Derajat perkembangan sel mastoid dijelaskan secara radiologik
sebagai pneumatic, diploik, sklerotik dan tidak berkembang. Gambaran perkembangan mastoid yang diterima secara umum adalah sebagai berikut: Bila pneumatisasi mastoid normal terjadi tanpa adanya hambatan akibat infeksi berulang di masa kanak-kanak ataupun anomaly perkembangan lainnya, maka rongga-rongga udara mastoid yang terbentuk sempurna tersebut dikenal sebagai tipe pneumatic. Bila pneumatisasi mastoid terganggu oleh proses-proses infeksi, maka mungkin hanya terdapat beberapa kelompok sel-sel yang besar. Gambaran ini dikenal denga tipe diploik. Sejumlah kecil pasien memilki tulang yang padat pada daerah mastoid. Hal ini mungkin disebabkan oleh aktivitas osteoblas yang dirangsang oleh infeksi kronik atau berulang. Tipeini dikenal sebagai tipa sklerotik. Pada tipe ini sering timbul sklerotik. Mastoiditis akut Terjadi karena komplikasi atau ekstensi OMA. Jika proses ini berlangsung terus tanpa terapi yang adekuat akan terjadi supurasi dan destruksi pada sel udara mastoid dan piramid tulang petrosus sehingga mengakibatkan terjadinya abses. Gambaran radiologik mastoiditis akut bergantung pada lamanya proses inflamasi dan proses pneumatisasi tulang temporal. Gambaran dini mastoiditis akut adalah berupa perselubungan ruang telinga tengah dan sel udara mastoid, dan bila proses inflamasi terus berlangsung akan terjadi perselubungan yang difus pada kedua daerah tersebut. Pada masa permulaan infeksi biasanya struktur trabekula dan sel udara mastoid masih utuh, tetapi kadang-kadang dengan adanya edema mukosa dan penumpukan cairan seropurulen, maka terjadi kekaburan penampakan trabekulasi sel udara mastoid. Mastoiditis Kronik Disebabkan oleh infeksi kronik atau infeksi akut dengan resolusi yang tidak sempurna. Infeksi hebat disertai penurunan daya tahan tubuh menyebabkan destruksi telinga tengah. Gambaran radiologik terdiri atas perselubungan yang tidak homogen pada daerah anthrum mastoid dan sel udara mastoid, serta perubahan yang bervariasi pada struktur trabekulasi diikuti dengan mineralisasi trabekula. Yang tampak adalah perselubungan udara mastoid dan jumlah sel udara yang berkurang serta struktur trabekulae yang tersisa tampak menebal. Jika proses inflamasi terus berlanjut maka akan terlihat obliterasi sel udara mastoid dan mastoid akan terlihat sklerotik. Lumen anthrum dan sisa sel udara mastoid akan terisi jaringan granulasi sehingga gambaran foto sebagai perselubungan. Reference: 1. Boies. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi VI. EGC. Jakarta: 1997. 102-103 2. Diagnostic Radiologi. FKUI. 425-427.