Sie sind auf Seite 1von 7

Daftar isi

ISSN 0216 - 3128

Supardi, dkk.

293

PENJERAPAN
MERKURI PADA LIMBAH CAIR DENGAN
ZEOLIT
ALAM DAN ARANG TEMPURUNG
KELAPA
SECARA BERGANTIAN DENGAN CARA CA TU
Supardi, Busron Masduki, Herry Poernomo dan Paul Pujiono
Puslitbang

Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta.

ABSTRAK
PENJERAPAN MERKURI PADA LIMBAH CAIR DENGAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN ZEOLIT
ALAM SECARA BERGANTIAN DENGAN CARA CATU.
Salah satu pencemaran limbah cair yang
berbahaya dari hasil pengolahan emas rakyat di dusun Plampang 2, Kulon Progo adalah merkuri (Hg).
Merkuri sebagai pencemar utama selain berbentuk cair, juga dapat berbenwk sludge dan llap. Pada tahap
awal pengolahan limbah cairnya yang dilakukan dengan arang tempurung kelapa dan zeolit alam secara
bergantian dengan cara catu .. Limbah merkuri berbentuk endapan dan uap dikerjakan tahap berikutnya.
Tujuan penjerapan limbah cair untuk mengurangi kadar merkuri seminimal mungkin supaya dapat
memenuhi kadar pencemaran yang memenuhi baku mutu lingkungan (BKL) yaitu 0,001 ppm. Kadar
merkuri limbah cair yang diambil dari tambang emas rakyat Kulon Progo setelah dianalisa adalah 0,27034
ppm. Lanltan limbah cair dibuat pH 9, dan kemudian dijerap dengan arang tempunmg kelapa dan zeolit
alam ukuran butir antara -40/+60 mesh cara batch di dalam gelas beker 1000 mI. Diaduk dengan
kecepatan pengadukan 100 rpm selama I menit dan pengadukan lambat 20 rpm selama 15 menit. Dan
kemudian larutan tersebut di atas didiamkan selama 30 menit untuk proses pengendapan, hasi/ penjerapan
5.00xIO4 ppm dan 5,340.4 ppm, sedang efisiensi penurunan kadar merkuri setelah diolah dengan arang
tempunmg kelapa dan zeolit alam adalah 99,8150% dan 99,8031%

ABSTRACT
THE ADSORPTION
OF MERCURY ON THE LIQUID WASTE WITH COCONUT CHARCOAL AND
NATURE ZEOLITE BY BATCH SYSTEM.
One of the contaminant from dangerous solution waste of
result public gold treatment at Duslm Plampang 2, Kulon Progo was mercury' (Hg). Mercury as primary
contaminant of the other liquid form, also to be able to form sludge and vapor. At the first step of the
treatment liquid waste whice has been treated by charcoal COCOIllItand nature zeolite to keep changing
batch method. Sludge form mercury waste and vapor will be treated for the next step. Goal of the adsoption
waste solutioll to reduce the possible minimum of mercury concentration in order to achieve environment
quality stalldard (EQS) namely 0.001 ppm. Liquid waste mercury concentration whice was taken of public
gold treatment at Dusun Plampang 2 after was analyzed namely 0,27034 ppm. Liquid waste was used
constant at pH 9, and then was adsorpted by coconut charcoal conventional itself product and nature zeolite
with the size between -40/+60 mesh in batch system into 1000 ml beaker glass. Quick agitated by 100 rpm
for I minute and 20 rpm slow agitation for 15 minutes. And then the solution in above with retention time
30 minutes to sludge process, result the treatment in above were 5.340.4 ppm to coconut charcoal and
5.00xlO4 ppm to nature zeolite. And efficiency separation to be able to be finded were 99,8931% by
coconut charcoal and 99.8 I 50% by nature zeolite.

