Sie sind auf Seite 1von 10

I.

LATAR BELAKANG KEGIATAN


HIV/AIDS telah lama menjadi masalah kesehatan utama di Banyuwangi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013,
Banyuwangi menempati urutan ketiga penyumbang HIV/AIDS terbesar di Jawa
Timur setelah Surabaya dan Malang. Jawa Timur sendiri sebenarnya merupakan
propinsi penyumbang HIV/AIDS terbesar kedua di Indonesia (Ditjen PP & PL
Kemenkes RI, 2014). Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Banyuwangi, namun situasi epidemi HIV/AIDS di Banyuwangi terus
saja mengkhawatirkan. Angka penderita HIV/AIDS di Banyuwangi pada bulan
Januari 2011 tercatat 1.053 orang dan pada bulan Oktober 2013 meningkat tajam
menjadi 1.608 orang. Ironisnya penderita mayoritas adalah kelompok usia
produktif, 16 64 tahun, yaitu sebesar 1.021 atau 96,5% yang tersebar di seluruh
kecamatan bahkan hampir di setiap desa (Dinkes Kabupaten Banyuwangi, 2013).
Dusun Jalen Darungan yang berlokasi di Desa Setail, Kecamatan Genteng barubaru ini ditemukan termasuk menjadi salah satu daerah yang terkena dampak dari
penyebaran virus tesebut. Di salah satu sisi arus pergerakan ekonomi masyarakat
Banyuwangi semakin meningkat. Disebutkan oleh pemerintah Kabupaten
Banyuwangi bahwa tenaga kerja paling banyak terserap dari usaha perdagangan
besar dan eceran, yaitu 95.445 orang yang salah satunya berpusat di Kecamatan
Genteng (Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi, 2006). Usaha
perdagangan besar dan eceran tersebut diantaranya adalah industri kaos yang
dilakukan oleh beberapa desa di sekitar pusat perdagangan Kecamatan Genteng.
Kaos banyak diminati oleh masyarakat lokal maupun wisatawan luar kota yang
berkunjung ke Banyuwangi dan melewati pusat perdagangan Kecamatan
Genteng.
Oleh karena itu kami tergerak untuk melakukan sebuah terobosan baru yang
efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Banyuwangi terhadap
HIV/AIDS serta menumbuhkan jiwa wirausaha yakni melalui introduksi
produksi KaPeKa (Kaos Pelopor Edukasi Kesehatan). KaPeKa merupakan kaos
seperti pada umumnya namun didesain unik dan menarik meskipun bertemakan
pengetahuan seputar HIV/AIDS. Introduksi produksi KaPeKa akan diterapkan di
Dusun Jalen Darungan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten
Banyuwangi. Selain karena menjadi daerah yang terkena dampak penyebaran
virus HIV/AIDS, di dusun tersebut banyak pemuda yang masih belum
mempunyai pekerjaan atau bisa dikatakan kurang produktif. Padahal, dusun
tersebut sangat prespektif untuk mengembangkan wirausaha karena lokasinya
berdekatan dengan pusat perdagangan Kecamatan Genteng.
Berdasarkan uraian di atas kami mengajukan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai solusi atas
permasalahan yang ada dengan judul Introduksi Produksi KaPeKa (Kaos
Pelopor Edukasi Kesehatan) untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
terhadap HIV/AIDS serta Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Dusun Jalen
Darungan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

II.

TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan program kreativitas mahasiswa ini yakni memberikan
edukasi HIV/AIDS secara efektif untuk masyarakat Banyuwangi, membuat
KaPeKa yang unik dan menarik sehingga diminati konsumen, dan mengetahui
langkah awal yang perlu dilakukan dalam membuka wirausaha serta strategi
pemasaran KaPeKa yang baik.

III.

TARGET KEGIATAN
1. Kualitatif
a. Memberikan bekal kepada pemuda di Dusun Jalen Darungan yang belum
mempunyai pekerjaan agar dapat berwirausaha secara mandiri guna
memperbaiki perekonomian
b. Meningkatkan kesadaran terhadap HIV/AIDS
c. Meningkatkan peran
sosial mereka dalam upaya mewujudkan
Banyuwangi bebas HIV/AIDS
d. Mempengaruhi psikologis dan perilaku masyarakat produsen maupun
konsumen agar lebih berwaspada akan penyebaran HIV/AIDS di
Banyuwangi
e. Kapeka dapat menjadi kaos edukasi kesehatan yang khas dari
Banyuwangi
2. Kuantitatif
Target perserta pelatihan : 30 orang

IV.

