DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab |, Data Geofisika Sebagai Matrik
|. Seismogram Sintetis
1.5.Konvolusi
1.6.Wavelet Ricker
1.7. Menghitung Koefisien Refleksi
1.8.Membuat Ricker Wayalet Dengan Frekuensi Dominant 25 Hertz
1.9.Loading Data Seismik
Bab 2. Kecepatan Gelombang Seismik
2.1. Kecepatan Fisis dan Kecepatan Pengukuran
2.2. Kecepatan Sesaat
2.3. Waktu Tempuh Vertikal
2.4, Kecepatan Rata ~ Rata
2.5. Kecepatan Rata — Rata Terhadap Kedalaman
2.6. Kecepatan RMS
2.7. Kecepatan Interval
2.8. Velocity Interpolation Implemented In Matlab
Bab 3. Pemodelan Kedepan dan Balik (Forwad dan Inverse Modeling)
3.1. Pendahuluan,
3.2. Konsep Dasar AVO.
3.3. Perkembangan AVO
3.4. Pemodelan Kedepan (Forward Modeling)
3.5. Pemodelan Balik (Inverse Modeling)
Bab 4. Ray Tracing Pada Via) Medium dan Inversi AVOIAVA
4,1, Hukum Sneliius Dan Prinsip Ferma
42Teori Raytracing untuk Medium V(2)
4.inversi Koefisien Gelombang P untuk Analisis Kuantitatif
AVOIAVA,
4A. Koefisien Refleksi dan Transmisi di Batas
4.5. Least Squares Non-linier
4.6, Metode Gauss — Newton
47. Metode Marquardt — Levenberg
48, Implementasi Raytracing v(z) dan Inversi AVA dengan Matlab
4.9. File Fungsi untuk Menghitung Koefisien Refeleksi Gelombang P
dengan Pendekatan Shuey’s (1985)
8
Dr. rer, nat. Abd Haris Komputasi Geofisika4.10. Function File To Run Least Squares Inversion Using Marquardt ~
Levenberg Optimization Methode (Lines And Treitel, 1984)
Described In Equation
Bab 5. Pemodelan Gelombang Akustik dengan Finite Difference
5.1. Persamaan Gelombang Skalar 2D.
5.2. Pemodelan Finite Difference dari Persamaan Gelombang Akustik
5.3. Implementasi Finite Difference dengan Matlab
Bab 6. Seismik Migrasi
6.1, Reflektor Meledak
6.2. Persamaan Gelombang dalam (lx.w): One-Way Propagators
6.3. Migrasi F ~K
64, Implementasi Migrasi Post-Stack Time dan Kedalaman dengan
Matlab
Daftar Acuan
LampiranDr. rer. nat. Abd Haris
BAB/I. DATAGEOFISIKA SEBAGAI MATRIK EARS
1.1, Format Data
Seluruh data yang berbentuk array dapat ditampilkan datsm format matriks
MxM pada MATLAB. M merupakan jumlah baris (row) sedangkan N
merupakan jumlah kolom. Ini termasuk data tog sumur dan data seismik. Data
log sumur yang merepresentasi nilai berdasarkan perubahan kedalaman
(vertikal) dapat ditampilkan dalam matriks Mx! Artinya data tersebut
memiliki 1 kolom dengan jumiah baris tergantung pada rentang kedalaman
dan sample rate yang dimililé oleh data tersebut. Sebagai contoh, data sumur
MIPAL yang memlliki rentang kedalaman 1000-1600 meter (600 meter)
dengan sample rate | meter akan memilki jumlah baris sebanyak 601.
1.2. Loading Data
Untuk menampilkan data sumur dilam bentuk kurva (plot data) kita
memerlukan suatu deret data Iain yang merupakan domain dari data sumur
tersebut. Domain ini dapat merupakan satuan waktu atau kedalaman (namun
pada umumnya data sumur ditampilkan dalam domain kedalaman). Agar dapat
melakukan plot dengan benar domain harus memiliki dimensi yang sama
dengan matriks data sumur dengan rentangan nilai yang sesual.
Untuk menampilkan kurva log MIPAI Di atas kita memertukan domain
kKedalaman 1000-1600 meter dengan sample rate | meter. Secara otomatis,
matriks tersebut akan memiliki dimensi Mx!.
Berikut ini adalah contoh pengambilan data sumur dan proses input menjadi
data MATLAM (M-fle). Gambar berikut merupakan contoh data sumur yang
Karnpatad Coot