PENDAHULUAN

ebagian
domestik
yang
dikeluarkan besar
industri limbah
mengandung
logam berat
yang memiliki sifat racun, tahan lama dan dapat
memasuki tubuh/organ serta tinggal menetap dalam
jangka waktu yang lama dan bersifat sebagai non
kumulatif. Untuk inilah SCEP (Study of Critical
Ellr Problems) suatu badan yang mcnangani
masalah
lingkungan
dari USA mcnetapkan
bebcrapa logam berat seperti Hg, Pb, Cd, Ni
memerlukan perhatian khusus (Zen, 1989).
Salah satu bahan yang dapat membahayakan
lingkungan adalah adanya kandungan logam berat
tcmtama adalah mcrkuri (Hg), timbal (Pb), arscnik

(As), kadmium (Cd), khromium (Cr) dan nikel (Ni).


Logam-logam tersebut diketahui dapat mengumpul
dalam tubuh organisme dan tetap tinggal dalam
tubuh dalamjangka waktu yang lama.
Merkuri merupakan elemen alami, oleh
karena
itu
sering
mencemari
lingkungan,
kebanyakan merkuri yang ditemukan di alam dalam
bentuk gabungan dengan clemen lainnya. Pengamh
utama yang ditimbulkan oleh mcrkuri di dalam
tubuh adalah menghalangi kerja enzim dan memsak
selaput dinding (membran) sel.
Keadaan ini
disebabkan karena kemampuan merkuri dalam
membentuk ikatan kuat dengan gugus gugus yang
mengandung belerang (sulfur S) yang terdapat

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

294

ISSN 0216 - 3128

dalam enzim atau dinding sel (Heryando


1994).
Kasus-kasus keracunan
negara antara lain :

Palar,

merkuri dibeberapa

Keracooan uap air raksa pertama kali terjadi


pada tahoo 1910 ketika taboog air raksa yang
diangkat oleh kapal barang tumpah dan pecah,
akibat kejadian itu lebih kurang 200 pelaut
keracooan dan tiga orang meninggal.
Penyakit rninamata pertama kali ditemukan
di kota Minamata di pulau Kyushu, Jepang antara
tahun 1953-1960.
Sungai Minamata dan teluk
Minamata telah dicemari bahan buangan yang
berupa zat kirnia Mdhylmercuri
clorida, bahan
kirnia ini digunakan sebagai katalis di pabrik
plastik.
Katalis terse but terbuang pada waktu
pencucian melalui sungai rninamata. Pada saat itu
kadar merkuri pada ikan dan kerang melebihi dosis
0,5 ppm. Akibat kejadian ini lebih dari 45 orang
meninggal dunia dan banyak yang menjadi lumpuh.
Pada
tahun 1972 terjadi pencemaran
senyawaan raksa organik di Irak, bahan pengawet
yang digunakan untuk mengawetkan biji-bijian
mengandung raksa. Gandum yang diawetkan ini
dibuat tepung dan dimakan akibatnya ribuan orang
dirawat dirumah sakit dan sekitar 500 orang di
antaranya meninggal dunia.
Melihat bahaya yang ditimbulkan merkuri,
untuk itu diperlukan upaya penurunan kandungan
merkuri (Anonim, 1995).
Dalam pengolahan emas secara tradisional
berawal dari penggooaan merkuri sebagai bahan
pernisah antara bijih emas dengan logam lainnya
yang tercampur dalam batuan-batuan emas. yang
bertujuan untuk mernisahkan emas dengan logamlogam atau kotoran-kotoran yang menempel pada
batuan emas dan mendapatkan hasil yaitu emas
mumi.
Setelah dilakukan pemeriksaan limbah di
laboratorium
menunjukkan
kandungan merkuri
0,27034 ppm, sehingga ini melebihi dari nilai
ambang batas yang diperbolehkan tentang baku
mutu air limbah nomor kept- 03/MenKLH/IV 1991.
Tingginya
kandungan
Merkuri
Ill!
dikarenakan
belum adanya proses atau alat
pengolahan. Air limbah yang dihasilkan langsung
dibuang ke badan air sehingga menyebabkan
pencemaran pada biota perairan. Untuk itu perlu
adanya pengolahan untuk mengurangi kandungan
merkuri yang ada.
Salah satu teknologi yang
dipandang
penting
untuk
mendukung
usaha
pembangunan
adalah teknologi biaya rendah,
pemikiran tentang penerapan serta pengembangan
telah dikembangkan
di lingkungan
Lembaga

Supardi, dkk.

