Sie sind auf Seite 1von 14

Geosintetik

Florince
1215011046

Perkembangan Geosintetik di Masa Mendatang


Bahan dasar:
Polyethylene
Polypropylem
Polyester
Polyamide
dll

Keunggulan:
Bahan liat
Kuat tarik tinggi
Tahan terhadap pengaruh cuaca dan UV
Harga murah

Pemanfaatan:
Perkuatan tanah timbunan
Peningkatan kemampuan daya dukung
Menurunkan tingkat erosivitas

Tipe Geosintetik
Berdasarkan polimer penyusunnya:

Tipe Geosintetik
Berdasarkan serat penyusunnya:

Tipe Geosintetik
Berdasarkan kemampuan bahan meloloskan air:

Geotekstil
Geotekstil adalah bahan yang berasal dari seratserat asli (jute, kertas filter, papan kayu, bambu)
maupun serat-serat sintetis (fiber) yang
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan tanah.
Berdasarkan cara pembuatannya, geotekstil
dibedakan menjadi geotekstil anyaman dan
geotekstil nir-anyam.

Geotekstil Anyaman
Bahan ini awal mulanya dikembangkan dari seratserat sintetis yang dianyam dengan membentuk arah
serat-serat sintetis sejajar memanjang dan pada arah
tegak lurus sehingga terbentuk lembaran-lembaran
memanjang yang sesuai dengan kemampuan alat
yang menghasilkan bahan tersebut. Serat-serat arah
memanjang disebut warp dan arah melintang disebut
weft. Dalam pemasarannya geotekstil digulung dalam
arah warp.

Bentuk anyaman dengan sepasang arah memanjang atau melintang dengan


Lompatan di atas dua filamen , selanjutnya satu benang dengan lompatan
yang sama.

Bentuk Anyaman

Bentuk anyaman dengan sepasang arah memanjang atau melintang


dengan lompatan di atas dua filamen , selanjutnya satu benang dengan
lompatan yang sama.

Bentuk Anyaman

Bentuk anyaman dengan pola jaring.

Geotekstil Nir-Anyam
Ikatan antara benang-benang sintetis
pada geotekstil nir-anyam dibuat
melalui proses ikatan secara mekanis,
kimia, atau akibat pemanasan
(therman bonded).

Proses Ikatan Secara Mekanis (Needle Punching)


Umumnya merupakan lapisan benang-benang sintesis
menerus (arah memanjang) yang tebal atau benangbenang pendek, dan kemudian ditusuk berulang-ulang
sambil dipadatkan secara mekanis, tampak bahwa ikatan
antar benang-benang sintesis lemah. Tipe ini umumnya
mempunyai tebal 2-15 mm dengan kuat tarik rendah, dan
sering digunakan di dalam masalah drainase.

Proses Ikatan Secara Pemanasan (Thermis)


Pada tipe ini, kumpulan benang-benang sintesis menerus
dilewatkan ada dua atau lebih drum (roll) yang dipanaskan,
sehingga benang-benang sintesis tersebut meleleh dan saling
melekat satu sama lain. Ikatan ini sangat rapat dan umumnya
tipe ini mempunyai ketebalan berkisar 0,5-1,0 mm, sering
terdiri dari bahan dengan satu macam polimer. Pada produkproduk tertentu merupakan gabungan dari beberapa polimer.

Proses Ikatan Secara Kimiawi


Benang-benang sintesis yang telah ditebarkan di atas
papan gerak, selanjutnya disiram dengan larutan bahan
kimia (acrylic resin), sehingga terjadi ikatan antar seratserat sintesis.

Das könnte Ihnen auch gefallen