Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Teori-Teori
1.
Elemen Iklim
2.
3.
pada
bangunan
menentukan
perlengkapan
terkait
penghalang
dengan
sinar
(shading
matahari
devices),
arah
adalah
sinar
4.
5.
Ventilasi
6.
Landsekap
7.
Perlengkapan Pendingin
8.
Pada iklim tropis dibedakan dengan dua daerah yakni iklim panas dan
kering serta iklim panas dan lembab. Kering berarti jarang terjadi hujan ,
sedangkan lembab berarti sering terjadi hujan.
panas
dan
kering sebaiknya
menghindari
kantong-
bangunan
karena
komponen
ini
mampu
menekan
Keempat,
Keenam,
dengan
menambahkan
elemen
air
pada
sekitar
Melihat dari kondisi site dan orientasinya, pada iklim panas dan
lembab sebaiknya
pada
daerah
yang
berketinggian,
menghadapkan
Untuk
diperhatikan
proses perancangan
pada
denah
daerah beriklim
bangunan,
panas
dan
hal
yang
kering adalah
perlu
dalam
dapat
dicapai
melalui
rumah
bertingkat,
bangunan
panggung,
bangunan bertingkat yang susunan masanya bebas dan tidak padat. Ketiga,
radiasi matahari yang kuat dari arah timur dan barat, menuntut bentuk
bangunan yang langsing/pipih dan panjang. Keempat, perkerasan diluar
Atap
bangunan
pada
bangunan beriklim
panas
dan
kering
berventilasi dan puncak atap terlindungi dari matahari. Atap tersebut harus
kedap air, terisolasi, dan harus memantulkan radiasi/cahaya matahari.
Tritisan yang lebar sangat dibutuhkan untuk melindungi pengaruh hujan.
Fungsi utama dinding pada iklim panas dan kering adalah untuk
mengatur perbedaan suhu udara yang tinggi, menahan kelembapan di dalam
bangunan dan mengatur tarikan debu ke dalam bangunan, menghalangi
radiasi matahari atau pemantulan radiasi dari permukaan tanah yang panas
disekitar bangunan. Sedangkan pada iklim panas dan lembab fungsi dinding
agak sedikit berkurang
karena
harus dapat ditutup dengan rapat untuk melindungi pengaruh panas yang
tinggi. Kedua, sudut radiasi matahari yang rendah dapat memberikan radiasi
kedalam bangunan melalui jendela pada sisi timur atau barat bangunan.
Ketiga, jendela yang terbuka ke arah barat dan timur dibuat sekecil-kecilnya.
Hindarkan bidang-bidang yang luas dan bertabir kaca. Jendela sebaiknya
lebar ketimbang tinggi. Tritisan dan pelindung terhadap pengaruh radiasi
matahari kearah timur dan barat sangat penting. Usahakan menghindari
adanya jendela ke arah barat. Keempat, perlengkapan pelindung terhadap
radiasi matahari sebaiknya terpisah dari struktur.
dibutuhkan
kerai,
kisi-kisi,
jalusi,grill,
ataupun
tritis
yang
cahaya matahari dapat ditangkal dengan cat warna putih. Kedua,warnawarna gelap dapat digunakan pada bidang-bidang yang berfungsi untuk
meredam cahaya/pantulan. Ketiga, menggunakan warna-warni pendingin di
ruang dalam. Keempat, hubungan dengan ruang terbuka / teras dapat
mendinginkan ruang dalam.
bidang-bidang
partisi/penutup
yang
dapat
dipindah-pindahkan
sangat dibutuhkan.
Dari teori diatas maka dalam melakukan analisis bangunan tropis, faktorfaktor yang perlu diperhatikan pada bangunan tersebut tekait dengan:
1. Orientasi bangunan
2. Vegetasi yang berada disekitar bangunan
3. Cahaya matahari yang mengenai bangunan
4. Arah Angin
BAB III
Pembahasan
1. Orientasi bangunan
Orientasi bangunan pada bangunan
ini
berpengaruh pada temperatur udara
kawasan sehingga aspek tersebut
diperhatikan dalam proses penataan
kawasan.