Penelitian maupoo Perguruan Tinggi sebagai salab


satu unsur pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Lembaga Penelitian maupoo Perguruan
Tinggi perlu konsep yang cukup jelas tentang
teknologi yang dikenal sebagai teknologi yang lebih
banyak menitik beratkan kepada pertimbangan
Teknis-ekonornis,
yang
persyaratannya
telah
memenuhi
ciri-ciri
teknologi
tepat
gooa
"Appropriate Technology"
Untuk mendorong peningkatan taraf hidup
masyarakat
diperlukan
penyediaan
dan
pemanfaatan teknologi yang berupa proses ataupun
produk. Proses dan produk teknologi yang tepat
ootuk dijadikan
masukan
tersebut mencakup
spektrum yang sangat lebar. Dari spektrum yang
sangat lebar ini, yang menjadi perhatian utama
yaitu usaha penyediaan dan pemanfaatan proses dan
produk teknologi tertentu yang mempunyai ciri-ciri:
Dapat dioperasikan
dengan mudah oleh
anggota masyarakat yang masih rendah taraf
keterampilan teknologinya dan dapat merangsang
perturnbuhan keterampilan berteknologi dengan
mudah.
Prasarana
dan sarana pendukung
bagi
pengoperasian
teknologi
ini dapat disediakan
dengan mudah.
Dalam penerapannya
sangat
memperhatikan
keseimbangan
dan keserasian
lingkungan serta kemampuan masyarakat.
Teknologi dengan ciri-ciri di atas itulah yang
dimaksud dengan teknologi biaya rendah dan
teknologi tersebut harus mampu meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat
pemakainya yang akan
merangsang
meningkatnya
taraf
teknologi
masyarakat (Anonim, 1998).
Langkah pendekatan yang dapat dilakukan
unuk menurunkan kandoogan merkuri dalam air
limbah
dengan
melakukan
penelitian
yang
mengarah kepada teknologi biaya rendah yaitu
penurunan merkuri menggunakan arang tempurung
kelapa dari Pasar Tradisional dan zeolit alamo Pada
prinsipnya proses terjadinya adalah penjerapan atau
adsorbsi pada arang tempurung kelapa dari Pasar
Tradisional dan zeolit alam dengan ion-ion logam
yang ada pada limbah cair pertambangan emas
rakyat.
Lalldasall

Teor;

Air buangan sebelum dibuang kedalam


lingkungan penerima buangan hams dilakukan
perlakuan
tertentu
supaya tidak mencemari,
perlakuan yang dapat dikenal ban yak macam
tergantung dari sifat air buangan tersebut serta
tingkat komponen yang diijinkan.

Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003

Oalam
mempunyai
permukaannya
padatan yang
dipenuhi oleh

adsorbsi, adsorben adalah zat


sifat
pengikat
molekul
dan sifat ini sangat menonjol
berpori. Beberapa sifat yang
suatu adsorben adalah :

yang
pada
pada
harus
'

Mempunyai permukaan yang luas, berporipori, aktif dan mumi, tidak bereaksi dengan
adsorben.
Okuran partikel agar proses adsorbsi dapat
berlangsung dengan baik dengan zeolit dan arang
aa tempurung kelapa dari pasar tradisional sebagai
adsorben adalah 50 mesh (-401+60 mesh). Ukuran
partikel yang lebih kecil akan memberikan head
loss yang besar pada cairan ketika melewati lapisan
serta
dapat
menimbulkan
penyumbatan
(Komar, 1987).
Pemilihan adsorben pada proses adsorbsi
sangat mempengaruhi daya adsorbsi, penggunaan
zeolit dan arang tempurung kelapa sebagai
adsorben telah dikenal karena arang dan zeolit
bersifat selektif dan mempunyai efektifitas adsorbsi
yang tinggi. Oalam arang tempurung kelapa 1 zeolit
alam sebagai
adsorben
hal-hal yang perlu
diperhatikan pada adsorbat adalah :
Ukuran molekul adsorbat.
Rongga tempat terjadinya adsorbsi dapat
dicapai melewati ukuran pori yan sesuai sehingga
molekul-molekul yang dapat diadsorbsi adalah
molekulnya lebih kecil dari diameter pori.
Kepolaran

dari adsorbat.

