Sie sind auf Seite 1von 12

MAKALAH

INSTRUMENTASI BIOMEDIS
ALAT CEK KADAR DARAH ( GLUKOMETER )

Oleh :
Rizal Yulistio Aji

115090801111002

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Alat Cek Kadar Darah (Glukometer)


Alat cek gula darah ini merupakan perangkat terbaru dengan tenaga baterai yang
bisamengukur kadar gula darah serta kadar asam urat dan kadar kolesterol total
denganmengubah chipnya pengecekannya. Alat Cek gula darah ini termasuk ke dalam Alat
kesehatan dalam kategori Equipment. Alat ini dapat secara cepat memperoleh hasil
pengecekan kadar darah yang dibutuhkan hanya dalam sebuah perangkat portable (bias
dibawa kemana-mana) dalam waktu cepat. Alat Cek Gula Darah ini dapat menganalisa dari
contoh darah sebagai berikut :
Kadar Gula Darah (Glucose)
Kadar Kolesterol Total (Cholesterol)
Kadar Asam Urat (Uric Acid
Fungsi utamanya adalah memberdayakan penderita Diabetes Mellitus untuk memonitor
dirinya sendiri tanpa perlu berkunjung ke dokter atau rumah sakit. Glukometer membantu
untuk mendeteksi kadar gula darah dalam tubuh pada saat tertentu, yakni pada saat darah
sampel diambil dari dalam tubuh penderita.
Jadi alat ini multifungsi bisa digunakan untuk cek gula darah, cek asam urat serta
kadar kolesterol sekaligus dalam satu alat saja. Yang diperlukan hanya mengganti chipnya
sesuai dengan yang dibutuhkan .
Glukometer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui kadar glukosa didalam
darah. Darah yang diperlukan pun hanya beberapa tetes saja yang akan dibantu dikeluarkan
dengan alat lancing device yang mampu meminimalisir rasa sakit ketika diambil darahnya.
Alat tes darah ini dilengkapi dengan jarum steril sekali pakai yang menjamin keamanan dan
kehigienisan proses pengecekan darah. Glukometri adalah teknik untuk mendapatkan nilai
konsentrasi glukosa dalam darah perifer atau sentral. Nilai pengukuran dinyatakan dalam
mg/dl atau mmol memiliki nilai klinis yang penting untuk mengetahui adanya gangguan
metabolisme seperti diabetes melitus,denutrisi, dan beberapa gangguan lain seperti koma
hiperosmolar, sindrommalabsorbsi, dan hipoglikemia yaitu suatukeadaan dimana kadar
glukosalebih rendah dari nilai kadar normal (King, 2010).
Profil Alat
Nama : Glukometer
Prinsip Kerja : Biosensor
Kalibrasi : Plasma
Rentang Pengukuran : 20-600 mg/dL

Metode Pengambilan sampel : Tetes


Waktu tes glukosa : 10 detik
Jumlah sampel L : 4
Tipe Sampel : Darah Kapiler
Sumber Energi : Battery 1,5 V (AAA) x 2
Blood glucose/Cholesterol/Uric Acid Multifunction Monitoring System dikemas dalam
sebuah tas kecil, di dalam kemasan terdiri dari beberapa alat seperti :
Glukometer
Alat penusuk (lancet device)
Tes strip glukosa, tes strip kolesterol dan tes strip asam urat
Dua buah batre AAA (1,5 V)

Prinsip Kerja Glukometer


Glukometer memiliki prinsip kerja biosensor. Biosensor pertama kali diperkenalkan oleh
Clark dan Lyson pada tahun 1962. Biosensor merupakan gabungan dari bioreseptor dan
transduser. Bioreseptor merupakan alat yang digunakan untuk menyensor kehadiran
konsentrasi elemen biologi, misalnya, enzim, antibody, sel hidup, dan jaringan lainnya.
Perangkat transduser berfungsi untuk mengubah sinyal biokimia menjadi sinyal listrik yang
kemudian akan dibaca pada layar.
Alasan mengapa termasuk sebagai salah satu benda peralatan kedokteran yangmemiliki sifat
seperti komputer, yaitu :
Input : Slot Test Strip dan Tombol Control
Proses : mengecek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat
Penyimpanan : penyimpanan jangka pendek pada layar
Output : Layar
Komponen dalam Glukometer
Sensor Glukosa
Bagian yang paling penting adalah strip berbentuk persegi panjang yang berfungsi
sebagai sensor untuk menempatkan darah dan mendapatkan pengukuran ditentukan dengan
konverter analog-digital / analog digital converter (ADC) dari mikrokontroler /
microcontroller unit (MCU).