NAMA KEGIATAN
Program Kreativitas Mahasiswa 2014/2015 Bidang Pengabdian kepada
Masyarakat (PKM-M) dengan judul Introduksi Produksi KaPeKa (Kaos Pelopor
Edukasi Kesehatan) untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap
HIV/AIDS serta Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Dusun Jalen Darungan, Desa
Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.
BENTUK KEGIATAN
Penyuluhan HIV/AIDS dan Pelatihan Pembuatan KaPeKa (Kaos Pelopor
Edukasi Kesehatan).

V.

VI.

PESERTA KEGIATAN
Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah pemuda di Dusun Jalen
Darungan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, yang belum
mempunyai pekerjaan atau kurang produktif.

VII.

PENYELENGGARA KEGIATAN
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
peserta Program Kreativitas Mahasiswa 2014/2015 dengan judul Introduksi
Produksi KaPeKa (Kaos Pelopor Edukasi Kesehatan) untuk Meningkatkan
Kesadaran Masyarakat terhadap HIV/AIDS serta Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
di Dusun Jalen Darungan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten
Banyuwangi, sebagai berikut:
Ketua
: Yusri Chizma Najwa
201310330311096 / Angkatan 2013
Anggota : Alfan Rizki Nur Rohman201310330311017 / Angkatan 2013
Laura Putri Risty Tobing
201310330311074 / Angkatan 2013
Adib Danurdipta
201310330311124 / Angkatan 2013
Mohamad Zainul Abidin
201310330311118 / Angkatan 2013

VIII.

IX.

RENCANA KEGIATAN
tanggal
: 11-17 Februari 2015
tempat
: Dusun Jalen Darungan, Desa Setail, Kecamatan Genteng,
Kabupaten Bayuwangi
KONSEP ACARA
1. Kegiatan I (Sosialisasi Pengetahuan Dasar HIV/AIDS dan
Gambaran Potensi Industri KaPeKa)
Rangkaian kegiatan I adalah sebagai berikut:

a. Pembagian booklet. Booklet dibagikan di permulaan


kegiatan untuk membantu peserta pembinaan dalam
memahami materi kegiatan yang meliputi pengetahuan
dasar HIV/AIDS, cara meng-install photoshop, cara
pembuatan KaPeKa mulai proses desain sampai dengan
penyablonan, dan langkah awal dalam membuka wirausaha
serta teknik pemasaran KaPeKa yang baik.
b. Sosialisasi pengetahuan dasar HIV/AIDS, yang meliputi
pengertian
dan
sejarah
HIV/AIDS,
penularan
dan
pencegahan HIV/AIDS, gejala HIV/AIDS, serta isu-isu terbaru
tentang HIV/AIDS yang perlu diketahui masyarakat.
c. Sosialisasi gambaran potensi industri KaPeKa, yang berisi
gambaran keuntungan produksi KaPeKa dari segi ekonomi,
sosial, dan kesehatan.
d. Pemanduan peng-install-an photoshop untuk persiapan
kegiatan II.
e. Pembagian kuisioner, digunakan untuk mengukur indikator
keberhasilan kegiatan I yaitu peserta pembinaan tertarik
dengan prospek industri KaPeKa serta memahami
pengetahuan dasar HIV/AIDS yang nantinya menjadi tema
desain KaPeKa.
2. Kegiatan II (Pengajaran dan Aplikasi Pembuatan Desain
KaPeKa)
Pada kegiatan II peserta pembinaan diberikan materi
sekaligus mempraktekkan proses pembuatan desain KaPeKa
menggunakan photoshop. Kegiatan II diadakan minimal dua
kali pertemuan. Secara lebih rinci kegiatan II dibagi lagi
menjadi dua tahap yaitu:
a. Peserta membuat desain KaPeKa dengan dipandu oleh pemateri. Bertujuan
untuk membimbing peserta agar dapat membuat desain yang unik dan
menarik, sehingga pesan kesehatan tentang HIV/AIDS yang ingin
disampaikan lewat KaPeKa tidak terkesan menggurui dan tetap diminati
oleh masyarakat luas.
b. Peserta membuat desain KaPeKa secara mandiri dengan kreativitas masingmasing sesuai materi yang telah diajarkan, namun tetap dalam pengawasan
dari pemateri. Tahap ini digunakan untuk mengukur indikator keberhasilan
kegiatan II yaitu peserta dapat membuat desain KaPeKa secara mandiri
dengan baik.
3. Kegiatan III (Pengajaran dan Aplikasi Penyablonan
KaPeKa)
Pada kegiatan III peserta pembinaan diajarkan sekaligus
mempraktekkan proses penyablonan KaPeKa menggunakan
teknik sablon digital dengan desain yang telah dibuat
sebelumnya. Kegiatan III dilakukan minimal satu kali
pertemuan.
4. Kegiatan IV (Tahap Sosialisasi Langkah Awal Membuka
Wirausaha dan Strategi Pemasaran KaPeKa yang Baik)
Rangkaian kegiatan IV adalah sebagai berikut:
a. Sosialisasi langkah awal membuka wirausaha. Peserta
diajarkan bagaimana langkah mengajukan perizinan
membuka usaha dari badan industri yang berwenang serta