Molekul polar lebih \...'Uatdiadsorbsi dari


molekul-molekul
yang kurang polar apabila
diameter sebanding, molekul-molekul yang lebih
polar dapat menggantikan molekul yang kurang
polar yang lebih dahulu diadsorbsi.
Karakter

295

ISSN 0216 - 3128

Supardi, dkk.

(jenis) ikatan pad a adsorbat.

Senyawa-scnyawa tidak jenuh lebih banyak


diadsorbsi dibandingkan senyawa-senyawa jenuh.
Berat molekul dari adsorbat.
Senyawa yang mempunyai berat molekul
yang lebih besar lebih disukai diadsorbsi dibanding
dengan molekul yang berat molekulnya lebih kecil.
Jika bebcrapa l110lckul mCl11asuki sistem
mikro pori dari arang tempurng kclapalzeolit maka
salah satunya akan ditahan berdasarkan kepolaran
atau cfck intaraksi lainnya dari l1101ekul tcrscbut
dengan zat tersebut. Molckul-molekul polar yang
tidak jenuh akan diadsorbsi secara selektif.

diadsorbsi,
kemampuan
penukar
ion arang
tempurung kelapa/zeolit, keasaman permukaan dan
kandungan kelembaban dari sistem.
Oi Dusun Plampang 2, Kelurahan Kalirejo,
Kecamatan
Kokap,
Kabupaten
Kulon Progo
terdapat cadangan emas yang merupakan anugerah
dari Tuhan yang perlu disyukuri dan harus
dimanfaatkan sesuai dengan UUD - 1945 Pasal 33
ayat 1.
Penambangan
dilakukan dengan secara
tradisional dan telah berlangsung bertahun-tahun.
Penambangan
tersebut belum mempunyai ijin
eksploitasi yang dikeluarkan oleh Bupati Kulon
Progo jadi masih merupakan PETI (Penambangan
Emas Tanpa Ijin) yang sebaiknya disebut saja
Penambangan Emas Tradisional (PET) dan masih
muslman ..
Pengolahan bijih emas dilakukan dibagian
hilir sungai Plampang 2, di Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Progo dan terletak di tanah anak
Pak Widi Kastomo (orang tertua di Plampang Loro
atau Sesepuh Penduduk Kampungnya) yang disebut
juga Pak Petruk sebagai nama yang terkenal disana
(Kampungnya).
Pcngolahan
seperti
1111
sangat
mcmbahayakan bagi (PET) itu sendiri maupun
lingkungan. Karena dengan sistem yang baik saja
air raksa yang digunakan sckitar 10 % akan hilang
baik menguap maupun terbawa air, apa lagi tanpa
pengolahan yang baik.
Teknologi
Akrab
Lingkungan
perlu
diterapkan
berdasarkan
pertimbangan
ekologil
lingkungan
yang menentukan
suatu metode
penambangan yang sedapat mungkin tidak merusak
rona lingkungan dan morfologi permukaan sekitar
sccara intensif yang pada gilirannya akan membuat
proses ekologi yang sudah berjalan alamiah tetap
terpelihara (metoda penambangan bawah tanah
misalnya konversional sianidasi 1 air raksa).
Proses konversional

sianidasi lebih mudah

pengendaliannya dibandingkan air raksa. Proses


sianidasi recovery yang tinggi (90 - 97 % emas) dan
faktor lingkungan (baku mutu lingkungan sangat
ketat yaitu 0,005 mg/l (0,005 ppm) dan dampak
terhadap manusia).
Proses amalgamasi tidak pernah digunakan
oleh perusahaan skala besar, hal ini dengan
pertimbangan recovery yang rcndah (50 - 70 %
el11as).
Proses amalgamasi, yaitu proses pengikatan
emas dan perak dengan menggunakan air raksa
serta air scbagai media

Dua atau lcbih mckanismc dapat bcroperasi


sercntak, tcrgantung pada sifat spccies yang
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

ISSN 0216 - 3128

296

HIPOTESIS

Supardi, dkk.

dalam sejurnlah gelas beker).