Namun pengendalian temperatur
udara
dikawasan ini tidak hanya
dipengaruhi oleh orientasi bangunan saja,
tetapi juga oleh bahan penyusun dinding
yang berperan sebagai penerima dan
penyimpan kalor.
Penataan penggunaan bahan
bangunan yang terbuat dari kayu dapat
membantu mengoptimalkan penataan
orientasi yang kurang baik.
Secara rinci pengaruh orientasi bangunan ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Semakin pendek sisi bangunan yang menghadap Timur-Barat, maka semakin rendah
temperatur udara kawasan tersebut.
2. Semakin pendek sisi bangunan yang menghadap Timur-Barat, maka kecepatan naik
temperatur udara pagi hari lebih rendah
3. Pengaruh orientasi bangunan terhadap temperatur udara kawasan dapat dikurangi bila
digunakan bahan bangunan yang berkapasitas kalor rendah terutama pada sisi Timur Barat
bangunan.
Shadow Creating
Bangunan bagian
utara terkena
panas siang hari
Panas Disiang
Hari
Radiasi
yang
dan
dari
itu dapat
(Sun
2.
.
Cahaya
matahari difus berada pada sisi
Abarat
bangunan, adanya peran vegetasi sehingga
sinar matahari yang masuk dapat disaring
dan tidak menciptakan kesilauan bahkan
kepanasan di dalam bangunan.
4. Arah Angin
Angin di Siang
hari berasal dari
angin laut
Angin di Malam
hari berasal dari
angin darat
DAFTAR PUSTAKA
Bali Modern: The Art of Tropical Living Read Book diakses tanggal 26 Maret
2015 di website id.scribd.com
Tropical House : Cutting Edge Design in the Philippines by Elizabeth Reyes Read eBook
diakses tanggal 26 Maret 2015 di website id.scribd.com
Bangunan-tropis-di-indonesia-konsep diakses tanggal 26 Maret 2015 di
website
oscarsinlaeloe.wordpress.com/2013/11/02/ (id.wordpress.com)
Akbari Hashem (1999) : Characterizing the Fabric of the Urban Environment:
A Case
Study of Sacramento, diakses tanggal 26 Maret 2015 di website
eetd.lbl.gov/HeatIsland/PUBS/2000/44688rep.pdf
Emmanuel (2000) : Assesment of Impact of Land Cover Changes on Urban
Bioclimatic:
The Case of Colombo, Sri Lanka, diakses tanggal 26 Maret 2015 di website
goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-2864630/Assessment-of-impact-ofland.
HIG (2004) : Trees and Vegetation, diakses tanggal 26 Maret 2015 di website
epa.gov/heatisland/strategies/vegetation.html
Patz Jonathan A. (2004) : The Potential Health Impacts of Climate Variability
and Change
for the United States: Executive Summary of the Report of the Health Sector
of the
U.S. National Assessment, diakses tanggal 26 Maret 2015 di website
ehponline.org/members/2000/108p367-376patz/108p367.pdf
R honda M. Ryznar (1998) : Using Remotely Sensed Imagery to Detect Urban
Changes
Viewing Detroit from Space , diakses tanggal 26 Maret 2015 di website.
musicalheaven.com/store/asinsearch_B0008I5Y2I.html
UNEP WorldConservation ( 2003) : Biodiversity and Climate Change
Programme,
MonitoringCentre, Cambridge, United Kingdom, diakses tanggal 26 Maret
2015 di
Website unep-wcmc.org/climate/home
Voogt, James A. (2004) : Urban Heat Islands: Hotter Cities, diakses tanggal 26
Maret 2015 di website actionbioscience.org/environment/voogt
Wong Nyuk Hien (2002) : The Thermal Effects of Plants on Buildings, diakses
tanggal 26 Maret 2015 di website goliath.ecnext.com/coms2/gi_01992295133/Thethermaleffects-of-plants