permohonan bantuan modal kepada lembaga keuangan


daerah setempat.
b. Sosialisasi strategi promosi KaPeKa yang baik. Peserta
diajarkan cara memasarkan KaPeKa dari segi strategi
media promosi dan strategi pembangunan relasi.
Strategi Media Promosi
1. Media promosi melalui pemanfaatan jejaring sosial
(facebook, twitter, line, WhatsApp, Telegram). Akunakun tersebut dibuat terlebih dahulu sebelumnya oleh
pelaksana kegiatan agar nantinya dapat digunakan
oleh peserta pembinaan ketika melakukan kegiatan
promosi. Peserta pembinaan diajarkan secara singkat
dan jelas bagaimana cara mengoperasikannya agar
fungsi media ini menjadi maksimal.
2. Media promosi melalui blog dimana di dalamnya
terdapat katalog online. Katalog online berisi
penjelasan produk-produk KaPeKa dan dilakukan
update setiap ada produk KaPeKa yang baru. Blog
telah dibuat terlebih dahulu sebelumnya oleh
pelaksana kegiatan agar nantinya dapat digunakan
oleh peserta pembinaan ketika melakukan kegiatan
promosi.
3. Media promosi melalui pamflet yang dibagikan pada
masyarakat sasaran kegiatan promosi. Pelaksana
kegiatan membuatkan contoh desain pamflet yang
nantinya dapat digunakan oleh peserta pembinaan
ketika melakukan kegiatan promosi awal.
Strategi Pembangunan Relasi
1. Membangun koneksi dengan lembaga, organisasi, atau
instansi pemerintah yang bergerak di bidang sosial dan
kesehatan.
2. Membangun koneksi dengan pedagang-pedagang
pasar dan memfungsikan mereka sebagai ditributor
atau penjual.
3. Membentuk komunitas KaPeKa melalui jejaring sosial
yang telah dibuat. Selain melakukan promosi produkproduk KaPeKa, komunitas jejaring sosial ini juga
melakukan promosi kesehatan tentang HIV/AIDS
kepada masyarakat.
4. Memberikan special discount pada acara-acara
tertentu seperti Hari Anti HIV/AIDS, Hari Jadi
Banyuwangi, dll. Bertujuan untuk memikat pelanggan
sehingga dapat meningkatkan penjualan produk
KaPeKa.
X.

PEMATERI KEGIATAN
Mahasiswa penyelenggara kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa
2014/2015 Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dengan judul
Introduksi Produksi KaPeKa (Kaos Pelopor Edukasi Kesehatan) untuk
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap HIV/AIDS serta Menumbuhkan
Jiwa Wirausaha di Dusun Jalen Darungan, Desa Setail, Kecamatan Genteng,
Kabupaten Banyuwangi.

XI.

XII.

DOSEN PEMBIMBING DAN ANGGOTA PKM-M


Dosen Pembimbing
: dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ
Ketua
: Yusri Chizma Najwa 201310330311096 / Angkatan 2013
Anggota
: Alfan Rizki N. R.
201310330311017 / Angkatan 2013
Laura Putri Risty T. 201310330311074 / Angkatan 2013
Adib Danurdipta
201310330311124 / Angkatan 2013
Mohamad Zainul A. 201310330311118 / Angkatan 2013
SUSUNAN ACARA
Terlampir

XIII.

ANGGARAN DANA
Terlampir

XIV.

PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan, semoga kegiatan ini dapat terlaksana
dengan sempurna dan memberi manfaat untuk semua pihak. Dengan diadakan
kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan para muslimah. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan kemudahan dan meridhai kegiatan ini. Amin.