Adapun langkahlangkah kerja adalah sebagai berikut :

Bahan penyerap arang tempurung kelapa


dari Pasar Tradisional dan zeolit alam mampu
berkinerja
merninimalisir
limbah
cair yang
mengandung merkuri sampai batas ambang Baku
Mutu Lingkungan yang diijinkan yaitu 0,001 ppm

1. Pengambilan sampel sebanyak 25 liter.


2. Pemeriksaan air limbah awal, diambil 1000 mi
sampel air buangan untuk pemeriksaan awal.

TATAKERJA

3. Menyiapkan beaker glass ukuran 1000 mi,


masing-masing beaker glass diberi kode dan
diisi dengan sampel air buangan sebanyak
1000 mi.

Bahan yang digullakan

4. Memasukkan
arang tempurung kelapalzeolit
dengan variasi berat dari 5 gr, 10 gr, 15 gr, 20
gr, 25 gr danJO gr secara bergantian.

Butiran Arang Tempurung KelapaiZeolit


Alam dengan diameter -40/+60 mesh, limbah cair
dari Pertambangan Emas Rakyat secara tradisional
di Kulon Progo dan aquades.

5. Diaduk dengan kecepatan pengadukan 100 rpm


se1ama 1 menit dan pengadukan 1ambat 20 rpm
selama 15 menit.

Alat yang digunakan

7. Dilakukan penyaringan
menggunakan kertas
saring
untuk
mernisahkan
cairan dengan
endapan.
Air yang telah tersaring ditampung
pada botol
sampel
dan di analisis di
laboratorium
untuk mengetahui
kandungan
merkuri (Hg) setelah dilakukan proses adsorbsi.

Alat pengaduk mekanik kecepatan 100 rpm,


gelas beker kapasitas 1000 mi., gelas ukur, pipet,
ayakan ukuran -40/+60 mesh, dU.

6. Didiarnkan
30 menit.

untuk proses pengendapan

selama

Tahap Persiapan
Menentukan objek yang akan dijadikan
penelitian, objek penelitian ini adalah limbah cair
pertambangan emas rakyat secara sederhana di
Kulon Progo.

Tahap Pelaksanaan

Penelitian

Persia pan sebelum melakukan

penelitian.

Pembuatan
butiran
Zeolit
dengan
menggunakan
alat Jaw chruser batuan zeolit
digiling dari bongkahan batuan menjadi kerikil dan
kemudian menjadi serbuk atau dengan ditumbuk
dengan peralatan sederhana (lumpang besi dan alu
besi) yang mudah di dapat dan biaya rendah.
Selanjutnya
dilakukan
pengayakan
dengan
menggunakan ayakan sampai didapat ukuran zeolit
yang diinginkan yaitu -40/+60 mesh. dernikian juga
perlakuan untuk arang tempurung kelapa.
Penelitian
Dalam penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan
arang tempurung
kelapalzeolit
untuk Merkuri
mengetahui
berat
arang
(Hg)
tempurung kelapalzeolit
yang terbaik terhadap
penurunan kandungan merkuri (Hg) air buangan
pertambangan emas rakyat secara sederhana dengan
proses adsorbsi. Adsorbsi dilakukan menggunakan
alat pengadukan pada sejumlah air dalam keadaan
tidak ada aliran masuk dan keluar (sistem batch

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kadar limbah merkuri dari Pengolahan Bijih
Emas Rakyat Secara Amalgamasi di Kulon Progo
setelah dianalisis didapat = 0,27034 ppm dan
limbah ini akan diolah dengan :
1. Arang tempurung kelapa dari pasar tradisional
2. Zeolit alam yang belum diolah dengan cara
pemanasan atau penambahan bahan kirnia
Baku Mutu Lingkungan (BML) yang diikuti
berdasarkan PP No. 20 Tahun 1990 untuk air raksa
(Hg) adalah 0,001 ppm (Untuk Air Golongan B)
Sumber dari MEDIA KOMINIKASI PAKAR,
PRAKTISI, dan Industri Kimia.

Tabel

1. Hasi/ ana/isis kandungan Hg sebelum


pengolahan dengan Arang Tempurung
Kelapa dan Zeo/it Alam, serta larutan
dibuat pH 9

Parameter

Baku0,00\
mutu
lIasil
Satuan
0,27034
mgll
= ppm

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juri 2003

297

ISSN 0216 - 3128

Supardi, dkk.

