Sie sind auf Seite 1von 6

MODUL II

AGGREGATE PLANNING
(SALES & PRODUCTION)
2.1 Pengumpulan Data
Tabel 2.1 Hasil Forecast demand 1 dan demand 2 dari SES dan
Linier regresi
PRODUK A
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396
2247,396

PRODUK B
1970,424
1925,938
1881,452
1836,966
1792,48
1747,995
1703,509
1659,023
1614,537
1570,051
1525,565
1481,079

Tabel 2.2 Waktu Proses, Faktor konversi dan Persentase


proporsi

Perhitungan:
FK1 = WP1/max(WP1;WP2)=1446/1461=0,99
FK2 = WP2/max(WP1;WP2)=1461/1461=1
%P1 = demand 1 = 26968,752 = 0,57
(D1 +D2)

47677,771

%P2 = demand 2 = 20709,019 = 0,43


(D1+D2)
Diketahui:
Biaya RT
Biaya OT
Biaya SK
Biaya INV

47677,771

= Rp. 18.000/unit
= Rp. 3.000/unit
= Rp. 40.000/unit
= Rp. 5.000/unit
II-1

Feri Rhian Rinaldi(09.10067)

II-2

Biaya hiring = Rp. 250.000/orang


Biaya Lay Off = Rp. 500.000/orang
Waktu baku (WB) = 0,35
Jam kerja (JK)
= 8 jam/hari
Safety stock (SS) = 100 unit
Inventory awal
= 50 unit
Tenaga kerja awal = 13 orang

2.2 Pengolahan data


2.2.1
Agregasi
Tabel 2.3 Demand Agregat

Contoh perhitungan:
Demand agregat (DA) = (D1)FK1+(D2)FK2, untuk periode ke-:
4 : DA= (2247,396)(0,99)+(1836,966)(1)= 4061,29
5 : DA= (2247,396)(0,99)+(1792,48)(1)= 4016,8
6 : DA= (2247,396)(0,99)+(1747,995)(1)= 3972,32

2.2.2

Metoda Kecepatan Konstan

Tabel 2.4 Perhitungan Rencana Produksi

Laboratorium Sistem Produksi TI - UNPAS

Feri Rhian Rinaldi(09.10067)

II-3

Contoh perhitungan:
D SS Io 47400,88 100 50 47450,88
RP =

RP
47450,88

172,55
275
hk
KP =
a. UPRT=Hk x KP, untuk periode:
4. UPRT = 24 x 172,55 = 4141,17
5. UPRT = 23 x 172,55 = 3968,62
6. UPRT = 22 x 172,55 = 3796,07
b. Inventory (I)=UPRT+Io-Demand, untuk periode:
4: I = 4141,17 + 100 4061,29 = 179,88
5: I = 3968,62 + 179,88 4016,8 = 131,7
6: I = 3796,07 + 131,7 3972,32 = -44,55
(Inventory kurang dari safety stock maka 100 (-44,55) = 144,55. Jadi
kekurangan tersebut harus diproduksi over time. Kemudian di bagian
INV ditulis 100)

c. TK= RP x WB
HK x JK
= 47450,88 x 0,35
275 x 8
Laboratorium Sistem Produksi TI - UNPAS

Feri Rhian Rinaldi(09.10067)

II-4

=8
d. Total = UPRT + UPOT,untuk periode :
4. Total = 4141,17 + 0 = 4141,17
5. Total = 3968,62 + 0 = 3968,62
6. Total = 3796,07 + 144,55 = 3940,62
Tabel 2.5 Tabel Biaya

Contoh perhitungan:
a. Biaya RT = UPRT x Biaya RT, periode ke-:
4: Biaya RT = 4141,17 x Rp. 18.000 = Rp. 74.541.018,76
5: Biaya RT = 3968,62 x Rp. 18.000 = Rp. 71.435.142,98
6: Biaya RT = 3796,07 x Rp. 18.000 = Rp. 68.329.267,2
b. Biaya INV = Inv x Biaya INV, periode ke-:
4: Biaya INV = 179,88 x Rp. 5.000 = Rp. 899.397,95
5: Biaya INV = 131,7 x Rp. 5.000 = Rp. 658.482,63
6: Biaya INV = 100 x Rp. 5.000
= Rp. 500.000,00
c. Biaya Lay Off = Rp. 500.000 / orang
Biaya Lay Off = Rp. 500.000 x 5 = Rp. 2.500.000
d. Biaya OT = UPOTx Biaya OT, periode ke-:
4: Biaya OT = 0 x Rp. 3.000 = Rp. 0
5: Biaya OT = 0 x Rp. 3.000 = Rp. 0
6: Biaya OT = 144,55 x Rp. 3.000 = Rp. 433.650

2.3 Analisa

Laboratorium Sistem Produksi TI - UNPAS

Feri Rhian Rinaldi(09.10067)

II-5

Pada mdul ini akan mempalajari tentang agrerasi, maka


untuk melakukan pengolahan data kita mengambil data pada
forecasting, data yang diambil ialah pada demand forecasting
dengan metode linear regresi karena pada metode ini diperoleh
nilai error yang lebih kecil dari pada metode yang lain. Pada
pengumpulan data ini sebelumnya kita harus mengetahui biayabiaya yang dibutuhkan misalnya biaya produksi reguler time,
biaya produksi over time, biaya subkontrak, biaya inventory,
biaya hiring, biaya lay-off, waktu baku, jam kerja, tenaga kerja
awal, inventory awal, safety stock, dan jumlah hari kerja dalam
setiap bulannya.
Produk yang akan diproduksi pada kali ini ialah alas silver
dan alas gold yang diketahui waktu proses masing-masing 894
dan 934. Hitung

berapa faktor konversi dan % proporsi untuk

diketahui suatu demand agrerat dari demand 1 dan demand 2.


Untuk mengetahui rencana produksi maka total semua demand
yang sudah diagrerasi ditambah safety stock dan dkurangi
inventory awal, dan kecepatan produksi diperoleh dari hasil
rencana produksi dibagi dengan jumlah hari kerja, maka akan
didapat UPRT setiap perioda dari hasil kali hari kerja dengan
kecepatan produksi tadi. Kemudian hitung inventory yang harus
mempertimbangkan safety stock artinya apabila inventory yang
didapat kurang dari safety stock maka harus lembur atau
subkontrak, kenapa ada subkontrak karena pada lembur dibatasi
hanya 20% dari UPRT yang ada, dan apabila permintaan lebih
dari jumlah diatas dilakukan subkontark atau menyerahkan
pekerjaan yang seharusnya kita selesaikan kepada pabrik atau
pihak perusahaan lain.
Pada biaya yang harus dikeluarkan ada biaya reguler, biaya
inventory(persediaan), biaya hiring, biaya lay-off, biaya overtime,
dan biaya subkontrak. Dari biaya-biaya itulah kita dapat tahu

Laboratorium Sistem Produksi TI - UNPAS

Feri Rhian Rinaldi(09.10067)

II-6

berapa pengeluaran setiap periodenya dan berapa biaya total


keseluruhan produksi.

Laboratorium Sistem Produksi TI - UNPAS

Das könnte Ihnen auch gefallen