Sie sind auf Seite 1von 3

2.

Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang
berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-kelompok dan
sub kelompok-subkelompok berdasarkan pemakaiannya.
Klasifikasi tanah:
a. Sistem USDA atau Soil Taxonomy dikembangkan pada tahun 1975 oleh tim Soil
Survey Staff yang bekerja di bawah Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).
Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan Penamaan Tanah berdasarkan sifat
utama dari tanah tersebut. Menurut Hardjowigeno (1992) terdapat 10 ordo tanah
dalam sistem Taksonomi Tanah USDA 1975, yaitu:

Alfisol
Aridisol
Entisol
Histosol
Inceptisol
Mollisol
Oxisol
Spodosol
Ultisol
Vertisol

b. Sistem Klasifikasi Menurut FAO / UNESCO


Sistem klasifikasi tanah ini dibuat dalam rangka pembuatan peta tanah dunia
dengan skala 1 : 5.000.000. Peta tanah ini terdiri dari 12 peta tanah. Sistem ini
terdiri dari 2 kategori. Kategori pertama setara dengan great soil group, dan
kategori kedua setara dengan sub group dalam Taksonomi Tanah (USDA).
Untuk pengklasifikasian, digunakan horison-horison penciri yang sebagian diambil
dari kriteria-kriteria horison penciri pada Taksonomi Tanah dan sebagian dari sistem
klasifikasi tanah ini. Nama-nama tanah diambil dari nama-nama tanah klasik yang
sudah terkenal dari Rusia, eropa barat, Kanada, Amerika Serikat dan beberapa
nama baru yang khusus dikembangkan untuk tujuan ini. Tampaknya dari namanama tanah tersebut bahwa sistem ini merupakan komromi dari berbagai sistem
dengan tujuan agar diterima oleh semua pakar di dunia.

c. USCS
Metode klasifikasi tanah dengan menggunakan USCS (Unified Soil Classification
System) merupakan metode klasifikasi tanah yang cukup banyak digunakan dalam
bidang geoteknik. Klasifikasi ini diusulkan oleh A. Cassagrande pada tahun 1942
dan direvisi pada tahun 1952 oleh The Corps of ENgeneers and The US Bureau of

Reclamation. Beberapa symbol berikut ini sering digunakan dalam klasifikasi


metode USCS.
a. jenis tanah:
1.
2.
3.
4.

G
S
M
C

: gravel (kerikil)
: sand (pasir)
: silt (lanau)
: clay (lempung)

b. jenis gradasi:
1. W
2. P

: well graded (bergradasi baik)


: poorly graded (bergradasi buruk)

c. konsistensi plasititas:
1. H
2. L

: high plasticity (plastisitas tinggi)


: low plasticity (plastisitas rendah)

d. AASHTO
Sistem ini mengklasifikasikan tanah kedalam delapan kelompok, A-1 sampai A-8,
namun kelompok tanah A-8 tidak diperlihatkan tetapi merupakan gambut atau rawa
yang ditentukan berdasarkan klasifikasi visual (lihat Tabel 2.2), dan pada awalnya
membutuhkan data-data sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Analisis ukuran butiran.


Batas cair dan batas plastis dan Ip yang dihitung.
Batas susut.
Ekivalen kelembaban lapangan, kadar lembab maksimum dimana satu tetes
air yang dijatuhkan pada suatu permukaan yang kecil tidak segera diserap
oleh permukaan tanah itu.
5. Ekivalen kelembaban sentrifugal, sebuah percobaan untuk mengukur
kapasitas tanah dalam menahan air
4. Jenis mineral lempung:

Jika suhu lebih dari 50 C atau kelembaban relatif lebih rendah


dari 50 % , haloisit terhidrasi akan kehilangan interlayer airnya ( Irfan , 1966)
. Perhatikan bahwa proses ini tidak dapat diubah dan akan mempengaruhi
hasil klasifikasi tanah ( GSD dan Atterberg batas ) dan tes pemadatan
a. Hallosit:

b. monmorilonit : Struktur kisinya tersusun atas satu lempeng Al2O3 diantara dua
lempeng SiO2. Karena struktur inilah Montmorillonite dapat mengembang dan
mengkerut menurut sumbu C dan mempunyai daya adsorbsi air dan kation lebih
tinggi. Tebal satuan unit adalah 9,6 (0,96 m), seperti ditunjukkan Gambar 2.7
dibawah ini sebagaimana dikutip Das. Braja M (1988). Hubungan antara satuan unit
diikat oleh ikatan gaya Van der Walls, diantara ujung-ujung atas dari lembaran silika
itu sangat lemah, maka lapisan air (n.H2O) dengan kation yang dapat bertukar
dengan mudah menyusup dan memperlemah ikatan antar satuan susunan kristal
mengakibatkan antar lapisan terpisah
c. kaolinit : Bagian dasar dari struktur ini adalah lembaran tunggal silika tetrahedral
yang digabung dengan satu lembaran alumina oktahedran (gibbsite) membentuk
satu unit dasar dengan tebal kira-kira 7,2 (1 =10-10 m) seperti yang terlihat
pada Gambar 2.6. hubungan antar unit dasar ditentukan oleh ikatan hidrogen dan
gaya bervalensi sekunder
d. smektit : akan mengembang pada keadaan basah dan mengerut pada saat
kehilangan air. Hal ini disebabkan sifat kisi kristal yang dapat mengembang karena
kation dan molekul air mudah masuk pada rongga antar unit kristal mineral.
e. ilit: Struktur dasar ini sangat mirip dengan mika , sehingga kadang-kadang disebut
sebagai mika hydrous . Illit adalah konstituen utama dalam banyak serpih

3. Batas atterberg dilakukan untuk untuk mengklasifikasikan tanah berbutir halus


dan menentukan sifat indeks property tanah. Batas Atterberg meliputi batas cair,
batas plastis, dan batas susut.
Dari test batas Atterberg akan didapatkan parameter batas cair, batas plastis, batas
lengket dan batas kohesi yang merupakan keadaan konsistensi tanah

Das könnte Ihnen auch gefallen