Tabel 2. Hasi/ ana/isis kadar Hg setelah pengolahall


0,012906
8,4.10'3
55,00.10-4
10
15
30
20
25
(g)
(g)
(g)
(g)
(g) o0,27034
(g)
6,99.10'3
6,448.10,3
5,74.10.3

dengan

Arang

Tempurung

Kelapa.

Berat Arang Tempurung Kelapa (g) dan kadar Hg (ppm)

Sera! arang

Dari Tabel 2., diatas dapat dilihat bahwa makin


berat/banyak arang yang digunakan untuk penyerap
makin rendah kadar merkuri di dalam beningan
yang didapat. Kejadian ini antara lain disebabkan
oleh makin banyaknya Si02 dalam larutan yang
bersifat bennuatan negatip dan menarik kation Hg
yang bennuatan possitip yang jumlahnya tetap
dalam volume yang tetap. Sudah barang tentu tidak
hanya kation Hg saja tetapi juga kation kation lain
yang ada dalam larutan limbah ikut pula
terserap/tertarik/terikat.
Ternyata pada berat arang
30 g dapat menyerap merkuri (Hg) sehingga kadar
Hg dalam beningan tinggal 5,OxlO-4 ppm. Pada
kondisi beningan seperti ini berarti telah lebih kecil
Tabel3.

Hasi/ ana/isis

0,01956
0,012609
0,03278
0,03333
10
20
25
56,08.10.3
30
(g)
(g)
(g)
(g)
(g) 0,27034
15
o (g)
5,336.10-4

dari baku mutu lingkungan yang diijinkan yang


besamya 0,001 ppm. Hasil penyerapan oleh arang
tempurung ternyata lebih baik jika dibandingkan
dengan penyerapan
oleh zeolit alam seperti
ditampilkan pada Tabel 3. Hal ini disebabkan oleh
arang tempurung kelapa pengotomya sebagian telah
dihilangkan dan pori-porinya lebih terbuka karena
telah dipanasi waktu pembuatan arang, sedang
zeolit
alam tanpa perlakuan
seperti arang
tempurung kelapa.
Disamping itu tempurung
kelapa pada umumnya bentuknya keras, tipis
merata (seragam) sehingga dalam pemanasan dapat
lebih sempuma.

kadar Hg sefelah pellgo!ahall

dellgall Zeolit.Alam

Berat Zeolit Alam (g) dan kadar Hg (ppm)

Zeoli! Alam

Dalam Tabel 3, di bawah ini dapat dilihat


bahwa efisiensi penurunan kadar merkuri makin
besar jika berat arang yang digunakan makin besar
karena kadar oksida logam Si02 dalam larutan yang
bersifat bennuatan negatip makin banyak sedang
larutan limbah jumlahnya tetap dan kadar Hg nya
juga tetap, sehingga dapat menarik I menyerap I
menjerat I mengikat kation positip terutama kation
Hg banyak karena kation ini yang menjadi
penyebab pencemaran yang sangat diperhatikan
seperti dapat dilihat juga pada Tabel 5. Seperti
penjelasan pada Tabel 2 dan 3 temyata efisiensi
penurunan kadar merkuri pada arang tempurung
kelapa lebih baik dari pada pada zeolit alam dan
temyata dapat dilihat bahwa efisiensi penurunan
kadar merkuri pada 30 g untuk arang tempurung
kelapa 99,8150% lebih besar dari pada zeolit alam
yang besarnya 99,8031 %.

Dari Tabel 2 dan 3, dapat dibuat gambar


seperti di bawah ini yaitu grafik kadar Hg vs arang
dan zeolit.

O.JOOOOO

0.250000
"[ 0200000

.::
~

"
~

0.150000
0.100000
0.050000
0.00000o
10

I--+-

Gambar

Tabel 4.

