Sie sind auf Seite 1von 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud
Mengenal jenis jenis struktur batuan yang ada di lapangan.

Mengetahui sifat perubahan yang terjadi pada batuan.

Mempelajari struktur batuan yang ada pada singkapan.

Mengetahui fungsi dari perlengkapan geologi dan penggunaannya.

1.2 Tujuan

Dapat mengenal jenis jenis struktur batuan yang ada di lapangan.

Dapat mengetahui sifat perubahan yang terjadi pada batuan.

Dapat mempelajari struktur batuan yang ada pada singkapan.

Dapat mengetahui fungsi dari perlengkapan geologi dan penggunaannya

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/ Tanggal

: Minggu, 30 November 2014

Waktu

: Pukul 06.30 - 16.30 WIB

Tempat

: Sungai Banyumeneng

Kesampaian Daerah

: Pukul 07.30 WIB

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Geologi Struktur


Geologi Struktur adalah ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
2.2 Struktur Batuan
Struktur batuan adalah gambaran tentang kenampakan atau keadaan
batuan, termasuk didalamnya bentuk dan kedudukannya. Didasarkan pada
proses pembentukannya, struktur batuan dibedakan menjadi :
2.2.1 Struktur Primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat pembentukan
batuan tersebut, misalya pada batuan sedimen yaitu perlapisan,
laminasi, ripple mark, graded bedding. Pada batuan beku yaitu
struktur aliran, cooling joints, dan sebagainya.
2.2.2 Struktur Sekunder, yaitu struktur yang terjadi setelah batuan
terbentuk yaitu akibat dari proses deformasi atau tektonik. Jenisnya
yaitu lipatan, kekar, sesar, dan sebagainya.
2.3 Deformasi Batuan
Deformasi batuan merupakan perubahan volume atau bentuk suatu
material atau batuan. Tahapan dari deformasi batuan yaitu :
2.3.1 Elastic Deformation, adalah deformasi sementara yang dapat
kembali ke bentuk awal (reversible).
2.3.2 Ductile Deformation, merupakan deformasi dimana elastic limit
dilampaui dan perubahan bentuk dan volume batuan tidak kembali.

2.3.3 Fracture, terjadi apabila batas atau limit elastic dan ductile
deformasi terlampaui. Deformasi rekah dan lentur adalah sama,
menghasilkan regangan yang tidak kembali ke kondisi semula.
2.4 Jenis Struktur Geologi
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu :
2.4.1 Kekar, adalah struktur rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu
gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami
pergeseran. Kekar dibedakan menjadi 2 yaitu :

Kekar gerus (shear fracture) : adalah rekahan yang bidang


bidangnya terbentuk karena adanya kecenderungan untuk
saling bergeser. Umunya bersifat tertutup.

Kekar tarik (extention fracture) : adalah rekahan yang bidang


bidangnya terbentuk karena adanya kecenderungan untuk
saling menarik. Umunya bersifat terbuka.

2.4.2 Lipatan, adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari
gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula
membentuk lengkungan. Bagian - bagian lipatan antara lain :

Axial plane : bidang yang membagi lipatan menjadi simetri.

Axis of fold : perpotongan natara axial plane dengan lapisan


batuan. Kedudukannya dapat miring atau tegak.

Axial line : garis yang merupakan hasil perpotongan antara


permukaan bumi dengan axial line.

Sayap (limb) : bagian lipatan yang terletak downdip dari


lengkungan maksimum suatu antiklin atau updip dari
lengkungan maksimum suatu sinklin.

Garis puncak (crest line) : garis khayal yang menghubungkan


titik titik yang tertinggi pada setiap permukaan lapisan suatu
antiklin.

Through line : garis khayal yang menghubungkan titik titik


yang terendah pada setiap permukaan lapisan suatu sinklin.

Penamaan Lipatan :

Antiklin : lipatan yang mempunyai bentuk cembung ke


atas.

Sinklin : lipatan yang mempunyai bentuk cekung ke atas.

Monoklin : lapisan batuan relative horizontal, kemudian


berubah miring secara local.

Terrase : lapisan batuan yang miring, kemudian secara local


berubah menjadi horizontal.

Homoklin : lapisan batuan yang miring searah, dan hampir


sejajar pada daerah yang luas.

Simetri : lipatan yang mempunyai axial plane vertical.

Asimetri : lipatan yang mempunyai axial plane miring.

Overtuned fold : lipatan yang mempunyai axial pane


miring, kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan sama,
besar kemiringan beda.

Recumbent fold : lipatan yang mempunyai axial plane


horizontal.

Isoclinal fold : lipatan yang mempunyai sayap sayap


dimana arah kemiringan dan besarnya sama.

Chevron fold : lipatan yang mempunyai bentuk zigzag.

2.4.3 Sesar, adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.


Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan,
dsb. Berdasarkan pergeserannya, sesar dibagi menjadi :

Sesar mendatar, adalah sesar yang pergerakannya sejajar, blok


bagian kiri relative bergeser ke arah yang berlawanan dengan
blok bagian kanannya. Sesar mendatar Dextral yaitu ke arah
kanan, sesar mendatar Sinistral yaitu ke arah kiri.

Sesar naik, adalah sesar dimana salah satu blok batuan


bergeser ke atas dan lainnya ke bawah disepanjang bidang
sesarnya.

Sesar turun, adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok


batuan akibat pengaruh gaya gravitasi.

