Sie sind auf Seite 1von 21

Ns. Edian Fitriana, S.

Kep

Penyakit Addison ialah kondisi yang


terjadi sebagai hasil dari kerusakan pada
kelenjar adrenal (Black, 1997). Penyakit
Addison (juga dikenal sebagai
kekurangan adrenalin kronik,
hipokortisolisme atau hipokortisisme)
adalah penyakit endokrinlangka dimana
kelenjar adrenalin memproduksihormon
steroidyang tidak cukup.

Penyakit Addison terjadi bila fungsi korteks


adrenal tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan pasien akan kebutuhan hormon
hormon korteks adrenal (kortisol).(Bruner,
dan Suddart Edisi 8 hal 1325)
Penyakit addison merupakan suatu penyakit
hormonal yang disebabkan karena sekresi
hormon korteks adrenal menurun karena
penyakit primer atau insufisiensi korteks
adrenal dan kekurangan sekresi ACTH

membantu mempertahankan tekanan


darah dan fungsi jantung
membantu memperlambat respon
peradangan sistim imun
membantu menyeimbangkan efek-efek
dari insulin dalam mengurai gula untuk
energi
membantu mengatur metabolisme
protein-protein, karbohidrat-karbohidrat,
dan lemak-lemak
membantu tubuh merespon pada stress

Infeksi kronis, terutama infeksi-infeksi jamur


pada bagian kelenjar adrenal
Sel-sel kanker yang menyebar dari bagianbagian lain tubuh ke kelenjar-kelenjar
adrenal
Amyloidosis, yaitu penyakit yang mengenai
kelenjar adrenal akibat adanya penumpukan
protein amiloid yang berlebihan
Pengangkatan kelenjar-kelenjar adrenal
melalui operasi

Tumor-tumor atau infeksi-infeksi dari area,


khususnya di bagian otak, di kelenjar
pituitary
Kehilangan aliran darah ke pituitary
Radiasi untuk perawatan tumor-tumor
pituitary
Operasi pengangkatan dari bagian-bagian
hypotalamus
Operasi pengangkatan kelenjar pituitary

Tanda dan Gejala


Gejala awal : kelemahan, fatique, anoreksia,
nausea, muntah, BB menurun, hipotensi, dan
hipoglikemi.
Astenia (gejala cardinal) : pasien kelemahan yang
berlebih
Hiperpiqmentasi : menghitam seperti perunggu,
coklat seperti terkena sinar matahari, biasanya
pada kulit buku jari, lutut, siku
Rambut pubis dan aksilaris berkurang pada
perempuan
Hipotensi arterial (TD : 80/50 mmHg/kurang)
Abnormalitas fungsi gastrointestinal

Pengkajian
a) Identitas
Penyakit Addison bisa terjadi pada laki laki
maupun perempuan yang mengalami krisis
adrenal
b) Keluhan Utama
Pada umumnya pasien mengeluh
kelemahan, fatique, nausea dan muntah.
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita
tuberkulosis, hipoglikemia maupun Ca paru,
payudara dan limpoma

d) Riwayat Penyakit Sekarang


Pada pasien dengan penyakit Addison gejala
yang sering muncul ialah pada gejala awal :
kelemahan, fatiquw, anoreksia, nausea, muntah,
BB turun, hipotensi dan hipoglikemi, astenia
(gejala cardinal). Pasien lemah yang berlebih,
hiperpigmentasi, rambut pubis dan axila
berkurang pada perempuan, hipotensi arterial
(TD : 80/50 mm/Hg)
e)Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang
pernah mengalami penyakit yang sama /
penyakit autoimun yang lain.

a) Sistem Pernapasan
I:Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat,
adanya kontraksi otot bantu pernapasan
(dispneu), terdapat pergerakan cuping hidung
P: Terdapat pergesekan dada tinggi
P:Resonan
A:Terdapat suara ronkhi, krekels pada keadaan
infeksi
b Sistem Cardiovaskuler
I:Ictus Cordis tidak tampak
P: Ictus cordis teraba pada ICS 5-6 mid clavikula
line
sinistra
P:Redup
A:Suara jantung melemah

c)Sistem Pencernaan
Mulut dan tenggorokan : nafsu makan
menurun, bibir kering
Abdomen :
I : Bentuk simetris
A : Bising usus meningkat
P: Nyeri tekan karena ada kram abdomen
P: Timpani
d)Sistem muskuluskeletal dan integumen
turgor kulit jelek, membran mukosa kering,
ekstremitas dingin, syanosis, pucat, terjadi
hyperpigmentasi di bagian distal ekstremitas
dan kuku-kuku pada jari, siku dan membran
mukosa

