Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page 1
Hipertensi saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi sudah
berkembang menyerang ke tingkat usia yang lebih muda. Hal tersebut
dikarenakan pola hidup yang tidak sehat yang dilakukan oleh masyarakat,
sehingga pencegahan primer perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
hipertensi.
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal serta
meminimalisisr hipertensi di masyarakat, berbagai upaya kesehatan telah
diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya perawatan kesehatan masyarakat
yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidak
mampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko, sosial,
kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan
difokuskan pada 3 (tiga) level prevensi pencegahanya yaitu : prevensi primer yang
pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling.Prevensi sekunder
dan prevensi tersier.
Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan
asuhan keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh
perawat.. Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak
faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya
masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk
dapat menolong dirinya sendiri. Sehingga hal tersebut diatas menjadi landasan
penyusunan asuhan Keperawatan Komunitas dengan agregat hipertensi.
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page 2
BAB II TINJAUAN
TEORITIS
Gambar 2.1
Community as Partner
Model
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page 3
penderita hipertensi
difokuskan pada empat hal, yaitu lingkungan fisik, layanan kesehatan dan sosial,
rekreasi dan ekonomi. Lingkungan merupakan salah satu determinan faktor yang
utama dalam penyakit Hipertensi. Kondisi kesehatan lingkungan yang
berpengaruh terhadap kejadian Hipertensi antara lain tingkat kebisingan, tingkat
CAP
I
N
P
U
T
CORE
Mortalitas
Morbiditas
Kebiasaan hidup
Keyakinan
tentang kesehatan
Kegiatan keagamaan
CORE
Riwayat kesehatan
Penyakit
ISPHipertensi
Lama tinggal di
wilayah
tersebut
Karakteristik
SUB SISTEM
Lingkungan Fisik
Kondisi
lingkungan
Sumber
stressor
Kebisingan
Yankes dan Yansos
Jenis yankes
Akses yankes
Jamkes
Jenis yansos
Akses yansos
Jamsos
Jamsostek
Ekonomi
Potensi SDA
Pemerintahan
Kebijakan yang berlaku
Komunikasi
Sumber informasi
kesehatan
Edukasi
Tingkat pendidikan
Rekreasi
Sarana rekreasi
Persepsi perawat
dan masyarakat
Masalah keperawatan
komunitas
P
R
group,
O
S
E
S
Manajemen
Pelayanan:
Pembentukan
support
Pencegahan Primer:
Askep Komunitas:
- Pendidikan kesehatan
Health protection
- Risk management
process
- Modifikasi lingkungan
psikososial
- Modifikasi diet
Pencegahan Sekunder:
- Askep Komunitas
- Deteksi dini
- Terapi akupresure,
modifikasi perilaku
dan gaya hidup,
SEFT,
- Direct care
Pencegahan Tersier:
Askep Komunitas:
- Rujukan dari
tempat ke
yankes
- Pembentukan
support system
kelompok
O
U
T
P
U
T
EVALUASI
Terbentuknya support group,
Lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan
Peningkatan ketahanan fisik
Kelompok mampu melaksanakan tugas
perawatan kesehatan kelompok
Tingkat kemandirian kelompok
Indikator Proses
80% kader mampu mendemonstrasikan
kembali materi yang diajarkan
80% anggota kelompok menjawab
pertanyaan yang diberikan
80% Kelompok mendemonstrasikan
keterampilan yang diajarkan
Adanya peningkatkan 5 10% kelompok
dalam memodifikasi lingkungan
Adanya dukungan sistem rujukan
Indikator Hasil
Terjadi peningkatan pengetahuan dan
keluarga tentang masalah kesehatan yang
dialami
Terciptanya lingkungan yang kondusif
Tidak terjadi penurunan ketahanan fisik
Terpantau secara berkala kondisi kesehatan
Peningkatan 10% kelompok mengenal
masalah kesehatan
Peningkatan 10% kelompok mengambil
keputusan yang tepat
Peningkatan 10% kelompok mampu
memodifikasi lingkungan
Peningkatan 10% kelompok mampu
menggunakan fasilitas kesehatan
Terlaksananya sistem rujukan ke puskesmas
Peningkatan 10% kelompok menerima
petugas perawatan kesehatan masyarakat.
Peningkatan 10% kelompok menerima
pelayanan keperawatan yang diberikan
sesuai dengan rencana keperawatan.
Peningkatan 10% kelompok tahu dan dapat
mengungkapkan masalah kesehatannya
secara benar.
Peningkatan 10% kelompok memamfaatkan
fasilitas pelayanan sesuai anjuran.
Peningkatan 10% kelompok melakukan
perawatan sederhana sesuai yang
dianjurkan.
Tekanan sistolik
Tekanan Diastolik
(mmHg)
(mmHg)
< 130
<85
130-139
85-89
Stage I (ringan)
140-159
90-99
Stage II (sedang)
160-179
100-109
180-209
110-120
Normal
Normal Tinggi
Hipertensi:
normal,
sensitifitas
terhadap
angiotensin,
obesitas,
Smeltzer
&
Bare
(2002:898)
mengatakan
bahwa
pembuluh
darah
terhadap
rangsang
vasokonstriktif
yang
I yang kemudian
peningkatan
menyebabkan hipertensi.
volume
cairan
intra
vaskuler
yang
TIM
POKJA
RS
Harapan
Kita
(2003:63)
menyebutkan
mata, otak dan jantung. Namun terdapat pasien yang mengalami gejala
dengan sakit kepala, epitaksis.
