukan invasi, implantasi dan proliferasi

Robert Meyer
Endometriosis terjadi karena rangsangan pada sel-sel epitel berasal dari selom (letak
dlm peritoneum dan pleura)yg dapat mempertahankan hidupnya di daerah
pelvis,rangsangan ini akn menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel shg terbentuk
jaringan endometrium.

Teori Lain
Teori transplantasi langsung (Kurang hati-hati saat operasi)
Teori genetik dan imun
Faktor endokrin
Perkembangan dan pertumbuhan endometriosis tergantung kepada estrogen

KLASIFIKASI
Peritoneal endometriosis
Lesi yg aktif akan menyebabkan timbulnya perdarahan kronik rekuren dan reaksi
inflamasi,sehingga tumbuh jaringan fibrosis
Ovarian Endometrial Cysts (Endometrioma)
Terbentuk akibat invaginasi di korteks ovarium setelah penimbunan debris
menstruasi dan perdarahan jaringan endometriosis
Deep Nodular Endometriosis
Nodul yg terbentuk oleh hiperplasia otot polos dan jaringan fibrosis disekitar
jaringan yg menginfitrasi

Stadium Berdasarkan skooring


dari refisi AFS
Peritone
um

Endometriosis

<1cm

1-3cm

>3cm

Permukaan

Dalam

Permukaan

Dalam
Permukaan
Dalam

4
1
4

16
2
16

Kanan
Ovarium
Kiri

Perlekatankavum
Douglas

Ovarium

Tuba

Perlekatan
Tipis
Kanan
Tebal
Tipis
Kiri
Tebal
Tipis
Kanan
Tebal
Tipis
Kiri
Tebal

Sebagian
4
<1/3
1/3-2/3
1
2
4
8
1
2
4
8
1
2
4
8
1
2
4
8

20
4
20
Komplit
40
>2/3
4
16
4
16
4
16
4
16

- Skor 1-5: Stadium I (penyakit minimal)


- Skor 6-15: Stadium II (penyakit sedang)
- Skor 16-40: Stadium III (penyakit berat)
- Skor >40: Stadium IV (penyakit sangat berat)

Fungsi ovarium secara siklis yg terus menerus tanpa di


selingi oleh kehamilan memegang peranan dalam
terjadinya endometriosis.

patologi
Gambaran mikroskopik dari endometrium sangat variabel,lokasi yg
sering terdapat pd kedua ovarium tampak kista2 biru kecil sampai
kista besar berisi darah tua menyerupai coklat(endometrioma). Darah
tua keluar sedikit2 krn luka pd dinding kista &dapat menyebabkan
perlekatan antara permukaan ovarium dgn uterus,sigmoid & dinding
pelvis.
Kista coklat dpt mengalir ke dalam rongga peritoneum krn robekan
dinding kista&dpt menyebabkan acute abdomen.

patologi
Tuba pada endometriosis biasanya normal,pd permukaan sigmoid
atau rektum seringkali di temukan benjolan yg berwarna kebirubiruan sebagai akibat dr timbulnya perdarahan pd saat haid dari
jaringan endometriosis,mudah sekali timbul perlekatan antara alat2 di
sekitar kavum douglasi.

gambaran mikroskopik
Secara mikroskopik endometriosis merupakan suatu
kelainan yg jinak tapi kadang2 sifatnya seperti tumor
ganas.
Bisa terjadi penyebaran endometriosis ke paruparu,lengan,kavum douglasi ke fasia rekto vaginal,ke
sigmoid dsb nya.

gambaran klinik
Gejala :
- Nyeri perut bawah yang progresif dekat paha dan selama haid.
- Dismenorea
- Nyeri pada waktu haid
- Hypermenorea
- Infertilitas

diagnosis
Cara untuk mendiagnosis pasti endometriosis dengan melakukan laparoskopi dan
melakukan biopsi jaringan. Pemeriksaan ini merupakan gold standart dalam
mendiagnosis endometriosis
Endometriosis dicurigai bila ditemukan adanya gejala nyeri di daerah pelvis dan
adanya penemuan-penemuan yang bermakna selama pemeriksaan fisik. Melalui
pemeriksaan rektovaginal (satu jari di dalam vagina dan satu jari lagi di dalam
rectum) akan teraba nodul (jaringan endometrium) di belakang uterus dan di
sepanjang ligamentum yang menyerang dinding pelvis.

penanganan
Endometriosis tdd
a. Tx Hormonal
b. Pembedahan

medikamentosa
Esterogen
Pil kontrasepsioral kombinasi berperan dalam supresi ovarium dan memperpanjang
efek progestin.
Semua agen progesteron berperan dalam desidualisasi dan atrofi endometrium.
Medroksiprogesteron asetat berperan dalam mengurangi nyeri.
Megestrol asetat juga memiliki efek yang sama
The levonorgestrel intrauterine system (LNG-IUS) berguna dalam
mengurangi
nyeri akibat endometriosis.
Analog GnRH berguna untuk menurunkan gejala nyeri, namun tidak berefek
dalam meningkatkan angka fertilitas
Danazol berperan untuk menghambat siklus follicle-stimulating hormone (FSH) and
luteinizing hormone (LH) dan mencegah steroidogenesis di korpus luteum

TERAPI :
Analgetika
Hormonal, hormon-hormon streoid, estrogen, progesteron, pemberian terus
menerus setiap hari selama 6-9 bulan minimal 1 tahun. Lanjutkan 2-3 tahun, dosis
30-50mg/ hari

Pembedahan dengan mengangkat sarang-sarang endometriosis.


Radiasi bertujuan untuk menghentikan fungsi ovarium. Tidak dilakukan lagi, kecuali
jika ada kontra indikasi terhadap pembedahan.

pembedahan
Terapi bedah bisa diklasifikasikan menjadi
a. Terapi bedah konservatif jika fungsi reproduksi berusaha dipertahankan
b. Semikonservatif jika kemampuan reproduksi dikurangi tetapi fungsi ovarium masih
ada
c. Radikal jika uterus dan ovarium diangkat secara keseluruhan.

Usia,keinginan untuk memperoleh anak lagi, perubahan kualitas hidup, adalah


hal-hal yang menjadi pertimbangan ketika memutuskan suatu jenis tindakan
operasi

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen