Pelaksanaan Uji Tuberkulin
Persiapan penyuntikan tuberkulin
1. Bahan (antigen) yang digunakan untuk Uji Tuberkulin di Indonesia yaitu
Purified Protein Derivative atau biasanya disingkat dengan PPD. PPD yang
digunakan adalah PPD RT 23 dengan Tween 0.
2. Tulislah tanggal pada setiap vial dari PPD pada waktu PPD tersebut dibuka.
Jangan menggunakan PPD yang sudah dibuka lebih dari 30 hari.
3. PPD harus disimpan di tempat yang dingin (suhu 2 - 8 derajat Celcius) yaitu
dalam refrigrator (lemart es) atau dalam cool-box atau vaccine-carrter dengan
cool-pack. Jangan menyimpan dalam freezer sebab PPD tidak boleh beku. PPD
yang beku, tidak dapat digunakan untuk Uji Tuberkulin dan harus dibuang.
4. Simpanlah PPD ditempat yang terlindung dari sinar matahari. Jika PPD
tersebut terpapar dengan sinar matahari untuk suatu jangka waktu yang
lama, PPD tersebut tidak dapat digunakan lagi.
5. Alat suntik (semprit) yang digunakan untuk uji tuberkulin ini adalah
semprit sekali-pakai khusus untuk tuberkulin yaitu semprit 1 cc dengan
jarum 26 - 27 gauge yang panjangnya 1 cm dan 20° bevel.
Cara melakukan uji tuberkulin
4. Cara mengambil Tuberkulin PPD dari vial:
A. Tusukkan jarum secara vertikal ke dalam vial,
B. Ambil tuberkulin PPD sebanyak 0,1 ml dengan cara membalik vial
kemudian cabut jarum dari vial.
¢. Ganti jarum dengan yang baru (ukuran No 26/ 27 G). Jarum yang sudah
digunakan untuk mengambil PPD dari vial tidak boleh digunakan untuk
menyuntikkan PPD tersebut.
2. Pemilihan lokasi penyuntikan , a dan antisepsis
a. Lokasi pada volar lengan bawah 5-10 cm di
bawah lipatan siku atau daerah 1/3 tengah
dari lengan bawah
b. Pilih area yang bersih dari luka, lesi kulit atau
jaringan parut
c. Lakukan asepsis dan antisepsis dengan kapas
alkohol
5-10 cm3, Penyuntikan secara intra kutan / intra dermal
a. Masukkan jarum secara perlahan, lubang ujung jarum menghadap ke
atas, membentuk sudut 5-15° dengan permukaan lengan.
b. Lubang ujung jarum harus masuk tepat di dalam permukaan kulit
(sampai sebatas lubang ujung jarum).4, Pengecekan suntikan
a. Setelah dilakukan injeksi yang benar, akan terlihat intradermal wheal
(penonjolan ditempat penyuntikkan berwarna pucat dengan gambaran
pori-pori seperti kulit jeruk) dengan diameter 56mm.
D. Setelah jarum suntik dicabut, daerah penyuntikkan jangan diusap atau
ditekan dengan kapas atau alat lain.
c. Jika tidak berhasil (tidak terlihat intradermal wheal), lakukan ulangan
pada lokasi paling sedikit berjarak 5 cm dari tempat suntikan
sebelumnya.
d. Jangan dilingkari dengan pulpen/spidol, karena dapat menghalangi
pembacaan hasil. Data-data dicatat di dalam catatan medis.
5. Pencatatan data
a. Catat data yang diperlukan pada catatan medis, yaitu berupa tanggal
dan jam dilakukannya penyuntikan, lokasi penyuntikan dan nomer lot
PPD.
Pembacaan Uji Tuberkulin
Hasil uji tuberkulin harus dibaca 72 jam setelah penyuntikan. Indurasi
yang baik dan dapat dinilai adalah indurasi yang bulat, permukean rata dan
berwarna merah. Jika permukaan indurasi tidak rata atau terdapat tonjolan di
tengahnya, maka indurasi tidak dapat dibaca karena merupakan tanda adanya
infeksi di lokasi penyuntikkan dan dinilai ulang 2 hari lagi. Bila indurasi
berwarna biru atau kehitaman berarti menunjukkan ada hematom sehingga
tidak dapat dinilai dan harus dilakukan uji tuberkulin ulang setelah 2 minggu.
Pengukuran indurasi dilakukan secara transversal dari indurasi.
1. Inspeksi lokasi penyuntikan
- Secara visual lakukan inspeksi
padalokasi penyuntikan di tempat
yang terang dengan pencahayaan
yang baik, dan yang akan diukur
adalah indurasinya —_ bukan eritema
kemerahan pada kulit (eritema) rN
indurasi2. Palpasi indurasi
- Gunakanlah ujung jari untuk meraba
batas / tepi indurasi, Palpasi jari
dilakukan dari area luar ke arah indurasi.
3. Tandal indurasi
- Ujung jari digunakan sebagai petunjuk
untuk menandai tepi indurasi, tandai
dengan pena.
- Dapat juga menggunakan metode
ballpoint, yaitu ujung pena ditarik dari
area di luar kemerahan menuju ke arah
indurasi sampai ujung pena terasa
mengenai tepl indurasi
4. Ukur diameter indurasi menggunakan penggaris elastis yang transparan
- Tempatkan “nol / 0” dari penggaris di sisi
kiri batas indurasi
- Baca nilai di tepi kanan indurasi 4
5. Catat diameter indurasi
- Jangan mencatat hasil sebagai “positif” atau “negatif”
- Catatlah hasil dalam skala mm
- _Jika tidak ada indurast, catat hasil : 0 mmInterpretasi hasil Uji Tuberkulin
Pembacaan
Indurasi
Penafsiran
Negatif
0-4
Tidak ada infeksi
Sedang dalam masa inkubasi
Anergi
Positif meragukan
aoe
Tnfeksi M.Atipik
BCG
Infeksi TB alamiah
Kesalahan teknis
Positif
10-14
Infeksi TB alamiah
BCG
Infeksi M atipik
Sangat mungkin infeksi TB alamiah