6. Penatalaksanaan
Terdapat 2 cara penanggulangan hipertensi menurut FKUI (1990:
214-219) yaitu dengan non farmakologis dan dengan farmakologis. Cara
non farmakologis dengan menurunkan berat badan pada penderita yang
gemuk, diet rendah garam dan rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup,
olah raga secara teratur dan kontrol tekanan darah secara teraut.
Sedangkan dengan cara farmakologis yaitu dengan cara memberikan obatobatan anti hipertensi seperti diuretik seperti HCT, Higroton, Lasix. Beta
bloker seperti propanolol. Alfa bloker seperti phentolamin, prozazine,
pengobatan
untuk
kausal,
menurunkan
pengobatan
tekanan
darah
hipertensi
esensial
dengan
harapan
9. Pathways
umu
r
Elastisitas
Jenis
kelamin
Gaya hidup
obesitas
, arteriosklerosis
hipertensi Kerusakan
vaskuler pembuluh
Perubahan struktur
Penyumbatan pembuluh
darah vasokonstriksi
Gangguan
sirkulasi
otak
Retina
Resistensi
pembulu
h darah
otak
Nyeri
kepal
a
Ganggu
an pola
tidur
(insomni
a)
ginjal
Suplai O2
otak
menuru
n
sinko
p
Ganggu
an
perfusi
jaringan
Vasokonstriksi
pembulu
h darah
ginjal
Blood
flow
munuru
n
Pembuluh darah
sistemik
Retensi Na
edema
koroner
Spasm
e
arteriol
e
I
s
k
e
m
i
mi
oc
ar
d
vasokonstri
ksi
Afterload
meningk
at
Respon
RAA
Penuruna
n curah
jantung
Nyer
i
dada
Rangsan
Fatique
g
aldoster
on
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Intol
Page
15
e
r
a
n
s
i
a
k
t
i
f
i
t
a
s
diplopi
a
Resti
injuri
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
16
BAB III
DATA DAN HASIL PENGKAJIAN
Asuhan keperawatan komunitas kepada kelompok Hipertensi dengan
mengunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status
kesehatan komunitas, pengkajian peka budaya, perumusan diagnose keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan
dilakukan pada kelompok Hipertensi di Kelurahan Cimahi Wilayah kerja
Puskesmas Cimahi tengah sebagai area praktek residensi.
3.1 Hasil Pengkajian
Metoda pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui penyebaran
angket, wawancara, Whinshield Survey, Observasi dan studi dokumen.
Wawancara dilakukan dengan Kepala Puskesmas, penangung jawab program
PTM Puskesmas Cimahi Tengah, tokoh masyarakat, kader posbindu, tokoh
agama, dan petugas kelurahan. Winshield survey dilakukan dengan mengelilingi
dan mengamati wilayah Kelurahan Cimahi. Pengumpulan data melalui angket
dilakukan bersama-sama dengan kader kesehatan dengan instrument yang telah
disiapkan. Jumlah sampel yang di sebarkan adalah 60, hal tersebut didasarkan
pada Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
proporsi suatu kejadian, yaitu prevalensi penderita hipertensi di kelurahan cimahi,
dengan prevalensi hipertensi Indonesia 32,2% (Rahajeng dan Tuminah, 2009)
dan confidence level 80% ( = 0,2) ) dan menggunakan rumus:
2
d
: deviasi dari prediksi proporsi atau presisi absolute (absolute precision)
(Darma, 2011)
sehingga di dapatkan jumlah sampel 60 responden
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
17
Tabel 1
Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
15
25
Perempuan
45
75
Total
60
100
Tabel 2
Distribusi Responden menurut Umur
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Usia
Frekuensi
Persentase
12
20
33
26
43
12
60
100
< 45
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
18
Tabel 3
Distribusi Responden menurut Pendidikan
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Pendidikan
SD
Frekuensi
Persentase
39
65
SLTP
SLTA
8
13
13
22
Total
60
100
Tabel 4
Distribusi Responden menurut Kebiasaan olah raga
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Olah raga
Frekuensi
Persentase
tidak pernah
21
50
1-2x/ minggu
17
40
3-4x/ minggu
>4x/ minggu
60
100
Total
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
19
Tabel 5
Distribusi Responden menurut Kebiasaan merokok
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Kebiasaan merokok
Frekuensi
Persentase
tidak merokok
48
80
merokok
11
18
60
100
pernah
Total
merokok
dapat
memperparah
hipertensinya.
