Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
Bagikan
Lainnya
Blog Berikut
Buat Blog
Masuk
A ll In M y A ll
SELASA, 12 NOVEMBER 2013
ARSIP BLOG
2014 (7)
2013 (16)
November (3)
ASPEK HUKUM DALAM
BISNIS
I. CAKUPAN PSAK 19
1.1 Tujuan
Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang
tidak diatur secara khusus pada standar lainnya. Pernyataan ini mewajibkan entitas untuk mengakui aset tidak
berwujud jika, dan hanya jika, kriteria-kriteria tertentu dipenuhi. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur
jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan menentukan pengungkapan yang harus dilakukan bagi aset tidak
Tugas Akuntansi
Pemerintah
PSAK 19- Aset Tak
Berwujud (Standar
Akuntansi Keua...
Oktober (2)
September (11)
berwujud.
TENTANG SAYA
Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk aset tidak berwujud,
kecuali:
(a) Aset tidak berwujud yang diatur oleh standar lainnya;
(b) Aset keuangan seperti yang didefinisikan dalam PSAK 50 (revisi 2006):
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan;
(c) Hak penambangan dan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka eksplorasi,
pengembangan dan penambangan mineral, minyak, gas alam (sebagaimana diatur
dalam PSAK 29: Akuntansi minyak dan Gas Bumi) dan sumber daya lainnya yang
tidak dapat diperbarui.
MA
Bogor, Jawa Barat,
Indonesia
Twitter: @megyanggi Path: Megy
Anggraini e-mail:
ghyaraini@gmail.com Facebook :
Megy Anggraini Line: ghyaraini
Lihat profil lengkapku
1/7
5/1/2014
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
2.2.1 Identifikasi
Dalam definisi aset tidak berwujud terdapat kriteria bahwa keteridentifikasian aset tidak berwujud harus
dapat dibedakan secara jelas dengan goodwill. Goodwill dalam sebuah kombinasi bisnis diakui sebagai aset
yang menggambarkan manfaat ekonomis di masa depan yang muncul dari aset lain yang diakuisisi dalam
kombinasi bisnis tersebut yang tidak didefinisikan secara individual dan diakui secara terpisah.
2.2.2 Pengendalian
Entitas mengendalikan aset jika entitas memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis masa
depan yang timbul dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat
ekonomis tersebut.
Manfaat ekonomis masa depan tersebut dapat mencakup pendapatan dari penjualan barang atau jasa,
penghematan biaya atau manfaat lain yang berasal dari penggunaan asset tersebut.
Kemampuan entitas untuk mengendalikan manfaat ekonomis masa depan dari suatu aset tidak berwujud
biasanya timbul dari hak legal yang memiliki kekuatan dalam suatu pengadilan.
Dalam mengakui suatu pos sebagai aset tidak berwujud, entitas perlu menunjukkan
bahwa pos tersebut memenuhi:
(a) Definisi aset tidak berwujud
(b) Kriteria pengakuan
http://allinmyall.blogspot.com/2013/11/psak-19-aset-tak-berwujud-standar.html
2/7
5/1/2014
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
Persyaratan tersebut diterapkan atas biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau mengembangkan
secara internal aset tidak berwujud dan biaya yang terjadi kemudian untuk menambahkan, mengganti sebagian, atau
memperbaiki aset tersebut.
Pada awal pengakuannya, asset tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan. Pengukuran biaya
perolehan tersebut tergantung dari kodisi asset tidak berwujud tersebut diakuisisi.
3/7
5/1/2014
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
Nilai wajar aset baik yang diterima maupun yang dilepaskan dapat diukur dengan andal. Jika aset yang
diperoleh tidak di ukur dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur sesuai dengan jumlah tercatat
aset yang dilepaskan.
Adakalanya sulit untuk menentukan apakah suatu aset tidak berwujud yang
dihasilkan secara internal memenuhi kriteria untuk diakui. Kesulitan tersebut, antara
lain, dalam:
(a) Menentukan apakah telah timbul, dan saat timbulnya, aset yang dapat
diidentifikasi yang akan menghasilkan manfaat ekonomis masa depan; dan
(b) Menentukan biaya perolehan aset tersebut secara andal.
Ada dua tahap yaitu tahap penelitian (riset) dan tahap pengembangan. Biaya perolehan dihitung sebesar
jumlah pengeluaran yang dilakukan sejak tanggal aset tidak berwujud pertama kali memenuhi kriteria
pengakuan.
Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan dan,
menggunakan atau menjualnya
Setelah pengakuan awal, suatu aset tidak berwujud harus dinilai pada biaya
http://allinmyall.blogspot.com/2013/11/psak-19-aset-tak-berwujud-standar.html
4/7
5/1/2014
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
Pengukuran setelah pengakuan awal aset tak berwujud didasarkan pada usia
manfaatnya. Entitas harus menilai apakah masa manfaat dari aset tak berwujud:
(a) Terbatas
Jika terbatas, jangka waktu atau jumlah produksi atau jumlah unit serupa yang
dihasilkan, selama masa manfaat. Suatu asset tidak berwujud yang memiliki masa
manfaat terbatas harus diamortisasi. Amortisasi dimulai ketika asset tersedia
untuk digunakan. Dan amortisasi harus dihentikan pada waktu mana yang lebih
dahulu antara ketika aset digolongkan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual.
Jurnal Untuk Amortisasi:
Dr, Beban Amortisasi
Cr. Aset
xxx
xxx
(b) Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan suatu aset tidak
berwujud harus ditetapkan sebagai perbedaan antara nilai bersih pelepasan (jika ada)
dan nilai wajar aset. Hal tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi ketika aset
dihentikan pengakuannya.
http://allinmyall.blogspot.com/2013/11/psak-19-aset-tak-berwujud-standar.html
5/7
5/1/2014
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
Pelepasan suatu aset tidak berwujud dapat dilakukan dengan berbagai cara (contohnya,
melalui penjualan, melalui sewa pembiayaan, atau disumbangkan). Amortisasi suatu aset
tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas tidak berakhir jika aset tersebut tidak lagi
digunakan, kecuali aset tersebut sudah sepenuhnya disusutkan atau digolongkan sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual
Dalam Laporan Posisi Keuangan, asset tidak berwujud termasuk dalam asset tak lancar .Dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif, penyajian beban amortisasi dan kerugian dari penurunan nilai tersebut berhubungan dengan operasi
tidak berkelanjutan (discontinued operations).
...................................................................................................................................................................
PSAK 19
Nama Anggota:
Ananda Maharani
Megy Anggraini
Nisa Istiqomah
Evi Tania Sari
(0221-11-154)
(0221-11-156)
(0221-11-172)
(0221-11-188)
Diposkan oleh MA
di 15.17
Rekomendasikan ini di Google
6/7
5/1/2014
All In My All: PSAK 19- Aset Tak Berwujud (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia)
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
Beranda
Posting Lama
http://allinmyall.blogspot.com/2013/11/psak-19-aset-tak-berwujud-standar.html
7/7