Lampiran I
SUSUNAN ACARA

13.30 14.30
14.30 15.00
15.00 16.00
16.00 16.30

11 Februari 2015
Absensi Peserta Kegiatan
Pembacaan Ayat Suci Al-Quran
Pembukaan
- Sambutan Ketua Pelaksana PKM
- Sambutan Kepala Dusun Jalen Darungan
Penyuluhan HIV/AIDS
Ishoma
Materi potensi berwirausaha
evaluasi, breafing keg 2 dan penginstallan software

12.30 13.00
13.00 14.15
14.15 - 14.30
14.30 15.00
15.00 16.00
16.00 16.30

12 Februari 2015
Absensi Peserta Kegiatan
Materi Design Kaos KaPeKa
ice breaking
Ishoma
praktik Design Kaos KaPeKa
evaluasi

12.30 13.00
13.00 13.15
13.15 - 13.30

12.30 13.00
13.00 14.15
14.15 - 14.30
14.30 15.00
15.00 16.00
16.00 - 16.30
12.30 13.00
13.00 14.15
14.15 - 14.30
14.30 15.00
15.00 16.00
16.00 - 16.30

13 Februari 2015
Absensi Peserta Kegiatan
praktik Design Kaos KaPeKa
ice breaking
Ishoma
praktik Design Kaos KaPeKa
Evaluasi & breafing keg 3
14 Februari 2015
Absensi Peserta Kegiatan
Materi penyablonan
ice breaking
Ishoma
praktik penyablonan Kaos KaPeKa
Evaluasi

12.30 13.00
13.00 14.15
14.15 - 14.30
14.30 15.00
15.00 16.00
16.00 - 16.30

15 Februari 2015
Absensi Peserta Kegiatan
praktik penyablonan Kaos KaPeKa
ice breaking
Ishoma
praktik penyablonan Kaos KaPeKa
Evaluasi & breafing keg 4

12.30 13.00
13.00 14.00
14.15 - 14.30
14.30 15.00
15.00 16.00

16 Februari 2015
Absensi Peserta Kegiatan
materi tips berwirausaha
ice breaking
Ishoma
penutupan & penyerahan kenang-kenangan

Lampiran II
ANGGARAN DANA KEGIATAN
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Harga Satuan
Material
Kuantitas
pemakaian
(Rp)

Total (Rp)

Beli
Printer
Epson
3190

Alat
pencetakan
desain
sablon

1 buah

2.000.000

1.500.000

Beli Heat
Press 38 x
38 cm

Alat
penyablonan

1 buah x
5 hari

3.000.000

2.500.000

Gunting

Alat
pemotong
kertas
transfer
untuk
pemateri
dan peserta

33 buah

4.000

132.000

Kuas

Alat
pengoles
liquid power
coating ke
kertas
transfer
untuk
pemateri
dan peserta

33 buah

4.000

132.000

SUB TOTAL (Rp)

4.264.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi
Material
pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Total (Rp)

Tinta
Sublim

Bahan
mencetak
desain
sablon ke
kertas
transfer

5 Botol

136.000

680.000

Kaos bahan
TC polos

Bahan baku
pembuatan
KaPeKa
Untuk
pemateri
dan peserta

33 buah

90.000

2.970.000

Kertas
transfer

Bahan
mencetak
desain
sablon
untuk
pemateri
dan peserta

33 buah

15.000

495.000

Liquid
power
coating

Bahan
perekat
sablon
untuk
pemateri
dan peserta

3 buah

300.000

900.000

SUB TOTAL (Rp)

3. Biaya Transportasi
Justifikasi
Material
Perjalanan
Transportas
i
pelaksanaa
n kegiatan
(Sewa
mobil,
Driver dan
BBM)

Perjalanan
pulang dan
pergi dari
Banyuwang
i- Malang
Kegiatan I,
II, III, dan IV

Kuantitas

1 unit

Harga Satuan
(Rp)

1.000.000

SUB TOTAL (Rp)

4. Lain-lain
Material
Justifikasi

Kuantitas

Harga Satuan

5.045.000

Total (Rp)

1.000.000

1.000.000

Total (Rp)

pemakaian

(Rp)

booklet
materi

Dibagikan
kepada
peserta
sebagai
penunjang
materi

30 buah

15.000

450.000

Banner

Untuk
keperluan
publikasi

1 buah

150.000

150.000

30 buah
x5

2.000

450.000

Konsumsi
peserta
(Kue, dan
air
mineral)

Untuk
konsumsi
peserta
selama
kegiatan I,
II, III, dan IV

SUB TOTAL (Rp)


Total (Keseluruhan)

1.050.000
11.359.000

SUMBER DANA PINJAMAN SEMENTARA (non dikti):


Iuran mahasiswa pelaksana PKM @ Rp 500.000,Pinjaman sukarela
Pinjaman pembelian kaos polos dari konveksi
Pinjaman untuk konsumsi

: Rp 500.000,- x 5 = Rp 2.500.000,: Rp 1.000.000,: Rp 2.970.000,: Rp 300.000,-

KEKURANGAN DANA:
Rp 11.359.000,- - (Rp 2.500.000,- + Rp 1.000.000,- + Rp 2.970.000,- + Rp 450.000,-) =
Rp 4.439.000,-

10

Das könnte Ihnen auch gefallen