Ketika
interviewer
Tabel 6
Distribusi Responden menurut kebutuhan kelompok hipertensi
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Kebutuhan kelompok hipertensi
Frekuensi
Persentase
Ya
49
82
Tidak
11
18
Total
60
100
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
20
Tabel 7
Distribusi Responden menurut harapan pertemuan kelompok hipertensi
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Harapan pertemuan kelompok
hipertensi
Frekuensi
Persentase
46
94
Info kesehatan
diskusi kesehatan
Total
60
100
Tabel 8
Distribusi Responden menurut Kebiasaan makan sayur
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Kebiasaan makan sayur
Frekuensi
Persentase
Jarang
29
48
1x/hr
13
2x/hr
19
32
3x/hr
Total
60
100
Frekuensi
36
Persentase
60
1x/hr
16
27
2x/hr
13
Total
60
100
Page
21
Tabel 10
Distribusi Responden berdasarkan kecemasan/kesedihan menderita hipertensi
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Kecemasan / kesedihan menderita HT
Frekuensi
Persentase
Ya
49
82
Tidak
11
18
Total
60
100
Tabel 11
Distribusi Responden menurut jenis rekreasi yang dilakukan
di Kelurahan Cimahi Tahun 2012 (n=60)
Jenis Rekreasi
Frekuensi
Persentase
51
85
1.5
main catur
1.5
60
100
Total
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
22
masalah
DS:
Asuhan Keperawatan
Komunitas
meningkatnya
tekanan
Page
23
penderita
hipertensi
merasa
Tidak
Responden mengatakan bila mereka ke
teraturnya
pelaksanaan
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
24
Dx.Kep.Komunitas
Tidak
pola
efektifnya Tujuan
makan
Rencana Kegiatan
Strategi
Intervensi
Tujuan
Umum
Evaluasi
Kriteria Hasil
Evaluator
pada Setelah
dilakukan
keperawatan
waktu
pada
penderita
Terjadi Pendidikan
kesehatan
hipertensi
dan peningkatan
dan
pengaruh budaya / pengetahuan
pada pemberdaya
an
kader dan penderita masyarakat
kebiasaan,
hipertensi
tentang
bagi
penderita a).
pola
makan
penderita
pada
hipertensi
Terjadi peningkatan
pengetahuan kader
dan penderita
hipertensi tentang
pola makan yang
benar
Penderita hipertensi
mampu menyebutkan
makanan apa saja
yang dilarang dan
Mahasiswa
Kader
Menurunnya
jumlah
penderita
hipertensi
mengkonsumsi
Komposisi
makan
tidak lengkap
2.
Resiko
meningkatnya
Tujuan
Umum: Proses
kelompok,
adanya peningkatan
pengetahuan tentang
Mahasiswa
dilakukan pendidikan
kesehatan,
asuhan keperawatan
modifikasi
dalam
waktu
6 proses
kelompok
minggu
terdapat
dengan
penurunan stress pd SEFT
Setelah
penderita hipertensi
Tujuan Khusus:
a).
Peningkatan
pengetahuan
tentang
hippertensi
hipertensi
melakukan
pengendalian
manajemen stress
stress dan manajemen
Bersama kader
stress pada kader dan
lakukan
penderita hipertensi
pendidikan
50% kader dan
kesehatan pada
penderita hipertensi
kelompok
mampu melakukan
hipertensi ttg
tehnik pengendalian
manajemen stress;
c) Sebarkan
stress dan penurunan
informasi ttg
tensi dengan metode
manajemen stress
SEFT
melalui leaflet
Keluarga dengan
d) Bersama kader
hipertensi terkait stress
dan kelompok
telah dibina
peminat hipertensi
mendemonstrasik
an tehnik SEFT
dlm
mengendalikan
stress dan
menurunkan tensi.
e) Melakukan
pembinaan
keluarga dgn
hipertensi terkait
stres
b)
hipertensi
Tidak teraturnya
pelaksanaan kegiatan
olah raga dalam
pengendalian
tekanan darah pada
penderita hipertensi,
berhubung dengan
kesulitan mengakses
fasilitas olah raga
dan kurangnya
dukungan keluarga.
Umum: Pemberdaya
an
Setelah
dilakukan
masyarakat,
asuhan keperawatan penyuluhan
kesehatan,
diharapkan
adanya advokasi
peningkatan
Tujuan
pelaksanaan kegiatan
olah
raga
teratur
secara
dalam
pengendalian tekanan
darah pada kelompok
hipertensi.
Tujuan
Khusus:
a).
peningkatan
Adanya
adanya peningkatan
pengetahuan tentang
olah raga dalam
pengendalian
hipertensi pada kader
dan penderita
hipertensi
tersedianya fasilitas
senam yang mudah
diakses masyarakat
kelurahan Cimahi
Mahasiswa
dan kader
pengetahuan
olah
tentang
raga
dalam
pengendalian
hipertensi pada kader
dan
penderita
hipertensi
dalam
waktu 4 minggu.
b). tersedianya sarana
/
fasilitas
berolah
raga
untuk
yang
kemampuan menjadi
instruktur senam
untuk memimpin
senam dikelurahan
cimahi
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
30
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
31
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
32
DAFTAR PUSTAKA
Naomi,E.
(2002)
.
Advanced
CommunityHealth
NursingPractice:Population Focused Care. New Jersey: Prentice Hall
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
33
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Page
34