15

20

25

30

Berat Alling "tau Zeoli! (gr)

Ejisiel/si Renita Pellllr/llllll/ Kadar Merkllri


Del/gal/ A ral/g Templlr/lIlg Ke!apa

Kadar

Hg utk Arang

Kadar

Hg utk Zeoli'

1. Grajik Kadar Hg vs Arallg+Zeolif

(Hg) Sefe!ah

Pel/go!alul/I

10
20
15 95,2257
25
30
97,R769
97,6147
97,4119
99,R
96,8928
1505
I'crlakuan (g)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

ISSN 0216 - 3128

198

Supardi, dkk.

Tabel 5. Efisiensi Rerata Penurunan Kadar Merkuri (Hg) Setelah Pengolahan


Dengan Zeolit Alam
10
20
15
25
30
5
92,7818
87,9036
95,3470
97,7540
99,8031
87,7065
Perlakuan (g)

Dari Tabel 4 dan 5, dapat dibuat gambar


seperti di bawah ini yaitu gambar efisiensi
penjerapan arang dan zeolit pada larutan limbah
merkuri.

100 0000
98.0000

:i96OOOO

ee40000
~

g2 0000

:'900000
v;

I. Arang ternpurung kelapa dan zeolit alam dapat


dimanfaatkan untuk meminimalisir kadar Hg
dalam air limbah pertambangan emas rakyat
karena selain efektif juga ekonomis.
2. Untuk penelitian
lebuh lanjut, sebaiknya
digunakan campuran arang tempurung kelapa
dan zeolit alam pada perbandingan berat tertentu
supaya lebih ekonomis lagi karena kedua zat
penyerap
itu bersatu sehingga membentuk
synergisme.

102 0000

SARAN-SARAN

&60000

;860000
;;
c: &4_0000
w

02.0000
80.0000

10

15

20

25

30

DAFfAR

Berat Arang atau Zeollt (gr)

I-+-EfisiensidgnArang

_4__EfisiensidgnZeolit

Gambar 2. Grafik Efisiensi Penjerapan

KESIMPULAN
Dari
hasil penelitian
temyata
bahwa
pengaruh arang tempurung kelapa dan zeolit alam
dapat meminimalkan
konsentrasi
Hg sebagai
berikut :
I. Arang tempurung kelapa dan zeolit alam efektif
menjerap Hg dalam air limbah pertambangan
emas
sehingga
aman
untuk
dibuang
kelingkungan seberat 30 g/l.
2. Semakin berat arang tempurung kelapa dan
zeolit alam yang digunakan semakin efektif
dalam
menurunkan
konsentrasi
Hg dan
ditentukan larutan pH 9
3. Efisiensi Penurunan kadar merkuri (Hg) dalam
limbah cair setelah penyerapan dengan arang
atau zeolit alam sangat bagus karena dapat
mencapai lebih besar dari 99,80 % yang
memperjelas
hubungan antara berat arang
tempurung kelapa dan zeolit alam dengan laju
penurunan
Hg sesuai dengan baku mutu
lingkungan Kep.03/MENKLH/II/I991
golongan
I yakni 0,001 mg/l = 0,001 ppm yang dapat
diterima lingkungan.

PUSTAKA

1. DINAS PERTAMBANGAN DIY, "Pekerjaan


Pembuatan Profil Zeolit di Desa Sampang,
Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung
Kidul, Propinsi DIY", 1999/2000
2. DINAS PERT AMBANGAN PROPINSI DIY,
1996-1998, "Pekerjaan Pemetaan Semi-mikro
Bahan Galian Golongan C", Daerah Istimewa
Yogyakarta
3. M.ARIFIN, UUN BISRI, 1995,"Bahan Galian
Industri Zeolit" PPTM, Bandung.
4. SARNO HARJANTO, 1992, "Endapan Zeolit
Alam dan Permasalahannya
di Indonesia",
Warta bahan Galian Industri No.05.PPTM,
Bandung
5. BEKKUM, G., FLANIGEN, E.M., JANSEN,
J.e.,
(Eds.),1991,"
Introduction
to Zeolit
Science and Practice Elsevier".
6. DEROUANE, F.G., FRiPIAT, J.G.,R. VON
BALMOSS, Quantum mechanical calcula-tion
on molecular
sieves: two model cluster
investigation of Silico Aluminium Phosphate,
J.Phys.Chem. Soc., 94(1990)1687-1692.
7. VAN HOFF, J.H.e.,
ROELFSEN,
J.W.,
"Techniqueof zeolite characterization, in Van
Bekkum, H., Flanigen, E.M., Jansen, J.e., J.C.,
(Eds.), Introduction to zeolite science and
practice, Elsevier, Amsterdam - Oxford - New
York - Tokyo (1991) 242 - 284.
8. MENTZEN,
B.F.,"Structural
properties' of
some MFI/Sorbate complexes, Zeolite News
Letter", 10 (2) (1993) 77

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

ISSN 0216 - 3128

Supardi, dkk.

