Sie sind auf Seite 1von 17

ANALISIS FORMALIN DALAM TAHU

DENGAN METODE SCHIFF, HEHNERFULTON,HIDRAZON DAN SERUM

TUBAGUS GITA 3311131007


DEYLEN REZA 3311131001
NANIN ULFAH 3311131003
MEGA TRIYANI 3311131005
YOSINTHA P.P 3311131009
CICI SARI N 3311131012
REGI RINALDI 3311131014

Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak


berwarna dan baunya sangat menusuk.
Formalin dikenal sebagai bahan
pembunuh hama (desinfektan) dan
banyak digunakan dalam industri
Nama lain dari formalin adalah Formol,
Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid

Karakteristik Formalin

Berat Molekul Formalin adalah 30,03


dengan Rumus Molekul HCOH

Karena kecilnya molekul ini memudahkan


absorpsi dan distribusinya ke dalam sel
tubuh. Gugus karbonil yang dimilikinya
sangat aktif, dapat bereaksi dengan gugus
NH2 dari protein yang ada pada tubuh
membentuk senyawa yang mengendap

LANJUTAN..
Nama

Formaldehid,metanal, metil aldehid,


metilen oksida

Rumus kimia

H2CO

Berat molekul

30.03

Titik leleh

-118 to -92 C

Titik didih

-21 to -19 C

Triple point

155.1 K (-118.0 C)

Densitas

1.13 x 103 kg/m3

Tekanan Uap

(Pa, 25C) 516000

Kelarutan

(mg/liter, 25C) 400000 - 550000

Faktor konversi

1 ppm = 1.2 mg/m3

FUNGSI FORMALIN

Fungsi formalin bermacam macam yaitu


1. sebagai pembunuh kuman
2. pembersih lantai
3. bahan pembuat surta buatan
4. zat pewarna dll

TOKSISITAS FORMALIN

Formalin masuk ke dalam tubuh manusia


melalui dua jalan, yaitu mulut dan
pernapasan
Pemakaian formaldehida pada makanan
dapat menyebabkan keracunan pada tubuh
manusia, dengan gejala sebagai berikut:
sukar menelan, mual, sakit perut yang akut
disertai muntah-muntah, mencret berdarah,
timbulnya depresi susunan saraf, atau
gangguan peredaran darah.

Selain itu juga menurut Redhana dalam


pemaparan seminar di depan mahasiswa IKIP
Negeri Singaraja, bahaya yang ditimbulkan dari
penggunaan formalin dalam bahan makanan
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
manusia, antara lain bersin, radang tonsil, radang
tenggorokan, sakit dada, lelah, jantung berdebar,
sakit kepala, mual, diare, muntah, sukar
menelan,sakit perut akut disertai muntah-muntah,
mencret berdarah, gangguan peredaran darah,
iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan
kanker

Karakteristik sampel

TAHU mempunyai Komposisi zat gizi dalam tahu


cukup baik. Tahu mempunyai kadar protein sebesar
8-12%, sedangkan mutu proteinnya yang
dinyatakan sebagai NPU sebesar 65%
Tahu juga mempunyai daya cerna yang sangat
tinggi karena serat dan karbohidrat yang bersifat
larut dalam air sebagian besar terbuang pada
proses pembuatannya. Dengan daya cerna sekitar
95%, tahu dapat dikonsumsi dengan aman oleh
semua golongan umur dari bayi hingga orang
dewasa, termasuk orang yang mengalami
gangguan pencernaan

LANJUTAN..
KOMPOSISI

JUMLAH

SATUAN

Energi

Kal

68

Air

84.8

Protein

7.8

Lemak

4.6

Karbohidrat

1.6

Kalsium

mg

124.0

Fosfor

mg

63.0

Besi

mg

0.8

Vitamin B1

mg

0.06

Komposisi kimia dalam 100 g tahu (Direktorat Gizi Depkes RI 1981)

METODE SCHIFF

UJI KULITATIF

METODE HEHNER
FULTON
METODE SERUM
KIT

ANALISIS
FORMALIN
DALAM TAHU

UJI KUANTITATIF

METODE SCHIFF

Analisis Kualitatif
METODE SCHIFF
1 ml destilat tahu

+ 1 mL H SO
2

pekat

+ 1 mL larutan Schiff

Ungu= formalin(+)

METODE HEHNER
FULTON

A. Larutan oksidasi
Campurkan H2SO4 dengan Br- H2O,
dalam jumlah kecil dengan
perbandingan 1:1. pencampuran harus
dilakukan dalam keadaan dingin.

Uji : campurkan 6 ml asam sulfat dingin


dengan 5 ml destilat tahu.Masukkan 5
ml campuran ke dalam tabung reaksi,
lalu tambahkan perlahan 1 ml susu
bebas-aldehid dan 0,5 ml ml pereaksi.
Campurkan, warna merah muda
keunguan menunjukkan adanya
formaldehid.

METODE SERUM KIT

dimasukkan 1 gram sampel tahu


ditambahkan 2-3 ml Reagen
dikocok selama 3-5 menit
didiamkan selama 5-10 menit
diamati perubahan warna dari larutan kuning
menjadi (pink, ungu, atau biru) tergantung
konsentrasi formalin dalam makanan yang
menandakan uji positif. Apabila warna
larutan tetap kuning maka hasil uji negatif

METODE HIDRAZINA

2-3 tetes hasil destilat sampel tahu,


ditambahkam 2 tetes Fenilhidrazina
hidroklorida, 1 tetes kalium
heksasianoferat (III), dan 5 tetes HCl.
Jika terjadi perubahan warna merah
terang positif formalin

Analisis Kuantitatif
METODE SCHIFF
Diambil 5,0 ml hasil destilat kemudian
ditambahkan ditambahkan 1 ml H2SO4
pekat lewat dinding, kemudian
ditambahkan 1,0 ml larutan schift.
Dibaca dengan spektrofotometri. Dibuat
juga blanko serta baku seri. Dengan
dicari panjang gelombang optimum, dan
kurva baku standar formalin.

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT

Das könnte Ihnen auch gefallen