2.5 Pengertian Metode Geologi Lapangan


Pengamatan lapangan adalah suatu proses pekerjaan melihat secara
seksama, teliti dan menyeluruh dari kejadian geologi lapangan. Metode

geologi lapangan adalah dasar utama utuk mendapatkan pengetahuan geologi


saat di lapangan.
2.6 Perlengkapan Dasar Geologi
Perlengkapan dasar yang digunakan untuk mempelajari, memeriksa, dan
mengumpulkan data geologi antara lain :
Kompas geologi, yaitu kompas yang selain dapat digunakan untuk
mengukur komponen arah, juga dapat digunakan untuk mengukur

komponen besar sudut bidang kelerengan maupun bidang perlapisan.


Palu geologi, dikenal jenis palu sesuai dengan jenis batuannya yaitu :
Palu Pick point, merupakan tipe palu yang memiliki salah
satu mata runcing. Digunakan untuk batuan keras.
Palu Chisel point, merupakan tipe palu yang memiliki salah

satu mata pipih. Digunakan untuk batuan lunak.


Loupe, merupakan alat untuk memperbesar kenampakan pada

permukaan batuan.
Pita / tali ukur, alat pembanding jarak yang konstan.
Buku catatan lapangan, peta dasar, foto udara, buku catatan lapangan
merupakan buku tulis yang cukup baik digunakan dilapangan untuk
memcatat data dan sketsa singkapan. Peta dasar atau foto udara untuk
mengetahui gambaran secara garis besar daerah yag akan di selidiki,

sehingga mempermudah penelitian lapangan.


Kantong sample dan kertas label, kantong untuk membungkus contoh
contoh batuan denga ukuran yang baik yaitu sekitar (13x9x3)cm.
Sedangkan kertas label digunakan untuk memberi kode pada tiap

contoh batuan.
Komparator batuan, dipakai untuk membantu dalam pendeskripsian

batuan.
Laruta HCL, digunakan untuk meguji keberadaan dan kadar

karbonatan.
Kamera, untuk merekam gejala geologi yang ada dilapangan.
Sepatu safety dan tas carrier, sepatu safety untuk keamanan dan
perlindungan bagian kaki, tas carrier untuk membawa alat alat dan
peta serta perbekalan dan contoh batuan.

2.7 Pengenalan Kompas Geologi dan Penggunaannya


Kompas geologi, yaitu kompas yang selain dapat digunakan untuk
mengukur komponen arah, juga dapat digunakan untuk mengukur komponen
besar sudut bidang kelerengan maupun bidang perlapisan.
Bagian bagian kompas geologi :
Jarum magnet, penunjuk arah mata angin.
Lingkaran pembagian derajat.
Klinometer (nivo tabung), untuk mengukur nilai kecondongan suatu

bidang.
Bulls eye level (nivo bulat), untuk menentukan posisi horizontal.
Lift pin, untuk menghentikan gerak jarum kompas,
Indeks pin, untuk menunjukkan arah mata angin pada kompas.
Wire coil, pemberat pada jarum kompas untuk meyesuaikan inklinasi

dan deklinasi pada kompas.


Cara penggunaan kompas geologi :
1. Strike and Dip
Tempelkan seluruh garis bagian E pada batuan.
Atur sampai bulls eye level ditengah.
Tekan lift pin, catat strike
Tandai pada kontak batuan.
Letakkan E dibawah
Atur nivo tabung
Catat dip
2. Slope
Buka penutup 15, sight arm 90
Posisikan nivo tabung kebawah
Bidik tujuan
Atur nivo tabung
Catat nilai slope
3. Plotting Arah Suatu Titik Dari Tempat Pengamatan
Buka kompas sekitar 135 tempatkan sekitar pinggang.
Arahkan cermin pada suatu titik.
Atur kompas agar nivo bulat ditengah.
Catat nilai azimuth
4. Plotting Lokasi
Buka peta dasar menghadap Utara
Tentukan titik yang dapat diplot
Arahkan azimuth ke objek.
Atur sedemikian rupa agar objek tersebut tampak pada cermin.

Plot titik pada peta.


Cari lagi titik yang dapat di plot.
Tarik garis lurus pada peta sampai terdapat perpotongan antara

2 garis.
Itulah letak kita berada pada peta.

2.8 Penggunaan Buku Catatan Lapangan


Buku catatan lapangan yaitu merupakan buku tulis yang cukup baik
digunakan dilapangan untuk memcatat data dan sketsa singkapan. Adapun
yang harus ditulis di BCL yaitu :
Mencatat tanggal, jam, lokasi, cuaca.
Mencatat litologi/geomorfologi dan deskripsi lapangan.
Tata guna lahan.
Potensi baik maupun buruk.
Sketsa lapangan / STA
2.9 Menggambar Sketsa
Sketsa diperlukan oleh seorang geologist untuk menggambarkan keadaan
lapangan sesuai dengan interpretasinya. Keuntungannya antara lain :

Melatih seseorang untuk teliti melihat gejala lapangan.


Mengambil makna yang penting dari apa yang dilihatnya.
Menghindari kegagalan dalam pengambilan foto.

Dalam penggambaran sketsa perlu diperhatikan hal hal berikut :

Pengamatan gejala struktur


Dimensi singkapan
Lokasi singkapan dan arah gambar
Litologi batuan
Judul singkapan
Penerapan Sandi Stratrigrafi Indonesia (SSI)

Das könnte Ihnen auch gefallen