Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Motivasi merupakan salah satu topik yang paling sering diteliti dalam
Perilaku Organisasi. Banyak individu secara salah memandang motivasi sebagai
sebuah sifat pribadi. Dalam praktiknya, manajer yang tidak berpengalaman sering
menyebut karyawan mereka yang terlihat kurang termotivasi sebagai karyawan
malas. Pendapat demikian memberi asumsi bahwa karyawan tersebut malas atau
kurang termotivasi.
Banyak organisasi di dunia ini yang gagal dalam mencapai tujuannya
dikarenakan kurangnya motivasi untuk bekerja pada karyawan-karyawannya.
Untuk itu, perlu dipelajari bagaimana membuat motivasi tersebut dan juga
menyampaikannya secara tepat agar karyawan yang semula tidak termotivasi
menjadi termotivasi. Dengan termotivasinya setiap karyawan yang ada, maka
mereka akan menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hal ini tentu akan berimbas
pada pencapaian tujuan organisasi. Pencapaian ini akan menjadi lebih mudah
dikarenakan tidak ada karyawan yang malas karena mereka termotivasi untuk
menyelesaikan tugasnya masing-masing.
Dalam makalah ini kita akan mempelajari tentang apa itu motivasi dan
teori-teorinya. Selanjutnya dijelaskan pula aplikasinya di organisasi-organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam makalah ini terdapat
beberapa rumusan masalah yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi ?
2. Untuk mengetahui bagaimana kultur membatasi teori-teori motivasi ?
3. Untuk mengetahui bagaimana memotivasi dengan mengubah sifat dari
lingkungan kerja ?
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk keterlibatan karyawan ?
5. Untuk mengetahui bagaimana memberikan penghargaan kepada karyawan
individual melalui rencana bayaran berdasarkan keterampilan (skill-based
pay) ?
6. Untuk mengetahui bagaimana menghubungkan rencana bayaran berdasarkan
keterampilan dengan teori motivasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah sebuah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan
Tiga elemen utama dalam definisi motivasi disini yaitu:
1. Intensitas
Berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha. Intensitas merupakan
elemen yang paling banyak mendapat perhatian ketika kita membicarakan
tentang motivasi.
2. Arah
Intensitas yang tinggi tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang
memuaskan
kecuali
upaya
tersebut
dikaitkan
dengan
arah
yang
menguntungkan organisasi
3. Ketekunan
Dimensi ini merupakan ukuran mengenai berapa lama aseseorang bisa
mempertahankan usahanya.
membutuhkan
beragam
aktivitas
sehingga
pekerja
bisa
penyelesaian
seluruh
bagian
pekerjaan
yang
bisa
sehingga
memungkinkan
pekerja
menyelesaikan
aktivitas,
bermasalah. Dengan begitu dia tidak hanya berperan sebagai operator yang
hanya menghitung uang, tetapi juga memberikan rasa aman dan percaya
kepada para konsumen.
3. Susunan Pekerjaan Alternatif
a) Jam Kerja yang Fleksibel
Yang dimaksud dengan jam kerja fleksibel (flexible time / flextime) adalah
jam kerja yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pekerja tanpa
mengganggu jam kerja inti yang sudah umum. Dalam jam kerja ini,
karyawan dapat menentukan kapan dia berangkat ke tempat kerja dan
kapan dia pulang ke rumah. Selain itu dalam jam kerja ini karyawan bebas
untuk melakukan apapun termasuk mencicil tugasnya yang harus
dikerjakan dalam jam kerja inti agar pekerjaannya tidak terlalu
menumpuk.
Contoh jadwal jam kerja yang fleksibel:
b) Pembagian Pekerjaan
Pembagian pekerjaan dilakukan untuk lebih memudahkan tugas yang
harus diselesaikan oleh karyawan. Contohnya adalah petugas SPBU. Para
petugas di SPBU memiliki tugas penting yaitu mengisikan BBM sesuai
pesanan dan juga menerima uang dari pembeli serta memberikan bon jika
diperlukan. Akan sulit jika pekerjaan tersebut hanya dilakukan satu orang.
Tetapi apabila tugas tadi dilakukan oleh dua atau tiga orang, pekerjaan
tersebut akan lebih teratur dan juga akan selesai lebih cepat sehingga tidak
membuat pembeli lain menunggu.
c) Telecommuting
Telecommuting merujuk pada karyawan yang melakukan pekerjaan
mereka di rumah. Karyawan-karyawan ini tidak perlu pulang-pergi ke
kantor karena mereka dapat terhubung dengan kantor mereka melalui
komputer di rumah. Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan dengan
D. Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan merupakan sebuah proses partisipatif yang
menggunakan
masukan
karyawan-karyawan
dan
dimaksudkan
untuk
Jadi, bayaran berdasarkan prestasi adalah sama atau sama tidak validnya
dengan penilaian kerja yang mendasarinya. Kelemahan lainnya adalah dana
kenaikan bayaran terkadang berubah-ubah sesuai kondisi ekonomi atau
faktor-faktor lain yang memiliki sedikit hubungan dengan kinerja seorang
karyawan individual.
c. Bonus
Rencana bonus membangun jaringan yang lebih besar dalam organisasi untuk
mencakup karyawan tingkat rendah. Saat ini, banyak perusahaan memberi
penghargaan secara rutin untuk para karyawan produksi dengan bonus besar
ketika laba perusahaan meningkat. Satu keunggulan dari rencana bonus
adalah memberi penghargaan kepada karyawan untuk kinerja saat ini
daripada kinerja masa lalu.
d. Rencana Pembagian Laba (Profit-Sharing Plan)
Rencana pembagian laba adalah program di seluruh organisasi yang
membagikan kompensasi berdasarkan beberapa rumus yang ada yang
dirancang seputar profitabilitas suatu perusahaan. Rencana-rencana ini bisa
berupa pengeluaran uang tunai secara langsung atau, terutama dalam kasus
manajer-manajer puncak, alokasi opsi saham.
e. Pembagian Pendapatan (Gainsharing)
Pembagian pendapatan adalah sebuah rencana insentif kelompok yang
berdasarkan rumus. Kemajuan dalam produktivitas kelompok menentukan
jumlah total uang yang akan diberikan. Pembagian pendapatan produktivitas
bisa dibagi antara perusahaan dan karyawan dalam beberapa cara, tetapi
biasanya adalah 50-50. Pembagian pendapatan biasanya diterapkan oleh
perusahaan- perusahaan mnaufaktur besar.
f. Rencana Kepemilikan Saham (Employee Stock Ownership Plan-ESOP)
ESOP adalah rencana tunjangan yang ditentukan oleh perusahaan di mana
karyawan mendapatkan saham yang biasanya di bawah harga pasar sebagai
tunjangan mereka. Dalam ESOP biasanya dibentuk perserikatan kepemilikan
saham karyawan. Perusahaan memberikan kontribusi berupa saham atau uang
tunai guna membeli saham untuk perserikatan tersebut dan memberikan
saham tersebut untuk karyawan. Karyawan biasanya tidak bisa mendapatkan
kepemilikan fisik dari saham mereka atau menjualnya selama mereka masih
11
13
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Motivasi sangatlah penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Dengan
memberikan motivasi, maka seluruh anggota suatu organisasi akan terdorong
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Dengan terselesaikannya tugas
masing-masing individu, tujuan utama organisasi juga akan semakin mudah diraih
karena mendapat dukungan dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung.
15
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge , 2008, Perilaku Organisasi, Jakarta,
Salemba Empat.
16