9. MUMPTON, F.A and SAND, L.B., in "Natural


Zeolite, occurrence, properties and usess",
(Eds.Sand.L.B and Mumton, F.A.); Pergamon
Press, London, (1979)
10.HARDJATMO.,
HUSAINI,"Study
the
Properties
of some
Indonesian
Natural
Zeolites", On One Day Seminar on Mineral
Property and Utilization of Natural Zeolit,
JSPS - BPPT, Jakarta 1996)
11.Breck, D.W., "Zeolite Molecular Sieves", John
Willey Interscience, New York, (1992).
l2.DYER, A.,"Introduction to Zeolite Molecular
Sieves", John Willey and Sons, Chichester,
( 1988)
13.BLASEWITZ,
A.G., DAVIS, JOHN M.,
SMITH, MARIL YNNE R.," The Treatment
and Handling of Radioactive Wastes", Battelle
Memorial Institute, 1983

299

Supardi
Disini tidak boleh diambil lagi, kadar Hg
yang terjadi karena kadarnya rendah tapi
masih
diatas
ambang
batas yang
diperbolehkan lain kalau kondisinya tidak
seperti kondisi tidak seperti ini.
Endang S.
Hg
dapat
diserap
oleh
arang/zeolit.
Mekanisme adsorpsi atau kimia (mekanisme
bagaimana). Setelah terjadi Hg-aranglHg zeolit
masalah
lagi
diapakan
dan
arang
dibakar/dibuang dirnana ?
Supardi
Ada
berbagai
teori
untuk
menariklmengolah
Hg,
tapi disini
digunakan teori adsorpsi.
Mekanisme
yang terjadi adalah penempelan pada
butir zat penyerap.
Dalam masalah ini
Hg-aranglHg zeolit diselesaikan dengan
dibakar atau dipadatkan tergantung zat
penjerap yang digunakan.

l4.TSITSISHVILI, G.V., et aI., "Natural Zeolite"


Ellis Hardwood, New York, (1992)
lS.TOWNSEND. R.P.,"Ion exchange in zeolites
basic principles", Chemestry and Industry, Vol
2,246 (April 1984).
l6.KARGE, H.G., "Zeolite as Catalists, Sorbents
and Detergent
Builders
Application
and
Innovation",
Elsevier
Mineral
Science
Publisher, Amsterdam, (1989)
l7.IMAM PRASETYO, Ir., Mng., PhD."Seminar
Sehari Teknologi Kimia
Pemisahan Bahan
Untuk Menunjang Industri BATAN" P3TM, 8
November 2001

M. Setiadji
Apa
beda
penyerapan
dan penjerapan,
penyerapannya hanya pada perrnukaan atau
sampai pada pori-pori, dimana terjadinya
reaksi kimia.

Supardi
Penyerapan itu dapat masuk kedalam
butir melalui pori,
penjerapan
itu
menempel pada permukaan butir. Reaksi
kimia disini tidak ditinjau.

18.SUTIKNO BRONTO, Ir,.Dr.,"Seminar Sehari


Teknologi Kimia Pemisahan Bahan Untuk
Menunjang Industri BA TAN " P3TM, 8
November 2001

Suhariyanto
Berapa tingkat efisiensi penyerapan Hg pada
karbon aktif.

TANYAJAWAB
Supardi
Supardjono

M.

Apakah merkuri yang sudah dijerap oleh zeolit


dan arang dapat diambillagi ?

Tillgkat efisiellsi pellyerapan Hg yang diinginkan


pada harga dimana kadar Hg sudah dapat dibuang
ke lingkullgan.

Kalau dapat diambillagi bagaimana caranya ?

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Das könnte Ihnen auch gefallen