a) Kekurangan volume cairan b/d kekurangan natrium dan


kehilangan cairan melalui ginjal, kelenjar keringat,
saluran GIT ( karena kekurangan aldosteron)
b)Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak
adekuat (mual, muntah, anoreksia) defisiensi glukontikord
c)Intoleransi aktivitas b/d penurunan produksi
metabolisme, ketidakseimbangan cairan elektrolit dan
glukosa
d)Gangguan harga diri b/d perubahan dalam kemampuan
fungsi, perubahan karakteristik tubuh
e)Anxietas b/d kurangnya pengetahuan
f) Defisit perawatan diri b/d kelamahan otot
g)Ganguan eliminasi uri b/d gangguan reabsorbsi pada
tubulus

a) Kekurangan volume cairan b/d kekurangan


natrium dan kehilangan cairan melalui ginjal,
kelenjar keringat, saluran GIT ( karena
kekurangan aldosteron)
Intervensi
1)Pantau TTV, catat perubahan tekanan darah
pada perubahan posisi, kekuatan dari nadi perifer
2) Ukur dan timbang BB klien
3) Kaji pasien mengenai rasa haus, kelelahan, nadi
cepat, pengisian kapiler memanjang, turgor kulit
jelek, membran mukosa kering, catat warna kulit
dan temperaturnya
4)Periksa adanya status mental dan sensori

5)Auskultasi bising usus ( peristaltik


usus) catat dan laporkan adanya mual
muntah dan diare
6)Berikan perawatan mulut secara
teratur
7)Berikan cairan oral 1500 cc 2000 cc /
hr sesegera mungkin, sesuai dengan
kemampuan klien

Kolaborasi
Berikan cairan, antara lain :
Cairan Na Cl 0,9 %
Larutan glukosa
Berikan obat sesuai dosis
Kartison (ortone) / hidrokartison (cortef) 100
mg intravena setiap 6 jam untuk 24 jam
R/ dapat mengganti kekurangan kartison dalam
tubuh dan meningkatkan reabsorbsi natrium
sehingga dapat menurunkan kehilangan cairan
dan mempertahankan curah jantung

b) Perubahan nutrisi kurang dari


kebutuhan b/d intake tidak adekuat (mual,
muntah, anoreksia) defisiensi glukortikoid
Intervensi
1)Auskultasi bising usus dan kaji apakah
ada nyeri perut, mual muntah
2)Catat adanya kulit yang dingin / basah,
perubahan tingkat kesadaran, nyeri
kepala, sempoyongan
3)Pantau pemasukan makanan dan
timbang BB tiap hari

4)Berikan atau bantu perawatan mulut


5)Berikan lingkungan yang nyaman untuk
makan contoh bebas dari bau yang tidak
sedap, tidak terlalu ramai
6)Pertahankan status puasa sesuai indikasi
7)Berikan Glukosa intravena dan obat
obatan sesuai indikasi seperti
glukokortikoid
8)Pantau hasil lab seperti Hb

c) Intoleransi aktivitas b/d penurunan O2ke


jaringan otot kedalam metabolisme, ketidak
seimbangan cairan elektrolit dan glukosa
Intervensi
1)Kaji tingkat kelemahan klien dan identifikasi
aktivitas yang dapat dilakukan oleh klien
2)Pantau TTV sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas
3)Sarana pasien untuk menentukan masa atau
periode antara istirahat dan melakukan aktivitas
4)Diskusikan cara untuk menghemat tenaga misal :
duduk lebih baik dari pada berdiri selama
melakukan aktivitas

Pada pasien dengan penyakit addison


dengan keluhan mual dan muntah metode
pemberian diit adalah sedikit tapi sering,
berikan makanan yang hangat dan disukai
klien
Berikan makanan yang mengandung cukup
garam untuk terapi penggantian aldosteron
Berikan makanan yang mengandung cukup
glukosa untuk terapi kortisol

Berikan pendidikan kesehatan tentang


pentingnya nutrisi untuk tubuh (dengan
pasien-pasien kekurangan nutrisi)
Dorong pasien untuk membuat daftar orang
terdekat
Sarankan pasien untuk melakukan
manajemen stress misal :Teknik
relaksasi,Visualisasi,Imaginasi
Perhatian medis segera diperlukan ketika
infeksi-infeksi berat, muntah, atau diare
terjadi. Kondisi-kondisi ini dapat
mempercepat suatu krisis addisonian

Das könnte Ihnen auch gefallen