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengukur kadar gula dalam darah
adalah dengan mengubah konsentrasi glukosa menjadi sebuah sinyal voltase. Hal ini mungkin
terjadi dengan adanya sensor khusus dalam strip / lempengan untuk amperometry.

Gambar 1 Strip untuk Mengukur Kadar Gula pada Glukometer

Sensor ini menggunakan elektroda platinum dan perak untuk membentuk bagian dari
sirkuit listrik di mana hidrogen peroksida terelektrolisis. Hidrogen peroksida diproduksi
sebagai hasil dari oksidasi glukosa pada membran oksida glukosa. Arus yang melalui
rangkaian menyediakan hasil pengukuran konsentrasi peroksida hidrogen, sehingga
konsentrasi glukosa dapat diketahui.

Gambar 2 Reaksi pada Elektroda antara Glukosa dan Asam Glukonat


Glukosa dalam darah dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (yang ada dalam strip)
menjadi glukagon. Proses pemecahan glukosa menjadi glukagon menimbulkan elektron yang

kemudian dibaca oleh sensor yang terdapat pada alat. Semakin banyak glukosa dalam darah
yang teroksidasi menjadi glukagon maka semakin banyak elektron yang dihasilkan maka
nilai yang terbaca di alat akan semakin tinggi atau besar.
Sensor yang digunakan sebagai pengukur gula darah berdasarkan pada elektroda
oksida glukosa. Oksida glukosa diamobilisasi dalam elektroda karbon aktif yang telah dilapisi
platina. Enzim pada elektroda digunakan untuk menentukan amperometry dengan
menggunakan deteksi elektrokimia dari hidrogen peroksida yang dihasilkan. Sensor ini terdiri
dari berbagai elektroda: lapisan membran oksida glukosa, film polyurethane yang permeabel
oleh glukosa, oksigen, dan hidrogen peroksida.
Amperometry
Amperometry itu sendiri merupakan sebuah alat untuk analisis kimia yang digunakan
dalam elektrofisiologi untuk mempelajari peristiwa pelepasan molekul molekul kimia
dengan menggunakan elektroda karbon. Pengukuran elektroda berdasarkan reaksi oksidasi
molekul yang dilepaskan ke dalam medium.
Amperometry mengukur arus listrik yang berada di antara sepasang elektroda yang
memicu reaksi elektrolisis. Oksigen berdifusi melalui membran dan tegangan listrik akan
dialirkan pada elektroda platina (Pt) untuk mereduksi O2 menjadi H2.

Gambar 3 Diagram Proses Strip Tes


Elektroda reaktif adalah jenis sensor amperometry yang menggunakan desain tiga
elektroda. Pendekatan ini berguna ketika menggunakan sensor amperometry karena
keandalan pengukuran tegangan dan arus dalam reaksi kimia yang sama. Tiga model

elektroda menggunakan sebuah elektroda kerja (WE / Working Electode), elektroda referensi
(RE / Reference Electrode), dan elektroda penghitung (CE / Counter Electrode). Setelah arus
dihasilkan maka harus diubah menjadi tegangan untuk diproses oleh MCU. Tindakan ini
dilakukan oleh amplifier transimpedansi. Akhirnya, MCU akan mendeteksi dan memproses
sinyal ini dengan modul ADC.

Gambar 4 Skema Chip


Metode penentuan amperometry dengan tegangan listrik konstan 0.3V digunakan
dalam meter portabel. Respon arus dari sensor bersifat linier dengan konsentrasi glukosa
dalam kisaran 5 sampai 30 mmol/L dan waktu respon yang cepat sekitar 20 detik.
Mikroprosesor
Untuk membuat sebuah Glukometer, pada dasarnya hanya membutuhkan processing unit
yang sederhana. Mulai dari 8-bit sampai 32-bit Mikroprosesor dapat digunakan dalam
komponen Glukometer. Namun Glukometer yang umum diproduksi dewasa ini menggunakan
32-bit mikroprosesor sebagai processing unit-nya.

Spesifikasi glukometer
20 600 mg/dl (1,7 30,6 mmol/L) range
Satuan Kadar Gula Darah
mmol/L (millimol/liter)
mg/dL (milligram/desiliter)

Satuan yang pertama adalah satuan ukuran internasional yang diakui dunia dan sangat
umum dipakai didalam jurnal - jurnal ilmiah tentang diabetes, sedangkan yang kedua adalah
sistem yang diadopsi oleh negara Amerika Serikat.
Glukometer yang umum dijual dipasaran saat ini dibuat oleh berbagai perusahaan dan
bisa saja menggunakan salah satu satuan ukuran seperti diatas, atau menggunakan keduanya.
Hasil uji darah yang dilakukan oleh laborat-laborat di Indonesia mengadopsi sistem
yang

digunakan

oleh

Amerika

Serikat,

yakni

menggunakan

ukuran

mg/dL

(milligrams/deciliter). Karena berat molekul glukosa, dengan rumus kimia C6H12O6 adalah
sekitar 180 gr/mol, untuk pengukuran glukosa, perbedaan dua buah skalanya adalah faktor
dari 18.
Berikut skala yang digunakan untuk mengkonversi satuan tersebut: 18 mg/dL = 1 mmol/dL
Untuk mengkonversikan mmol/L ke mg/dL, cukup kalikan dengan 18.
Untuk mengkonversikan mg/dL ke mmol/L, cukup bagi dengan 18 atau dikalikan dengan
0.055.

Keterangan :
1.
2.
3.
4.

Glukometer
Container : di dalamnya berisi chip dan test strip
Pen Lanset
Isi lanset ( jarum )

Cara Memakai Glikometer


1. Mengkoding Glukometer
Hal pertama yang dilakukan adalah make sure kode. Maksudnya, untuk menjalankan
glucometer

itu harus memakai chip. Dan chip itu mempunyai kode yang tidak

sembarangan bisa dipakai. Caranya yaitu pertama membuka tutup box dari container
accu-chek active tes strip. Di atasnya container ada chip nya (warna orange pada
gambar).

Di chipnya ada 3 digit angka (kode). Selanjutnya menyamakan kode tersebut dengan
kode yang tertera di container. Apabila sudah sama kodenya, maka chip dimasukkan
ke dalam glucometer

2. Memasang Lanset
Pen lanset dibuka tutupnya dan isi lanset ( jarum) dimasukkan kedalam ujungnya.
Kemudian menutup kembali pen lanset.

Selanjutnya di tutup pen lanset ada angka 1,2,3,4. Kita bisa mengatur sesuai dengan
kedalaman kulit pasien yang akan diperiksa. Seumpama gemuk, bisa dipakai angka 4.
Itu merupakan pertanda kedalaman dari jarum.

3. Memasang strip tes pada glukometer

Memasukkan strip test ke glucometer sesuai dengan arah panah. Apabila sudah
masuk, di glukometer akan muncul 3 digit angka (kode), sesuaikan dengan kode yang
ada di containernya tadi.
4. Membersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas steril dengan alcohol
70%.

Berikut area-area jari yang bisa dipakai untuk pengambilan darah kapiler.
5. Menusukkan lanset
Menekan tombol kuning agar jarum lanset bisa menusuk ke jari.

Darah yang keluar selanjutnya ditempelkan ke strip tes yang terpasang di glukometer.
6. Membaca Glukosa darah

Jenis pemeriksaannya antara lain adalah Gula Darah Sewaktu (GDS), Gula Darah
Puasa (GDP), Gula Darah 2 Jam Pasca Pembebanan (GD2PP).
GDS atau gula darah sewaktu adalah hasil pemeriksaan gula darah yang dilakukan
kapan saja, biasanya sewaktu seseorang berkunjung ke laboratorium. Nilai normalnya
di bawah 200 mg/dl.
GDP atau gula darah puasa adalah hasil pemeriksaan gula darah dimana seseorang
diminta untuk puasa terlebih dahulu sebelum diperiksa. Lama puasa sekitar 8 jam,
tidak boleh makan apapun termasuk merokok, kecuali minum air putih. Hasil normal
adalah di bawah 126 mg/dl.
Beberapa pemeriksaan akan dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi , misalnya
pemeriksaan gula darah, sehingga nilai batas normal pada pemeriksaan dibuat
berdasarkan

kondisi

tanpa

dipengaruhi

makanan

dari

luar

puasa

akibatnya jika melakukan tes gula darah tapi tanpa berpuasa terlebih dahulu. Hasil tes
tidak menggambarkan kondisi sebenarnya atau bisa false positive.

GD2PP adalah hasil pemeriksaan gula darah lanjutan dari GDP. Setelah seseorang
diambil darahnya untuk pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP), ia diminta
mengkonsumsi larutan gula sebanyak 75 gr. Dua jam kemudian, darahnya diambil lagi
kemudian diperiksa kadar gulanya. Hasil normalnya adalah dibawah 140 mg/dl.

Das könnte Ihnen auch gefallen